Monday, 18 April 2011

Hikmah Turunya Al Qur’an Berangsur- angsur

Adapun hikmah dari penurunan Al Qur’an secara berangsur- angsur menurut Al Shabuni (1980)adalah sebagai berikut.
(1)    Menguatkan hati Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan misi kerasulannya.Seperti diketahui,beliau menghadapi penolakan dan tantangan yang keras dari kaumnya.Maka firman ALLAh turun untuk membesarkan hati dan menghibur beliau.Ada yang dalam bentuk kisah tentang para nabi terdahulu yang juga menghadapi tantangan yang berat,ada yang dalam bentuk penegasan akan kemenangan beliau di masa depan, dan pemberitahuan bahwa para penolak itu akan mengalami kehancuran.

(2)    Meringankan beban Nabi Muhammad ketika menrima wahyu.Keagungan dan wibawa Al – Qur’an demikian hebatnya, sehingga andaikata diturunkan kepada gunung, maka gunung itu akan hancur terpecah- belah(Al – Hasyr, 59:21).Maka dapat dibayangkanbetapa beratnya hati Nabi yang sangat lembut,jika harus menerima Al Qu’an utuh sekaligus.Sedangkan menerima beberapa ayat saja ,sebagaimana digambarkan oleh Siti Khadijah,”pada hari yang sangat dingin keringat beliau bercucuran”.

(3)    Mewadahi pentahapan pensyariatan atau penetapan hokum Islam.Mengubah keyakinan,kebiasaan,karakter,dan budaya tidaklah semudah membalik telapak tangan.Al Qur’an mengambil jalanyang bijak (bil – hikmah)dalam mengobati penyakit- penyakit khususnya masyarakat Arab,yaitu jalan “sedikit demi sedikit”atau “tahap demi tahap”,seperti dalam kasus pelarangan minuman keras,penghapusan riba,penghapusan perbudakan,dan lain sebagainya.

(4)    Memudahkan penghafalan dan pemahaman Al Qur’an bagi kaum Muslimin.Seperti diketahui bangsa Arab pad waktu turunnya Al Qur’an mayoritas buta huruf.Oleh karena itu mereka hanya mengandalkan ingatan dan hafalan.Maka turunnya Al Qur’an secara berangsur memudahkan mereka untuk mengingat dan menghafalkannya.

(5)    Mengikuti peristiwa- peristiwa yang terjadi dan membeikan petunjuk mengenai peristiwa tersebut pada saat kejadian.Cara demikian ini tentu lebih mengena karena bersifat kontekstual dan langsung dihadapkan pada kenyataan yang kongkrit.Misalnya sesudah perang Hunain,ketika itu umat Islam hamper mengalami kekalahan fatalkarena sikap meremehkan musuh yang jumlahnya kecil,maka Allah langsung menegur kaum muslimin dengan ayat 25 surat At Taubah.

Memberikan petunjuk bahwa Al Qur’an berasal dari Allah SWT. Diturunkannya ayat- ayat Al Qur’an secara sporadic selama sekitar 23 tahun , masing – masing dengan latar belakang situasi, peristiwa, dan konteks yang berbeda- beda , tapi kemudian tersusun dalam sebuah mushaf yang utuh, dengan sistematika yang rapi , runtut, dan teratur,hubungan antaraayat dalam satu surat dan antar surat menunjukkan korelasi dan koherensi yang sangat kuat.Ini semua menunjukkan bahwa Al Qur’an tidak mungkin dibuat oleh manusia, yang paling jenius sekalipun,termasuk Nabi Muhammad SAW.Al Qur’an pastilah bersumber dari Yang Maha Kuasa,ALLAH SWT

No comments:

Post a Comment