Wednesday 8 March 2017

Penyakit Hati Sombong, Iri, dan Dengki dan Cara Mengobatinya

Hati (bahasa Arab Qalbu) adalah bagian yang sangat penting daripada manusia. Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amal kita:
Rasulullah saw. bersabda, “….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)

Sebaliknya, orang yang dalam hatinya ada penyakit, sulit menerima kebenaran dan akan mati dalam keadaan kafir.

“Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [At Taubah 125]

Oleh karena itu penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi.
Kita perlu mengenal beberapa penyakit hati yang berbahaya serta bagaimana cara menyembuhkannya.

Sombong
Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan menganggap rendah orang lain. Bahkan Fir’aun yang takabbur sampai-sampai menganggap rendah Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Fir’aun adalah manusia yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.

Allah melarang kita untuk menjadi sombong:
“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’ 37]
“Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman 18]

Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:
“Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min 76]

Kita tidak boleh sombong karena saat kita lahir kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Kita tidak punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Kecerdasan pun kita tidak punya. Namun karena kasih-sayang orang tua-lah kita akhirnya jadi dewasa.
Begitu pula saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan kita lepas dari kita. Kita dikubur dalam lubang yang sempit dengan pakaian seadanya yang nanti akan lapuk dimakan zaman.
Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ “Uluumuddiin menyatakan bahwa manusia janganlah sombong karena sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani yang hina dan dari tempat yang sama dengan tempat keluarnya kotoran.

Bukankah Allah mengatakan pada kita bahwa kita diciptakan dari air mani yang hina:
“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” [Al Mursalaat 20]

Saat hidup pun kita membawa beberapa kilogram kotoran di badan kita. Jadi bagaimana mungkin kita masih bersikap sombong?

‘Ujub (Kagum akan diri sendiri)
Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.
Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ‘ujub. Sebaliknya ucapkan “Alhamdulillah” karena segala puji itu hanya untuk Allah.

Iri dan Dengki
Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]

Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu.
Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari) [HR Bukhari]

Jika kita mengagumi milik orang lain, agar terhindar dari iri hendaknya mendoakan agar yang bersangkutan dilimpahi berkah.
Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah. Sesungguhnya pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Ya’la)

Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat orang lain senang. Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan orang yang dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. Oleh karena itu Allah menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang dengki:
“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [Al Falaq 5]
Kedengkian bisa menghancurkan pahala-pahala kita.

Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)

KHADIJAH BINTI KHUWAILID R.A

@ Tentang Khadijah binti Khuwailid

Ayahnya: Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab
Ibunya   : Fatimah binti Zaidah bin Jundab
Suku     : Qurays
 
Khadijah menikah dengan Rasulullah pada tahun 28 Sebelum Hijrah atau 15 tahun sebelum kerasulan. Pada saat itu usia Rasulullah 25 tahun sedangkan Khadijah 40 tahun. Wali pernikahan beliau adalah ayahnya sendiri Khuwailid bin Asad. Mahar pernikahan dari Rasulullah adalah 2 Uqiyyah emas dan perak. 1 Uqiyyah  kurang lebih sama dengan 28 gram.

Status beliau saat menikah dengan Rasulullah adalah sebagai Janda dengan 3 orang anak. Suami beliau sebelum Rasulullah adalahStatus beliau saat menikah dengan Rasulullah adalah sebagai Janda dengan 3 orang anak. Suami beliau sebelum Rasulullah adalah Atiq bin Aidz bin Abdullah dan Abu Halah bin Nabbasy. Sedangkan putra putri beliau dari mereka adalah Hindun (putri Atiq), Halah (Putra Abu Halah), dan Hindun (Putra Abu Halah). Khadijah wafat 4 tahun sebelum Hijrah. Jadi beliau hidup bersama Rasulullah selama kurang lebih 24 tahun.



Keistimewaan Khadijah binti Khuwailid r.a
  1. Khadijah wanita terbaik dunia dan akhirat
“Wanita-wanita terbaik di dunia ialah Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, dan Aisyah istri Firaun” (HR. Imam Ahmad: Fadhailush Shahabah no.1325)
“Wanita terbaik penghuni surga ialah Khadijah binti Khuwailid, kemudian Fatimah binti Muhammad” (HR. Imam An-Nasai)

  1. Khadijah mendapat salam Allah SWT
“Jibril Alaihis Salam datang kepadaku kemudian berkata, ‘Wahai Rasulullah, inilah Khadijah, ia akan datang kepadamu dengan membawa tempat yang berisi makanan, lauk, dan minuman. Jika ia telah datang kepadamu, sampaikan salam Tuhannya dan salamku kepadanya’.” (HR. Bukhari & Muslim)

  1. Khadijah mendapat rumah di surga
“Rasulullah SAW menyampaikan kabar gembira kepada Khadijah berupa rumah dari pipa permata dimana di dalamnya tidak ada teriakan dan kelelahan” (HR. Bukhari & Muslim)

  1. Khadijah orang pertama yang masuk Islam
“Khadijah adalah manusia pertama yang masuk Islam menurut Ijma’ kaum muslimin. Tidak ada seorang pun laki-laki atau wanita yang masuk Islam sebelum dia.” (Ushudul Ghabah 7/78)

  1. Khadijah tidak pernah dimadu oleh Rasulullah SAW
“Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam tidak menikah dengan wanita lain hingga Khadijah wafat” (HR. At. Thabrani)

  1. Khadijah ibu dari putra-putri Rasulullah SAW
Putra-putri Rasulullah dari Khadijah secara berurutan adalah Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum, Fatimah, dan Abdullah. Al-Qasim adalah putra sulung Rasulullah yang dengan namanya Rasulullah memakai kunyah yaitu Abu Al-Qosim. Sedangkan Fatimah adalah Putri bungsu Rasulullah yang paling beliau cintai.
Rasulullah SAW bersabda,
“Allah Azza wa Jalla tidak memberi ganti untukku dengan wanita yang lebih baik daripada dia. Sungguh Khadijah beriman ketika orang-orang kafir kepadaku, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku, membantuku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberikan sesuatu apapun kepadaku, dan Allah memberiku anak-anaknya ketika istri-istriku yang lain tidak memberiku anak-anak” ( HR. Imam Ahmad)

  1. Khadijah istri Rasulullah yang paling sempurna
Aisyah r.a berkata,
“Aku tidak penah cemburu kepada seorang wanita seperti cemburuku kepada Khadijah karena seringnya Rasulullah menyebut-nyebut namanya”
Al Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menyebutkan,
“Khadijah mempunyai kelurusan yang tidak dimiliki orang-orang lain. Ia berusaha sebisa mungkin mencari keridhoan Rasulullah SAW dan tidak ada sesuatu apa pun darinya yang membuat marah beliau seperti yang terjadi pada manusia lain.”
Aisyah r.a berkata,
“Jika nama Khadijah disebutkan di depan Rasulullah SAW, beliau tidak bosan-bosannya menyanjung Khadijah dan memintakan ampunan untuknya” (HR. At-Thabrani)
 
SUMBER : http://wanitapecintasalaf.blogspot.co.id/2012/08/khadijah-binti-khuwailid-ra.html

HIDUP SEHAT SESUAI SUNNAH NABI MUHAMMAD SAW

Rasulullah SAW adalah insan mulia dengan riwayat sakit paling jarang. Beliau senantiasa dalam keadaan sehat sekalipun melaksanakan tugas dakwah kerasulan yang teramat berat dan menguras pikiran serta tenaga.
Apa rahasia dibalik kesehatan beliau?

Berikut ini adalah beberapa cara hidup sehat yang selalu beliau amalkan:

1. Selalu bangun sebelum subuh

Rasulullah mengajak umatnya bangun sebelum subuh untuk melaksanakan shalat sunnah dan shalat subuh berjamaah. Hikmahnya adalah mendapat limpahan pahala, kesegaran udara subuh yang baik terutama untuk menyehatkan paru-paru serta menyegarkan pikiran. Asupan oksigen yang masih bebas polusi bisa menyehatkan otak.

2. Aktif menjaga kebersihan
Rasulullah SAW senantiasa tampak bersih dan rapi. Setiap kamis atau jumat, beliau mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku, bersiwak, serta memakai minyak wangi.

3. Tidak pernah makan berlebihan
Rasulullah mengajarkan untuk mengisi perut kita dengan 3 hal secara seimbang: sepertiga diisi dengan makanan, sepertiganya dengan air, dan sepertiga sisanya untuk bernapas (diisi dengan udara).
Sabda Rasulullah:”Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila kami makan, tidak terlalu banyak(tidak sampai kekenyangan)”.

4. Gemar berjalan kaki
Rasulullah berjalan kaki ketika ke masjid, pasar, ke medan jihad, ataupun sekedar mengunjungi rumah sahabat. Dengan berjalan kaki peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung.

5. Tidak pemarah
Nasihat Rasulullah:”Jangan marah”, diulangi tiga kali. Ini menunjukkan hakikat kekuatan seseorang bukanlah terletak pada jasad, tetapi pada kebersihan jiwa.
Bila kita marah, cara paling mudah adalah mengubah posisi ketika marah. Jika sedang berdiri, maka duduklah. Jika sedang duduk, maka berbaringlah. Kemudian membaca ta’awudz serta mengambil air wudhu. Karena marah itu asalnya dari setan, dan setan terbuat dari api, maka padamkan dengan air wudhu.

6. Optimis dan tidak berputus asa

Sikap optimis memberikan kekuatan tersendiri bagi kelapangan jiwa, selain itu perlu juga memperbanyak sabar, istiqamah, serta tawakal kepada Allah SWT.

7. Tidak pernah iri hati
Kita perlu menjauhi sifat iri hati karena penting untuk menjaga kebersihan hati dan kesehatan jiwa. Kita harus selalu berdo’a: “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah (mendatangkan keburukan pada diri) dan hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah (mendatangkan kebaikan pada diri)”.

8. Pemaaf
Pemaaf adalah sifat terpuji yang bisa mendatangkan ketenteraman hati dan jiwa. Memaafkan orang lain akan membebaskan diri kita dari belenggu kemarahan. Ketika kita marah, marah itu akan melekat pada hati. Karenanya, mari menjadilan diri kita seorang yang pemaaf, karena dengan memaafkan akan membuat jiwa menjadi lapang dan badan akan selalu sehat.
Bahagia sebenarnya bukan mendapat, tetapi dengan memberi. Sebenarnya, banyak lagi cara hidup sehat Rasulullah SAW, namun setidaknya 8 cara hidup sehat ala Rasulullah tersebut cukup membantu kita menjalani hidup sehat.