tag:blogger.com,1999:blog-76009723581622686512024-03-13T13:21:49.783+07:00CINTA ISLAMTemukan Islam dalam Hatimu
Unknownnoreply@blogger.comBlogger320125tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-49253525942745900412020-10-08T00:33:00.000+07:002020-10-08T00:33:08.391+07:00Tidak ada Sakit yang tiada Obatnya Kecuali...<p> Bismillahirrohmaanirrohiim...</p><p>Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sejumlah hadits
memastikan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya. Jika pun ada
penyakit yang tak terobati sampai sekarang, bisa jadi lantaran belum ada
ahli yang bisa menemukan obatnya.</p><p>Diriwayatkan dalam Hadits Muslim, Rasulullah SAW bersabda:</p>
<p><strong>لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ</strong></p>
<p>“Semua penyakit ada obatnya. Apabila sesuai antara obat dan penyakitnya, maka (penyakit) akan sembuh dengan izin Allah SWT.”</p><p>Disebutkan dalam <a href="https://www.radiorodja.com/tag/hadits/">hadits</a> shahih riwayat Imam Bukhari, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:</p>
<p class="arab">مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً</p>
<p>“<em>Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Dia juga menurunkan penawarnya.</em>” (HR Bukhari).</p><p> </p><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; left: -1001px; position: absolute; text-align: left; text-decoration: none; top: -1000px;"><p>Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan,</p>
<p style="text-align: center;"><span style="font-size: 21pt;">ﻭﺍﺳﺘﺜﻨﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺳﺎﻣﺔ ﺑﻦ ﺷﺮﻳﻚ ﻭﺍﺿﺢ، ﻭﻟﻌﻞ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﺇﻻ ﺩﺍﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ، ﺃﻱ ﺍﻟﻤﺮﺽ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﺍﻟﻤﻮﺕ</span></p>
<p>“Pengecualian dengan kematian (pada riwayat lainnya) hadits Usamah
bin Syuraik adalah sudah jelas maksudnya. Dikecualikan dengan kematian
yaitu penyakit yang Allah<em> Ta’ala</em> takdirkan baginya yang mengantarkan pada kematian.” <strong>[Fathul Bari Hal. 57, Kitabut Thibb]</strong></p><span><br /><br />Simak selengkapnya disini. Klik <a href="https://muslim.or.id/45309-setiap-penyakit-ada-obat-bagaimana-dengan-aids-hiv.html">https://muslim.or.id/45309-setiap-penyakit-ada-obat-bagaimana-dengan-aids-hiv.html</a></span><br /></div><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; left: -1001px; position: absolute; text-align: left; text-decoration: none; top: -1000px;"><p>Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan,</p>
<p style="text-align: center;"><span style="font-size: 21pt;">ﻭﺍﺳﺘﺜﻨﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺳﺎﻣﺔ ﺑﻦ ﺷﺮﻳﻚ ﻭﺍﺿﺢ، ﻭﻟﻌﻞ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﺇﻻ ﺩﺍﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ، ﺃﻱ ﺍﻟﻤﺮﺽ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﺍﻟﻤﻮﺕ</span></p>
<p>“Pengecualian dengan kematian (pada riwayat lainnya) hadits Usamah
bin Syuraik adalah sudah jelas maksudnya. Dikecualikan dengan kematian
yaitu penyakit yang Allah<em> Ta’ala</em> </p><span><br /><br />Simak selengkapnya disini. Klik <a href="https://muslim.or.id/45309-setiap-penyakit-ada-obat-bagaimana-dengan-aids-hiv.html">https://muslim.or.id/45309-setiap-penyakit-ada-obat-bagaimana-dengan-aids-hiv.html</a></span><br /></div><p> </p><p> </p><div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; left: -1001px; position: absolute; text-align: left; text-decoration: none; top: -1000px;"><p>Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan,</p>
<p style="text-align: center;"><span style="font-size: 21pt;">ﻭﺍﺳﺘﺜﻨﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻓﻲ ﺣﺪﻳﺚ ﺃﺳﺎﻣﺔ ﺑﻦ ﺷﺮﻳﻚ ﻭﺍﺿﺢ، ﻭﻟﻌﻞ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ ﺇﻻ ﺩﺍﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ، ﺃﻱ ﺍﻟﻤﺮﺽ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﺍﻟﻤﻮﺕ</span></p>
<p>“Pengecualian dengan kematian (pada riwayat lainnya) hadits Usamah
bin Syuraik adalah sudah jelas maksudnya. Dikecualikan dengan kematian
yaitu penyakit yang Allah<em> Ta’ala</em> takdirkan baginya yang mengantarkan pada kematian.” <strong>[Fathul Bari Hal. 57, Kitabut Thibb]</strong></p><span><br /><br />Simak selengkapnya disini. Klik <a href="https://muslim.or.id/45309-setiap-penyakit-ada-obat-bagaimana-dengan-aids-hiv.html">https://muslim.or.id/45309-setiap-penyakit-ada-obat-bagaimana-dengan-aids-hiv.html</a></span><br /></div><p> </p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-39368569779791568212018-05-23T10:13:00.001+07:002018-05-23T10:13:59.101+07:00LARANGAN MENEBANG POHON BIDARA<p dir="ltr">Diriwayatkan dari Aisyah r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. pernah bersabda,  <i>"Sesunggunnya orang yang menebang pohon bidara akan dituang api neraka di kepalanya',</i>" <b>(Shahih, HR al-Baihaqi [IV/117]).</b></p>
<p dir="ltr">Diriwayatkan dari Muawiyah bin Haidah r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. pernah bersabda,  <i>"'Allah akan menuangkan (air panas) ke atas kepala penebang pohon bidara di dalam neraka'," </i><b>(HR al-Baihaqi [VI/141]).</b></p>
<p dir="ltr"><b>Kandungan Bab:</b></p>
<p dir="ltr">Haram hukumnya menebang pohon bidara. Para ulama berselisih pendapat tentang larangan menebang pohon bidara kepada beberapa pendapat: Abu Dawud berkata, "Hadits ini cukup ringkas. Artinya barangsiapa menebang pohon bidara yang tumbuh di padang pasir tempat berteduh para musafir dan hewan ternak, tanpa ada kemaslahatan sedikitpun maka Allah akan menuangkan air panas ke atas kepalanya di neraka nanti."Ath-Thahawi berpendapat, "Bahwa hadits ini mansukh, sebab Urwah bin az-Zubair salah seorang perawi hadits ini pernah menebang pohon bidara untuk diolah menjadi beberapa pintu," (lihat Musykilul Aatsaar [VII/427]).</p>
<p dir="ltr">Diriwayatkan dari Hasan bin Ibrahim, ia berkata, 'Aku pernah bertanya kepada Hisyam bin Urwah tentang hukum menebang pohon bidara. Pada saati itu ia sedang bersandar pada kayu milik Urwah dan berakta, 'Tidakkah engkau perhatikan pintu-pintu dan kusen-kusen ini?' Pintu dan kusen ini terbuat dari pohon bidara milik Urwah. Dahulu Urwah menebang pohon tersebut yang tumbuh di tanahnya dan berkata, '<i>Tidak mengapa menebang pohon bidara</i>'," (HR Abu Dawud [5241]).</p>
<p dir="ltr">Ath-Thahawi berkata, "urwah seorang yang jujur dan memiliki ilmu yang dalam tidak mungkin meninggalkan hadits yang ia ketahui shahih dari Nabi saw, kemudian mengamalkan sesuatu yang bertentangan dengan hadits tersebut, kecuali jika memang demikian hukumnya. Jadi jelaslah apa yang kita sebutkan tadi bahwa hadits ini sudah dimansukhkan." </p>
<p dir="ltr">Maka larangan tersebut adalah pohon bidara yang tumbuh di tanah haram. Pendapat ini dipegang oleh as-Suyuti dalam kitab Raf'ul Khudr'an Qat'is Sidr (II/57). Ia berkata, "Menurutku makna yang terkuat adalah larangan menebang pohon sidr yang ada di tanah haram sebagaimana yang tercantum dalam riwayat ath-Thabrani."</p>
<p dir="ltr">Syaikh kami menyetujui pendapat as-Suyuthi tersebut di dalam kitabnya Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah (II/177).</p>
<p dir="ltr">Saya katakan, "Dalam riwayat ath-Thabrani di dalam al-Ausath (2441) pada hadits Abdullah bin Hubasyi, 'Yakni pohon bidara yang tumbuh di tanah haram.' Tambahan ini dishahihkan oleh syaikh kami dalam Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah (614). Oleh karena itu mengartikan hadits seperti yang tercantum dalam riwayat tambahan tersebut lebih dikedepankan. Adapun pernyataan mansukh adalah pernyataan yang keliru. <br>
Sebab yang dijadikan hujjah adalah hadits yang diriwayatkan Urwah bukan pendapat atau hasil ijtihadnya. Kemudian dianalogikan dengan pohon bidara yang tumbuh di padang pasir tempat berteduhnya para musafir dan binatang ternak, Allahu A'lam."</p>
<p dir="ltr"><b>Sumber: </b><i>Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam Syafi'i, 2006), hlm. 3/308-309.</i></p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-55035659014806104002018-05-23T10:03:00.001+07:002018-05-23T10:03:57.862+07:00Suami Mudah Tersinggung dan Suka Marah<p dir="ltr"><b>Pertanyaan:</b></p>
<p dir="ltr">Saya seorang muslimah. Saya dan suami sudah 3 tahun lebih membina rumah tangga, tetapi entah mengapa dalam keluarga kami hampir tiap hari ada pertengkaran. Hanya dengan persoalan kecil suami saya marah. Suami saya tidak punya pekerjaan dan selama ini saya yang menghadapi keluarga saya. Suami saya suka marah, bila dinasihati sering tersinggung. Kadang kalau marah dia memukul. Dia juga benci dengan saudara-saudara dan keluarga saya. Saya dilarang bergaul dengan kemenakan saya yang laki-laki yang baru kelas 1 SMP. Kadang saya berpikir mau minta diceraikan olehnya, tetapi saya malu kepada teman-teman juga anak saya yang masih kecil. Namun, kadang saya tidak sanggup lagi harus mengeluarkan air mata tiap hari. Apa yang mesti saya dan suami saya lakukan?</p>
<p dir="ltr"><b>Jawaban:</b></p>
<p dir="ltr">Saudariku harus menyadari bahwa hidup ini penuh dengan cobaan, ada kalanya istri dimusuhi oleh suami, dan begitu pula sebaiknya, ada kalanya suami dimusuhi istri. Kita harus bersabar dan saling menasihati, karena Allah berfirman,</p>
<p dir="ltr">يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوّاً لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ</p>
<p dir="rtl">“<i>Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (merek) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang</i>.” (QS. At-Taghabun: 14)</p>
<p dir="ltr">Inilah kehidupan pasutri di dunia, bahkan seseorang yang tidak menikah sekalipun pasti mendapat ujian (dari Allah <i>Subhanahu wa Ta’ala</i>) di dunia ini.</p>
<p dir="ltr">Hendaklah Saudari mencari penyebab kemarahan suami Saudari. Boleh jadi istri yang salah. Kalau demikian, usahakan bisa menghindari penyebabnya. Jika memang watak suami pemarah, nasihati dia bila memungkinkan. Jika tidak, maka mintalah bantuan mertua atau orangtuanya, barangkali dia mau sadar.</p>
<p dir="ltr">Mohonlah kepada Allah agar keluarga diberi hidayah, karena waktu itu waktu m<i>ustajabahnya  </i>(terkabulnya doa), bacalah doa yang tercantum di dalam surat al-Furqan: 74 dan doa lainnya.</p>
<p dir="ltr">Jika suami tidak bekerja, carilah penyebabnya. Boleh jadi dia sakit atau tidak bisa bekerja, tentu tidak sama keadaannya bila dia mampu tetapi malas bekerja. Ajalah dia untuk bermusyawarah dengan Saudari, orangtua, atau mertua.</p>
<p dir="ltr">Adapun dia membenci keluarga istri, alangkah baiknya bila dicari terlebih dahulu penyebabnya. Boleh jadi sikap suami benar, misalnya karena keluarga kurang baik akhlaknya, suka berbicara usil, atau bukan ahli ibadah. Jika demikian kondisinya, maka keluarga Saudari hendaklah dinasihati, dan suami diminta agar bersabar. Jika suami yang salah, maka nasihati dia dengan lembut, bahwa kita umat Islam wajib menjalin hubungan keluarga dengan baik.</p>
<p dir="ltr">Bila dia melarang Saudari bertemu dengan kemenakan Saudari maka harus ditaati karena dia punya hak untuk melarang istrinya bertemu dengan orang yang tidak disukainya. </p>
<p dir="ltr">Rasulullah s<i>hallallahu ‘alaihi wa sallam</i>bersabda,</p>
<p dir="ltr">وَ اسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوْجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوْطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُوْنَهُ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوْهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ</p>
<p dir="rtl">“<i>Dan kamu menghalalkan farji wanita itu dengan kalimat Allah, dan kamu punya hak dari istri untuk tidak memasukkan seorang pun yang kamu benci, di tempat tidur. Jika mereka melanggarnya maka pukullah mereka tanpa merusak badannya.</i>” (HR. Muslim, 6/245)</p>
<p dir="ltr">Bila suami suka memukul tanpa sebab atau karena perkara yang kecil, bacakan kepadanya hadits di bawah ini dengan kata-kata yang lembut. Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam</i> bersabda,</p>
<p dir="ltr">يَعْمِدُ أَحَدُكُمْ فَيَجْلِدُ امْرَأَتَهُ جَلْدَ الْعَبْدِ فَلَعَلَّهُ يُضَاجِعُهَا مِنْ آخِرِ يَوْمِهِ</p>
<p dir="rtl">“<i>Salah seorang di antara kalian memarahi istrinya, lalu memukul istrinya seperti memukul budaknya, boleh jadi dia akan mengumpulinya pada malam harinya.</i>” (HR. Al-Bukhari, 15/288)</p>
<p dir="ltr">Suami yang arif tentu tidak berbuat demikian, bagaimana mungkin dia marah dan memukul lalu mengumpuli istrinya?</p>
<p dir="ltr">Saudari tergolong orang yang baru menikah, banyak masalah yang dihadapi, masing-masing ingin dituruti kemauannya, padahal tidak mungkin berdamai bila salah satu anggota pasutri tidak mengalah. Mengalah untuk kebaikan yang bukan melanggar agama termasuk amal baik, misalnya memenuhi permintaan suami pada saat dia “membutuhkan” walaupun istri kurang “berselera”, dan masih banyak usaha yang bisa memadamkan atau mengurangi kemarahan suami.</p>
<p dir="ltr">Sebaiknya Saudari tidak minta cerai terlebih dahulu, karena perceraian belum tentu menyelesaikan perkara. Ingat, hidup penuh dengan ujian. Jika hal di atas sudah diupayakan dan tetap saja suami punya sifat yang jelek yang merugikan istri dan keluarga, maka istri boleh saja meminta cerai, tentunya apabila sudah ditimbang maslahat dan madharatnya setelah perceraian terjadi.</p>
<p dir="ltr">Sumber: Majalah Mawaddah, Edisi 11, Tahun 1, Jumadil Ula–Jumadil Tsaniyah 1429 H (Juni 2008).<br>
(Dengan beberapa pengubahan tata bahasa oleh redaksi <a href="https://konsultasisyariah.com/www.konsultasisyariah.com">www.konsultasisyariah.com</a>)<br><br></p>
<p dir="ltr">Read more <a href="https://konsultasisyariah.com/3531-suamiku-mudah-tersinggung-dan-sering-marah.html">https://konsultasisyariah.com/3531-suamiku-mudah-tersinggung-dan-sering-marah.html</a></p>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-56883062485404924392017-06-07T09:37:00.001+07:002017-06-07T10:13:39.879+07:00Apakah Sikat Gigi Pake Odol Membatalkan Puasa?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-weight: bold;">TANYA</b><b>: </b>Apa hukumnya sikat gigi pake odol selama berpuasa? Apakah membatalkan puasa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<b>JAWAB</b>: Menyikat gigi dengan pasta/odol dalam keadaan berpuasa, hukumnya mubah (boleh). Tidak ada larangan dan tidak termasuk dalam perkara yang membatalkan puasa. Namun, hati-hati saja, jangan sampai odolnya atau airnya tertelan.<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_6HquA9ELs1-zrUbU676jtYbiN8G-GK7DhAw1GjafwDUf2laRF-YKU5253Wt8kw-mhT8f5gn-i8URMC_UjbclBiBI8koskPpBCl0wcL580MkfIUCBcIzbbomq9NFsgqK6gdLzFtObnwU/s1600/sikat+gigi+puasa.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_6HquA9ELs1-zrUbU676jtYbiN8G-GK7DhAw1GjafwDUf2laRF-YKU5253Wt8kw-mhT8f5gn-i8URMC_UjbclBiBI8koskPpBCl0wcL580MkfIUCBcIzbbomq9NFsgqK6gdLzFtObnwU/s1600/sikat+gigi+puasa.jpg" /></a></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jika sampai odol atau airnya ditelan dengan sengaja, itu baru membatalkan puasa. Rasulullah Saw sangat menganjurkan umatnya sikat gigi, terutama ketika hendak shalat.<br />
<blockquote class="tr_bq">
<i>“Andaikan tidak memberatkan umatku, niscaya perintahkan mereka untuk gosok gigi setiap hendak shalat.” (HR. Bukhari)<br />“Bersiwak (sikat gigi) bisa membersihkan mulut dan mendatangkan ridha Allah.” (HR. Nasa’i)</i></blockquote>
</div>
<div>
<br />
Hadits-hadits tentang anjuran sikat gigi di atas berlaku dalam setiap keadaan, tidak ada pengecualian, sehingga keumuman hadits mencakup orang yang puasa dan orang yang tidak puasa.<br />
<br />
Ulama asal Arab Saudi, <b>Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz </b>, pernah ditanya,<i> “Apakah seseorang yang berpuasa boleh menggunakan pasta gigi padahal dia sedang berpuasa di siang hari?”</i><br />
<br />
Ia menjawab, “Melakukan seperti itu tidaklah mengapa selama tetap menjaga sesuatu agar tidak tertelan di kerongkongan. Sebagaimana pula dibolehkan bersiwak bagi orang yang berpuasa baik di pagi hari atau sore harinya.” (Fatwa Ramadhan).<br />
<br />
Pertanyaan yang serupa juga pernah disampaikan kepada <b>Syaikh Muhammad bin Shalih al- Utsaimin</b>, <i>“Apa hukum menggunakan pasta gigi bagi orang yang berpuasa di siang hari bulan Ramadan?”</i></div>
<div>
Ia menjawab, penggunaan pasta gigi bagi orang yang sedang berpuasa tidaklah mengapa (boleh) jika pasta gigi tersebut tidak sampai masuk ke dalam tubuhnya (tidak sampai ia telan). Akan tetapi, yang lebih utama adalah tidak menggunakannya, karena pada pasta gigi terdapat rasa yang begitu kuat yang bisa jadi masuk ke dalam perut seseorang tanpa dia sadari."<br />
<br />
Dengan demikian, jelaslah, sikat gigi pake odol di siang hari selama puasa, tidak membatalkan puasa dengan ketentuan sebagaimana dijelaskan di atas. Wallahu a'lam bish-shawabi.<i> (http://www.risalahislam.com)</i>.*<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-18078424090605742362017-03-08T15:57:00.002+07:002017-03-08T15:57:27.676+07:00Penyakit Hati Sombong, Iri, dan Dengki dan Cara Mengobatinya <div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Hati (<i>bahasa Arab Qalbu</i>) adalah bagian
yang sangat penting daripada manusia. Jika hati kita baik, maka baik
pula seluruh amal kita:</span></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Rasulullah saw. bersabda,
“….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia
baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak
pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam
Al-Bukhari)</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span id="more-602"></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Sebaliknya, orang yang dalam hatinya ada penyakit, sulit menerima kebenaran dan akan mati dalam keadaan kafir.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>“Orang-orang yang di dalam hati
mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka,
disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan
kafir.” [At Taubah 125]</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Oleh karena itu penyakit hati jauh lebih
berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa mengakibatkan
kesengsaraan di neraka yang abadi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Kita perlu mengenal beberapa penyakit hati yang berbahaya serta bagaimana cara menyembuhkannya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Sombong</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Sering orang karena jabatan, kekayaan,
atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan menganggap rendah orang
lain. Bahkan Fir’aun yang takabbur sampai-sampai menganggap rendah
Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Fir’aun adalah
manusia yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Allah melarang kita untuk menjadi sombong:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>“Janganlah kamu berjalan di muka
bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak
dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi
gunung.” [Al Israa’ 37]</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>“Janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman 18]</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>“Masuklah kamu ke pintu-pintu
neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah
seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .” [Al Mu’min 76]</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Kita tidak boleh sombong karena saat
kita lahir kita tidak punya kekuasaan apa-apa. Kita tidak punya kekayaan
apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak. Kecerdasan pun kita tidak punya.
Namun karena kasih-sayang orang tua-lah kita akhirnya jadi dewasa.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Begitu pula saat kita mati, segala
jabatan dan kekayaan kita lepas dari kita. Kita dikubur dalam lubang
yang sempit dengan pakaian seadanya yang nanti akan lapuk dimakan zaman.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Imam Al Ghazali dalam kitab <i>Ihya’
“Uluumuddiin </i>menyatakan bahwa manusia janganlah sombong karena
sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani yang hina dan dari tempat
yang sama dengan tempat keluarnya kotoran.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Bukankah Allah mengatakan pada kita bahwa kita diciptakan dari air mani yang hina:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” [Al Mursalaat 20]</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Saat hidup pun kita membawa beberapa kilogram kotoran di badan kita. Jadi bagaimana mungkin kita masih bersikap sombong?</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>‘Ujub (Kagum akan diri sendiri)</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Ini mirip dengan sombong. Kita merasa
bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal seharusnya kita tahu
bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Jika kita mendapat keberhasilan atau
pujian dari orang, janganlah ‘ujub. Sebaliknya ucapkan <u><i>“Alhamdulillah” </i></u>
karena segala puji itu hanya untuk Allah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Iri dan Dengki</strong></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Allah melarang kita iri pada yang lain
karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan usaha mereka dan juga
sudah jadi ketentuan Allah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">“Dan janganlah kamu iri hati terhadap
apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari
pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian
dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An
Nisaa’ 32]</span></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua
perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada
jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia
melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari) [HR Bukhari]</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Jika kita mengagumi milik orang lain, agar terhindar dari iri hendaknya mendoakan agar yang bersangkutan dilimpahi berkah.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Apabila seorang melihat dirinya, harta
miliknya atau saudaranya sesuatu yang menarik hatinya (dikaguminya) maka
hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan barokah. Sesungguhnya
pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Ya’la)</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Dengki lebih parah dari iri. Orang yang
dengki ini merasa susah jika melihat orang lain senang. Dan merasa
senang jika orang lain susah. Tak jarang dia berusaha mencelakakan orang
yang dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau pun perbuatan. Oleh
karena itu Allah menyuruh kita berlindung dari kejahatan orang yang
dengki:</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [Al Falaq 5]</span></span></i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Kedengkian bisa menghancurkan pahala-pahala kita.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><strong>Waspadalah terhadap hasud (iri
dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-pahala sebagaimana api
memakan kayu. (HR. Abu Dawud)</strong></span></span></div>
<div style="background-color: transparent; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: justify; text-decoration: none;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Baca selengkapnya di: <a href="http://media-islam.or.id/2009/10/08/penyakit-hati-sombong-iri-dan-dengki-dan-cara-mengobatinya/">http://media-islam.or.id/2009/10/08/penyakit-hati-sombong-iri-dan-dengki-dan-cara-mengobatinya/</a></span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-44956640226125856892017-03-08T15:52:00.002+07:002017-03-08T15:52:40.066+07:00KHADIJAH BINTI KHUWAILID R.A <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></h3>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
@ Tentang Khadijah binti Khuwailid</span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Ayahnya: Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab</span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Ibunya : Fatimah binti Zaidah bin Jundab</span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Suku : Qurays</span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Khadijah menikah dengan Rasulullah pada tahun 28 Sebelum Hijrah atau 15
tahun sebelum kerasulan. Pada saat itu usia Rasulullah 25 tahun
sedangkan Khadijah 40 tahun. Wali pernikahan beliau adalah ayahnya
sendiri Khuwailid bin Asad. Mahar pernikahan dari Rasulullah adalah 2
Uqiyyah emas dan perak. 1 Uqiyyah kurang lebih sama dengan 28 gram.</span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
Status beliau saat menikah dengan Rasulullah adalah sebagai Janda dengan
3 orang anak. Suami beliau sebelum Rasulullah adalahStatus
beliau saat menikah dengan Rasulullah adalah sebagai Janda dengan 3
orang anak.
Suami beliau sebelum Rasulullah adalah <span lang="IN">Atiq bin Aidz bin Abdullah dan Abu Halah bin Nabbasy. Sedangkan putra putri
beliau dari mereka adalah Hindun (putri Atiq), Halah (Putra Abu Halah), dan
Hindun (Putra Abu Halah). Khadijah wafat 4 tahun sebelum Hijrah. Jadi beliau hidup
bersama Rasulullah selama kurang lebih 24 tahun.</span></span></span><br /><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN">♥ </span><b><span lang="IN">Keistimewaan
Khadijah binti Khuwailid r.a</span></b><span lang="IN"></span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN">Khadijah
wanita terbaik dunia dan akhirat</span></b></span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Wanita-wanita terbaik di
dunia ialah Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti
Muhammad, dan Aisyah istri Firaun”</span></i><span lang="IN"> (HR. Imam Ahmad: Fadhailush Shahabah no.1325)</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Wanita terbaik penghuni
surga ialah Khadijah binti Khuwailid, kemudian Fatimah binti Muhammad”</span></i><span lang="IN"> (HR. Imam An-Nasai)</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN">Khadijah
mendapat salam Allah SWT</span></b></span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Jibril Alaihis Salam
datang kepadaku kemudian berkata, ‘Wahai Rasulullah, inilah Khadijah, ia akan
datang kepadamu dengan membawa tempat yang berisi makanan, lauk, dan minuman.
Jika ia telah datang kepadamu, sampaikan salam Tuhannya dan salamku
kepadanya’.”</span></i><span lang="IN"> (HR. Bukhari
& Muslim)</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN">Khadijah
mendapat rumah di surga</span></b></span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Rasulullah SAW
menyampaikan kabar gembira kepada Khadijah berupa rumah dari pipa permata
dimana di dalamnya tidak ada teriakan dan kelelahan”</span></i><span lang="IN"> (HR. Bukhari & Muslim)</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN">Khadijah
orang pertama yang masuk Islam</span></b></span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Khadijah adalah manusia
pertama yang masuk Islam menurut Ijma’ kaum muslimin. Tidak ada seorang pun
laki-laki atau wanita yang masuk Islam sebelum dia.” </span></i><span lang="IN">(Ushudul Ghabah 7/78)</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN">Khadijah
tidak pernah dimadu oleh Rasulullah SAW</span></b></span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wassallam tidak menikah dengan wanita lain hingga Khadijah wafat”</span></i><span lang="IN"> (HR. At. Thabrani)</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<ol start="6" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN">Khadijah
ibu dari putra-putri Rasulullah SAW</span></b></span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN">Putra-putri Rasulullah dari
Khadijah secara berurutan adalah Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulsum,
Fatimah, dan Abdullah. Al-Qasim adalah putra sulung Rasulullah yang dengan
namanya Rasulullah memakai kunyah yaitu Abu Al-Qosim. Sedangkan Fatimah adalah
Putri bungsu Rasulullah yang paling beliau cintai.</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN">Rasulullah SAW bersabda,</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Allah Azza wa Jalla tidak
memberi ganti untukku dengan wanita yang lebih baik daripada dia. Sungguh
Khadijah beriman ketika orang-orang kafir kepadaku, dia membenarkanku ketika
orang-orang mendustakanku, membantuku dengan hartanya ketika orang-orang tidak
memberikan sesuatu apapun kepadaku, dan Allah memberiku anak-anaknya ketika
istri-istriku yang lain tidak memberiku anak-anak”</span></i><span lang="IN"> ( HR. Imam Ahmad)</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<ol start="7" style="margin-top: 0cm; text-align: justify;" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><b><span lang="IN">Khadijah
istri Rasulullah yang paling sempurna</span></b></span></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN">Aisyah r.a berkata,</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Aku tidak penah cemburu
kepada seorang wanita seperti cemburuku kepada Khadijah karena seringnya
Rasulullah menyebut-nyebut namanya” </span></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN">Al Hafidz Ibnu Hajar dalam
Fathul Bari menyebutkan, </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Khadijah mempunyai
kelurusan yang tidak dimiliki orang-orang lain. Ia berusaha sebisa mungkin
mencari keridhoan Rasulullah SAW dan tidak ada sesuatu apa pun darinya yang
membuat marah beliau seperti yang terjadi pada manusia lain.”</span></i></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN">Aisyah r.a berkata,</span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><i><span lang="IN">“Jika nama Khadijah
disebutkan di depan Rasulullah SAW, beliau tidak bosan-bosannya menyanjung
Khadijah dan memintakan ampunan untuknya”</span></i><span lang="IN"> (HR. At-Thabrani)</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span lang="IN"> </span></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</span></span></div>
<span style="font-size: small;">SUMBER : http://wanitapecintasalaf.blogspot.co.id/2012/08/khadijah-binti-khuwailid-ra.html</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-8195220712708311142017-03-08T15:40:00.000+07:002017-03-08T15:40:18.077+07:00HIDUP SEHAT SESUAI SUNNAH NABI MUHAMMAD SAW<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;">Rasulullah SAW adalah insan mulia dengan riwayat sakit paling jarang.
Beliau senantiasa dalam keadaan sehat sekalipun melaksanakan tugas
dakwah kerasulan yang teramat berat dan menguras pikiran serta tenaga.<br />
Apa rahasia dibalik kesehatan beliau?</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br />
<u>Berikut ini adalah beberapa cara hidup sehat yang selalu beliau amalkan:</u></span></span><u>
</u><span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><b><br />
1. Selalu bangun sebelum subuh</b><br />
Rasulullah mengajak umatnya bangun sebelum subuh untuk melaksanakan
shalat sunnah dan shalat subuh berjamaah. Hikmahnya adalah mendapat
limpahan pahala, kesegaran udara subuh yang baik terutama untuk
menyehatkan paru-paru serta menyegarkan pikiran. Asupan oksigen yang
masih bebas polusi bisa menyehatkan otak.</span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br />
<b>2. Aktif menjaga kebersihan</b><br />
Rasulullah SAW senantiasa tampak bersih dan rapi. Setiap kamis atau
jumat, beliau mencukur rambut halus di pipi, memotong kuku, bersiwak,
serta memakai minyak wangi.</span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br />
<b>3. Tidak pernah makan berlebihan</b><br />
Rasulullah mengajarkan untuk mengisi perut kita dengan 3 hal secara
seimbang: sepertiga diisi dengan makanan, sepertiganya dengan air, dan
sepertiga sisanya untuk bernapas (diisi dengan udara).<br />
Sabda Rasulullah:”Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum lapar
dan apabila kami makan, tidak terlalu banyak(tidak sampai kekenyangan)”.</span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br />
<b>4. Gemar berjalan kaki</b><br />
Rasulullah berjalan kaki ketika ke masjid, pasar, ke medan jihad,
ataupun sekedar mengunjungi rumah sahabat. Dengan berjalan kaki
peredaran darah akan berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah
penyakit jantung.</span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br />
<b>5. Tidak pemarah</b><br />
Nasihat Rasulullah:<i>”Jangan marah”</i>, diulangi tiga kali. Ini menunjukkan
hakikat kekuatan seseorang bukanlah terletak pada jasad, tetapi pada
kebersihan jiwa.<br />
Bila kita marah, cara paling mudah adalah mengubah posisi ketika marah.
Jika sedang berdiri, maka duduklah. Jika sedang duduk, maka
berbaringlah. Kemudian membaca ta’awudz serta mengambil air wudhu.
Karena marah itu asalnya dari setan, dan setan terbuat dari api, maka
padamkan dengan air wudhu.</span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><b><br />
6. Optimis dan tidak berputus asa</b><br />
Sikap optimis memberikan kekuatan tersendiri bagi kelapangan jiwa,
selain itu perlu juga memperbanyak sabar, istiqamah, serta tawakal
kepada Allah SWT.</span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br />
<b>7. Tidak pernah iri hati</b><br />
Kita perlu menjauhi sifat iri hati karena penting untuk menjaga
kebersihan hati dan kesehatan jiwa. Kita harus selalu berdo’a: “Ya
Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah (mendatangkan
keburukan pada diri) dan hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah
(mendatangkan kebaikan pada diri)”.</span></span>
<span style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><br />
<b>8. Pemaaf</b><br />
Pemaaf adalah sifat terpuji yang bisa mendatangkan ketenteraman hati dan
jiwa. Memaafkan orang lain akan membebaskan diri kita dari belenggu
kemarahan. Ketika kita marah, marah itu akan melekat pada hati.
Karenanya, mari menjadilan diri kita seorang yang pemaaf, karena dengan
memaafkan akan membuat jiwa menjadi lapang dan badan akan selalu sehat.<br />
Bahagia sebenarnya bukan mendapat, tetapi dengan memberi. Sebenarnya,
banyak lagi cara hidup sehat Rasulullah SAW, namun setidaknya 8 cara
hidup sehat ala Rasulullah tersebut cukup membantu kita menjalani hidup
sehat.</span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-42651503785820186152017-02-19T21:56:00.001+07:002019-05-18T04:25:51.358+07:00JUAL DAUN BIDARA UNTUK RUQYAH DI MEDAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: large;">Apabila anda membutuhkan daun bidara Arab segar, DISINI TEMPATNYA..</span><br />
<span style="color: red;"><b><span style="font-size: large;">Dengan harga Rp.120.000 / 200 lembarnya..</span></b></span><br />
<span style="font-size: large;">MURAH dan BERMANFAAT... </span><br />
<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAdvhEgx-DCHtsYZw0_JHfPjtPCOCrdpCpgFEj7cNXq5HD2uEahp_WF_VC81sTV729T4YGVb8x1j8SrvperzxyH5xGw3t5hLrZffiZyNFIw0NSYgvJWT4Zwu0mQ9v_ihBHcVSm_uzLMOk/s1600/69699-bidara2bsidr-bmp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAdvhEgx-DCHtsYZw0_JHfPjtPCOCrdpCpgFEj7cNXq5HD2uEahp_WF_VC81sTV729T4YGVb8x1j8SrvperzxyH5xGw3t5hLrZffiZyNFIw0NSYgvJWT4Zwu0mQ9v_ihBHcVSm_uzLMOk/s320/69699-bidara2bsidr-bmp.jpg" width="320" /></a></div>
</blockquote>
<br />
<span style="color: #38761d;"><span style="color: magenta;"><span style="font-size: large;"><b>HUBUNGI :</b></span></span></span><br />
<span style="color: #38761d;"><span style="color: magenta;"><span style="font-size: large;"><b>CP. / WA : 0821-6622-3185 (khadijah)</b></span></span></span><br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Sedikit penjelasan tentang cara penggunaan Daun Bidara untuk Ruqyah</span></span></div>
<ul>
<li><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Cara Mandi Dengan Daun Bidara Untuk Gangguan Jin Dan Sihir</span></span></li>
</ul>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Ibnu Kathir menyebutkan di dalam tafsirnya bahwa Al-Qurthubi menceritakan dari Wahab ba<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">h</span>wa dia mengatakan:<br />"Ambillah
7 helai daun bidara lalu tumbuk di antara 2 batu kemudian dicampurkan
dengan air dan dibacakan Ayat Kursi kemudian diminumkan kepada orang
yang terkena sihir sebanyak 3 kali tegukan lalu dimandikan dengan air
sisanya maka ia akan menghilangkan sihirnya. Terutama bagi suami yang
terhalang menggauli isterinya.<br />Ibnu Kathir mengatakan bahwa yang
paling bermanfaat dalam menghilangkan pengaruh sihir adalah dengan
menggunakan apa yang diturunkan Allah s.w.t. kepada RasulNya untuk
menghilangkan hal itu yaitu membaca al-muawwidzatian (al-Falaq dan
an-Nas) dan Ayat Kursi karena ayat-ayat itu dapat mengusir syaitan.</span></span></div>
</blockquote>
<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-68967542257334449072017-02-19T21:30:00.002+07:002017-06-07T08:42:34.466+07:00DAUN BIDARA atau WIDARA (Ziziphus mauritiana)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Dalam bahasa arab, Bidara berasal dari kata<i> Sidroh</i> artinya pohon bidara.Dalam hal ini sidroh atau Bidara ada sejarah tersendiri dengan kaitannya perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam isra' mi'raj. Pohon bidara sangatlah banyak manfaatnya. </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> Sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad SAW, Ruqyah adalah methode pengobatan yang di anjurkan bila kita mengalami ganguan penyakit non medis. Dalam beberapa hadits daun Bidara adalah salah satu jenis tumbuhan yang bisa digunakan untuk membantu dalam pengobatan ruqyah syar’iyyah (ruqyah yang sesuai syari’at Islam). Daun bidara juga bisa digunakan untuk bersuci wanita yang sedang haidh. Daun bidara juga digunakan untuk campuran air memandikan jenazah. Daun bidara juga biasa digunakan untuk sayur, dan pakan ternak.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvK4oX0EqIVeTKRR8hdyb914m5qY8oef0Gi-yclS5wFhHFMcE-HpMQGYBI0wC-Z3wpWUoHKrnkVRfofd4eMZI46uOdgonwUjg5IB2NlJj3-xOAQbdWHQHCmPL8kINiaAwzr5d94zMW-0A/s1600/IMG_20170604_112433.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvK4oX0EqIVeTKRR8hdyb914m5qY8oef0Gi-yclS5wFhHFMcE-HpMQGYBI0wC-Z3wpWUoHKrnkVRfofd4eMZI46uOdgonwUjg5IB2NlJj3-xOAQbdWHQHCmPL8kINiaAwzr5d94zMW-0A/s320/IMG_20170604_112433.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> Berikut ini beberapa manfaat daun bidara: </span></span></div>
<ul>
<li><i><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span><u><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Memandikan Jenazah</span></span></u></i></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> Ummu ‘Athiyyah Rodhiyallohu ‘Anha berkata, “Nabi Shollallohu Alaihi Wa sallam pernah menemui kami sedangkan kami kala itu tengah memandikan puterinya (Zainab), lalu Beliau bersabda: ‘Mandikanlah dia tiga, lima, (atau tujuh) kali, atau lebih dari itu. Jika kalian memandang perlu, maka pergunakan air dan daun bidara. (Ummu ‘Athiyyah berkata, ‘Dengan ganjil?’ Beliau bersabda, ‘Ya.’) dan buatlah di akhir mandinya itu tumbuhan kafur atau sedikit darinya.”</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> (H.R. al Bukhori 3/99-104, Muslim 3/47-48, Abu Dawud 2/60-61, an Nasa-i 1/266-267, at Tirmidzi 2/130-131, Ibnu Majah 1/445, Ibnul Jarud 258-259, Ahmad 5/84-85, 4076-4078, Syaikh al Albani – Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah hal 130-131).</span></span> </blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<ul>
<li><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span><u><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Campuran untuk bersuci pada wanita haidh</span></u></i></span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Dari Aisyah berkata, “ salah seorang wanita diantara kalian (wanita yang
sedang haid) dia mengambil air lalu dia mencampurnya dengan daun bidara
kemudian dia bersuci. Lalu dia menyiram air di atas kepala sambil
menggosoknya dengan kuat sampai airnya masuk ke dalam pori-pori dan
masuk ke akar rambutnya. Dan kemudian membilasnya dengan air bersih ,
lalu dia mengambil kan yang sudah di basuhi dengan minyak misk dan
kemudian membersihkan dirinya dengan kain tersebut.”</span></span></div>
</blockquote>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<ul>
<li><span style="font-size: small;"><i><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span><u><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;">Therapy Ruqyah</span></u></i></span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> <i>Ulama Wahab bin Munabih</i> menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan ayat Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (Boleh juga dibacakan ayat-ayat al-Qur’an lainnya) Lalu dipergunakan untuk mandi atau diminum. (lihat Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> Menumbuk tujuh helai daun pohon Sidr (daaun bidara) hijau di antara dua batu atau sejenisnya, lalu menyiramkan air ke atasnya sebanyak jumlah air yang cukup untuk mandi dan dibacakan di dalamnya ayat-ayat al Qur-an.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> Setelah membacakan ayat-ayat tersebut pada air yang sudah disiapkan tersebut, hendaklah dia meminumnya sebanyak tiga kali, dan kemudian mandi dengan menggunakan sisa air tersebut. Dengan demikian, Insya Allah penyakit (sihir) akan hilang. Dan jika perlu, hal itu boleh diulang dua kali atau lebih, sehingga penyakit (sihir) itu benar-benar sirna. Hal itu sudah banyak dipraktekkan, dan dengan izin_Nya,Allah memberikan manfaat padanya.</span></span></div>
</blockquote>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-35477658947277451372016-09-11T16:32:00.000+07:002019-05-18T04:47:30.593+07:00ALAMAT RUQYAH DI MEDAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Jika Anda mencari alamat ruqyah di Medan dan sekitarnya. Mungkin ini informasi terbaik yang pernah Anda dengar. Sesaat lagi saya akan menunjukkan kepada Anda beberapa tempat ruqyah di Medan yang bisa Anda kunjungi. </span></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Sebenarnya ada banyak sekali tempat ataupun klinik Ruqyah yang sudah berdiri di Medan. Apalagi seiring dengan bertambahnya antusias masyarakat yang sudah mengenal Ruqyah dan khasiatnya di dalam mengobati berbagai penyakit, seperti Medis maupun Non Medis, baik yang diiklankan lewat media cetak dan juga televisi. </span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTb4xpNZlsMmV1m54r94HAqAkMeAm33cRfwhdaSVt0DywWPtxYs5E3UOtvLGMKiw7Wg9GGcFVpt0oxDrPbHp9FvwYG5ibBd83h_wrI9fdts4u927Z2te7FnSLEjUQhWVYaRHSoNjY7etI/s1600/IMG_20150910_163034.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTb4xpNZlsMmV1m54r94HAqAkMeAm33cRfwhdaSVt0DywWPtxYs5E3UOtvLGMKiw7Wg9GGcFVpt0oxDrPbHp9FvwYG5ibBd83h_wrI9fdts4u927Z2te7FnSLEjUQhWVYaRHSoNjY7etI/s320/IMG_20150910_163034.jpg" /></a></span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br />Nah...Silahkan Anda datang ke alamat-alamat praktek Ruqyah yang ada di Medan yang sebentar lagi akan saya beritahukan di bawah ini. Pastikan alamat Ruqyah yang akan Anda kunjungi, ditangani oleh praktisi-praktisi yang namanya terdaftar di<a href="http://www.ruqyahsyariyyahmedan.com/">DaftarPraktisi Ruqyah Syar’iyyah Indonesia dan Dunia.</a></span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br />Karena sebagian besar dari nama-nama yang terdaftar di Daftar Praktisi Ruqyah apalagi yang ada di Medan, mereka sudah pernah mengikuti pelatihan-pelatihan Ruqyah Syar’iyyah dengan berbagai metode-metode ampuh dan teruji di dalam menangani penyakit-penyakit tertentu. Bukan hanya itu, untuk di Kota Medan sendiri, setiap bulannya selalu diadakan Ruqyah Massal oleh Komunitas Peduli Ruqyah Syar’iyyah Indonesia yang disingkat dengan KOPERASI. Untuk mengetahui aktifitas kegiatan mereka, Anda bisa langsung mengaksesnya di website<a href="http://www.ruqyahsyariyyahmedan.com/"> peduliruqyah atau www.ruqyahsyariyyahmedan.com</a></span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br />Alhamdulillah...saat ini saya diamanahkan sebagai Ketua Divisi Dakwah & Informasi yang menangani kegiatan-kegiatan Ruqyah Massal di Medan dan Sekitarnya. Beberapa bulan yang lalu, team Peduli Ruqyah Medan diminta untuk mengisi kajian dan pelatihan Ruqyah Syar’iyyah di Aceh tepatnya Pulau Simeleu. Sebenarnya banyak sudah permintaan yang masuk dari berbagai daerah untuk mengisi Kajian dan Pelatihan Ruqyah Syar’iyyah di wilayah Sumatera Utara, seperti di Kisaran, Labuhan Batu, Mandailing Natal, Padang Sidempuan, Tebing Tinggi, Dll. Namun untuk sementara ini kegiatan-kegiatan Ruqyah Massal yang sudah diadakan oleh team Peduli Ruqyah masih sering berada di dalam Kota Medan dan Sekitarnya.</span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br />Baiklah, bagi Anda yang membutuhkan layanan Ruqyah Syar’iyyah di Medan dan Sekitarnya, berikut alamat ruqyah di Medan yang bisa Anda kunjungi.</span></span><br />
<ul>
<li><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Ust. Fitra Rudiansyah. Alamat Praktek Ruqyah di Jl. Pringan. Lorong Puyuh. Medan Marelan</span></span></li>
<li><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Ust. Barmawi. Alamat Praktek Ruqyah di Jl. Bandar Setia, Medan Tembung</span></span></li>
<li><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Aby S, S.Pd. Alamat Praktek Ruqyah di Jl. Gatot Subroto km 7,5 / Jl. Pantai timur / Jl. Gereja No. 64A Cinta Damai, Medan.</span></span></li>
</ul>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br />Untuk Informasi Call Centre, silahkan hubungi langsung <b>0823-6113-6983</b> (Divisi Dakwah dan Informasi - Peduli Ruqyah Centre) untuk fast respons.</span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br />Bagi Anda yang ingin silaturahmi, Anda juga bisa langsung datang ke alamat ruqyah kami di </span></span><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"> Gatot Subroto km 7,5 / Jl. Pantai timur / Jl. Gereja No. 64A</span></span>, Medan. Tepatnya di samping Masjid Al-Masturah</span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Semoga bermanfaat. </span></span></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-17666872660607512302013-02-18T05:25:00.003+07:002017-02-19T15:27:51.232+07:00Pacaran Sudah Jelas Sekali Haramnya!<div style="color: black; text-align: justify;">
<div style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;">
<img alt="" class="aligncenter wp-image-2083" height="262" src="https://www.indahislam.com/wp-content/uploads/2012/08/muslim_and_muslimah_i_by_doeza30-d31egwb.jpg" title="gak ada pacaran islami!!" width="320" /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"></span></span></div>
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">1. Orang yang sedang pacaran gak mungkin menundukan pandangannya terhadap pacarnya</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">(Awal munculnya rasa suka maupun cinta itu adalah karena dari seringnya mata memandang kepadanya)</span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">2. Orang yang sedang pacaran tidak akan bisa menjaga hijab (pembatas).</span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">3. orang yang sedang pacaran biasanya sering berdua-duaan dengan pacarnya (berkhalwat), baik di dalam rumah atau di luar rumah</span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">4. Wanita akan bersikap manja dan mendayukan suaranya saat bersama pacarnya.</span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">5. Pacaran identik dengan saling menyentuh antara laki-laki dengan wanita, meskipun itu hanya jabat tangan.</span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">6. Orang yang sedang pacaran, bisa dipastikan selalu membayangkan orang yang dicintainya.</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Harap dipikirkan dan direnungkan kembali etika pergaulan dengan lawan
jenis dalam Islam. Berapa point kah pelanggaran yang dilakukan oleh
orang pacaran? </span></span><br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Dalam kamus pacaran, hal-hal tersebut adalah lumrah
dilakukan, padahal satu hal saja cukup untuk mengharamkan pacaran, lalu
bagaimana kalau semuanya?</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">1. Pacaran itu ga jelas hubungannya [suami istri bukan, sodara bukan,
tetangga juga bukan (lho)] tapi bermesra-mesraan seakan2 itu suami
istri padahal bukan</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">2. Laki2 yg pacaran tidak Jentel!! hanya berani main-main aja. tidak
serius untuk mencintainya. tidak berani langsung khitbah dirinya..
berjuta alasan muncul untuk menunda pernikah dan membenarkan
pacaran.Dengan alasan untuk mengenal si calon pasangan. tapi kalau
pacaran kelamaan, kapan coba nikahnya? Kalau pacaran kelamaan.. Berapa
banyak coba dosanya?</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">3. Perempuan yang pacaran itu murahan, Masa mau banget berdua-duaan?
Mau banget dipegang-pegang? Mau banget dikasih kata-kaa rayuan serta
gombalan yang sebenarnya dusta! perempuan itu mudah sekali melepas
kehormatan dan wibawa dia kepada seorang lelaki tanpa ada ikatan yg sah.
mudah putus dan cari pacar lagi. Bener-bener murahan!</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">4. Ketika pacaran, mungkin berharap bahwa dialah manusia terakhir
yang akan mencampinginya untuk mengarungi bahtera rumah tangga.. betul
ga..? tapi, tahukah kamu, sahabat?.. dibalik itu ternyata sipasangan (si
pacar) memperhatikan, meneliti dan menilai kamu.. didalam hatinya
adalah, “apakan dia pantas menjadi pendampingku, sedangkan tingkah
lakunya seperti itu, dan aku sudah tau kebiasaan buruknya?”. Dia pun
bertanya-tanya.</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">5. Pacaran itu isinya Bohong semua..!! Percaya ga? di depan pasangan
pura-pura sok romantis, kata-katanya disaring betul-betul sehingga yang
terlontar hanya kata-kata yang baik-baik aja. ketika mau ketemuan
pura-pura Mandi dan make minyak wangi. Pura-pura menjaga perasaaannya.
Pura-pura perhatian, sms rayuan gombal. Terkadang memberi nasihat yang
islami seolah-olah mereka pacaran islami. Padahal, sifat sebenarnya
mereka belum tentu begitu!. Terus Sorry-Sorry Jack ya di Islam ga ada
Pacaran Islami.</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Dan kalaupun pasangan ini menikah makan yg terjadi adalah kericuhan, karna setiap pihak merasa dibohongi ketika pacaran..!<br />
Mana tutur kata manismu ketika pacaran dulu?<br />
Mana sms gombalan dan nasehat ketika pacaran dulu?<br />
Mana tubuh wangimu ketika ingin menjumpaiku dulu?<br />
Mana? mana? mana?? “Ke LAUT AJA Loe!<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span>Hehe..</span></span><br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-2084" height="400" src="https://www.indahislam.com/wp-content/uploads/2012/08/246881_4197709588423_1893157119_n.jpg" title="haram! pacaran dalam islam" width="298" /><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;"> </span></span></div>
</div>
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="color: black; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Orang yang mencintaimu.. Gak akan mungkin mengajakmu pacaran, gak
mungkin ngajak kamu sms yang sekedar nanya “udah makan belum?, udah
sholat belum?, udah sarapan belum?, udah belajar belum?, udah tidur
belum?, udah mandi belum? lagi ngapain sekarang?” Emang kamu anak bayi?
ditanya-tanya ga penting begitu.</span></span><br />
<br />
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Orang yang mencintaimu.. Gak akan mungkin mengajakmu jalan berdua..
Gak akan mungkin mengajakmu berzina, gak akan mungkin mau menambah dosa
kamu, Gak mungkin akan merayu dan mendayu-dayu kepadamu.</span></span></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Orang yang mencintaimu.. Akan mencintaimu dari kejauhan.. Karena ia
ingin menjaga kesucian dirimu. Ia akan senang jika lihat dirimu senang<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"> </span>walaupun dari kejauhan. Dan dirinnya akan sedih jika melihat dirimu
sedih walaupun dari kejauhan.</span></span> </div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif;"><span style="font-size: small;">Salam Hangat</span></span><br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-62440828320986333802013-02-18T05:22:00.000+07:002013-02-22T05:09:53.841+07:00Kalau Cinta, Jangan Maksiat<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Cinta tak pernah meminta untuk menanti.</i><br /><i>Ia mempersilakan.</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><i>Atau mengambil kesempatan.</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><i>Yang pertama adalah pengorbanan.</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><i>Yang kedua adalah keberanian.</i></span> <span style="font-size: small;"><br /><b><i>(Jalan Cinta Para Pejuang_ Salim A Fillah)</i></b></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> </i></span> </div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_12824" style="color: black; font-family: inherit; width: 260px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.dakwatuna.com/2011/06/12820/lelaki-mulia/ilustrasi-ikhwan-akhwat-2/" rel="attachment wp-att-12824" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="size-medium wp-image-12824" height="205" src="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2011/06/ilustrasi-ikhwan-akhwat-2-250x205.jpg" title="ilustrasi-ikhwan-akhwat-2" width="250" /></a></div>
<span style="font-size: small;"></span><br />
<div class="wp-caption-text">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b></b>Jamaah
ini bukan jamaah malaikat tanpa hasrat. Meski tiap pertemuan ada sekat
dan hijab, tetap saja fitnah bersiap siaga menjerat. Suatu fitrah nan
indah dari Sang Pencipta. Tentu saja tak layak diumbar tanpa ikatan yang
sah.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Nantikan ku di batas waktu, ya ukhti” jelas bukanlah risalah yang dibenarkan syariat, yaa Akhi…</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Belajarlah
dari kisah romansa ‘Ali dan Fatimah. Yang sebenarnya saling memendam
rasa begitu lama. Namun tak jua Sang Pria memberanikan diri memulainya
walau lamaran Abu Bakar dan Umar al Khattab telah bermula. Apalah aku
ini, pikir sang pemuda, hanya seorang pemuda yang tak berpunya bahkan
sekadar mahar seadanya.</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Tapi lihatlah ketika Allah berkehendak.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Aku
hendak menikahkan engkau hanya atas dasar mas kawin sebuah baju besi
saja. Aku puas menerima barang itu dari tanganmu. Hai Ali engkau wajib
bergembira sebab Allah ‘Azza wa jalla sebenarnya sudah lebih dahulu
menikahkan engkau di langit sebelum aku menikahkan engkau di bumi!”
Demikian perkataan Sang Rasul dalam riwayat yang diceritakan Ummu Salmah
RA.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Sungguh, sebuah Romansa cinta penuh gairah ketaatan pada Robb
nya yang syetan pun tak mereka kabari gejolaknya. Dan cinta pun bersemi
indah hingga ke surga.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Maka mencinta lah sejantan ‘Ali. Menyimpan
rapat di hati atau persilakan sang pujaan meniti mencari ridha Illaahi
tanpa engkau temani. Materi bukan halangan berarti, ya Akhi. Cukuplah
janji Allah engkau yakini. Maka Bismillaah…mantapkan hati.</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">***</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Nikahkan
aku dengan nya, Yaa Abi…” atau “Ta’aruf-kan Ana dengan si ikhwan, Wahai
Murabbi…” begitu syariat mengajarkan kita, Yaa Ukhti…</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Tapi kan, kita ini akhwat. Masa iya kita yang memulai?”</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Ohoho terlupakah kita kekasih sang Rasulullah, Bunda Khadijah?</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Dengan
selisih umur yang tak sedikit, dengan status janda dan bujang, dengan
strata social yang tak sepadan, cinta mereka pun menjadi kisah cinta
mengagumkan. Cinta yang tetap abadi walaupun Khadijah tak lagi di sisi.
Bahkan Sang Rasul menangis ketika ditanya kesediaannya untuk kembali
menikah sembari berkata, “Masih adakah orang lain setelah Khadijah?”</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Sejarah
telah mencatat, tak berkurang izzahnya sang muslimah ketika
mengutarakan isi hatinya agar bisa terjaga dalam bingkai yang sah.
Lantas, apa yang engkau khawatirkan, wahai Muslimah? Tak khawatirkah
dirimu syetan merajai benak mu hingga berzina-lah hati mu sepanjang masa
menunggu pangeran impian mu itu?</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Di Jalan Cinta Para pejuang, kita belajar untuk bertanggung jawab atas perasaan kita</i></span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Maka
bertanggung jawablah atas apa yang engkau rasa. Mengutarakannya dengan
cara syariat jelas bukanlah dosa. Bermain-main dengan gejolak hati
justru memancing datangnya syetan penggoda. Tanyakan hati mu seberapa
kuat diri mu menahannya. Ingat juga syetan tak kenal putus asa. Dan kita
bukanlah pribadi terjaga bak ‘Ali dan Fatimah.</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Tak selalu cinta
bersemi di taman cinta hingga abadi. Penerimaannya memekarkan benih di
hati. Tentu penolakan bukanlah tanda berakhirnya hari-hari. Ia adalah
jalan yang dipilih Tuhan mu dan Tuhan nya. Mungkin juga pertanda belum
siapnya melangkah. Hingga perlu berbenah hingga yang terbaik menurutNYA
menyapa. Yakinlah IA Maha Tahu yang terbaik untuk kita.</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Kau dan
aku telah memilih langkah. Dan di jalan juang lah kita berada. Sebuah
jalan yang tak ada pertolongan selain kekuatan NYA. Dan pertolongan kan
sirna ketika kita hiasi jalan juang ini dengan maksiat atas sucinya
fitrah.</span></div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; font-family: inherit; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<span style="font-size: small;"><br />Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2012/10/23533/kalau-cinta-jangan-maksiat/#ixzz2LCJYcHkS">http://www.dakwatuna.com/2012/10/23533/kalau-cinta-jangan-maksiat/#ixzz2LCJYcHkS</a></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-24778505595700298462013-02-18T05:06:00.000+07:002013-02-21T04:19:26.654+07:00Ada Apa Dengan Jilbab Punuk Unta?<div style="color: black; font-family: inherit;">
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.indahislam.com/wp-content/uploads/2012/06/unta.jpg"><img alt="" class="aligncenter wp-image-1710" height="400" src="http://www.indahislam.com/wp-content/uploads/2012/06/unta-300x290.jpg" title="jilbab punuk unta" width="500" /></a></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<br />
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Disebutkan Oleh Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam Dalam Hadits Shahih Riwayat Imam Muslim
dan Lainnya bahwa mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan Mencium
Bau Wangi Surga, Padahal Bau Wangi Surga Bisa Dicium Dari Jarak yang
sangat jauh.</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya,</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">1. Kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia [maksudnya penguasa yang dzalim],</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">2. dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung
kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada
kemaksiatan.<b> Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok</b>.
Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau
wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu
[jarak jauh sekali]”.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">(HR. Muslim).</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Yang bergaris tebal itu memiliki penafsiran bahwa itu
maksudnya adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas.
Ia berkata: yaitu dengan memilin rambut dan mengikatnya ke atas kemudian
menyatukannya di tengah-tengah kepala sehingga menjadi seperti
punuk-punuk unta.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Lalu ia berkata: ini menunjukkan bahwa maksud perumpamaan dengan
punuk-punuk unta adalah karena tingginya rambut di atas kepala mereka,
dengan dikumpulkannya rambut di atas kepala kemudian dipilin sehingga
rambut itu berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan kepala.</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"> </span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<b><span style="font-size: small;">Fatwa dari Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah:</span></b></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Pertanyaannya seperti ini :<br />
Apa hukum seorang wanita mengumpulkan (menggelung/sanggul) rambutnya di
atas lehernya dan di belakang kepalanya yang membentuk benjolan sehingga
ketika wanita itu memakai hijab, terlihat bentuk rambutnya dari
belakang jilbabnya?</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Jawaban :<br />
Ini adalah kesalahan yang terjadi pada banyak wanita yang memakai
jilbab, dimana mereka mengumpulkan rambut-rambut mereka di belakang
kepala mereka sehingga menonjol dari belakang kepalanya walaupun mereka
memakai jilbab di atasnya. Sesungguhnya hal ini menyelisihi syarat hijab
yang telah kukumpulkan dalam kitabku “Hijab al-Mar’ah al-Muslimah minal
Kitab was Sunnah”.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Dan diantara syarat-syarat tersebut adalah pakaian mereka tidak
membentuk bagian tubuh atau sesuatu dari tubuh wanita tersebut, oleh
karena itu tidak boleh bagi seorang wanita menggelung rambutnya
dibelakang kepalanya atau disampingnya yang akan menonjol seperti itu,
sehingga tampaklah bagi penglihatan orang walaupun tanpa sengaja bahwa
itu adalah rambut yang lebat atau pendek. Maka wajib untuk mengurainya
dan tidak menumpuknya.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">
Sumber : “Silsilatul Huda wan Nur“.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">
Maksud dari hadits “kepala mereka seperti punuk onta”, adalah wanita
yang menguncir atau menggulung rambutnya sehingga tampak sebuah benjolan
di bagian belakang kepala dan tampak dari balik hijabnya .<br />
Ancaman yang sangat keras bagi setiap wanita yang keluar rumah
menonjolkan rambut yang tersembunyi di balik hijabnnya dengan ancaman
tidak dapat mencium bau wangi surga, padahal bau wangi surga bisa dicium
dari jarak yang sangat jauh.<br />
Apabila telah ada ketetapan dari Allah baik berupa perintah atau pun
larangan, maka seorang mukmin tidak perlu berpikir-pikir lagi atau
mencari alternatif yang lain. Terima dengan sepenuh hati terhadap apa
yang ditetapkan Allah tersebut dalam segala permasalahan hidup.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Kalau kita perhatikan dengan seksama. Akan jelas sekali fenomena yang
menghadang para muslimah ini. Apa yang dikabarkan oleh Nabi Muhammad
SAW dalam hadits itu. Nyatanya? Memang banyak yang memakainya.<br />
Jadi, inti dari larangan dalam hadits tersebut adalah bertabarruj, yaitu
keluar rumah dengan berdandan yang melanggar aturan syari’at dan
berjilbab yang tidak benar sebagaimana firman Allah:</span></div>
<blockquote class="tr_bq">
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu (bertabarruj)
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu“.
(QS. Al-Ahzaab: 33).</span></div>
</blockquote>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Jadi, buat sobat-sobat muslimah, yuk pakai jilbabnya yang biasa-biasa
aja. Yang syar’i, yang ndak ketat, yang ndak tembus pandang, dan yang
ndak berpunuk unta. Iya bukan? Yapss! Kan capek ya? Unta dibawa-bawa.
Kan berat boo <img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://www.indahislam.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif" /></span> </div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Semoga bermanfaat!</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Wallahu A’lam</span><br />
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7600972358162268651">http://www.indahislam.com/ada-apa-dengan-jilbab-punuk-unta/</a> </span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-43209329332585568092013-02-18T04:55:00.004+07:002013-02-18T04:55:55.521+07:00Tips Agar Dicintai Rasul: Witing Tresno, Jalaran Soko Kulino<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Bismillah….</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><strong></strong></span></div>
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_12824" style="color: black; font-family: inherit; width: 330px;">
<span style="font-size: small;"><a href="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2011/06/ilustrasi-ikhwan-akhwat-2.jpg"><img alt="Ilustrasi (kawanimut)" class="size-medium wp-image-12824" height="262" src="http://statis.dakwatuna.com/wp-content/uploads/2011/06/ilustrasi-ikhwan-akhwat-2-320x262.jpg" width="320" /></a></span><br />
<div class="wp-caption-text">
<span style="font-size: small;">Ilustrasi (kawanimut)</span></div>
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><strong>dakwatuna.com - </strong><i>“Sesungguhnya
Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang
yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab: 56)</i></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Ada yang sudah
pernah mendengar pepatah Jawa di atas? Atau seperti pernah mendengar,
tapi tidak tahu maksud dan artinya. Ya, beberapa mungkin mengalami hal
yang sama dengan saya. Pepatah Jawa kuno ini santer terdengar di telinga
saya, yang notabene orang Jawa, tapi tidak bisa saya paparkan apa
maknanya. Terakhir, saya baru mendengar lagi istilah ini di sebuah
diskusi keislaman waktu itu. Lalu, darinya saya terinspirasi menuliskan
ini sebagai bahan artikel, dengan harapan bermanfaat bagi para pecinta
sejati Rasulullah. Lho, apa hubungannya dengan cinta Rasul? Penasaran???
Lanjutkan membaca.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><strong><i>“Witing Tresno Jalaran Soko Kulino”</i></strong><strong><i> </i></strong>adalah
sebuah ungkapan dalam bahasa Jawa, yang kalau diartikan dalam Bahasa
Indonesia artinya menjadi “Cinta tumbuh karena terbiasa”. Memang kalau
dipahami maksudnya, akan bisa dimengerti bahwa cinta itu akan bisa
tumbuh karena terbiasa. Terbiasa bertemu, terbiasa bersama-sama,
terbiasa berkomunikasi. Kalaupun mungkin pada awalnya cinta itu belum
tumbuh, tetapi karena sering bertemu dan sering bersama-sama akhirnya
cinta itupun mulai tumbuh. Rupanya ungkapan ini tidak melulu didominasi
urusan cinta. Ungkapan ini bisa juga pas untuk hal-hal yang lain.
Seperti yang akan kita bahas kali ini.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Siapa yang tidak ingin
dicintai Rasulullah? Saya yakin, setiap manusia memiliki mimpi besar
untuk duduk berdampingan dengan Rasulullah. Mendengar sirah-sirahnya
yang gagah, perawakannya yang sempurna, akhlaknya yang mulia, juga <i>life style </i>nya
yang penuh harmoni, siapa yang tak menginginkan perjumpaan dengannya?
Jadi teringat sebuah lagu. Kalau mendengarkan ini…. ah, tak kuasa
membendung rindu</span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Hatinya suci mulia</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Pribadinya agung tak ternoda</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Penghuni langit dan bumi cinta kepadanya</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Karena ia kekasih Tuhannya</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Musuh pun tak kuasa membencinya</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Jasad mereka menentang</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Namun hati mereka</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Mengakui keagungan pribadinya</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Karena akhlaknya begitu indah</i></span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>Seindah keindahan yang terindah</i></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">
Ya, cinta tumbuh karena sering berjumpa, bersama. Namun, kita tidak
mungkin bisa bersama Rasulullah saat ini. Kita tidak bisa memandang
wajah tampannya yang tiada tandingan. Juga tidak bisa melihat
kesehariannya yang penuh amalan kebaikan. Tidak bisa menyaksikan
kegagahannya saat perang. Tapi, begitulah sosok Rasulullah. Walaupun tak
pernah bersua, rindu itu membara saat membaca mozaik-mozaik sirahnya.
Cinta itu membuncah saat terbesit namanya, “Allahumma Shalli Wa Sallim
Wa Barik ‘Alaih”.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Shalawat. Ya, shalawat adalah salah satu media
komunikasi dengan Rasulullah. Dengannya, ia mengenali umatnya yang rajin
menyapanya. Dalam bahasa yang sederhana, begitulah cara kita memikat
hati dan mencuri pandang perhatian Rasulullah. Dengannya pula, kado ‘doa
keselamatan’ akan terus membanjiri pundi-pundi syafaatnya. Hingga tiba
saatnya pundi-pundi itu penuh, sesak, dan terpilihlah mereka yang
bersungguh-sungguh bershalawat kepadanya, lalu tersingkirlah mereka yang
tidak lebih baik dari umat-umat pilihannya itu. Syafaat yang khusus
diberikan kepada Rasulullah SAW adalah syafaat yang terbesar yang
terjadi pada hari kiamat.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Tatkala manusia dirundung kesedihan dan
bencana yang tidak kuat mereka tahan, mereka meminta kepada orang-orang
tertentu yang diberi wewenang oleh Allah untuk memberi syafaat. Mereka
pergi kepada Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa. Tetapi mereka semua
tidak bisa memberikan syafaat hingga mereka datang kepada Nabi saw,
lalu beliau berdiri dan memintakan syafaat kepada Allah, agar
menyelamatkan hamba-hamba-Nya dari azab yang besar ini. Allah pun
memenuhi permohonan itu dan menerima syafaatnya. Ini termasuk kedudukan
terpuji yang dijanjikan Allah di dalam firman-Nya:</span></div>
<div align="center" style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">حْمُودًا مَقَامًا رَبُّكَ يَبْعَثَكَ أَن عَسَى لَّكَ نَافِلَةً بِهِ فَتَهَجَّدْ اللَّيْلِ وَمِنَ</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><i>“Dan
pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu
ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat
yang terpuji.” (Al-Israa’:79)</i></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Shalawat sudah seharusnya
menjadi rutinitas yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Saat kita
sedang di angkot (angkutan kota), menunggu bus di halte, jalan-jalan,
memasak, mencuci, dll hadirkanlah shalawat untuknya. Jadikan ia sebagai
hadiah istimewa untuk mengungkapkan betapa dalam rindu dan cinta yang
kau persembahkan untuknya. Pasalnya, shalawat adalah amalan ringan tapi
pahalanya besar. Sangat disayangkan kalau kita tak segera memburunya.
Agar kita semakin termotivasi untuk bershalawat, berikut ini paparan
fadhilah shalawat kepada Rasulullah:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><strong>1</strong><strong>.</strong><strong> Barangsiapa bershalawat kepada Nabi Muhammad satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali shalawat.</strong></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Hal ini berdasarkan hadits shahih berikut ini:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Barangsiapa
yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah mengucapkan
shalawat kepadanya 10 kali.” (HR. Muslim no. 408)</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">َلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطَيَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Barangsiapa
yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat kepadanya
10 kali shalawat, dihapuskan darinya 10 kesalahan, dan ditinggikan
baginya 10 derajat.” (HR. an-Nasa’i, III/50 dan dinyatakan Shahih oleh
Syaikh al-Albani<strong>)</strong></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><strong>2</strong><strong>.</strong><strong>
Barangsiapa bershalawat kepada Nabi sepuluh kali di pagi hari dan
sepuluh kali di sore hari, maka ia berhak mendapatkan syafa’at Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wasallam pada hari kiamat.</strong></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Hal ini berdasarkan hadits shahih berikut ini:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Dari Abu Ad-Darda Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِينَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Barangsiapa
yang bershalawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10
kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR.
ath-Thabrani dan dinyatakan Basan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab
Shahihul Jami’).</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><strong>3</strong><strong>.</strong><strong> </strong><strong>Bershalawat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu sebab terkabulnya doa.</strong></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Hal ini berdasarkan hadits shahih berikut ini:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Dari Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Setiap
doa tertutup (terhalang dari pengabulannya, pent) hingga ia bershalawat
kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam.” (HR. ad-Dailami dan
dinyatakan Hasan oleh Syaikh al-Albani).</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Dan juga Berdasarkan
hadits Fadholah bin ‘Ubaid Radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wasallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam
shalatnya lalu tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi
wasallam. Maka beliau bersabda, “Orang ini tergesa-gesa.” Kemudian
beliau memanggil dan berkata kepadanya:</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ
فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللهِ وَالثَّناءِ عَلَيْهِ ثُمَّ لْيَصَلِّ
عَلَى النَّبِيِّ ثُمَّ لْيَدْعُ بِمَا شَاءَ</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">“Apabila salah seorang
dari kalian berdoa, maka hendaklah dia memulainya dengan memuji Allah
dan mengagungkan-Nya, kemudian bershalawatlah kepada Nabi, lalu berdoa
lah dengan apa yang dia kehendaki.” (HR. at-Tirmidzi, Abu Dawud,
an-Nasa’i, dan dinyatakan Shahih oleh Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i
dalam al-Jami’ ash-Shahih, II/124).</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Banyak lagi keuntungan yang
bisa kita dapatkan dari shalawat. Tapi shalawat saja tidak cukup untuk
menjadi sosok yang dicinta Rasulullah. Shalawat hanya salah satu amalan
sunnah yang direkomendasikan Rasulullah. Selebihnya, gencarlah
meneladani sunnah-sunnah beliau. Mulai dari cara beliau tidur, makan,
hingga taktik jitunya dalam memenangkan perang. Demikianlah tips ala
“Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” yang bisa saya bagikan. Semoga
semakin semangat berebut cinta dan syafaatnya.</span></div>
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; font-family: inherit; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<span style="font-size: small;"><br />Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2013/02/27891/tips-agar-dicintai-rasul-witing-tresno-jalaran-soko-kulino/#ixzz2LCD0g7YO">http://www.dakwatuna.com/2013/02/27891/tips-agar-dicintai-rasul-witing-tresno-jalaran-soko-kulino/#ixzz2LCD0g7YO</a></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-75327315526443460102013-02-18T04:36:00.000+07:002013-02-18T04:36:00.298+07:00Kisah Jeritan Muslimah<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-style: normal; line-height: 22px;">Inilah sebuah kisah ketika suatu teriakan seorang muslimah mampu </span><span style="font-style: normal; line-height: 22px;">membangkitkan ghirah sepasukan tentara muslim untuk mengembalikannya pada posisi dan kehormatan semula.</span></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<span style="font-size: small;">Diriwayatkan
oleh Ibnu Hisyam tentang peristiwa ini, bahwa seorang wanita Arab pergi
ke bani Qainuqa’ dengan membawa sebuah barang yang hendak di jual di
pasar itu. Kemudian ia duduk di sana, di sebelah tukang sepuh. Mereka
mengingingkan darinya agar dia mau membuka wajahnya dan ia menolak.
Seketika si tukang sepuh langsung mengikatkan ujung pakaian wanita
muslimah tadi dengan punggungnya. Sehingga ketika si wanita muslimah
berdiri, terbukalah auratnya. Mereka pun tertawa girang dan menjeritlah
wanita itu. Mengetahui hal ini dengan cepat seorang muslim mendekat dan
membunuh tukang sepuh itu (rupanya dia seorang Yahudi). Adegan
berikutnya, teman-teman si Yahudi balas mengeroyok dan membunuh si
pemuda muslim. Maka bangkitlah emosi kaum muslimin dan terjadilah
ketegangan yang menyulut peperangan dengan bani Qainuqa’ (Sirah
Nabawiyah, Ibnu Hisyam 2/47).</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<span style="font-size: small;">Rasulullah menyiapkan pasukan untuk memberi pelajar kepada mereka dan berakhir dengan pengusiran bani Qainuqa dari Madinah.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<span style="font-size: small;">Sebuah
teriakan yang dikumandangkan oleh seorang wanita dapat membuka sekian
telinga, sekian jantung yang masih berdetak, yang di dalamnya mengalir
darah menyatu dengan ghirah dan wibawanya. Jeritan yang membangkitkan
para rijal (lelaki) sejati. Tertanamlah dalam jiwa kaum muslimin
pembelaan terhadap kehormatan.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<span style="font-size: small;">Sejak
detik itu, wanita terpelihara kehormatannya, didengarkan jeritannya.
Setiap mereka merasa bahwa wanita adalah kehormatan, walaupun tiada
hubungan dengannya kecuali jalinan aqidah Islam.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<span style="font-size: small;">Mu’tashim
(salah seorang khalifah Daulah Abasiyah), ketika mendengar seorang
wanita dianiaya dan dihina kehormatannya menjerit “Wa Mu’tashima”
(tolonglah, hai Mu’tashim), tersentaklah hatinya oleh rintihan itu,
bergolak darah di jantungnya. Ia mulai menyiapkan perlengkapan dan
mengirim pasukan dari istana kekhalifahan menuju tempat teriakan bergema
itu untuk memberi pelajaran kepada musuh dan mengembalikan eksistensi
dan kehormatan wanita itu. Mu’tashim dan pasukannya baru kembali setelah
berhasil menuntaskan semuanya.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<span style="font-size: small;">Namun
sekarang, berapa banyak jeritan yang menggema dan membentur
dinding-dinding bisu pemerintahan atau menghilang begitu saja. Jeritan
muslimah kita di berbagai belahan dunia ini menggema tanpa ada yang
peduli. Sungguh telah mati terkubur kejayaan generasi pertama, telah
tiada generasi Mu’tashim dan hilang pula semangat dan wibawa Mu’tashim.</span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<span style="font-size: small;">Jeritan
wanita muslimah tidak lagi bergema, tidak ada ghirah (semangat) yang
tersentak, darah yang begolak. Seandainya jeritan-jeritan itu membentur
dinding gunung, pastilah ia tergetar. Namun ternyata ia hanya memanggil
para lelaki yang hati mereka telah membatu, bahkan lebih keras.
Tersembunyi kejantanan mereka, tiada mereka tunjukkan nyali mereka
kecuali kepada saudara sendiri. Innalillahi wa inna ilaihi rajiu’un. </span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<br /></div>
<div style="color: black; font-family: inherit; font-style: normal; line-height: 22px; margin: 0px 0px 10px; padding-left: 0px;">
<span style="font-size: small;"><strong><em>Oleh: Abdul Hamid Jasim Al Bilali dalam Waqafat Tarbawiyyah Fii Assiratin Nabawiyah</em></strong></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-10272490505286936532013-01-20T04:25:00.000+07:002013-01-20T04:25:20.671+07:00Kesabaran Yang Luar Biasa <div class="separator" style="clear: both; color: black; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixJJlbhFVKG1zVVU0iAfrQto1RAghm2IM-rQuTj96nFNK3h9FLFulsBicy0Tbms1Um2HQE8udmf229_iFEGPeLR_B3I3KPQocGvXXEQHsB_GAde3hge-gBG3fOpUz2JjI-smxruGjcSTc/s1600/296722_10151366696462259_1618103375_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixJJlbhFVKG1zVVU0iAfrQto1RAghm2IM-rQuTj96nFNK3h9FLFulsBicy0Tbms1Um2HQE8udmf229_iFEGPeLR_B3I3KPQocGvXXEQHsB_GAde3hge-gBG3fOpUz2JjI-smxruGjcSTc/s320/296722_10151366696462259_1618103375_n.jpg" width="320" /></a></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoPageCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><span>Bismillaahirrahmaanirrahii</span><wbr></wbr><span class="word_break"></span>m..<br /> <br />
Ibnu Hibban meriwayatkan di dalam kitab “Ats-Tsiqat” kisah ini. Dia
adalah imam besar, Abu Qilabah Al-Jurmy Abdullah bin Yazid dan termasuk
dari perawi-perawi yang meriwayatkan dari Anas bin malik. Dan yang
meriwayatkan kisah ini adalah Abdullah bin Muhammad. Berikut kisahnya :<br /><span class="text_exposed_show"> <br />
Saya keluar untuk menjaga perbatasan di Uraisy Mesir. Ketika aku
berjalan, aku melewati sebuah perkemahan dan aku mendengar seseorang
berdoa,<br /> <br /> “Ya Allah, anugerahkan aku ilham untuk tetap mensyukuri
nikmatMu yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua
orangtuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridloi. Dan
masukkanlah aku dalam rahmatMu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang
shalih.” (QS. An-Naml: 19).<br /> <br /> Aku melihat orang yang berdoa
tersebut, ternyata ia sedang tertimpa musibah. Dia telah kehilangan
kedua tangan dan kedua kakinya, matanya buta dan kurang pendengarannya.
Beliau kehilangan anaknya, yang biasa membantunya berwudhu dan memberi
makan…<br /> <br /> Lalu aku mendatanginya dan berkata kepadanya, “Wahai hamba Allah, sungguh aku telah mendengar doamu tadi, ada apa gerangan?”<br /> <br />
Kemudian orang tersebut berkata, “Wahai hamba Allah. Demi Allah,
seandainya Allah mengirim gunung-gunung dan membinasakanku dan laut-laut
menenggelamkanku, tidak ada yang melebihi nikmat Tuhanku daripada lisan
yang berdzikir ini.” Kemudian dia berkata, “Sungguh, sudah tiga hari
ini aku kehilangan anakku. Apakah engkau bersedia mencarinya untukku?
(Anaknya inilah yang biasa membantunya berwudhu dan memberi makan)<br /> <br />
Maka aku berkata kepadanya, “Demi Allah, tidaklah ada yang lebih utama
bagi seseorang yang berusaha memenuhi kebutuhan orang lain, kecuali
memenuhi kebutuhanmu.” Kemudian, aku meninggalkannya untuk mencari
anaknya. Tidak jauh setelah berjalan, aku melihat tulang-tulang
berserakan di antara bukit pasir. Dan ternyata anaknya telah dimangsa
binatang buas. Lalu aku berhenti dan berkata dalam hati, “Bagaimana
caraku kembali kepada temanku, dan apa yang akan aku katakan padanya
dengan kejadian ini? Aku mulai berpikir. Maka, aku teringat kisah Nabi
Ayyub ‘alaihis salam.<br /> <br /> Setelah aku kembali, aku memberi salam kepadanya.<br /> <br /> Dia berkata, “Bukankah engkau temanku?”<br /> <br /> Aku katakan, “Benar.”<br /> <br /> Dia bertanya lagi, “Apa yang selama ini dikerjakan anakku?”<br /> <br /> Aku berkata, “Apakah engkau ingat kisah Nabi Ayyub?”<br /> <br /> Dia menjawab, “Ya.”<br /> <br /> Aku berkata, “Apa yang Allah perbuat dengannya?”<br /> <br /> Dia berkata, “Allah menguji dirinya dan hartanya.”<br /> <br /> Aku katakan, ”Bagaimana dia menyikapinya?”<br /> <br /> Dia berkata, “Ayyub bersabar.”<br /> <br /> Aku katakan, “Apakah Allah mengujinya cukup dengan itu?”<br /> <br /> Dia menjawab, “Bahkan kerabat yang dekat dan yang jauh menolak dan meninggalkannya.”<br /> <br /> Lalu aku berkata, “Bagaimana dia menyikapinya?”<br /> <br /> Dia berkata, “Dia tetap sabar. Wahai hamba Allah, sebenarnya apa yang engkau inginkan?”<br /> <br /> Lalu aku berkata, “Anakmu telah meninggal, aku mendapatkannya telah dimangsa binatang buas di antara bukit pasir.”<br /> <br /> Dia berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak menciptakan dariku keturunan yang dapat menjerumuskan ke neraka.”<br /> <br /> Lalu dia menarik nafas sekali dan ruhnya keluar.<br /> <br />
Aku duduk dalam keadaan bingung apa yang kulakukan, jika aku
tinggalkan, dia akan dimangsa binatang buas. Jika aku tetap berada
disampingnya, aku tidak dapat berbuat apa-apa. Ketika dalam keadaan
tersebut, tiba-tiba ada segerombolan perampok mendatangiku.<br /> <br />
Para perampok itu berkata, “Apa yang terjadi?” Maka aku ceritakan apa
yang telah terjadi. Mereka berkata, “Bukakan wajahnya kepada kami!” Maka
aku membuka wajahnya, lalu mereka memiringkannya dan mendekatinya
seraya berkata, “Demi Allah, Ayahku sebagai tebusannya, aku menahan
mataku dari yang diharamkan Allah dan demi Allah, ayahku sebagai
tebusannya, tubuh orang ini menunjukkan bahwa dia adalah orang yang
sabar dalam menghadapi musibah.”<br /> <br /> Lalu kami memandikannya,
mengafaninya dan menguburnya. Kemudian, aku kembali ke perbatasan. Lalu,
aku tidur dan aku melihatnya dalam mimpi, beliau kondisinya sehat. Aku
berkata kepadanya, “Bukankah engkau sahabatku?” Dia berkata,” Benar.”
Aku berkata, “Apa yang Allah lakukan terhadapmu?” Dia berkata, “Allah
telah memasukkanku ke dalam surga dan berkata kepadaku, ‘Keselamatan
atasmu berkat kesabaranmu.’” (QS. Ar-Ra’d: 24). “Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).<br /> <br /> Dari ceramah Syaikh Abu Ishaq Al-Huwainy yang berjudul Jannatu Ridha fit Taslim Lima Qadarallah wa Qadha<br /> Sumber Artikel.KisahMuslim</span></span></span></span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-2571329301286834192012-11-25T05:47:00.001+07:002012-11-25T05:47:30.259+07:00Kenapa Do’a Ibu Mustajabah ?<div style="color: black; font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-size: small;">Mungkin sudah pernah mendengar cerita tentang Malin Kundang, walaupun hanya cerita namun bisa dijadikan pelajaran dalam menjalani kehidupan. Seorang anak yang durhaka karena doa ibunya menjadi batu itulah simalin kundang. Sebuah pertanyaan kenapa doa seorang ibu begitu mustajabah dan terkabulkan, dalam coretan kali ini saya coba ungkapkan kenapa doa seorang ibu amat mustajabah</span></div>
<div style="margin: 0px; padding: 0px 0px 15px;">
<span style="font-size: small;"><b>Berikut ini adalah sebab-sebabnya :</b><br />1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah S.A.W akan hal tersebut,jawab baginda: Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.<br />2. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang soleh.<br />3. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takutkan Allah S.W.T dan orang yang takutkan Allah S.W.T akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.<br />4. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S<br />5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah S.A.W) di dalam syurga.<br />6. Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.<br />7. Daripada Aisyah r.a. Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.<br />8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.<br />9. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.<br />10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.<br />11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya).<br />12. Aisyah r.a berkata Aku bertanya kepada Rasulullah S.A.W,siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda, Suaminya. Siapa pula berhak terhadap lelaki? Jawab Rasulullah S.A.W Ibunya.<br />13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dia kehendaki.<br />14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).<br />15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.<br />16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah S.W.T<br />17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.<br />18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.<br />19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah S.W.T.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-45515781841474777872012-10-24T05:31:00.002+07:002012-10-24T05:31:40.094+07:00Menelusuri Jejak Kehidupan Nabi Ibrahim<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="color: black; font-family: inherit; font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">Nabi
Ibrahim adalah satu diantara Nabi yang harus diteladani. Ketundukannya
kepada sistem nilai-nilai dan aturan ilahiah selalu menjadi contoh untuk
kehidupan sepanjang masa. Ketika Allah memerintahkannya agar tunduk dan
patuh, Nabi Ibrahim tidak menunda-nundanya walau sesaat, tidak pernah
terbetik keraguan dihatinya sedikit pun, apa lagi menyimpang. Ia
menerima perintah Allah dengan tulus dan ikhlas.<br /> <br /> Keimanan dan
Keislaman serta ketundukan Nabi Ibrahim tidak hanya untuk dirinya
sendiri, bahkan tidak hanya untuk generasi pada zamannya, melainkan
untuk seluruh generasi ummat manusia. Nabi Ibrahim telah mewariskan
Islam untuk anak cucunya, untuk generasi berikutnya sampai akhir masa.<br /> Allah berfirman:<br /> <br />
وَمَن يَرْغَبُ عَن مِّلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلاَّ مَن سَفِهَ نَفْسَهُ
وَلَقَدِ اصْطَفَيْنَاهُ فِي الدُّنْيَا وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ
الصَّالِحِينَ ﴿١٣٠﴾ إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ قَالَ أَسْلَمْتُ
لِرَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٣١﴾ وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ
وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ
تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ﴿١٣٢﴾<br /> <br /> Artinya: “Dan
tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang
memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia
dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang
saleh. Ketika Tuhannya berfirman kepadanya: "Tunduk patuhlah!" Ibrahim
menjawab: "Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam". Dan Ibrahim
telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub.
(Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama
Islam". (Q.S. Al-Baqarah: 130-132).<br /> <br /> Nabi Ibrahim mewasiatkan
agar anak cucunya menerima dan menegakkan Islam secara utuh dan
konsisten dalam merealisasikannya. Ketulusan dalam menerima dan
menegakkan Islam serta konsisten dalam mengamalkannya merupakan jaminan
untuk memperoleh kebaikan hidup. Sebaliknya, ketidakpatuhan dan
mengambil ajaran selain ajaran Islam dapat mengakibatkan kehidupan
manusia menjadi centang perenang, bahkan akan mengakibatkan manusia
terjebak ke dalam krisis multi dimensi yang berkepanjangan.<br /> <br />
Empat belas abad yang lalu Rasulullah telah memberikan isyarat tentang
situasi yang akan menimpa sebuah bangsa yang tidak konsisten menjalankan
aturan agama, bahwa mereka akan dilanda berbagai krisis, baik krisis
sosial, politik, ekonomi, moral, dan budaya yang berkepanjangan.<br /> <br />
Kelihatannya isyarat Rasul tersebut pada saat ini telah bermunculan di
tengah-tengah bangsa yang sedang dirundung krisis multi dimensi.<br /> <br />
Kita dapat menyaksikan adanya manusia-manusia yang secara lahir
berpenampilan rapi, bersih dan menarik, dengan gaya dan isi pembicaraan
yang memukau, seolah ingin menggambarkan tingginya kemampuan intelektual
mereka dan keberpihakan mereka kepada kebenaran dan keadilan. Padahal,
kondisi sebenarnya mereka membenci dan memusuhi tegaknya kebenaran dan
keadilan dalam kehidupan. Orang-orang seperti itulah yang kemudian
populer disebut politisi busuk dan birokrat nakal.<br /> <br /> Penampilan
mereka yang meyakinkan bisa menutupi pandangan orang-orang tentang
kondisi bathin mereka yang sesungguhnya, hidup mereka penuh dengan
kepura-puraan, dan kelihatannya hal demikian telah menjadi realitas
sosial yang membudaya. Akibatnya, terjadi pergeseran norma-norma sosial
dan budaya, yang pada akhirnya menumbuhkan berbagai perilaku menyimpang
yang berpengaruh besar terhadap keamanan dan kenyamanan dalam hidup
bermasyarakat.<br /> <br /> Gaya hidup seperti itulah yang mengobarkan
kemunafikan dan kepura-puraan di berbagai sektor kehidupan. Di sana ada
politisi busuk, birokrat nakal, pemimpin yang tidak berkualitas, yang
kerjanya hanya mengeruk kekayaan buat dirinya sendiri, pedagang yang
tidak mengindahkan norma-norma yang ada, dan merebaknya dekadensi moral
yang dilakukan masyarakat secara terang-terangan. Dalam waktu yang
bersamaan masyarakat tidak berdaya untuk memberantas berbagai jenis
perilaku yang menyimpang itu, akibatnya persepsi dan pandangan orang
menjadi berubah, yang salah dipandang benar dan yang benar dipandang
salah.<br /> <br /> Tiga puluh tahunan yang lalu kita dapat merasakan adanya
suatu pandangan yang sama di tengah masyarakat bahwa berhubungan
seksual di luar nikah merupakan aib besar buat keluarga dan merupakan
dosa besar yang harus benar-benar dijauhi.<br /> Pandangan ini diterima
secara umum sebagai suatu norma yang berlaku di masyarakat, sehingga
bila ada orang yang melanggarnya akan mendapat perlakuan yang sama dari
seluruh lapisan masyarakat di mana saja. Ia akan menerima sangsi sosial
berupa tereleminasinya dari pergaulan sosial, dan akan merasakan sebagai
pihak yang terhukum, yang akhirnya menimbulkan efek jera.<br /> <br /> Tapi
tidak demikian dengan kondisi masyarakat dewasa ini. Berzina dianggap
sebagai salah satu ciri gaya hidup modern, demikian juga perbuatan
menyimpang lainnya dipandang hal yang biasa dan tidak ada rasa bersalah
bila melakukannya. Kemudian pandangan seperti ini menjadi populer di
tengah masyarakat, sehingga norma-norma sosial menjadi berubah.<br /> <br />
Berbagai perilaku menyimpang terjadi di mana-mana. Mulai dari kejahatan
politik sampai kejahatan moral. Akibatnya masyarakat terutama yang awam
merasa kesulitan untuk memilih dan membedakan mana perbuatan baik yang
dapat membawa keamanan dan kebahagiaan hidup, dan mana perbuatan buruk
yang dapat membawa kesengsaraan pada kehidupan. Kebejatan moral seperti
itu masih diperparah oleh perilaku para pemimpin bangsa yang buruk.
Mereka masih banyak yang melakukan korupsi dan manipulasi, melakukan
penipuan dan penyalahgunaan wewenang dan jabatan. Akibatnya dunia
ekonomi kita mengalami keterpurukan luar biasa yang menyebabkan kita
dikangkangi sistem kapitalisme global yang terus memiskinkan
bangsa-bangsa di dunia.<br /> <br /> Kelihatannya sampai saat ini belum
terlihat tanda-tanda yang jelas bangsa ini dapat keluar dari krisis yang
telah mengepung. Lebih celaka lagi apabila masih banyak masyarakat dan
pemimpin di negeri ini yang enggan untuk kembali kepada pengamalan agama
yang sesungguhnya dan melestarikan akar budaya yang baik. Yaitu ajaran
Islam yang dilukiskan Nabi Ibrahim sebagai satu-satunya jalan menuju
pencapaian cita-cita untuk memperoleh kesejahteraan dan kedamaian. Sebab
harus diyakini, Islam adalah satu-satunya jalan untuk menuju masyarakat
yang adil, sejahtera, aman dan damai.<br /> <br /> Dalam kondisi kekinian,
dimana kita ummat Islam yang akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada
tanggal 26 Oktober 2012, sewajarnyalah kalau kita menelusuri kembali
jejak-jejak kehidupan yang telah diwariskan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
untuk kita jadikan sebagai icon dalam menata kehidupan menuju
pribadi-pribadi yang senantiasa tunduk kepada kehendak dan ketentuan
Allah SWT. Bila hal itu dapat dilakukan insya Allah Negara ini akan
memiliki pemimpin-pemimpin dan masyarakat yang hatinya selalu tunduk
kepada Allah.</span></span></span></h5>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-45856550418091348012012-10-14T07:28:00.001+07:002012-10-14T07:28:10.543+07:00Sayangilah Anak Yatim<br /><div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 19px; orphans: 2; text-align: justify; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">1. Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini. (HR. Bukhari)<br /><br /><i>Penjelasan:</i><br /><i>(Rasulullah Saw. menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya).</i><br /><br />2. Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah).</span></div>
<span style="font-size: small;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://nawfalkanz.blogspot.com/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;" title="Anak Yatim"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6qwIuS0x-poaM2MWC5yqx_5f8WOJ2lT2F4P0u6HkgKWgDoNmMi5gOktoX2sPqB82hM838JnZOErsXsHpCCnp-GuNCaAUZmj0Q3iRBPd0emMzfcSgWO8oFlLNFd2np165lbmXoU4Z18jzl/s400/anak-miskin.jpg" style="border-width: 0px; padding: 10px;" width="400" /></a></div>
<br /><div style="text-align: justify;">
3. Aku dan seorang wanita yang pipinya kempot dan wajahnya pucat bersama-sama pada hari kiamat seperti ini (Nabi Saw menunjuk jari telunjuk dan jari tengah). Wanita itu ditinggal wafat suaminya dan tidak mau kawin lagi. Dia seorang yang berkedudukan terhormat dan cantik namun dia mengurung dirinya untuk menekuni asuhan anak-anaknya yang yatim sampai mereka kawin (berkeluarga dan berumah tangga) atau mereka wafat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad).<br /><br />4. Harta benda anak yatim tidak terkena zakat sampai dia baligh. (HR. Abu Ya'la dan Abu Hanifah).<br /><br />5. Tidak disebut lagi anak yatim bila sudah baligh. (HR. Abu Hanifah).<br /><br />6. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku dengan hak, Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya, ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani).<br /><br />7. Barangsiapa menjadi wali atas harta anak yatim hendaklah diperkembangkan (diperdagangkan) dan jangan dibiarkan harta itu susut karena dimakan sodaqoh (zakat). (HR. Al-Baihaqi).</div>
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-237913999746687072012-10-14T05:36:00.002+07:002012-10-14T05:36:46.684+07:00 Kenapa Allah Merahasiakan Kematian Manusia?<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Kematian adalah rahasia Allah, rahasia yang menjadikan hidup ini lebih berwarna dan bermakna dengan segala turun naiknya ketakwaan kita, ketaatan kita dan ibadah kita.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni dalam sebuah bukunya<strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span class="Apple-converted-space"> </span>Cambuk Hati</strong><span class="Apple-converted-space"> </span>berkata bahwa, “Dunia adalah jembatan akhirat. Oleh karena itu, seberangilah ia dan janganlah Anda menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah berakal orang yang membangun gedung-gedung di atas jembatan”.<span id="more-48" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Ada beberapa alasan yang bisa kita ambil dari dirahasiakannya kematian itu:</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;"><b>1. AGAR KITA TIDAK CINTA DUNIA</b></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">DR. Aidh Al-Qarni dalam sebuah bukunya Cambuk Hati berkata bahwa, “Dunia adalah jembatan akhirat. Oleh karena itu, seberangilah ia dan janganlah Anda menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah berakal orang yang membangun gedung-gedung di atas jembatan”.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Al-Ghazali dalam bukunya Mutiara Ihya Ulumuddin menukil beberapa hadits mengenai masalah dunia diantaranya adalah:</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;"><b>Rasulullah SAW bersabda, “Dunia itu penjara bagi orang Mukmin dan surga bagi orang kafir”.</b></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dan sabdanya pula, “Dunia itu terkutuk. Terkutuklah apa yang ada di dalamnya kecuali yang ditujukan kepada Allah.”</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Abu Musa Al-Asy’ari berkata bahwa Raulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mencintai dunianya, niscaya ia akan membahayakan akhiratnya. Dan barangsiapa mencintai akhiratnya, niscaya ia akan membahayakan dunianya. Maka utamakanlah apa yang kekal daripada apa yang binasa.”</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Intinya adalah agar kita tidak cinta pada sesuatu yang pasti tiada. Jangan sampai ada makhluk, benda, harta, jabatan yang menjadi penghalang kita dari Allah SWT.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">2<b>. AGAR KITA TIDAK MENUNDA AMAL</b></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati. Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun, semua dirahasiakan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, kita jangan sampai menunda-nunda ibadah, dan semua amal perbuatan baik yang akan kita lakukan, tobat yang kita lakukan, maaf yang kita ucapkan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dan Syekh Ahmad Atailah juga memberikan tipsnya untuk mengatur waktu dalam kehidupan duniawi <b>yang mana perlu diperhatikan hal-hal berikut:</b></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">- Utamakan kehidupan akhirat, dan jadikan hidup didunia sebagai jembatan menuju akhirat, dan jangan menunda waktu beramal.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">- Berpaculah dengan waktu, karena apabila salah menggunakan waktu, maka waktu itu akan memenggal kita. Artinya terputus seseorang dengan waktu terputus pula amal selanjutnya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">- Mengejar dunia tidak akan ada habisnya, lepas satu datang pula lainnya. Amal yang tertunda karena habisnya waktu, akan melemahkan semangat untuk menjalankan ibadah. Akibatnya hilang pula wujud kita sebagai hamba Allah yang wajib beribadah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">- Pergiatlah waktu beramal sebelum tibanya waktu ajal.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">- Perketat waktu ibadah sebelum datang waktu berserah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">- Jangan menunda amal bakti sebelum datang waktu mati.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">- Aturlah waktu untuk beramal agar kelak tidak menyesal.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;"><b>3. AGAR MENCEGAH MAKSIAT</b></span></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
Ibnu Bathal berkata: “Jihadnya seseorang atas dirinya adalah jihad yang lebih sempurna”.</div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
Allah SWT berfirman, “Dan adapun orang yang takut pada kebesaran Tuhan-nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya” (QS. An-Nazi’at (79): 40).</div>
</span></span></blockquote>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Jihad seseorang atas dirinya sendiri dapat berupa mencegah diri dari maksiat, mencegah diri dari apa yang syubhat dan mencegah diri dari memperbanyak syahwat (kesenangan) yang diperbolehkan karena ingin menikmatinya kelak diakhirat.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Meninggalkan maksiat adalah perjuangan, sedang keengganan meninggalkannya adalah pengingkaran. Maka, untuk menghindari maksiat, tidak lain dengan menemukan jalan keluarnya, dan satu-satunya jalan keluar adalah ketaatan dan menempatkan diri pada pergaulan yang dapat terhindar dari panggilan dan godaan hawa nafsu itu sendiri.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;"><b>4. AGAR MENJADI ORANG YANG CERDAS</b></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang cerdas adalah yang merendahkan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sementara orang bodoh adalah orang yang mengikuti diri pada hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan angan-angan kosong.”</div>
</span></span></blockquote>
</div>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Oleh karena itu, jadilah menjdi orang yang cerdas. Karena hanya orang yang cerdaslah yang tahu bagaimana mempersiapkan mati. Mereka tahu bagaimana merubah yang fana ini menjadi sesuatu yang kekal.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Misalnya, bagaimana caranya gaji yang fana ini bisa berubah menjadi kekal? Maka caranya adalah dengan mengeluarkan sebagian atau semuanya kalau memungkinkan dari gaji itu untuk tabungan akhiratnya. Dan ini merupakan investasi kita untuk masa depan kita juga.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Sahabat-sahabat sekalian, kematian adalah sesuatu hal yang misterius yang hanya Allah saja yang tahu. Tinggal bagaimana diri kita dalam mempersiapkan diri ini untuk menghadapi kematian yang akan mendatangi kita.</span></div>
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"><div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali Imran (3): 102)</div>
</span></span></blockquote>
<div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Jangan pernah takut pada kematian tapi takutlah jika masih melakukan hal-hal yang akan memberatkan hisab setelah kematian.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-10215616094873539502012-10-14T05:31:00.005+07:002012-10-14T05:31:59.519+07:00Mengapa Saya Memutuskan Menikah Dengannya<br /><div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Oleh Dewi, 25 Juni 2008 melalui Milist.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Ada beberapa hal yang membuat saya memutuskan menikah dengannya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Terutama adalah kesiapannya bertanggung jawab secara moral, melindungi,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />dan mengayomi, saya sebagai calon istrinya waktu itu.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Walaupun sebelum menikah, dia sempat mempertanyakan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Mampukah saya menerima dia apa adanya?<span id="more-38" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dengan status masih calon pegawai negeri sipil.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Yang gajinya hanya Rp. 450.000,-.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Mulanya saya ragu, karena saya yang terbiasa dibesarkan dari keluarga<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />yang selalu memanjakan saya, tidak bisa memasak, mencuci, membersihkan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />rumah, pendeknya tidak bisa diajak hidup susah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Jauh dari kreteria istri sempurna.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Mama yang wanita karier, memberikan pengasuhan lewat bantuan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />pengasuh/pembantu yang kadang setiap bulan berganti-ganti.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Beliau mengajari saya bagaimana menjadi wanita yang tangguh dan mandiri,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />namun lupa memberikan pelajaran berharga untuk menjadi wanita<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />sesungguhnya, yaitu wanita tempat bernaung suami, wanita yang mampu<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />memberikan ketenangan ketika suami berada dirumah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Pendeknya saya perlu belajar bertahun-tahun untuk menjadi Isti ideal<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />termasuk Ibu yang baik bagi anak-anak saya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Tapi saya dan suami yakin bahwa pernikahan dimanapun berada pasti<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />membutuhkan proses untuk beradaptasi.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Membutuhkan proses menuju bijaksana dan dewasa.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Yang penting masing-masing pasangan harus mau menerima kekuarangan dan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />kelebihan pasangan masing-masing. (say that “Honey, Love me just the<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />way I am”).</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dan keyakinan untuk menikah dengan pasangannya, memprediksikan kemampuan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />menjalani hidup bersamanya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Itu yang paling penting.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Yah…keyakinan itu yang paling luar biasa, membawa kami berjuta-juta<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />lebih tabah dalam menghadapi semua cobaan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Hebohnya….Awal Menikah!.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">I am not to young to be married</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Menikah di usia 22 tahun, lulus kuliah, langsung dilamar dan menikah 1<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />bulan kemudian<span class="Apple-converted-space"> </span><img alt=":-D" class="wp-smiley" src="http://iswarudin.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif" style="border-style: none; border-width: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px; vertical-align: -25%;" /></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Sama sekali diluar bayangan….mimpi aja kagak…hehehe.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Bahkan banyak teman, handai tolan, dan juga keluarga dekat yang<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />terkaget-kaget selalu kata mereka “Wes, Siap ta Wi?”</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">(sudah siapkah kamu Dewi?)</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Saya selalu mengangguk mantab, demi melihat mata suami yang penuh<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />keyakinan tanpa basa-basi, maka saya memiliki keberanian lebih untuk<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />siap menanggung resiko apapun dalam pernikahan kami.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Karena hidup itu adalah konsekuensi dari pilihan,bukan?</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dan lagi yang namanya jodoh sudah didepan mata, maka tidak boleh<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />ditolak.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Lagi pula suami, orang yang saya kenal hanya 3 bulan-an lamanya, adalah<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />orang yang serius membina hubungan untuk langsung ke jenjang pernikahan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Alhamdulillah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Usia kitapun tidak terpaut jauh, dan untuk ukuran laki-laki mungkin dia<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />termasuk yang menikah muda, di usia 27 tahun.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Kata suami dia ingin mengikuti sunnah Rasul menikah di usia ke-27<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />hehehe…Ah.. nih…si E’mas.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Sedang saya, adalah makhluk imut, yang nekat juga hehehe.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Nekat karena berani menikah hanya dengan modal gaji suami yang<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Rp. 450.000,- aja dan juga saya yang belum bekerja, karena habis lulus<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />langsung menikah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Benar-benar kata kunci ajaib untuk pernikahan abad ke-21 !</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Banyak yang mengkritik, meragukan, atau bahkan menghakimi.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Tapi kenyataannya pernikahan kami harus tetap dijalani.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Mantab seranjang dengannya</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Menikah hari pertama hingga satu bulan adalah masa penuh kejutan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Kebiasaan molor bangun pagi, tidak bisa memasak, membenahi rumah, dan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />sebagainya membuat saya malu dan menangis.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Sempat jatuh sakit karena stress berat.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Tapi suami alhamdulillah bisa memahami.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Kelemahan saya menjadikan saya memiliki tekad, terus belajar dan terus<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />belajar.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Tidak hanya untuk pernikahan kami tapi juga untuk diri saya sendiri.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Toh, saya pada akhirnya akan menjadi calon ibu, itu yang ada dalam<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />pikiran saya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Seminggu setelah menikah kami pindah dari rumah orang tua saya untuk<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />kerumah kami sendiri.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Sekalipun masih sangat berantakan, dan rumah itu juga hasil sumbangan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />dari mertua, sementara mertua sudah pindah di rumah yang lainnya. ^_^</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Menikah adalah untuk ibadah, benarkah ?</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Jawabannya adalah iya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Karena dalam pernikahan sangat dibutuhkan banyak kebijakan dan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />keikhlasan untuk menjalani berbagai macam cobaan hidup berdua.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Benar-benar ibadah sepanjang masa.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Bila kita menikah maka kita harus menghadapi beberapa konsekuensi dari<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />pernikahan itu sendiri, mulai dari menjadi istri hingga menjadi seorang<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />ibu.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Persiapan menjadi seorang Ibu, tentu saja harus di dukung pasangan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Cepat atau lambat keinginan untuk memperoleh keturunan juga merupakan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />bahan pertimbangan bagi pasangan calon sebelum menikah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Nah, pada pernikahan kami, sejak awal menikah kami memang tidak pernah<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />menunda-nunda memiliki momongan, walaupun keadaan ekonomi sedang<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />gonjang-ganjing hehehe.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Kami termasuk pasangan yang mempercayai, rejeki adalah Allah yang<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />mengatur, dan setiap anak membawa rejekinya masing-masing.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Jadi di hari pertama menikah saya menyatakan mantab seranjang dengannya<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />hehehehe (;-) )</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Gaji 450 Ribu, Cukupkah?</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Pertama kali, menerima gaji suami ditangan, selalu disertai dengan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />cucuran air mata haru.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Melihatnya tersenyum bangga, memeberikan amplop yang ada ditangannya,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />yang walaupun untuk makanpun masih harus sibuk memutar otak “gali<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />lubang tutup lubang</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Respon pertama adalah kaget, tapi segera menahannya demi melihat<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />ketulusan dan keikhlasan suami.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Yah, saya harus Ikhlas menikah dengan suami yang hanya bergaji Rp.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />450.000,- sebulan, dan entah untuk beberapa lama lagi.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Memahami dan menikmati arti perjuangan panjang mahligai rumah tangga<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />kami.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Menghargai tetes keringat yang benar-benar dia usahakan untuk<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />kepentingan kehidupan kami berdua.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Terima kasih sayang……..!.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Begitupun satu bulan, otak masih tertatih-tatih berpikir, bagaimana cara<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />menambah penghasilan, hingga ide cermelang muncul dibenak satu bulan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />kemudian, untuk mencoba kreatifitas, membongkar, gudang pakaian,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />mengumpulkan baju yang masih cukup bagus, memangkasnya disana-sini,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />membuat sketsa mode baju, dan kemudian memodifikasi dengan berbagai<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />aksen yang sedang trend saat ini.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Membungkusnya dan menelpon beberapa teman, saudara, bahkan tetangga<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />untuk main kerumah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Nekat !, gila !, mengenakan rancangan sendiri, sambil memamerkan hasil<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />karya, yang sebagian digantung rapi di tempat jemuran yang saya beli<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />murah hanya Rp.65.000,- pada pedagang kaki lima yang kebetulan lewat<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />didepan rumah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Baju-baju yang digantung, saya masukkan dalam plastik tipis, tempat<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />baju, dan sebagian sisanya dilipat rapi dimasukkan dalam plastik, dan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />diberi bandrol “Second Keren”.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Alahmdulillah banyak yang suka, dagangan yang hampir tanpa modal ini<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />alias modal tipis, laris manis bak kacang goreng.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Banyak pesanan membuat saya makin kewalahan dan blusukan di pasar-pasar<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />baju second dari luar yang kira-kira masih bisa saya modifikasi lagi.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dari sini, saya bisa menggaji satu pembantu dan satu orang baby sister<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />untuk anak, bahkan bisa mencicil membangun tempat kos di lahan luas<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />belakang rumah kami.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Percayalah pernikahan yang diniatkan untuk ibadah, tidak akan pernah<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />sesulit yang kita bayangkan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Soal gaji atau rejeki serahkan pada Allah SWT.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Jadi salahkan jika saya katakan gaji itu dari Allah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Selama manusia berusaha, sabar, dan berdoa, apa sih janji Allah yang<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />diingkari-Nya? .</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Tidak ada satupun.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Allah selalu ada untuk memenuhi janji-janjinya kapada Makhluk-Nya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Rasa syukur selalu terpanjat, karena hingga detik ini saya sudah mampu<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />memasukkan anak ke sekolah terbaik, memberikan gizi terbaik, dan hidup<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />penuh limpahan rahmat dan kasih sayang Allah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Diberikan suami terbaik, anak-anak terbaik, juga tetangga, dan<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />teman-teman yang luar biasa baik.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Keberuntungan saya walaupun kecil dimata orang yang melihat hidup dari<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />segi materi saja, tetap tidak pernah membuat saya lupa mengucap syukur<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />kepada-Nya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Demi melihat banyak orang-orang yang lebih menderita, lebih susah, lebih<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />berat perjuangannya dibanding saya, termasuk kedua orang tua saya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Jika ditanya arti menikah menurut saya adalah Perjuangan tanpa akhir<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />dengan ibadah sepanjang masa.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-91822810311044468282012-10-14T05:29:00.002+07:002012-10-14T05:29:46.173+07:00Naungan Allah ketika Hari Akhir<br /><div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Bismillah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Hari kiamat adalah hari dimana alam semesta dihancur leburkan oleh Allah. Api, air, angin, batu… Semua benda menjadi senjata Allah untuk meluluhlantakkan alam semesta. Setelah itu manusia dikumpulkan di padang Mahsyar untuk kemudian dihisab amal perbuatannya dan ditentukan tempat kembalinya yaitu surga atau neraka. Tidak ada lagi tempat bernaung kecuali naungan-Nya dan hanya ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi Allah pada saat itu.<span id="more-35" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya bertemu dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk berzina), tapi ia mengatakan: “Aku takut kepada Allah”, seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya.” (HR Bukhari)</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Tujuh golongan itu adalah:</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">1. Imam yang adil. Seorang pemimpin dambaan umat yang mengutamakan kepentingan umatnya daripada dirinya sendiri. Seorang pemimpin yang memerintah dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadits.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Pemuda yang senantiasa berusaha mendekatkan diri pada Allah SWT.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Hamba Allah yang hatinya senang berada di masjid dan selalu sholat berjamaah di masjid.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah. Bertemu karena Allah, berpisah karena Allah. Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />5. Laki-laki yang dirayu dan digoda oleh wanita cantik dan kaya, tetapi menjawab dengan perkataan “aku takut kepada Allah”. Seorang manusia biasa yang juga memiliki keinginan untuk bermaksiat, namun rasa takutnya pada Allah telah mengalahkan keinginannya untuk bermaksiat. Laki-laki yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa sehingga mampu menahan hawa nafsunya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />6. Seseorang yang bersedekah dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridha-Nya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />7. Hamba Allah yang mengingat Allah dalam kesendirian kemudian menangis. Hamba Allah yang menangis karena selalu mengharapkan ridha-Nya dan takut akan azab Allah. Hamba Allah yang menangis karena dosa-dosa dan kekhilafan yang diperbuatnya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Subhanallah.. Tujuh golongan itu.. Semoga kita termasuk dalam golongan tersebut. Amiin.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Wallahua’lam bisshawab.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-62060490099875211402012-10-14T05:28:00.000+07:002012-10-14T05:28:07.387+07:00Simpati Karena Amal Ibadah<br /><div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Bismillah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Prolognya adalah sebuah kisah dari seorang ikhwan yang sekarang sudah berkeluarga :</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Pernah ada seorang ikhwan ikut prajabatan CPNS. Dan saat tsb juga diikuti oleh CPNS yang lain, ada yang laki ada pula wanita. Semuanya menginap dalam sebuah tempat diklat yang sama. Sering pula terjadi rasa kecocokan dan ketertarikan diantara para peserta yang mengakibatkan adanya pasangan yang menikah setelah selesai prajabatan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Kebetulan ikhwan yang satu ini emang tingkahnya ngocol dan slebor. Cuek dan nyantai aja, juga kerjanya ngegodain akhwat (suka tebar pesona). Padahal mah si ikhwan kaga ada gantengnya pisan euy. Tingkahnya slebor, cuek, rada bergajul, kaga cakep pula. Tapi herannya saat prajabatan CPNS itu bisa sampai ada 4 akhwat kena serangan ketertarikan gara-gara si ikhwan.<span id="more-29" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Salah satu akhwat tsb adalah seorang aktivis tarbiyah dan aktivis masjid di kantor, dimana akhwat tsb banyak mendapat tawaran ta’aruf dari para ikhwan lain namun selalu ditolak secara halus. Terang aja hal ini membuat “geger”.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dan si akhwat yang aktivis ini punya teman seorang ikhwan yang juga aktivis tarbiyah dan masjid. Dimana ikhwan ini pernah menawarkan 3 orang ikhwan untuk berta’aruf dengan si akhwat namun ditolak semua dengan halus.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Si ikhwan yang aktivis masjid ini menemui ikhwan penyebab ketertarikan tadi dan coba mengukur kapasitas pengetahuan keagamaannya. Namun dalam dialog yg didapatkan malah jawaban2 aneh dari ikhwan penyebab ketertarikan. Ikhwan aktivis makin heran, “Kok bisa akhwat temanku kesengsem sama pria tengil macam begini??”.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Akhirnya para akhwat lain yang ikut coba menyelidiki penyebab ketertarikan . Mereka curiga jangan2 ke-4 akhwat tsb mengalami gangguan pada matanya, sehingga ga bisa melihat jelas si ikhwan yang slebor ini.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Ketika saat penyelidikan dimulai, ternyata semua keempat akhwat tsb menjawab dengan alasan yang sama. Dn jawaban si akhwat aktivis masjid lah yang paling mewakili semuanya. Si akhwat bercerita bahwa ikhwan tsb emang kalo sepintas saat diamati ketika berinteraksi dalam lingkungan memang terlihat slebor, jahil, dan ngocol. Ga ada tampang alimnya sama sekali. Tapi saat malam pernah si akhwat sedang terbangun karena ingin sholat tahajjud, dia menuju kamar mandi untuk berwudhu sambil melintasi kamar si ikhwan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Kebetulan ikhwan tsb memang tinggal sendiri di kamar tsb, tanpa ada pasangan (teman sekamar) seperti peserta prajabatan lainnya. dan saat melintas di depan kamar si ikhwan, terlihat lampu kamar menyala dan terdengar lantunan ayat suci Al Quran disertai suara tangis sesenggukan. Nampaknya si ikhwan sedang tadarus.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Si akhwat berhenti sejenak mendengarkan lantunan ayat suci Al Quran yang walau tidak merdu, namun karena diucapkan dengan penuh kesungguhan hati dan tumpahan rasa haru, membuat dinding hati si akhwat jadi bergetar. Sekembalinya dari kamar mandi yang terdengar adalah lantunan dzikir yang sendu, syahdu, dan penuh dengan emosi cinta yang meluap. Terkadang lantunan yang terdengar berupa shalawat.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Si akhwat pun kembali ke kamarnya sambil membawa sebuah rasa yang tertinggal. Pada saat menjelang subuh, seorang akhwat lain juga terbangun menuju kamar mandi dan mendengar hal yang sama. Lantunan itu baru berhenti saat azan subuh berkumandang. Keempat akhwat tsb semuanya pernah mengalami hal tsb selama prajabatan tanpa satupun pernah berpapasan di depan kamar si ikhwan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Bahkan sampai akhirnya si akhwat aktivis masjid pun memberanikan diri untuk mengajak ta’aruf si ikhwan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Si ikhwan yang ga tau kalo kebiasaan tengah malamnya sudah diketahui oleh akhwat tsb sempat terbengong2 dan lalu menjawab dengan santai bin ngocol. Dia bilang mungkin si akhwat terlalu terburu-buru dan salah lihat orang, sebab si ikhwan merasa ga ada hal lebih dari dirinya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">“Saya ini brengsek iya, dan jelas ga ada alim2nya sama sekali. Apalagi soal tampang, hancur lebur begini. Apa ukhti ga salah pilih orang untuk jadi imam? Ntar kalo salah pilih mah bisa fatal tuh.” kata si ikhwan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Si akhwat menjawab dengan tenang “Ana yakin akhi cuma pura2 saja bergajulan. Ana tau kok kebiasaan akhi tengah malam. Saat dimana semua orang asyik tidur, akhi malah asyik masyuk berduaan dengan Allah” Si ikhwan berlagak pilon dan bilang “kebiasaan apa nih ukhti ? pasti deh salah orang. Saya cuma tidur kalo malem”.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Namun si ukhti membalas cepat “Udah deh, akhi ga usah menghindar dan pura2. apa mau jadi seorang pendusta??” Diam deh si ikhwan ga berani ngebohong lagi.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Mendengar hasil penuturan si akhwat aktivis masjid, para akhwat lain cuma bengong berjama’ah… Masa iya ada pria bergajulan wal slebor di luarnya dan kemana2 selalu senang make jeans dan jaket ketimbang baju koko, tapi tahajjudnya tiap malem ga putus2.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Wallahu a‘lam bishshowab.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-81803025300348970172012-10-14T05:18:00.015+07:002012-10-14T05:18:52.112+07:00Tips Menghafal dan Muraja’ah Al-Qur’an Dengan Baik<br /><div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Bismillah…</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Al Qur’an merupakan salah satu mu’jizat yang turun kepada Muhammad SAW dan diwariskan kepada umatnya dan keasliannya akan terus terjaga sepanjang zaman. Allah SWT berfirman :</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” (Al Hijr:9)</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Qur’an memiliki banyak sekali kelebihan, selain itu Qur’an juga sangat bermanfaat bagi manusia. Orang yang sering membaca Qur’an akan sangat berbeda dengan orang yang jarang bahkan tidak pernah sama sekali membacanya. Itu baru sebatas membaca. Apalagi jika Qur’an tersebut dihafal, maka bi iznillah manfaatnya akan selalu menyertai orang yang menghafalkannya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Ada beberapa fase dalam menghafal al-Quran ini.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Fase pra hafalan (taaruf)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Fase hafalan (tahfidz)<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Fase menjaga hafalan (murojaah)</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">A. Fase Pra Hafalan</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Hal pertama dalam fase pra hafalan, ada baiknya kita mengenal dulu dengan kitab suci yang akan kita hafal ini. Beberapa sifatnya antara lain:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Mudah dihafal. Allah sendiri berfirman dan diulang-ulang dalam surat al-Qomar, “Walaqad yassarna al-Qurana lidz-dzikri fahal min muddakir… (QS. Al-Qomar: 17)”. Selain dikuatkan dengan firman Allah, secara bahasa sendiri al-Quran sangat mudah dihafalkan. Terlebih di dalamnya, banyak ayat-ayatyang mirip, sehingga kita tidak perlu menguras otak lebih karena ada beberapa kalimat atau ayat yang sudah pernah kita hafalkan dulu.<span id="more-51" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span><br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Mudah pula terlupa. Dalam hal ini penulis sendiri kurang tau apakah riwayat ini adalah hadits atau apa, akan tetapi dulu Kyai penulis pernah bilang bahwa, “Menghafal Quran itu seperti mengikat unta. Bila longgar sedikit saja ikatannya, makaakan sangat mudah lepas.”<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Al-Quran adalah kitab suci kita, barangsiapa dapat menghafalkannya maka akan mendapat banyak fadhilah, seperti: variasi bacaan dalam sholat, mengisi waktu luang ketika menuggu bus, di dalam bus dll.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. Dengan menghafalkannya, terlebih bila memahami maknanya bisa membuat hati kita terbuka, menemukan kebenaran din ini, menemukan mukjizat-mukjizat di dalam al-Quran dsb. Intinya, insya Allah bisa menambah iman kita dan takwa kita..</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Selanjutnya, setelah berkenalan dengan obyek yang ingin kita hafal, sekarang saatnya berpindah kepada subyeknya.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">1. Temukan motivasi yang tepat atau niatnya. Tentukan, apakah untuk ujian saja, atau untuk sesuatu hal yang di atas itu. Penentuan motivasi ini sangat menentukan tingkat kualitas hafalan dan kesungguhan kita dalam menghafal.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Berikan waktu khusus dalam keseharian kita.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Persiapkan diri dari banyaknya godaan yang melalaikan dan ketidak-disiplinan. Karena sebenernya, dari pengalaman penulis sendiri dan curhat temen-temen, kunci menghafal al-Quran adalah satu; ISTIQOMAH.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. “Qalilun qarra khairun min katsirun farra..” lebih baik sedikit tapi kuat, daripada banyak hafalan tapi lemah. Artinya, menghafal al-Quran itu haruslah tadarruj, alias bertahap. Allah sendiri berfirman, “Wala ta’jal bil qurani min qabli an yuqdha ilaika wahyuhu, wa qul rabbi zidny ilman…” (QS. Toha: 114). Banyak sedikitnya menghafal, sangat tergantung pada kemampuan penghafal, ndak perlu dipaksa.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">B. Fase Menghafal</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Setelah bertaaruf, dan kenal-kenalan sebelum memasuki dunia hafalan ini, kini saatnya kita melakukan proses menghafal. Fase di atas tadi, cukup dipahami saja dan dijadikan pengingat bila suatu saat kita merasa kesulitan dan pengen curhat<span class="Apple-converted-space"> </span><img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://iswarudin.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif" style="border-style: none; border-width: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px; vertical-align: -25%;" /><span class="Apple-converted-space"> </span>.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Okeh, sekarang saatnya kita masuk dalam persoalan teknis, yakni trik menghafal. Sebenernya, soal ini penulis lebih suka menyerahkan kepada pembaca soal bagaimana menghafal. Karena, dalam menghafal ini sangat bergantung pada kondisi /dzuruf si penghafal.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">1. Membaca pelan dan mecoba memahami maknanya (grambyang) dari apa yang ingin kita hafal di pagi hari, pada malam hari sebelum tidur.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Lebih baik baik dilakukan setelah sholat subuh, mulai menghafal al-Quran secara tadarruj dimulai dari jumlatan fa jumlatan (kalimat per kalimat) bukan ayat per ayat! Setelah hafal (membaca tanpa melirik al-Qurannya) satu kalimat, baru berpindah ke kalimat yang lain.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Setelah hafal satu ayat, boleh berpindah ke ayat lain, dan temukan keserasian dalam dua ayat ini. Sangat sering terjadi, ayat al-Quran ini memiliki satu tema setiap separuh halaman.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />4. Dianjurkan minimal menghafal satu halaman, atau lebih baik lagi dua halaman setiap harinya. Agar nanti yang tergambar di ingatan kita adalah seperti membuka al-Quran, satu di sisi kanan dan satu lagi di sisi kiri.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />5. Lebih dan sangat dianjurkan untuk menyetorkan hafalan yang baru kita hafal, pada orang yang sudah hafal lebih dari kita. Bukan saja karena menjaga agar apa yang kita hafal ini sudah benar kata per katanya, akan tetapi juga sangat bermanfaat sebagai latihan dalam hafalan kita.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">C. Fase Mengulang</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Perlu diketahui dan diingat, fase murojaah ini adalah yang sangat-sangat penting dan paling penting di antara dua fase di atas.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Sama seperti menghafal, dalam murojaah pun ada yang namanya tadarruj. Yakni bertahap pula dalam melakukannya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Murojaah sebelum membuat hafalan baru. Yang perlu kita ulang hafalannya sebelum membuat hafalan baru adalah hafalan seperempat juz (5 halaman) sebelum hafalan baru kita. Jadi, jangan menambah hafalan baru bila seperempat juz sebelumnya masih berantakan hafalannya.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Murojaah hafalan baru. Setelah paginya kita menghafal, maka berikan waktu khusus buat mengulang hafalan baru kita itu. Paling enak adalah ketika sholat dhuha. Semakin sering diulang dalam sholat, semakin baik.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">1. Murojaah per seperempat juz (5 halaman). Murojaah ini dilakukan setiap hari, dan berkelanjutan esok harinya. Lebih baik disetorkan juga murojaah yang ini. Sifatnya seperti hafalan baru, harus bener-bener mantap ketika disetorkan.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Murojaah per 1 juz. Sama seperti murojaah seperempat juz, murojaah ini juga lebih baik disetorkan. Akan tetapi gak menutup kemungkinan untuk dibaca sendiri.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Murojaah per 5 juz. Kalau bisa, hal ini disetorkan juga. Akan tetapi, kecuali di pondok tahfidz, mungkin agak jarang yang mau nerima setoran 5 juz.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Metode-metode di atas tidak mutlak sifatnya. Namun, secara pengalaman metode-metode di atas cukup membantu dalam proses menghafal al-Quran.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Selanjutnya, mungkin ada beberapa tips tambahan di bawah ini yang bisa dijadikan masukan buat temen-temen:<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />1. Akan lebih cepat dan mudah bila kita menghafal sambil mengetahui artinya. Bisa lewat terjemah al-Quran, atau bahkan dengan tafsirnya sekalian,<span class="Apple-converted-space"> </span><img alt=":D" class="wp-smiley" src="http://iswarudin.com/wp-includes/images/smilies/icon_biggrin.gif" style="border-style: none; border-width: 0px; margin: 0px; max-width: 100%; padding: 0px; vertical-align: -25%;" /><span class="Apple-converted-space"> </span>.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />2. Setelah tahu artinya, perlu diketahui bahwa al-Quran itu berbentuk setengah prosa (cerita) dan setengah puisi (berima). Dengan prosanya, akan membuat kita lebih mudah untuk mengaitkan antara satu ayat dengan ayat lainnya lewat siyaq atau jalan cerita atau tema khusus.<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />3. Mengatur waktu dalam satu hari sebaik mungkin. Minimal ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, yang pertama murojaah, yang kedua bikin hafalan baru.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Dan semoga kita dijadikan sebagai Ahlul Quran. Amiin.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7600972358162268651.post-17560280853597775802012-10-14T05:13:00.000+07:002012-10-14T05:13:00.242+07:00 Tips Mengatasi Futur (Lemah Iman)<br /><div style="color: black; font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: 18px; orphans: 2; text-align: left; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 2; word-spacing: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Bismillahirrahmanirrahim..</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Indikasi yang dirasakan kalau futur itu, jadi malas tilawah, males ikut kajian, shalat suka diundur2, shalat tahajjud terlewat.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Berikut beberapa alternatif yang dilakukan bila futur, cara yang menurut saya juga mungkn sdh biasa diterapkan oleh temen2, bagi saya pribadi mgkn satu cara dilakukan sudah bisa meredam kefuturan yg dialami tergantung keakutan dari futur tersebut.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">1. Ingat Kematian<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Setiap manusia pasti akan meninggal dan meninggalkan semua hal yang di cintai, terlebih seorang muslim akan di mintai pertanggungjawaban kelak. Jadi jangan sampai ada penyesalan dan perbuatan tercela terjadi dalam perjalanan hidup.<span id="more-7" style="margin: 0px; padding: 0px;"></span></span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">2. Liqo/Halaqoh<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Sebenarnya insya Allah ini cara yang efektif untuk meredam kefuturan, dan menjadi jaminan kefuturan kita insya Allah tidak akan lebih dari 1 pekan, karena dalam Liqo banyak hal yang akan kita dapatkan, mulai dari taujih dari Mr, adanya setoran hafalan baik hadis maupun Al-Qur’an, laporan amal ibadah harian, ada juga kultum dari salah satu personel lingkaran tarbawi tsb, dsb.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">3. Baca Buku,<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Baca buku Shirah, shirah Nabi, sahabat, ulama2 yang akhirnya merasakan rasa malu, malu yang sangat bahwa amalan kita selama ini belum ada apa2 nya dibandingkan mereka. Baca ttg dahsyatnya siksa neraka, siksa kubur dan indahnya surga.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">4. Muhasabah Yaumiyah<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Bagi yang terbiasa mencatat amalan harianya, bisa dibuka2 kembali lembarannya dan dibandingkan dengan kondisi ketika mengalami futur, tentunya bagi seorang muslim harus berprinsip, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">5. Tilawah Al Quran<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Membaca Al Quran sekaligus artinya tiap selesai shalat wajib sangat besar manfaatnya. Di usahakan minimal 1 juz tiap hari. Membaca Al Quran dan artinya akan memperkaya ingatan akan hukum2 yang telah Allah tetapkan, dan semoga bisa di amalkan.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">6. Pengajian Umum<br style="margin: 0px; padding: 0px;" />Ikuti pengajian umum yang biasanya ada rutin tiap pekan, dari mulai pembahasan fiqih, tafsir, hadis dll. Tidak mempermasalahkan pengajian yang di laksanakan oleh jamaah berbeda-beda selama masih satu aqidah.</span></div>
<div style="line-height: 1.6em; margin: 0.7em 0px; padding: 0px;">
<span style="font-size: small;">Semoga bermanfaat.</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com2