Sunday 14 October 2012

Tips Mengatasi Futur (Lemah Iman)


Bismillahirrahmanirrahim..
Indikasi yang dirasakan kalau futur itu, jadi malas tilawah, males ikut kajian, shalat suka diundur2, shalat tahajjud terlewat.
Berikut beberapa alternatif yang dilakukan bila futur, cara yang menurut saya juga mungkn sdh biasa diterapkan oleh temen2, bagi saya pribadi mgkn satu cara dilakukan sudah bisa meredam kefuturan yg dialami tergantung keakutan dari futur tersebut.
1. Ingat Kematian
Setiap manusia pasti akan meninggal dan meninggalkan semua hal yang di cintai, terlebih seorang muslim akan di mintai pertanggungjawaban kelak. Jadi jangan sampai ada penyesalan dan perbuatan tercela terjadi dalam perjalanan hidup.
2. Liqo/Halaqoh
Sebenarnya insya Allah ini cara yang efektif untuk meredam kefuturan, dan menjadi jaminan kefuturan kita insya Allah tidak akan lebih dari 1 pekan, karena dalam Liqo banyak hal yang akan kita dapatkan, mulai dari taujih dari Mr, adanya setoran hafalan baik hadis maupun Al-Qur’an, laporan amal ibadah harian, ada juga kultum dari salah satu personel lingkaran tarbawi tsb, dsb.
3. Baca Buku,
Baca buku Shirah, shirah Nabi, sahabat, ulama2 yang akhirnya merasakan rasa malu, malu yang sangat bahwa amalan kita selama ini belum ada apa2 nya dibandingkan mereka. Baca ttg dahsyatnya siksa neraka, siksa kubur dan indahnya surga.
4. Muhasabah Yaumiyah
Bagi yang terbiasa mencatat amalan harianya, bisa dibuka2 kembali lembarannya dan dibandingkan dengan kondisi ketika mengalami futur, tentunya bagi seorang muslim harus berprinsip, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
5. Tilawah Al Quran
Membaca Al Quran sekaligus artinya tiap selesai shalat wajib sangat besar manfaatnya. Di usahakan minimal 1 juz tiap hari. Membaca Al Quran dan artinya akan memperkaya ingatan akan hukum2 yang telah Allah tetapkan, dan semoga bisa di amalkan.
6. Pengajian Umum
Ikuti pengajian umum yang biasanya ada rutin tiap pekan, dari mulai pembahasan fiqih, tafsir, hadis dll. Tidak mempermasalahkan pengajian yang di laksanakan oleh jamaah berbeda-beda selama masih satu aqidah.
Semoga bermanfaat.

2 comments: