Wednesday 9 June 2010

Musuh-musuh dan Sahabat-sahabat Iblis

Syaikh Wahab bin Mambah dalam kitab Tambiihul Ghaafiliin meriwayatkan, bahwa pada suatu saat ALLAH SWT. telah memerintahkan Iblis untuk datang kepada Rasulullah Saw., dan agar Iblis menjawab setiap pertanyaan yang beliau ajukan kepadanya. Maka datanglah Iblis kepada Rasulullah dengan menyerupai seorang tua yang segar-bugar, di mana tangannya memegang sebuah tongkat.

Rasulullah Saw. bertanya: "Siapakah anda?" Iblis menjawab: "Saya Iblis." Rasulullah melanjutkan: "Mengapa engkau datang ke sini?" Iblis menjawab: "Sesungguhnya ALLAH SWT. telah memerintahkan aku untuk datang kepadamu, dan menjawab setiap pertanyaan yang akan engkau ajukan kepadaku." Rasulullah Saw. bertanya: "Baiklah. Wahai Iblis, ada berapakah musuh-musuhmu dari umatku?" Iblis menjawab: "Ya Muhammad, sesungguhnya musuh-musuhku dari umatmu ada lima belas. Mereka adalah.

Pertama, Engkau sendiri ya Muhammad.
Kedua, Imam (Pemimpin) yang adil. Dalam arti luas, adalah: seluruh lapisan pemerintahan (eksekutif), legislatif, dan yudikatif, atau aparat, dan seterusnya, baik dari yang tertinggi maupun yang terendah. Juga pemimpin dari arti yang terkecil, yaitu: kita sebagai pemimpin keluarga maupun sebagai pemimpin bagi diri kita sendiri (pribadi).
Ketiga, Orang kaya yang tawadhu' (rendah hati) . Orang yang kaya dalam arti luas adalah: kaya harta ataupun kaya ilmu.
Keempat, Pedagang (saudagar atau pengusaha) yang jujur.
Kelima, Orang yang berilmu (alim), yang melakukan shalat dengan khusyuk.
Keenam, Orang Mukmin yang suka memberi nasihat (segala ajakan kebaikan).
Ketujuh, Orang Mukmin yang memiliki rasa belas kasihan (terhadap sesama mahluk).
Kedelapan, Orang yang bertaubat dan tetap pada taubatnya. Tidak mengulagi kesalahannya. Karena Rasulullah Saw. bersabda: 'Hanya keledailah yang jatuh di lubang yang sama sebanyak dua kali.'
Kesembilan, Orang yang wara', yaitu orang yang senantiasa menjauhkan dirinya dari segala sesuatu yang tidak jelas halal dan haramnya (subhat), apalagi terhadap yang haram.
Kesepuluh, Orang Mukmin yang senantiasa dalam keadaan bersuci (thaharah). Demi menjaga keberrsihan lahir dan batin. Dalam riwayat yang terkenal, dikisahkan bagaimana Rasulullah Saw. sudah mendengar suara terompah (sandal) Bilal bin Rabah, sang muadzin di surga. Dan saat Rasulullah bertanya kepada Bilal apakah sesungguhnya amalannya? Maka Bilal menjawab: 'Ya Rasulullah, sesungguhnya aku senantiasa dalam keadaan bersuci.'
Kesebelas, Orang Mukmin yang gemar bersedekah.
Keduabelas, Orang Mukmin yang budi luhur.
Ketigabelas, Orang Mukmin yang bermanfaat bagi manusia (terhadap sesama mahluk).
Keempatbelas, Orang Mukmin yang senantiasa membaca dan mengamalkan Al-Qur'an.
Kelimabelas, Orang yang gemar shalat malam, sementara orang yang lain masih terlelap tidur."


Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya syetan mempunyai ajakan, dan malaikat juga mempunyai ajakan kepada anak Adam. Adapun ajakan syetan adalah: agar manusia mengulangi kejahatan dan mendustakan kebenaran. Adapun ajakan malaikat adalah: agar manusia mengulangi kebaikan dan membenarkan kebenaran. Maka barangsiapa yang mendapatkan ajakan yang kedua, ketahuilah, bahwa itu adalah dari ALLAH SWT. dan hendaklah ia memuji-Nya. Dan barangsiapa yang mendapatkan ajakan yang pertama, maka hendaklah ia berlindung kepada ALLAH SWT. dari godaan syetan yang terkutuk."

Kemudian Rasulullah Saw. bertanya lagi kepada Iblis: Wahai Iblis, ada berapakah sahabat-sahabatmu dari umatku?" Iblis menjawab: "Ya Muhammad, sesungguhnya sahabat-sahabatku dari umatmu ada sepuluh. Mereka adalah:

Pertama, Hakim yang khianat dan sewenang-wenang (tidak adil). Pada masa sekarang dapat diartikan seluruh aparat hukum, seperti: polisi, jaksa, hakim, pengacara, KPK, KY, MA, MK, dan seterusnya, baik di pusat maupun di daerah dalam segala lapisan.
Kedua, Orang kaya yang takabur atau sombong. Dengan kata lain; yang terburuk adalah orang miskin yang sombong.
Ketiga, Pedagang (saudagar atau pengusaha) yang tidak jujur.
Keempat, Peminum khamr. Dalam arti luas, yaitu: segala yang menyebabkan hilangnya akal; baik dengan cara dimakan, diminum, ditelan, dihirup, dihisap, disuntikkan, dan seterusnya. Misalnya: segala jenis minuman yang memabukkan, dan segala jenis narkoba; baik sedikit apalagi banyak.
Kelima, Orang yang suka fitnah, ghibah, dan pengadu domba.
Keenam, Orang yang riya'.
Ketujuh, Orang yang memakan harta anak yatim.
Kedelapan, Orang yang menganggap remeh (menganggap ringan/menggampangkan) urusan shalat.
Kesembilan, Orang yang enggan membayar zakat.
Kesepuluh, Orang yang terlalu panjang angan-angan (thuulul amal).



Mengatasi perangkap syetan




Imam Al-Ghazali mengajarkan kepada kita untuk dapat mengatasi segala macam perangkap syetan, yaitu dengan empat macam cara:

Pertama, Mengingat ALLAH (Dzikrullah), yaitu berzikir kepada ALLAH SWT.
Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya zikir kepada ALLAH dapat menyakiti syetan, seperti penyakit menyakiti lambung anak Adam."
Kedua, Menjauhi tempat-tempat maksiat atau tempat-tempat yang berpotensi atau cenderung membawa kita terjerumus ke dalam kemaksiatan.
Ketiga, Berpuasa.

Rasulullah Saw. bersabda: "Sesungguhnya syetan mengalir dalam darah manusia, maka persempitlah jalannya dengan memperbanyak lapar (puasa).
Keempat, Selalu ingat, bahwa syetan senantiasa membawa kita ke jalan kemungkaran, sehingga kita waspada.


Semoga ALLAH SWT. senantiasa menjaga diri kita semua dari segala tipu daya dan perangkap Iblis.
Dan semoga kita semua termasuk golongan hamba-hamba-Nya yang mudah menerima kebenaran.
Amiin ALLAHumma Amiin...


ALLAH SWT. berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syetan, maka sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia ALLAH dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu sekalian yang suci (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi ALLAH mensucikan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan ALLAH Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS 24:21).

VS

No comments:

Post a Comment