Wednesday 9 June 2010

KENIKMATAN YANG DIBERIKAN ALLAH SWT KEPADA KITA…,,,,mengapa justru manusia cenderung melupakan allah !?

Coba bayangkan, peristiwa bersejarah terjadi sekitar sepuluh atau dua puluh tahun yang lalu. Apakah ia dapat dilupakan begitu saja? Tentu saja tidak, peristiwa itu akan terus jadi omongan dan bisa jadi semua orang akan mengetahuinya.

Kenapa ini bisa terjadi? Mengapa manusia selalu saja mengulangi kesalahan serupa? Mengapa setelah Allah subhanahu wa ta’ala tunjukkan salah satu kekuasaan-Nya, manusia kembali kafir dan musyrik? Mengapa muncul manusia-manusia yang jauh dari Allah? Mengapa ada orangtua yang melarang anaknya memakai jilbab? Mangapa!?

Apakah Allah tidak memberi kita rezeki dan nikmat? Apakah nikmat itu sedikit sehingga kita melupakan-Nya? Benarkah sedikit? Coba lihat dan perhatikan nikmat yang ada di tubuh, agar kita tahu betapa banyaknya nikmat yang telah diberikan-Nya.

“Adapun nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah (datangnya)…” (QS. An-Nahl {16}:53).

Kita tidak akan pernah mampu menghitung nikmat-Nya, karena Allah melimpahkan pada kita nikmat yang
tidak terhitung banyaknya. Aapakah dengan kemampuan yang terbatas ini, kita yakin mampu hidup tanpa bantuan-Nya?

“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” (QS. Fathir {35}:15-17)

Ya memang benar bahwa kita fakir di hadapan Allah. Walaupun berharta atau berkuasa, kita tetap membutuhkan-Nya. Benarkah kita mampu melakukannya sendirian tanpa bantuan Allah? Kalau tidak, mengapa kita sering melupakan-Nya?

Wahai saudara-saudariku yang semoga dirahmati oleh Allah swt., tahukah engkau di mana Allah berada?

Suatu hari ada seseorang bertanya kepada Rasulullah, “Rasulullah, jauhkah Allah sehingga kita harus berteriak
memanggil-Nya, atau Dia dekat sehingga kita bisa berbisik kepada-Nya? Rasulullah saw menjawab dengan firman-Nya:
“Apabila para hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku itu dekat…” (QS.Al-Baqarah {2}:186),

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan
Kami lebih dekat daripada urat lehernya.” (QS. Qaff {50}:16).

Subhanallah, Allah sangat dekat dengan kita. Lantas, mengapa kita bisa sering melupakan-Nya? Salah satu sifat Allah adalah al-Wadud (Mahapenyayang). Karena itu Dia selalu berusaha memperlihatkan cinta dan kasih sayang-Nya kepada para hamba-Nya.

Lalu mengapa begitu banyak orang yang melupakan Allah? Apakah mereka tidak melihat bukti-bukti keberadaan-Nya? Baiklah, semoga syair-syair berikut ini dapat menyadarkan mereka akan keberadaan-Nya, serta mensyukuri segala nikmat-Nya, insyaAllah…

Milik
Allah-lah kekuasaan yang ada di langit
agar sedikit petunjuk dapat
engkau peroleh

Bumi yang penuh dengan rahasia
jika mampu kau
kuak akan membuka kesadaranmu

Tanyakan pada tabib yang
menghalangi tangan kematian
tabib manakah yang dapat menghancurkanmu?

Tanyakan
pada si sakit yang telah sembuh dan sehat
jika para tabib menyerah,
siapa yang menyembuhkanmu?

Tanyakan pada yang sehat dan tiba-tiba
mati tanpa sebab
Siapakah yang menimpakan itu kepadamu?

Tanyakan
pada yang melihat dan takut pada lubang yang menghadang
jika kamu
terjerumus, siapakah yang menjerumuskanmu?

Tanyakan pada orang
buta yang berjalan dalam keramaian
dapat meniti arah tanpa menabrak,
siapakah yang menuntun langkahmu?

Tanyakan pada janin yang hidup
seorang diri
Siapakah yang merawatmu. Aku (Allah) ataukah ibumu?

Tanyakan
pada janin yang menangis saat terlahir
Siapakah yang menangiskanmu?

Tanyakan
pada ular yang menyemburkan bisa-nya
Siapakah yang mengisi bisa-mu?

Tanyakan
pada ular, bagaimana kamu hidup
padahal bisa (racun) memenuhi isi
perutmu?

Tanyakan pada lebah, bagaimana perutmu mampu meneteskan
madu
dan siapa yang memaniskan madumu?

Tanyakan pada air susu
yang murni
dari kotoran dan darah, siapa yang memurnikanmu?

Tanyakan
pada kehidupan yang pergi dari sang mayit.
Siapakah yang
menghidupkanmu?

Tanyakan pada tanaman yang mekar kemudian layu
berguguran
Siapakah yang membuangmu?

Tanyakan pada tumbuhan
sepi di gurun Sahara.
Siapakah yang merawatmu?

Tanyakan pada
bulan yang sinarnya bertaburan
Siapakah yang menaburkan sinarmu?

Tanyakan
pada sinar matahari, terlihat dekat padahal jauh
Siapakah yang
mendekatkanmu?

Tanyakan pada buah-buahan yang pahit
Siapakah
yang meramu bahanmu?

Tanyakan pada kurma yang terbelah kulitnya
Siapakah
yang mencabik kulitmu?

Tanyakan pada gunung menjulang ke langit
tinggi
Siapakah yang menegakkanmu?

Seluruh alam akan menjawab
Seandainya
ia mempesona matamu

Rabb-ku, bagimu segala puji
Tidak ada
selain-Mu

Wahai Yang Menciptakan penglihatan
Sedang
penglihatan tidak mengenal selain-Mu

Seandainya penglihatanku
tidak bisa melihat-Mu
Maka kumohon pertolongan-Mu

Wahai
manusia, hati-hatilah
Apa lagi yang bisa Allah perbuat untuk
menyadarkanmu?


No comments:

Post a Comment