Monday, 12 July 2010

Tidak Berdarah Dimalam Pertama ! (Semoga Ini Tidak Dianggap Tabu)

A'uudzubillaahi minasysyaythaanirrajiim
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Wash-shalaatu was-salaamu'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina
Muhammadin wa'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin
Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

@@@ - Tidak Berdarah Dimalam Pertama! (Semoga Ini Tidak Dianggap Tabu) - @@@



Mohon maaf semoga ini tidak menjadi tabu, hanya sekedar menambah ilmu pengetahuan bahwa ada sebagian wanita yang tidak mengeluarkan darah saat malam pertama, belum tentu karena dia pernah berzina, tetapi ada faktor2 lain.

Dan jangan juga karena artikel ini menjadi pembenaran untuk wanita bebas berzina. Keperawanan merupakan atribut spiritual, bukan hanya fisik.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

PERAWAN ITU APA ?.

Ditinjau dari dunia medis, seorang wanita dinyatakan masih perawan jika selaput daranya masih utuh. Perawan itu sebetulnya kejujuran baik kepada pasangan dan ALLAH SWT, bahwa dia benar2 belum pernah berhubungan intim / berzina.

Kalau hanya mengandalkan darah, sekarang banyak dijual selaput dara buatan cina yang bisa 4 x pakai, dijamin mengeluarkan darah saat berhubungan intim. Tapi saya yakin bukan hanya itu yang diperlukan pasangan anda. Pasangan anda butuh kejujuran anda.

Wanita bisa berbohong pada pasangan bahwa dia masih perawan, padahal sudah pernah berhubungan intim. Tapi saya yakin wanita itu seumur hidupnya tidak akan pernah tenang, karena merasa bersalah, karena telah menjadi munafik, karena telah berbohong tidak hanya pada pasangan tetapi juga pada ALLAH SWT, Tuhan semesta alam.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

MITOS SEPUTAR SELAPUT DARA.

Seorang laki-laki muda bertanya pada dokter yang mengasuh rubrik kesehatan di sebuah website. "Dok, mengapa di malam pertama istri saya tidak mengeluarkan darah ya?. Apakah istri saya sudah tidak perawan?" Jawaban sang dokter ternyata sangat menarik.

Ia memulainya dengan kalimat, "Berapa liter darah yang Anda butuhkan untuk meyakinkan diri bahwa istri Anda masih perawan?" Selanjutnya dokter itu menjelaskan bahwa robeknya selaput dara tidak harus ditandai dengan perdarahan.

Tidak bisa dipungkiri, satu kata yang paling mendapatkan perhatian bagi pria dan wanita, adalah kata PERAWAN. Entah itu pria yang ganteng atau yang udah bulukan, semua mengidam – idamkan dapet cewek cantik yang masih perawan. Apapun alasan dan pertimbangannya.

Demikian juga bagi para wanita yang masih lajang. Entah itu wanita yang cantik, ataupun juga yang kurang cantik. Pada umumnya berusaha mati – matian agar tetap berada dalam status "perawan" hingga memasuki malam pengantin.

Walau saat pacaran sudah dihadapkan pada hal – hal yang mengarah ke erotis, tetap saja mulutnya berkomat – kamit minta ketabahan , agar tidak sampai melakukan perzinahan.

Begitu banyak orang yang terhipnotis dengan kata "perawan" sampai orang tersebut melupakan arti dan makna kata perawan. Banyak pria yang gelisah, saat mengetahui istrinya tidak berdarah dimalam pertama.

Pemikirannya jadi negatif, dan menjurus ke hal – hal yang kurang beralasan. Demikian juga dengan wanita. Menjadi kurang PD kalau tidak mengeluarkan darah dimalam pertama. Takut disangka tidak perawan.

Di Maroko, pengantin perempuan akan menyiapkan sprei putih. Maksudnya ketika pada awal waktu bercinta, diharapkan tetesan darah akibat pecahnya selaput dara, menghiasi kain sprei tersebut. Dan sprei ini akan ditunjukkan ke keluarganya, kalau pengantin wanita masih perawan. Nggak keluar darah? Pengantin pria cukup punya alasan untuk menghina dan membatalkan perkawinan.

Ingat !. Menilai seorang wanita karena tidak mengeluarkan darah dimalam pengantin adalah sangat menyesatkan. Karena itu, marilah kita buka cakrawala pengetahuan kita, dengan memahami keperawanan pada seorang wanita.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

SELAPUT DARA ITU APA ?.

Selaput dara dalam bahasa medis disebut Hymen. Kata Hymen merupakan serapan dari bahasa Yunani, Hymenaeus atau Hymeaias. Hymenaeus merupakan nama dewa wanita yang disembah dan dipuja bagi pasangan pengantin masyarakat Yunani saat itu.

Hymen dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah maagdenvlies. Yang artinya selaput keperawanan. Tepat dengan bahasa Indonesia, yang juga menyebut selaput dara. Hymen merupakan membran tipis yang sebenarnya secara biologis tidak berfungsi, namun secara psikologis dan kultural mempunyai nilai penting.

Adanya membran selaput dara, dimaksudkan agar robek dimalam pertama, atau dalam bahasa Belanda dinamakan "onmaagding". Orang Indonesia juga menyebut dengan istilah istilah "Mecah Duren". Jadi kalau ada pengantin yang mau mecah duren, jangan artikan mereka mau ke pasar buah, lhoh.

Onmaagding juga dekat kaitannya dengan mitos. Karena mitos mengajarkan adanya bukti berupa tetesan darah. Tidak heran disebagian kultur, meyakini pemikiran seperti ini.

Padahal fakta ilmiah menyebutkan selaput dara dapat terpisah karena alasan alasan yang tidak ada hubungannya dengan hubungan seksual. Selaput ini dapat terkoyak bila tubuh di regangkan secara berlebihan. Selaput dara yang tidak utuh bukan merupakan indikasi pasti wanita itu pernah melakukan hubungan seks.

Berikut ini sedikit pengetahuan mengenai selaput dara. Selaput Dara atau hymen adalah suatu lipatan selaput lendir yang menutupi pintu liang senggama (introitus vagina), bentuknya biasanya bulat sebagaimana bentuk liang vagina, tetapi ada juga yang seperti bulan sabit (semilunar), bahkan ada yang mempunyai septum (pemisah).

Konsistensi selaput dara pun berbeda-beda ada yang kaku sampai yang lunak sekali. Letaknya hanya sekitar 1-2 cm dari bibir vagina. Lubang selaput dara yang masih utuh hanya bisa dilalui oleh jari kelingking.

Selaput dara robek biasanya di tandai dengan keluarnya darah. Tapi sebagian kecil wanita justru tidak mengeluarkan darah. Hal itu di sebabkan karena sesungguhnya selaput dara itu sangat sedikit mengandung pembuluh darah. Biasanya semakin tipis selaput dara -- darah yang keluar juga sangat sedikit sehingga tidak kelihatan.

Fakta dalam dunia medis, robeknya selaput dara tidak selalu ditandai dengan keluarnya tetesan darah. Selaput dara juga ada yang robek sebelum memasuki malam pengantin, walau wanita yang bersangkutan belum pernah melakukan hubungan seks.

Setiap manusia memang dilahirkan berbeda. Perbedaan itu tampak nyata dan mudah ditemukan dari banyak hal, mulai dari jenis kelamin, wajah, hingga hal-hal yang tersembunyi sekalipun.

Berbicara mengenai perbedaan dari hal tersembunyi, organ reproduksi adalah salah satu di antaranya. Pria dan wanita jelas berbeda baik dari bentuk dan fungsi organ reproduksinya. Pada wanita, perbedaan itu pun masih dapat dilihat hingga ke salah satu bagian luar dari organ genital yakni selaput dara.

Salah satu informasi yang sering keliru atau bahkan tak banyak orang tahu adalah bentuk selaput dara wanita yang tidak seragam atau sama bentuknya. Dengan mengetahui fakta bahwa bentuk selaput dara bervariasi diharapkan dapat mengubah persepsi serta meluruskan anggapan yang salah tentang organ kewanitaan ini.

Seperti dituturkan pakar Obstetrik Ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Suryono Slamet Iman Santoso, SpOG, selaput dara wanita memang berlainan dan memiliki lubang atau pori yang bentuknya bervariasi. Derajat kelembutan dan fleksibilitas selaput yang juga disebut "hymen" ini pun berbeda-beda.

"Selaput dara ini mempunyai banyak bentuk, mulai dari bentuk annular, ada yang bersepta-septa dan ada juga yang cibriformis atau berlubang-lubang. Karena bentuknya selaput, pendarahan pada bagian ini biasanya sedikit. Nah, inilah yang biasa suka mengeluarkan darah saat melakukan seks pertama. Tapi belum tentu semua wanita akan begitu" ungkap dr Suryono dalam talkshow "Seksualitas di Indonesia : Tabu atau Perlu?" di Jakarta, Kamis (10/7) lalu.

Dokter yang juga menjabat Ketua Perkumpulan Obstetrik Ginekologi Indonesia (POGI) ini menjelaskan, bila seorang wanita memiliki bentuk selaput annular yang wujudnya sangat tipis, maka kemungkinan besar ia tidak akan mengalami pendarahan sama sekali pada saat hubungan seks pertamakali. Dengan fakta ini pula, sebagian dari mitos tentang darah keperawanan sebenarnya dapat diluruskan.

Selain jenis yang tipis dan berlubang, ada pula wanita yang bagian selaputnya tidak memiliki lubang sama sekali atau juga disebut "impervorate hymen". Jenis ini adalah suatu kelainan genetika dan seorang wanita biasanya akan kesulitan saat memasuki masa menstruasi.

"Ini adalah kelainan kongenital atau bawaan sejak lahir. Akibatnya seorang wanita tidak menstruasi dalam jangka waktu lama, padahal ia sebenarnya haid tapi darahnya tertahan di dalam vagina dan bisa menimbulkan tumor. Angka kejadiannya di Indonesia cukup banyak" ungkap dr Suryono.

Setelah seorang perempuan mengalami menstruasi yang pertama kali, lubang pada selaput dara dapat bertambah lebar. Namun yang pasti, setelah robek atau terkoyak selaput dara tidak dapat dikembalikan menjadi utuh seperti semula.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

FAKTOR MENGENAI ROBEKNYA SELAPUT DARA.

Beberapa faktor yang bisa diperhatikan mengenai robeknya selaput dara, adalah sebagai berikut :

a. Selaput dara terlalu rapuh.
Jika seorang gadis dilahirkan dengan selaput dara yang rapuh, maka dimungkinkan bisa robek tanpa harus menunggu malam pengantin. Beberapa jenis olah raga seperti berkuda, bersepeda, bela diri juga bisa memicu robeknya selaput dara yang rapuh.

b. Selaput dara kelewat elastis.
Membran selaput dara adalah sangat fleksibel. Dan selaput ini juga sangat elastis. Tak heran, ada yang tidak robek saat melakukan hubungan seks dimalam pertama. Mungkin setelah beberapa kali, baru bisa robek beneran. Bahkan menurut dunia medis, jika selaput ini sangat elastis sekali, bisa robek hanya saat melahirkan !!

c. Darah tidak banyak.
Selaput dara merupakan membran yang tipis. Sehingga robeknya selaput dara, tidak selalu dibarengi dengan tetasan darah yang banyak. Bisa juga meneteskan darah, tetapi terlalu sedikit. Sehingga tidak bisa dilihat oleh mata.

d. Tidak punya selaput dara.
Dengan berbagai perkembangan dalam dunia medis, bisa dilakukan penelitian yang mendalam mengenai selaput dara. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan. Karena ternyata ada juga wanita yang memang dilahirkan tanpa memiliki selaput dara !.

e. Pemanasan saat sebelum penetrasi.
Bila pasangan dapat membuat nyaman wanitanya, dan pemanasannya baik sehingga pelumasnya cukup maka bisa saja selaput dara tidak mengeluarkan darah. Tapi bila pasangan tidak bisa membuat nyaman dan kasar, bisa saja selaput dara rusak mengeluarkan darah dan terjadi luka.

f. Ukuran penis.
Sudah jelas ukuran penis yang kecil akan meminimalisasi rusaknya selaput dara sehingga bahkan dimungkinkan tidak mengeluarkan darah. Namun bila ukuran penis tergolong besar bisa juga sangat merobek bahkan membuat luka, maka selaput dara rusak mengeluarkan darah dan terjadi luka.

Banyak faktor yang menyebabkan robeknya selaput dara, keperawanan merupakan atribut spiritual, bukan hanya fisik.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

MACAM-MACAM DAN BENTUK SELAPUT DARA.

Ternyata tidak hanya tubuh yang memiliki bentuk, tetapi selaput dara juga. Selaput dara memiliki bentuk dengan derajat kelembutan dan fleksibilitas yang berbeda. Semuanya bersifat indiviual, seperti yang ditulis oleh Frank H. Netter, MD dalam bukunya yang berjudul The Human Sexuality.

Menurutnya ada beraneka ragam bentuk selaput dara, seperti dibawah ini :

a. Annular Hymen.
Merupakan selaput yang melingkari lubang vagina.

b. Septate Hymen.
Selaput yang ditandai dengan dengan beberapa lubang yang terbuka.

c. Cibriform Hymen.
Selaput ini juga ditandai dengan beberapa lubang terbuka. Akan tetapi lubangnya lebih kecil, dan jumlahnya lebih banyak.

d. Introitus.
Pada wanita yang sangat berpengalaman, bisa jadi lubang selaput daranya membesar, namun masih bisa menyisakan jaringan selaput dara.

Dengan uraian diatas, tidak dipungkiri bahwa istilah "keperawanan" hanyalah kepercayaan semata. Bahkan tetesan darah akibat robeknya selaput dara juga tidak selalu mutlak ditemukan.

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

KEPERAWANAN = KEPERCAYAAN.

Dengan diketahuinya berbagai bentuk selaput dara seperti di atas, maka hilangnya keperawanan di malam pertama yang tidak didahului dengan keluarnya bercak darah menjadi semakin jelas.

Walaupun perdarahan di malam pertama bisa menjadi bukti bahwa wanita tersebut masih perawan (virgin), tapi tidak tertutup kemungkinan beberapa wanita yang lihai dan sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, masih tetap mengeluarkan bercak darah karena sisa selaput dara yang terluka, sehingga ia terkesan masih virgin.

Pendek kata, keperawanan adalah masalah kepercayaan. Seorang wanita yang selaput daranya robek karena olahraga dan tidak mengeluarkan darah di malam pertama, apakah bisa dicap sudah tidak gadis lagi?.

Sedangkan di sisi lain, ada wanita yang "lebih beruntung", walaupun sudah berhubungan seksual berulang kali namun di malam pertama masih keluar darah karena adanya sisa selaput dara yang terluka. Apakah adil pelabelan perawan dan tidak perawan pada kasus di atas.

Sekali lagi, keperawanan adalah masalah kepercayaan. Bila kehidupan rumah tangga sudah sedemikian bahagianya, apalagi dengan hadirnya sang buah hati, masih memusingkan darah yang tidak "tertumpah" di malam pertama?. Mitos tentang selaput dara memang tidak semuanya sesuai fakta.

Tidak mengeluarkan darah disaat malam pertama ? Siapa takut !

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

"Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu" (QS. Al-Baqarah 2 : 45).

Maha Suci Engkau ya Allah, Tuhan Segala Kemuliaan. Curahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, juga kepada para keluarga dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam. Amiin.

Wallahu’alam bishshawab
Wabilahi Taufik Wal Hidayah
Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Sumber :
Dikutip dari blog majalah dewa-dewi.com
Tabloid Nakita.
http://www.f-buzz.com/2008/07/20/selaput-dara/

1 comment: