Tuesday 27 April 2010

Penyakit Hati



Keengganan untuk terikat pada hukum2 yang telah diterapkan Rosululloh saw terutama dalam hal syariat sebagai inti pelaksanaan Islam akan berakibat semakin banyak penyakit yang bermunculan. Atau apapun yang intinya adalah untuk mengikat manusia agar senantiasa patuh menepati kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan RosulNYA. Dalam hal ini saya tidak akan membatasi baik itu figh ataupun syariat ataupun istilah dan struktur yang lebih benar, dalam artian apakah figh itu bagian dari syariat atau sebaliknya yang pada intinya adalah pengikat baik dari wilayah terkecil (pribadi) sampai pada suatu bangsa bahkan dunia.

Untuk lebih memfokuskan bahasan terlebih dahulu dipahami konteksnya yaitu penyakit yang dimaksudkan disini. Sebagai pengukur mudah adalah dapat diamati dari gejala2 psikis, akan ketidak puasan dan mengarah pada pemenuhan/pemuasan hawa nafsu yang tidak pernah berujung bahkan menuntun seseorang untuk terus memenuhinya/memperturutkan/menuhankan sampai tidak lagi sadar ia telah diselimuti maksiat. Jika nafsu sudah menyelimutinya maka arahan apapun tidak mampu menyadarkannya kecuali pada kondisi tertentu dimana ia mengalami benturan atau suatu kejadian dahysat yang mampu menyadarkannya, namun demikian tidak semuanya juga berujung pada kesadaran walau sampai ajal menjemput. Naudzubillah.

Sebagai panduan awal cobalah berpetualang melihat pemikiran-pemikiran yang berkembang dan facebook cukup untuk dijadikan sarana untuk mencermatinya, dan perubahan drastis yang ada dalam masyarakat bisa kita amati melalui berita. Akankah kita tutup mata dengan realita yang ada? Minimal bisa menjadi ajang penyadaran jika kita memang peduli, jika kita punya pengetahuan untuk menyuarakan dengan menyeru kepada kebaikan kenapa tidak? Tentunya suatu kedholiman jika tidak mempedulikannya dan bagaimanapun juga... jika kita mampu memberi gambarakan tentang kondisi yang akan datang dimana pengaruh sosial begitu kuat untuk membentuk persepsi, kemudian persepsi akan menentukan seseorang dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Nah untuk seterusnya silahkan direntetkan... mungkin awalnya hanya penyakit hati namun selanjutnya sangat menentukan.

Sudah jadi warisan penjajah bahwa Islam diberi ruang yang teramat sempit, namun sayangnya ketika ada tindakan anarki selalu dikait-kaitkan dengan agama, begitu juga ketika agama tidak mampu mengikat penganutnya. Namun jika kita cukup arif mendengarkan persepsi yang berkembang sekarang ambilah sebagai penggugah, dengan asumsi 'apakah benar apa yang mereka tuduhkan?' jika tidak kenapa kita diam saja? Bagaimana jika mereka yang tidak tahu lebih vokal/lantang dibanding yang paham?

Jika kita cukup diam saja tidak berupaya apa-apa alasan apa yang mampu mencegah adzabNYA? Dengan alasan apa kita mempertanggung jawabkan keIslaman kita? Mari kita kenali realita dengan penuh kesadaran, memang terasalah berat walaupun untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup sudah cukup memusingkan. Namun cobalah tembus segala keraguan tersebut karena semuanya adalah penguji dan pada dasarnya ketakutan2 dalam menjalankan perintahNYA secara kaffah hanyalah ketakutan yang tidak mendasar.

Pada ayat dibawah ini patutlah kita renungkan, bukan sekedar memahami teksnya saja namun lebih kepada objek yang ditunjukkannya. Yang mana turunya suatu ayat berkenaan dengan suatu kejadian yang artinya bersentuhan langsung dengan realita. Dan apabila kita sering merenungkannya dijadikan komunikasi diri niscaya dapat mengenali objek yang ditunjukannya.

Mungkin sebagian ada yang menganggap saya suka mengartikan Al-Qur'an seenaknya, kalaupun 'ya' saya disini sebatas usaha untuk mengingatkan dan sangat membuka diri untuk diingatkan juga apabila pemahaman saya salah. Hanya saja saya pribadi akan lebih menekankan untuk memahami objek/persoalan yg ditunjukanya; sebagai pedoman orang yang mengimaninya.

Dalam beberapa perkara saya melihat banyak orang yang larut dengan persepsinya dan setelah dipahami dan dikoreksi katanya dapat sumber 'dari anu', namun setelah dicek apakah anda yakin bahwa yang ditunjuk sepenulis seperti yg anda pahami? Dia tidak mampu menjawab.

Bagaiamana dengan orang yang selalu mempelajari Al-Qur'an namun kenyataanya mencari kesalahan2an atau tidak menghiraukannya? Apakah ia bisa mendapatkan petunjuk darinya? Bagaimana dengan orang yang selalu memaksakan diri untuk memahami namun tidak menyadari ada faktor penentu yang akan membukakan pemahamannya yaitu pemeliharanya? Dan selebihnya kembali kepada ralitas apakah kita dapat mengenali objek yang ditunjukinya? Dan selebihnya pertanyakanlah seberapa kemauan dan kepedulian diri kita untuk mengatasi berbagai persoalan. Jika saya seolah terlalu memaksa untuk berjuang di jalan ini (agama Islam) karena penyelurusan saya sudah sampai bahwa dari sinilah semua akar permasalahan yang ada, yaitu enggan terikat (lalim).

Silahkan buat yang punya Al-Qur'an untuk mencari tahu seputar 'penyakit hati' dan pahami betul rentetannya.

Al-Hajj :

22:51. Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.

22:52. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

22:53. agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang lalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,

22:54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.

22:55. Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Qur'an, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat.

No comments:

Post a Comment