Monday, 18 April 2011

ATM ( Akhwat Tapi Mesra )







“Idih, kok bisa bang?” aku dibuatnya penasaran.
“Bisalah. Bang Haris gitu lho!”
“Bukan karena ATM kan bang?”kataku.
“Apaan tuh?”
“Akhwat tapi Mesra. Biasanya nih kalau semangat lagi naik, ada penyemangatnya.”
Bang Haris hanya menjawab dengan cengengesan. Entah apa yang ada dipikirannya.
“Lho kok malah ketawa ketiwi gitu!” aku mengerutkan dahi.
Dia malah tambah ‘salting’ dan menggaruk-garuk kepalanya yang aku yakin nggak gatal.
***
Senang memang ketika ada yang memperhatikan kita terus jadi bisa meningkatkan kwalitas semangat kita dalam melakukan berbagai hal, mungkin salah satunya kamu.
Hubungan dengan seorang akhwat sebagai sebuah ukhuwah memang kadang kala diperlukan, tapi tetap ada batasannya. Bukan dengan hubungan yang ‘terlarang’, dengan mengumbar kemesraan.
Bukan pula menghalalkan berhubungan dengan akhwat tapi mesra. Kamu mungkin tidak pernah menyadari bahwa hal itu akan berujung pada kemaksiatan, karena kamu telah dibutakan oleh kemesraan yang ditunggangi syetan.
Misal dimulai dengan Chating atau SMS nanyain kabar, lama-lama menjadi kata yang menjual kehormatan. Kata-kata mesra diungkapkan, membuat hati sang akhwat berubah menjadi taman bunga. Tak ada lagi yang bisa melarang, karena dua hati telah dibutakan oleh kemesraan, bahkan mungkin Allah telah terlupakan.
Mungkin kamu akan berkata, bahwa kalian hanya beradu salam dan saling mengingatkan dalam hal ibadah. Apakah kamu tidak menyadari bahwa hal itulah awal dari segala bencana kemesraan yang kalian lakukan?
Banyak ikhwan yang berubah haluan, ketika menemukan seorang akhwat yang mau diberi sebuah kemesraan. Yang awal tujuannya hanya karna Allah, kini jadi menyimpang karena hubungan dengan akhwat tapi mesra.
Justru hal seperti ini sangat berbahaya bagimu. Kamu mungkin tahu bahwa orang-orang fasik secara terang-terangan bahkan melakukan hubungan terlarang yang menjurus pada zina, mereka sadar bahwa yang mereka lakukan adalah maksiat dan haram hukumnya. Itu karena cahaya illahi telah mereka jauhi.
Tapi berbeda ketika kamu yang merasa bahwa cahaya illahi telah ada didada, namun kamu justru tidak menyadari bahayanya bermesraan dengan akhwat meskipun dengan bahasa-bahasa islami seperti “ukhti, jangan lupa tahajjud dan doakan aku”. Apakah kamu tidak menyadari bahwa ini adalah tipu daya syetan yang meredupkan cahaya dihatimu?
Sahabat BMB, mari kita saling mengingatkan, saling menasehati kepada saudara kita. Tapi dengan cara yang santun dan yang dibenarkan oleh agama kita. Bukan dengan cara yang menyalahinya, karena manusia manapun ketika diberikan kemesraan kadang ada yang terang-terangan menerima dengan malu-malu.
Atau malah ada yang terang-terangan menolak secara keras, tapi hatinya tidak bisa dibohongi, masih ada rasa senang yang tak mungkin tergambarkan. Karena fitrahnya sangat suka dengan pujian dan kata-kata yang menyenangkan.
So sahabat..tidakkah sebuah pengingat jauh lebih baik ketimbang kita tahu tapi kita tak mau tahu.
“Tidaklah kutinggalkan suatu ujian yang lebih berat bagi laki-laki melebihi wanita” (HR Bukhari dan Muslim).
Wallahua’lam bish shawwab.

No comments:

Post a Comment