Sunday 30 September 2012

PENCEGAHAN PENYAKIT MELALUI KISAH ASHABUL KAHFI

Kisah Ashabul kahf menceritakan tentang beberapa orang pemuda dengan seekor anjing yang ditidurkan Allah selama 309 tahun.

Ashabul kahfi adalah para pemuda yang beriman kepada Allah yang keluar dari negeri untuk menyelamatkan aqidah daripada ditangkap oleh Maharaja Rome yang zalim.

Disebabkan atas niat yang tulus Allah memudahkan sehingga mereka menjumpai sebuah gua dan tertidur di dalamnya sampai waktu yang sangat panjang.

Ajaibnya,mereka tertidur tanpa memerlukan makan dan minum.Allah membolak-balikkan tubuh mereka sehingga tidaklah membeku darah pada salah satu bagian tubuhnya.Ini semua termasuk hikmah Allah.

Allah berfirman, “Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.”

(QS Al Kahfi: 18).

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?).”

Mereka menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari.”
Berkata (yang lain lagi): “Tuhan lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini).

Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa wang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun.

(QS Al Kahfi : 19)

Pada akhirnya, ketika para Ashabul Kahfi itu terbangun,pemerintahan telah berganti. Para penduduk negeri telah berganti kepada penduduk yang bertakwa kepada Allah. Dan ketika mereka mengetahui kisah para pemuda itu,tidak lama kemudian para Ashabul kahfi pun meninggal dunia. Selanjutnya para penguasa di waktu itu berkeinginan untuk membangunkan masjid di atas kuburan-kuburannya.

Allah berfirman, “Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.”

(QS Al Kahfi: 21).

Namun begitu terdapat satu ayat dalam Surah Al-Kahfi yang benar-benar menarik perhatian saya iaitu firman ALLAH SWT :

dan kamu sangka mereka sedar, padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri; sedang anjing mereka menghulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua; jika kamu melihat mereka, tentulah kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka, dan tentulah kamu akan merasa sepenuh-penuh gerun takut kepada mereka.

(Surah Al-Kahfi : 18 )

Ayat “dan Kami balik-balikkan mereka dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri” membawa maksud pemuda-pemuda itu tidur dalam posisi yang tidak tetap dan sentiasa berubah-ubah.Ini kerana perlakuan membalik-balikkan badan dapat dijadikan langkah pencegahan daripada mendapat pelbagai jenis penyakit.

Antaranya :

Bed sore

Bedsore adalah satu penyakit yang merosakkan kulit dan tissue yang berpunca dari tekanan berlebihan.Tekanan ini mampu memusnahkan saluran darah.Apabila saluran darah ini pecah maka oksigen dan nutrient yang sepatutnya dibekalkan kepada cell menjadi terhenti.Ini mengakibatkan cell-cell yang terlibat mati.

Penyakit ini sering terjadi di bahagian paha dan punggung kerana bahagian ini sering terdedah kepada tekanan sewaktu duduk atau baring.

Pesakit yang tidak mampu bangun untuk mengubah posisi sering diancam penyakit ini.

Bukan itu sahaja,tindakan Allah membolak-balikkan pemuda-pemuda itu telah menyelamatkan mereka dari terjadinya muscle atropy.Sudah pasti 309 tahun itu adalah satu tempoh yang sangat lama.


Muscle atrophy

Muscle atrophy bermaksud kehilangan tissue muscle akibat dari kekurangan aktiviti fizikal.

Kondisi ini juga sering terjadi pada pesakit yang terlantar atau orang malas yang tidak mahu bergerak.

Bayangkan pesakit yang terlantar selama sebulan di hospital boleh mengalami pengurangan jisim muscle sebanyak 10 peratus apatah lagi 309 tahun.Inilah hikmah dan kekuasaan Allah SWT.Apa gunanya mereka bernyawa tetapi tidak mampu untuk begerak.Ketiadaan otot menyebabkan seseorang tidak mampu menghasilkan pergerakan.

Langkah pencegahan kedua penyakit ini telah Allah tunjukkan kepada manusia sekian lama,sebelum manusia mengetahuinya.

SUBHANALLAH

Wallahualam

Kota Mekkah Merupakan Pusat Bumi?


Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
tambahan dari agan'

Neil Amstrong


Jawabannya ada di Al-Qur'an:
"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu" (Q.S 13:2).
Keajaiban ka'bah
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
keajaiban ka'bah
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Keajaiban ka'bah
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Hajar Aswad
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Sabda Rasulullah:
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :
"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam"

Friday 21 September 2012

MENOLAK KEBENARAN AWAL BENCANA DAN KEKALAHAN

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh 

(1) Thaahaa.

(2) "Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah;"

(3) tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),

(4) yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.

(5) (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy.

(6) Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.

(7) Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.

(8) Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaulhusna (nama-nama yang baik).

(Thaahaa, 20: 1-8)

★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★

TANGGUNG JAWAB risalah DAKWAH yang dibebankan Allah سبحانه وتعالى kepada kaum Muslimin, sebagaimana diamanahkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, tentunya tidak akan terasa berat manakala kaum Muslim mau menelusuri sejarah panjang kehidupan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya, seperti di paparkan dalam Al-Qur’anul Karim.

Ketika Umar ibn Khattab mencapai puncak kemarahannya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan kaum Muslimin, termasuk di antaranya adalah adik perempuannya sendiri, ia bergegas dengan pedang terhunus ditangan mencari Rasulullah صلى الله عليه وسلم, yang ia anggap mengganggu dan membuat masyarakat Makkah terpecahbelah. Yang tadinya tidak seorang pun berani mengatakan bahwa tradisi Jahiliah adalah tradisi terkutuk, tapi setelah kedatangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم, suasana yang dianggap telah tenang, damai, dan mapan selama ini, tiba-tiba diubah menjadi sesuatu yang membuat mereka gempar. Bahkan membuat gigi graham mereka gemeretuk menahan amarah.

Api amarah yang diusung oleh Umar dan orang-orang Quraish hanya akan padam bila dibayar oleh melayangnya nyawa Muhammad. Begitulah gelora kebencian mereka kepada nabi yang dianggap sebagai biang (punca) segala kekacauan. Padahal mereka mengetahui bahwa Muhammad adalah orang yang jujur. Tidak ada seorang dari bangsa Arab, bahkan dunia sekalipun yang mendapat gelar Al-Amin, kecuali Muhammad Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Hal ini membuktikan bahwa ternyata gelar dan pujian-pujian yang diberikan oleh kaum Jahiliah tersebut tidak ada artinya, karena mereka mengingkari penghargaan yang mereka sematkan sendiri.

Tradisi-tradisi Jahiliah yang selama ini mereka jalankan dengan tenang, tanpa ada koreksi dan teguran, ternyata dibabat habis oleh kedatangan Muhammad yang mereka kenal paling jujur di muka bumi, paling halus dan lembut pekertinya, serta paling santun terhadap siapa saja. Bagi Umar, orang yang menyandang sekian banyak titel (title) kemuliaan itu ternyata seorang pembawa bencana dan gangguan bagi mereka. Umar merasa tak pantas berdiam diri saja, ia pun bersumpah untuk membunuh Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Tetapi dengan takdir Allah سبحانه وتعالى, gejolak dan kemarahan Umar dialihkan dan disalurkan. Pertama-tama, dengan api kemarahan di ubun-ubun ia menuju rumah adik perempuannya yang kala itu sedang belajar al-Qur’an.

Dari luar rumah ia mendengar ada suara, yang diantaranya adalah bacaan dari permulaan surat Thaa Haa. Kemarahannya ia lampiaskan dengan menempeleng adiknya dan membantik adik iparnya, hingga wajahnya lebam-lebam. Tetapi kemarahan Umar itu serta-merta reda karena kesadarannya tergugah ketika ia membaca sendiri catatan kecil yang berisikan beberapa ayat dari surat Thaahaa, yang ia rebut dari adiknya.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Apa sesungguhnya yang terjadi pada sosok Umar yang awalnya begitu anti Islam, berubah total menjadi pembela Islam, menjadi kekayaan Islam yang tiada tandingannya sampai hari kiamat?

Setelah di buka oleh ayat pertama, pada ayat kedua Allah menyatakan,

♥ ♥ ♥ ♥ “Wahai laki-laki (Muhammad), Kami turunkan kepadamu al-Qur’an bukan untuk membuat kamu susah (celaka) hidup di dunia”.

Ayat ini menjadi bantahan Allah terhadap kaum Quraish yang berkeyakinan bahwa Muhammad adalah manusia paling celaka, karena dia membawa al-Qur’an.

Melalui ayat ini Allah meyakinkan Nabi صلى الله عليه وسلم, bahwa beliau dipilih dan diutus oleh Allah bukan untuk dicelakakan dan bukan pula untuk menerima musibah, sebagaimana anggapan orang-orang Quraish dan Umar yang hendak membunuh beliau. Tetapi ada tujuan mulia, yaitu sebagaimana dinyatakan pada ayat ketiga,

|| “Melainkan al-Qur’an ini diturunkan kepada kamu Muhammad supaya kamu menyampaikan peringatan kepada orang yang masih punya TAKUT kepada Allah.”

Ayat di atas berisi penegasan Allah yang sangat jelas, bahwa orang yang bisa diajak untuk mengikuti ajaran Islam hanyalah orang-orang yang masih punya TAKUT kepada Allah. Selebihnya tidak akan bisa.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

TANPA PAKSAAN

Mengajak semua manusia agar berkenan mengikuti jejak Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah harapan yang mulia, tetapi Allah memperingatkan bahwa hal itu adalah suatu yang mustahil. Yang bisa diajak hanyalah orang-orang yang dalam hatinya masih ada rasa TAKUT kepada Allah. Dengan demikian, hati Nabi صلى الله عليه وسلم menjadi lega karena tidak ada target point menjadikan semua manusia memeluk Islam. Allah tidak menuntut Nabi صلى الله عليه وسلم mengislamkan semua orang, karena hal itu bukan kewajiban beliau. Beliau hanyalah penyeru, bukan penentu Islam atau tidaknya seseorang.

Adapun orang-orang yang tidak punya rasa TAKUT kepada Allah menjadi urusan-Nya. Dengan begitu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bisa mengangkat muka dalam menyampaikan dakwah Islam.

Tidak adanya tanggung jawab kewajiban mengislamkan semua orang bagi Rasulullah صلى الله عليه وسلم, juga berlaku bagi kaum Muslim sekarang. Dengan demikian, Umat Islam tidak diperkenankan memaksa orang untuk harus beragama Islam dan tunduk kepada Allah.

Pemaksaan agar semua orang memeluk Islam tidak parlu dilakukan mengingat kekuasaan Allah yang begitu tinggi. Hal ini yang ditegaskan pada ayat yang keempat,

|| “Dan Qur’an ini Muhammad, diturunkan dari Tuhan yang menciptakan bumi dan yang menciptakan langit yang tinggi”.

Islam atau tidaknya seseorang, tidak berpengaruh terhadap kekuasaan Allah.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Hal lain yang tersurat pada ayat keempat ini adalah Allah meyakinkan manusia bahwa al-Qur’an bukanlah buatan Muhammad, bukan pula buatan jin, dukun, apalagi para penyair. Tapi Allah lah yang menciptakan langit dan bumi. Ini jaminan Allah kepada Nabi صلى الله عليه وسلم supaya beliau tidak ragu dan bimbang karena perlawanan manusia.

Adanya penegaskan jaminan dari Allah menimbulkan keyakinan kuat pada diri Rasulullah صلى الله عليه وسلم bahwa beliau tak akan mungkin mampu dikalahkan oleh manusia. Karena manusia tidak mungkin dapat mengalahkan pencipta langit dan bumi. Itu berarti pula bahwa manusia juga tidak akan mungkin mengalahkan al-Qur’an. Inilah cermin terbesar bagi kaum Muslim, bahwa ketika mereka konsisten membawa al-Qur’an, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu mengalahkan mereka.
Jaminan universal bagi kaum Muslim, ketika mereka menyampaikan al-Qur’an yang sebenarnya, adalah mereka tidak akan bisa berbuat nekoneko (macam-macam).

Konsekuensinya, manusia hanya akan menjalankan yang diperintahkan oleh Allah سبحانه وتعالى. Dan dakwah yang ia sampaikan adalah dakwah jujur tanpa ada yang disembunyikan, dan tanpa ada yang ditakuti kecuali Allah سبحانه وتعالى.

Urgensi rasa TAKUT yang harus dimiliki oleh kaum Muslim adalah lahirnya kewajiban menyampaikan adanya siksa neraka. Allah memberikan keyakinan, “liman yakhsya”, hanya orang takutlah yang kamu ajak. Sedangkan orang yang tidak mempunyai rasa TAKUT tidak akan mungkin terketuk hatinya. Oleh karena itu, menyampaikan kepada setiap orang tentang neraka dan siksanya, wajib hukumnya. Karena hal itulah yang menjadi titik pangkal untuk membersihkan hati manusia. KETAKUTAN akan siksa neraka dan alam akhirat akan melahirkan kebersihan jiwa.

Namun kenyataannya, cerita-cerita tentang pedihnya siksa neraka cenderung disembunyikan oleh sebagian besar juru dakwah dengan alasan TAKUT ditolak oleh masyarakat, dengan alasan tidak akan disukai oleh masyarakat. Padahal, memang pada dasarnya tidak ada orang yang suka mendengarkan hal-hal ngeri apalagi disiksa. Jangankan siksa akhirat, cerita tentang penjara di dunia saja, lengkap dengan penyiksaan, pemukulan dan lain sebagainya, sudah cukup membuat bergidik. Itulah watak manusia, apa yang tidak enak memang tidak akan disukai.

Tetapi jangan karena hal itu, ancaman neraka menjadi disembunyikan, sebab ketika dia sadar bahwa azab itu tidak enak, maka hal itulah yang menjadi titik tonggak munculnya rasa TAKUT kepada Allah.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦
Rasa TAKUT inilah yang telah mendera batin Umar. Ia tersentuh ayat, bahwa orang yang bisa memahami al-Qur’an adalah orang yang TAKUT kepada Allah. Maka ketika rasa takutnya kepada Allah telah muncul, saat itulah ia melupakan kemarahan dan kejengkelannya. Kesadaran yang datang tiba-tiba itulah yang menyebabkan ia spontan bertanya kepada adiknya, “Dimana Muhammad sekarang?” Adiknya balik bertanya, “Untuk apa kamu bertanya demikian?, kalau kamu ingin membunuh dia, sebagaimana kamu menganiaya aku, maka lebih kamu bunuh aku daripada kamu menemui Muhammad.”

Mentalitas yang ditunjukkan oleh adik perempuan Umar adalah mentalitas hasil gemblengan al-Qur’an. Lantaran rasa TAKUT yang ia miliki kepada Allah, maka ia merasa lebih baik dirinya yang menjadi korban daripada harus mengorbankan utusan Allah.

Inilah contoh sejarah cemerlang yang akan terus diangkat dengan rasa bangga sepanjang zaman. Bahwa rasa TAKUT kepada Allah akan memunculkan kecintaan kepada-Nya dan kitab suci-Nya, melahirkan pembelaan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dia rela menerima tanggung jawab dari Allah untuk menyampaikan al-Qur’an itu.

Mendengar pekataan adiknya, Umar menyanggah, “Tidak, aku tidak akan memusuhinya lagi.” Sehingga adiknya pun memberi tahu, “Dia sedang berada di rumahnya Arqam.”

Begitulah, KETAKUTAN kepada Allah akan membangun keimanan yang teguh. Sebaliknya, seseorang yang hatinya nihil dari rasa TAKUT, tidak akan bisa diharapkan untuk membangun keimanan, apalagi kemauan untuk membela agama Allah.

Hanyalah orang-orang yang sadar akan perlunya bekal untuk hari esok yang akan mau memperjuangkan agama Allah, memperjuangkan Syari’at Allah di tengah-tengah masyarakat yang menganggap bahwa al-Qur’an adalah pembawa malapetaka, sebagaimana anggapan orang-orang Quraish.

Melalui keterangan di atas, diharapkan Kaum Muslim mampu menghayati tantangan dari masyarakat musyrik tentang al-Qur’an, serta bagaimana jawaban yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad, tentang hakekat al-Qur’an ini. Setelah jelas bahwa al-Qur’an bukan untuk menciptakan kesengsaraan, dan tahu bahwa al-Qur’an hanya bisa diterima oleh orang-orang yang TAKUT kepada Allah, maka marilah segenap Kaum Muslim bersama-sama untuk mengikuti jejak Rasulullah dan para sahabat.

Aplikasi dari kesadaran itu adalah kesediaan menyampaikan al-Qur’an secara terbuka, tidak perlu sembunyi-sembunyi, tidak perlu berbisik-bisik, tidak perlu hanya kepada kelompoknya saja. Tetapi harus ada langkah spektakuler dengan menyampaikan al-Qur’an ke pasar-pasar, kepada orang-orang kaya, ke rumah para pejabat, ke rumah orang-orang berkuasa, karena mereka itulah sasaran dakwah.

Bukan zamannya lagi main bisik-bisikan. Bukan-kah al-Qur’an diturunkan Allah bukan untuk dijadikan bahan bisikan, tetapi untuk disampaikan secara terbuka kepada siapa saja. Bukankah dalam menyampaikan al-Qur’an yang dibutuhkan adalah percaya diri, bukan rasa minder. Dan bukankah menyampaikan Islam tidak hanya dibatasi pada ruang masjid semata, atau di mushalla saja. Bila yang menjadi objek dakwah mempunyai rasa TAKUT kepada Allah, maka do’a yang pantas terlontar adalah semoga mereka menjadi orang yang beriman. Amin.

_______________
Disunting/ringkaskan dari: http://arrahmah.com/read/2008/03/23/1690-menolak-kebenaran-awal-bencana-dan-kekalahan.html

Wednesday 12 September 2012

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan biodata ta’aruf



Ungkapkan identitas sejelas-jelasnya.
Ungkapkan cita-cita setelah menikah.
Jujur, tidak ada fakta yang disembunyikan tentang pekerjaan dan penghasilan, keluarga dan orang tua serta informasi yang dianggap perlu dan seringkali menjadi pertimbangan penting yaitu masalah penyakit yang pernah dan sedang diderita.
Tidak terlalu singkat/sedikit seperti informasi di Kartu Tanda Penduduk.
Tidak terlalu detil seperti company profile.

Contoh biodata ta’aruf

Nama : (Cukup jelas).

Tempat/tanggal lahir : (Cukup jelas).

Agama : Islam.

Jenis kelamin : (Cukup jelas).

Suku : Sebutkan dengan jelas, Jawa, Betawi, Sunda atau yang lainnya?.

Status Perkawinan : Belum menikah, sudah menikah, atau berstatus duda/janda.

Pekerjaan : (Cukup jelas).

Jabatan pekerjaan : Diisi jika ada.

Penghasilan per bulan : Penting untuk ditulis dan diketahui.

Riwayat pendidikan : Mulai sekolah dasar hingga pendidikan terakhir.

Riwayat organisasi : (Cukup jelas).

Nama orang tua kandung : (Cukup jelas).

Nama orang tua angkat : Diisi jika ada.

Alamat orang tua : (Cukup jelas).

Pekerjaan orang tua : (Cukup jelas).

Anak ke/dari : (Cukup jelas).

Nama-nama saudara : (Cukup jelas).

Hobi/kesenangan : Tulis yang memang disukai. Jika tidak ada, tidak perlu ditulis.

Perilaku baik : Sebutkan perilaku baik yang paling menonjol. Tidak untuk ‘ujub (narsis). Contoh: baik hati, tidak sombong, suka menolong, rajin menabung, hemat tapi tidak pelit, ringan tangan membantu sesama, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Perilaku buruk : Sebutkan perilaku buruk yang paling menonjol. Ini kebalikan dari contoh perilaku baik seperti yang telah disebutkan di atas. Semisal: tukang ngambek, lelet, pemarah, dan lain-lainnya. Tetapi jangan membuka aib masa lalu yang sudah ditutupi oleh Allah dan memang tidak perlu untuk diketahui.

Penyakit : Ditulis jika ada penyakit berat atau menahun. Penyakit-penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat-obatan yang dijual di warung-warung tidak perlu untuk ditulis. Seperti panu, kadas, kurap, batuk, pusing-pusing terkecuali memang penyakit itu berat. Ungkapkan juga kapan penyakit itu diderita, sudah atau sedang dialami.

Penggambaran fisik : Sebenarnya dengan melihat foto yang dilampirkan dalam biodata ini sudah mencukupi. Tetapi tidaklah mengapa untuk diungkapkan terutama masalah tinggi dan berat badan. Agar calon pasangan tidak meraba-raba seberapa ideal sosok calon pasangannya.

Tujuan menikah : Ungkapkan sejujurnya. Tidak perlu berbunga-bunga dan sewajarnya saja. Contoh : “untuk bisa menjaga diri saya.”

Keinginan setelah menikah : Utarakan keinginan bahwa setelah menikah itu apa yang diinginkan. Misalnya, ingin jadi ibu rumah tangga saja, tidak boleh ada televisi di rumah, senantiasa berdakwah, masalah keuangan dipegang oleh istri, tetap melanjutkan kuliah, ingin berumah tangga ala rasulullah, dan masih banyak lagi contoh-contoh keinginan yang lainnya. Ini sebenarnya awal dari sebuah memo of understanding secara singkat dan tertulis sebelum pembicaraan lebih lanjut mengenai itu pada saat ta’aruf.

Kriteria pasangan : Ini diisi jika yang mau menikah belum tahu siapa calon pasangannya dan memasrahkan semuanya pada orang-orang yang dipercayainya seperti misalnya murabbi untuk mencarikan sesuai keinginannya. Jika sudah tahu, isian ini tidak perlu dibuat. Ataupun tidak perlu mengisinya dikarenakan sudah siap untuk menerima siapa saja yang ditawarkan oleh murabbinya itu.

Surat Buat Akhi Yang Sombong

Untuk Akhifillah
Dimanapun kau berada 


Kutulis surat ini samata-mata atas dasar cinta karena Allah…
Mohon maaf atas kelancanganku telah berani menuliskan ini untukmu.
Namun aku ingin kau mengetahui, bahwa ada beberapa dari sifatmu yang tidak kami (para akhwat) sukai. Berbesar hatilah untuk mengetahuinya. Kami ingin kau terlihat baik dimata kami dan tentunya di mata Allah juga.
Akhi fillah…

Setiap kaum wanita merindukan sorang ikhwan yang mempunyai visi hidup yang jelas. Bahwa hidup ini diciptakan bukan semata untuk hidup. Melainkan ada tujuan mulia. Jangan kau sia−siakan waktu hidupmu dengan tujuan yang tidak jelas, tidak ada pegangan dan berlalu begitu saja dengan percuma. Ingatlah, bahwa laki−laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan. Berprinsiplah! Komitmenmu pada islam teguhkanlah. Bukankah kau telah mngkajinya tentang ini dalam majlis−majlis kajian Al−Qur’an yang biasa kau ikuti setiap bulannya. Di mana pengamalannya selama ini.
Akhi fillah…
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Oleh karenanya berlaku lembutlah terhadap perempuan. Ingatlkah engaku, dalam sebuah hadits, rasulullah memberitahukan bahwa sebaik−baik manusia adalah yang berlaku lembut terhadap wanita. Ini menunjukkan bahwa tabiat wanita tidak sama dengan tabiat laki-laki, wanita mempunyai sifat ingin selalui dilindungi. Bukan diperlakukan secara kasar. Sudahkah selama ini kau berlaku lembut terhadap perempuan. Adakah kau pernah menyakiti hati seorang perempuan..
Akhi fillah…
Hal selanjutnya yang tidak para akhwat sukai adalah kesombonganmu. Sombong adalah sifat setan laknat. Tidak ada seorang mahlukpun yang berhak sombong, karena kesombongan hanyalah hak priogatif Allah. Perempuan adalah mahluk yang lembut. Kesombongan sangat bertentangan dengan kelembutan yang dimiliki perempuan. Jangan kira kekuasaanmu sebagai seorang laki−laki membuat dirimu menjadi sombong. Dengan sifat mengaturmu yang berlebihan, dan sifat tidak ingin di kalahkan oleh perempuan dalam hal apapun. Kami tau, bahwa ada batasan hak−hak antara perempuan dan laki−laki yang telah Allah tetapkan. Kami tidak menuntut emansipasi, tapi sadarlah wahai akhi, bahwa kau sering kali berlaku sombong di mata kami.
Akhi fillah…
Setiap akhwat sangat mendambakan seorang ikhwan yang mempunyai pendirian. Bukan ikhwan yang plinplan. Tetapi bukan diktator. Tegas dalam arti punya sikap dan alasan yang jelas dalam mengambil keputusan. Tetapi di saat yang sama dapat bermusyawarah, lalu menentukan tindakan yang harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Inilah salah satu makna qawwam dalam firman Allah: arrijaalu qawwamuun alan nisaa’ (An Nisa’:34).
Akhifillah…
Kau adalah penopang kami. Dikala kami membutuhkan penguat dalam situasi kekufuran yang sedang menerjang ini tak pantas bila kau malah ikut gentar atau juga lemah. Akhwat ingin ikhwan yang tegar, bukan ikhwan yang cengeng. Dalam hal ini bukan cengeng menangis ketika mendengar ayat−ayat Allah dilantunkan. Itu adalah kelembutan hati. Tetapi cengeng yang gentar menghadapi tantangan yang ada di depan. Bagaimana kau akan memimpin kami bila kau sendiri bersifat lemah. Ikhwan yang cengeng cendrung nampak serba tidak meyakinkan.
Akhi…
Kututup surat ini sampai disini. Semoga kau bisa mengambil maksud dari kami menuliskan ini untukmu. Salam sejahtera untukmu selalu. Semoga Allah selalu memberi cahaya ilmu−Nya kepada kita semua. Dan semoga Allah selalu menangi kita dalam rahman dan rahim−Nya. Amin.


Saudarimu.