Sunday 29 May 2011

Deskripsi Keluarga Sakinah Mawadah Wa Rahmah.


Kenapakah Engkau menikahiku?, karena Aku ingin memilikimu.
Kenapakah Engkau ingin memilikiku?, karena Aku membutuhkanmu.
Kenapakah Engkau membutuhkanku?, karena Aku mencintaimu.
Kenapakah Engkau mencintaiku?, karena Aku memilihmu.
Kenapakah Engkau memilihku?, karena Aku mengagumimu.
Kenapakah Engkau mengagumiku?, karena Aku menemukanmu.
Kenapakah Engkau menemukanku?, karena Aku mencarimu.
Kenapakah Engkau mencariku?, karena Aku peduli pada calon anak-anakku.


Lantas, apa hubungannya denganku?!?
telah lama Aku berkelana untuk mencari wanita sepertimu, mencarimu(yang dulunya) hanya untuk menemukanmu.
entah berapa delta waktu yang telah kutempuh, akhirnya Aku pun menemukanmu.
entah berapa sketsa kehidupan yang telah kusaksikan, hingga Aku pun mengagumimu.
entah berapa warta yang telah kudengar, hingga Aku pun memilihmu.
entah berapa sigma perasaan yang telah kupadukan, hingga Aku pun mencintaimu.
entah berapa probabilitas yang telah kupertimbangkan, hingga Aku pun membutuhkanmu.
entah berapa munajat yang telah kupanjatkan, hingga Aku pun ingin segera memilikimu.
entah berapa 'azzam yang telah kukuatkan, hingga akhirnya Aku pun menikahimu.

o0H...!!!

Pantaskah Aku, Engkau miliki hingga Engkau nikahi!!!
pantas... karena sinar keimananmu yang menyilaukan mata hatiku.
Pantaskah Aku, Engkau cintai hingga Engkau butuhkan!!!
pantas... Aku mencintaimu karena Aku membutuhkanmu, dan Aku membutuhkanmu karena Aku mencintaimu.
Pantaskah Aku, Engkau kagumi hingga Engkau pilih!!!
pantas... seperti halnya Aku mengagumi sosok Hajar ra, Khadijah ra, 'Aisyah ra, dan Fatimah ra.
Pantaskah Aku, Engkau cari hingga Engkau temukan!!!
pantas... karena Aku tidak mencari Istri, tapi Aku mencari Ibu untuk anak-anakku.


Suamiku, maafkan Aku. sebelum kedatanganmu, Aku pernah mencintai seseorang yang tak kutahu dan tak kukenal. seseorang yang baik budi pekertinya, luas pemahaman agamanya, mencintai dan dicintai Allah dan Rasul-Nya. seseorang itu adalah Engkau, Suamiku. Engkaulah yang Aku tunggu(hingga Aku lelah dalam penantian) untuk menjadi Imam bagiku dan juga anak-anakku, mulai sekarang Aku baktikan hidup-matiku padamu, dan Aku serahkan jiwa-ragaku hanya untukmu. Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin...

Jilbab tembus pandang?

Zaman sekarang, berjilbab itu banyak yang tidak sesuai dengat syariat islam. kenapa? karena zaman sekarang  dengan mode fashion yang terus berkembang,jilbab hanya dijadikan sebagai MODE bukan kewajiban yang harus dilalukan semua muslimah  didunia yang telah ditetapkan Allah SWT dalam Al qur'an.

Firman Allah SWT :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا (59) سورة الأحزاب

“ Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS.33 : 59)
dan Firman Allah SWT :


وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ (31) سورة النــور

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” ( QS. 24 : 31).


Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing ( bukan muhrim ) kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya ( jilbab ) sampai ke dadanya sehingga tertutup.


Subhanallah Maha Suci Allah,yang Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Allah SWT sudah membuat ketetapan yang sangat jelas mengenai perintah mengenakan jilbab yang syar'i. tapi kenapa masih banyak akhwat cantik yang tidak syar'i? saya pernah mendengar teman  dari teman saya bilang,bahwa dia dijilbab itu hanya karena dibilang cantik sama temen-temen sekolahnya astagfirullah pantas saja dia buka tutup jilbab kayak buka tutup kulkas aja ckckck...adalagi yang cantik,memakai jilbab tapi tidak menututpi dada.....adalagi berjilbab tapi baju tangan tidak panjang atau dilipat lipat....dan sekarang banyak seklai bahan jilbab yang murah dant ernyata sangat tidak syar'i yakni TEMBUS PANDANG.


waaah waaahh padahal itu kan tetep bisa liat daleman dari jilbab itu yaaa.. pakai baju tembus pandang aja gak boleh,apalagi jilbab yang begitu??? hemmh sedih banget liatnya.... jujur saya pengeeeen banget ngasih tausiyah tentang jilbab yang syar'i.walaupun banyak buku yang sudah membahas tentang hal ini,tapi tetap tidak berubah karena tidak semua orang suka membaca,apalagi yang berbau dengan rohani.karena mereka lebih memilih  novel remaja.tapi saya masih harus banyak berjuang,belajar dan berdo'a agar keinginan saya tercapai serta tidak disepelekan oleh orang -orang yang jauh lebih senior dari saya.. Aamiin Yaa Robbal Alamin. Jaga hijabmu jaga jilbabmu ya ukhtifilah :)

Menghafal Alquran Karena Malu kepada Allah

Berbagai hal bisa memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, bahkan hal-hal yg mustahil …, namun satu hal bisa kita perhatikan … yakni ketika manusia termotivasi, tidak jarang muncul kekuatan tersembunyi dan potensi tinggi menyertai usaha dan semangat tinggi dalam diri.

Mungkin terlalu dini dan idealis … jika mengungkap sesuatu hal positif yang dilakukan hanya karena Allah, jujur … berbeda dengan para Nabi dan Rasul, sebagian dari kita adalah manusia biasa, namun satu hal yang dapat ditarik sebuah garis merah …( sebagaimana Allah menciptakan dunia beserta isinya melalui apa yang dinamakan dengan “Sunnatullah”) … SEMUA BUTUH PROSES.


hmm .. . berkenaan dengan apa yg ana utarakan di atas, jadi teringat sama kenang-kenangan diskusi singkat ana bersama salah seorang sahabat, tentang berbagai hal … termasuk motivasi untuk menghafal Quran.


Kritis … terlalu idealis … sangat optimis, mungkin sebagian dari kita akan terperangah ketika bertemu dengan sahabat dengan “spesifikasi” demikian, termasuk saya …. ^_^, hehehehe …

Suatu saat … selepas beraktifitas, kami bersama seorang teman tanpa sengaja mengawali sebuah diskusi yang panjang …., sebagaimana biasa, waktu luang itu kumanfaatkan untuk refreshing dengan mengutak-atik Blog …, nulis dan FB-an … (hayuuu … kamu ketahuan).., duduk kurang lebih 1,5 meter di sampingku … diapun langsung menggelontorkan “Bola panassss” …, sebuah pertanyaan …



Temanku : Cak …, boleh nanya gak?

Me : Boleh-boleh …., tapi tak sambi yach …., gpp kan ?

Temanku : yupz … gpp …

Me : Mo nanya apaan…. kayaknya penting banget?

Temanku : hmm … tentang kondisi pemuda/i islam yang memprihatinkan …

Me : maksud anta ….??? [ agak kaget aku dengan pertanyaan ini - coz aku manusia biasa, suerr ..... idealis banget dah...]

Temanku : jadi begini cak …, beberapa kali aku diskusi dengan temen” yg notabene berpendidikan agama, koq cenderung ngawur yach…???, mereka senang dan Pede dgn pendapat” pribadi dengan hanya bermodalkan logika tanpa mencantumkan “dasar” mana yang mereka gunakan, udah jelas salah … bangga lagi, debat kusir dah jadinya …..

Sejenak … 10 jariku berhenti bekerja, konsentrasiku terpecah …., otakku mulai melalang buana ke mana-mana, mencoba mengais file-file referensi yang pernah kubaca baik secara mandiri maupun dengan metode musyawarah….


Apa jawabku ….???

hehehe … jujur jawaban itu g penting untuk diungkap di sini, lho koq bisa …???, dari pertanyaan temenku di atas … sudah jelas apa yg menjadi “permasalahan” di sini, dan ana yakin temen” sudah tahu jawabnya …. yach .., meski dengan versi yang berbeda… [g usah terlalu dipikir.... entar paham sendiri] …



hingga di suatu titik …

Setelah kami berdiskusi cukup panjang, ada ending menarik yang cukup bernilai untuk dibagikan. Setelah berbicara ngalor ngidul (kemana-mana), temenku mengungkapkan sebuah fakta menarik ….. bahwa dia menghafal Al Qur'an karena malu kepada Allah … , Lho… asal-usulnya darimana koq bisa berkata demikian …???, berikut kisah singkatnya.


Beberapa saat yang lalu .. temenku “yg hebat” ini lulus dari kuliahnya …, sebagaimana biasa, dia banyak sekali mengirimkan lamaran kerja … bahkan hingga keluar kota, mulai dari lowongan kerja di Pabrik, Instansi akademik, hingga pemerintahan …., hampir semua peluang tidak ia sia-siakan …..

Waktu itu … dia belum selesai (tahfidznya), bahkan terkesan separuh-separuh dalam menghafalkan Al Qur'an,… ” lebih baik, daripada tidak sama sekali” …. begitulah pendiriannya (waktu itu).


Hari berganti hari … minggu pun berlalu, hingga bulan pun secara rutin terus berganti … tanpa hasil yang berarti. Tidak ada informasi tentang lamaran kerja yang ia layangkan, tidak ada panggilan wawancara yang senantiasa ia nantikan, hingga berbuah sebuah keputus asaan … di tengah usahanya, di tengah kegiatan selingannya … “menghafalkan alquran”.

Di suatu malam…

Sebagai orang yang beriman … tentu tak layak meninggalkan “Tuhan”. Keheningan malam pun ia pecah dengan gerakan beraturan … shalat malam. Dengan tetesan air mata, dengan hati yang gundah … dengan pikiran yang tak jelas arah, perasaanpun turut merana … (komplit dah….), ia menengadahkan tangan seraya berdo””a dan sangat berharap jawaban serta belas kasihan Sang Pencipta Alam …



Ya Allah … dengan takdirMu aku di perantauan ….
Ya Allah … dengan keMahaTahuanMu … aku dalam kesulitan yang kelam
Ya Allah … KeputusanMu begitu Indah … hingga aku mengerti hikmah di dalamnya …
Ya Allah … segala usaha telah kucoba … tak sepeserpun kudapatkan rupiah …
Ya Allah … dengan kesempatanMu aku berusaha mendekap Kalam Mu, namun apa daya … telah habis bekalku…
tak mungkin ku kembali dengan tangan hampa …
tak mungkin ku membalikkan arah kapal dengan bermodalkan kibaran bendera saja …
haruskah ku pupus asaku …?
haruskan ku hentikan langkahku …?
adakah yang salah denganku …?
ku mohon petunjukMu …


Di malam itu … sahabatku benar-benar merasa dalam kebimbangan, benar-benar dalam kondisi nadhir yang tak terlekkan … bahkan tidak pernah ia bayangkan, hingga pada akhirnya … ia pun meyakinkan dirinya … lewat sebuah do””a


Ya Allah … dengan segala kelemahanku, aku tak sanggup mendekap kalamMu
habis bekal ini…. habis darah ini… kering kerontang keringat ini …., dan akupun merasa sungguh sendiri
Engkau lebih tahu apa yang terbaik untukku
Engkau lebih mengerti apa yang salah di dalam hati

dan akupun siap kembali meski tanpa hasil yang berarti …

Ya Jabbar … aku hanya bisa berpasrah diri
Di bawah naungan ridha-Mu…
Di bawah takdir indah-Mu …
Di bawah rahasia keputusan-Mu…


Yaa muqollibal quluuub… tsabbit quluubana ””ala dinik
Yaa mushorrifal quluub … shorrif quluubana ””ala tho””atik

Pagi hari itu …

Selepas malam itu … ia berkemas untuk Boyong (keluar dari pesantren), … hingga kemudian pada sekitar pukul sepuluh pagi … HP sahabatku berbunyi, percakapan luar biasa pun terjadi

Penelpon : Hallo … Assalamu””alaikum … !!!

Sahabatku : Wa””alaikum salam …, ini siapa yach..???

Penelpon : oh kami perwakilan dari perusahaan X …, ini benar Mr. Y

Sahabatku : Oh yach benar … ada yang bisa dibantu?

Penelpon : Begini mas … kami mendapatkan referensi dari pimpinan kami untuk interview kerja di tempat kami.

Sahabatku : ow… begitu, dimana dan kapan pak..???

Penelpon : Di kantor kami,Siang ini, selepsas dhuhur…, mas bisa kan..???

Sahabatku : Oh ..bisa”, Insya Allah kami hadir….

Penelpon : OK, thanks yach …kami tunggu, wassalamu””aikum

Sahabatku : Wa””alaikum salam


Dengan wajah dan raut muka keheranan, sahabatku seakan bingung dan mencoba mengulang kembali semua ingatan. Dengan sangat yakin ia menceritakan … bahwa ia tidak pernah mengajukan lamaran kerja di perusahaan X yang tak seberapa jauh dari tempat tinggalnya.


Hari itu sungguh sebuah sejarah dalam hidupnya, sekali lagi … Allah telah menunjukkan kebesaran dan kekuasaanNya. Betapa tidak … sungguh di luar logika, ia diterima kerja di perusahaan yang belum pernah kenal sebelumnya, hanya bermodal review dan surat kesediaan saja

Sejenak ia termenung .. seakan tak percaya, hingga akhirnya ia sadar, bahwa kesempatan itu adalah bukti kebesaran Allah dan RidhaNya … akan langkah sucinya dalam mendekap kalamNya. Sungguh Allah telah memuluskan jalanNya … bagi siapa saja yang menuntut ilmu dan memperjuangkan agamaNya. Allahu Akbar …!!!, seketika itu pula sahabatku tersungkur … sujud di balut dengan tangisan, rasa syukur bercampur dengan kekaguman … akan kebesaran TuhanNya …, sebagaimana dalam FirmanNya ( “jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” [QS.47:7].)

… Dengan mata berkunang, diapun memberikan sebuah pernyataan penuh kenyataan “AKU MENGHAFAL AL QUR'AN KARENA MALU KEPADA ALLAH” …, Allah telah memberikan semua bekal untuk perjuanganku, melapangkan jalan ibadahku … dan mengabulkan do””a serta permintaanku …., setelah semua telah nyata … adakah aku sebagai hamba yang beriman ..???., jika tidak memanfaatkan ni””mat yang diberikan…???, bukankah aku hamba yang durhaka … jika memalingkan nikmat yang ada …, tidak untuk mendekap kalamNya …???



===


Sejenak .. mencoba mengambil sebuah pelajaran dari kisah ini, akupun mulai melihat ke dalam hati … ke dalam jiwa, instropeksi diri …, Adakah nikmat Allah yang aku dustakan…???, jangan-jangan … jangan-jangan … , Astaghfirullah …, Ya Allah …. hanya dengan petunjukMu aku melihat…, hanya dengan pertolongaMu aku menjadi tahu…, hanya dengan kekuasaan dan kekuatanMu aku sanggup untuk terus maju ….

Semoga bisa diambil sebuah hikmah … Amiin...