Sunday 19 February 2017

JUAL DAUN BIDARA UNTUK RUQYAH DI MEDAN

Apabila anda membutuhkan daun bidara Arab segar, DISINI TEMPATNYA..
Dengan harga Rp.120.000 / 200 lembarnya..
MURAH dan BERMANFAAT... 



HUBUNGI :
CP. / WA : 0821-6622-3185 (khadijah)


Sedikit penjelasan tentang cara  penggunaan Daun Bidara untuk Ruqyah
  • Cara Mandi Dengan Daun Bidara Untuk Gangguan Jin Dan Sihir
Ibnu Kathir menyebutkan di dalam tafsirnya bahwa Al-Qurthubi menceritakan dari Wahab bahwa dia mengatakan:
"Ambillah 7 helai daun bidara lalu tumbuk di antara 2 batu kemudian dicampurkan dengan air dan dibacakan Ayat Kursi kemudian diminumkan kepada orang yang terkena sihir sebanyak 3 kali tegukan lalu dimandikan dengan air sisanya maka ia akan menghilangkan sihirnya. Terutama bagi suami yang terhalang menggauli isterinya.
Ibnu Kathir mengatakan bahwa yang paling bermanfaat dalam menghilangkan pengaruh sihir adalah dengan menggunakan apa yang diturunkan Allah s.w.t. kepada RasulNya untuk menghilangkan hal itu yaitu membaca al-muawwidzatian (al-Falaq dan an-Nas) dan Ayat Kursi karena ayat-ayat itu dapat mengusir syaitan.



DAUN BIDARA atau WIDARA (Ziziphus mauritiana)


Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Dalam bahasa arab, Bidara berasal dari kata Sidroh artinya pohon bidara.Dalam hal ini sidroh atau Bidara ada sejarah tersendiri dengan kaitannya perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam isra' mi'raj. Pohon bidara sangatlah banyak manfaatnya. 

Sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad SAW, Ruqyah adalah methode pengobatan yang di anjurkan bila kita mengalami ganguan penyakit non medis. Dalam beberapa hadits daun Bidara adalah salah satu jenis tumbuhan yang bisa digunakan untuk membantu dalam pengobatan ruqyah syar’iyyah (ruqyah yang sesuai syari’at Islam). Daun bidara juga bisa digunakan untuk bersuci wanita yang sedang haidh. Daun bidara juga digunakan untuk campuran air memandikan jenazah. Daun bidara juga biasa digunakan untuk sayur, dan pakan ternak.


Berikut ini beberapa manfaat daun bidara: 
  •  Memandikan Jenazah
Ummu ‘Athiyyah Rodhiyallohu ‘Anha berkata, “Nabi Shollallohu Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda: ‘Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.”
(H.R. al Bukhori 3/99-104, Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi 2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85, 4076-4078, Syaikh al Albani – Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah hal 130-131).
  • Campuran untuk bersuci pada wanita haidh
Dari Aisyah berkata, “ salah seorang wanita diantara kalian (wanita yang sedang haid) dia mengambil air lalu dia mencampurnya dengan daun bidara kemudian dia bersuci. Lalu dia menyiram air di atas kepala sambil menggosoknya dengan kuat sampai airnya masuk ke dalam pori-pori dan masuk ke akar rambutnya. Dan kemudian membilasnya dengan air bersih , lalu dia mengambil kan yang sudah di basuhi dengan minyak misk dan kemudian membersihkan dirinya dengan kain tersebut.”
  • Therapy Ruqyah
Ulama Wahab bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat al-Qur’an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).
Menumbuk tujuh helai daun pohon Sidr (daaun bidara) hijau di antara dua batu atau sejenisnya, lalu menyiramkan air ke atasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan dibacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.
Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, Insya Allah penyakit (sihir) akan hilang. Dan jika perlu, hal itu boleh diulang dua kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna. Hal itu sudah banyak dipraktekkan, dan dengan izin_Nya,Allah memberikan manfaat padanya.