Showing posts with label FACEBOOK. Show all posts
Showing posts with label FACEBOOK. Show all posts

Sunday 1 January 2012

..**Di Ujung Manisnya Facebook**..



Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Aku melihat undangan itu tercetak manis di foto facebookmu,aku tergagap,aku ingin menjerit,aku ingin menangis. Tapi apa aku ini,siapa aku ini di matamu,lalu apa yang selama ini kau katakan padaku,harapan,komitmen,sampai pada bayang-bayang suatu pernikahan. Namun apa yang kau perbuat padaku. Kau hancurkan impian ku selama ini,kau hancurkan harapanku. Sampai ku harus rela menolak orang yang hendak mengkhitbahku demi menantimu.

Patah hati..hal yang paling menyakitkan,sama seperti kata-kata di atas. Sebuah penipuan yang di balut dengan sebuah keindahan. Tak ada yang menyadari bahwa syetan-syatan tengah membuaimu dengan kata-kata indahnya. Membawamu merasakan kenyamanan sesaat namun di hentakkan begitu saja olehnya.

Tidak sedikit muslimah atau bahkan seorang laki-laki yang terjebak dengan perasaannya sendiri. Mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang di permainkan nafsu. Karna fitrah seorang wanita yang senang di puji,senang di perhatikan bahkan senang di rayu meskipun kadang dengan tegas mereka menolak,di lain sisi ada rasa berdesir di hati mereka.

Kamu sangat tahu bahwa kata-kata yang di timbulkan antara lawan jenis belum tentu dapat di pertanggung jawabkan. Maka kamu terjebak dengan aktivitas perasaan karna janji-janji yang melambungkan mimpimu. Kamu sangat menyadari aktivitas itu sangat menguras pikiran,waktu dan hati,meskipun hanya lewat tulisan atau pun kata-kata di facebook.

Kamu melihat banyak akhwat yang comment di statusnya atau di wall nya dia,padahal dia bukan siapa-siapa kamu,hanya sebuah komitmen yang membuat kamu merasa memilikinya. Namun sangat di sayang kan karna kamu tetaplah bukan istrinya,ketika kamu cemburu pun sia-sia.
Sahabatku, kamu tahu bahwa facebook sangat beracun. Racun yang mematika n hati bila kamu tak hati-hati. Racun itu pula yang sering kali menindas hatimu dengan kata-kata manis yang membuaikan. Kata-kata manis yang selalu muncul di antara wall dan inboxmu. Tapi kamu tak menyadari,apakah dia mengirimkan kata-kata manis itu hanya untukmu?? Atau kamu malah sudah tahu tapi tetap cuek karna kamu telah terbuai perasaanmu ??

Kamu akan tetap cantik tanpa pujian kecantikan darinya. Kamu akan tetap indah tanpa sanjungan manisnya. Kamu akan tetap mempesona tanpa kata-kata pesonanya. Sadarlah sahabat,meski aku tahu kalo kamu sangat sadar dengan apa yang kamu perbuat. Namun kamu enggan menolak racun perasaanmu karna itu sangat menyenangkan.

Indahnya dirimu saat kamu mau menjaga dirimu,cantiknya dirimu saat kamu mau menghargai kehormatanmu,pesona dirimu ada pada penjagaan akhlakmu. Jangan terus menerus terbuai sebuah kata pujian dan sanjungan yang menipu,karna di balik itu ada sebuah kepahitan.

Wallohu ’alam bish showwab.

..**Jagalah Iffah dan 'Izzah mu di Facebook Yaa Ukhty**..


Ukhtyfillah,, kamu mungkin sudah tak asing dengan kata Iffah ( Kesucian diri )dan Izzah ( kemuliaan diri ) seiring beredarnya “ para ilmuan “ Facebook yang menyebar luaskan kata-kata itu. Kamu mungkin mampu menguasai kedua hal tersebut di “ dunia nyata” tapi ternyata tidak sedikit yang tidak mampu mempertahankan keduanya ketika berada di “dunia maya”.

Sayang sekali memang, ketika kamu merasa bahwa ‘dunia maya’ akan jauh berbeda dengan ‘dunia nyata ternyata syetan pun dengan mudah menguasaimu. Hijab yang begitu anggun kamu tutup dari lawan jenis, begitu mudah kamu buka ketika menemukan lawan jenis, karna kamu merasa bahwa tidak ada hijab di ‘dunia maya ‘ apalagi yang sedang populer kini yakni facebook.
Tak ada lagi yang tersisa dari rasa malu yang sering kamu banggakan di ‘dunia nyata’, hilang begitu saja ketika lawan jenis mu lebih memperhatikanmu di facebook daripada ketika di ‘dunia nyata’. Kamu sisihkan kemana rasa malu mu ketika hati sudah terpaut di ‘dunia maya’ sehingga mata dan hati mu tak lagi melihat sebuah iffah dan izzah yang kamu harus pertahankan.
Ataukah Facebook sebagai sebuah pelarian kebebasanmu yang tak bisa kamu lakukan ketika di ‘dunia nyata’, lantas untuk apakah iffah dan izzah mu ketika di’ dunia nyata’ kalo hanya sebagai “pemantas” dirimu. Apakah kamu lupa bahwa Allah Azza Wa Jalla tidak hanya melihat pergerakanmu di ‘dunia nyata’ ?? Allah Azza Wa Jalla selalu melihat setiap senti pergerakanmu dan tentu saat mulut di kunci semua akan di pertanggung jawabkan di hadapan-Nya.
Sadarkah bahwa iffah dan izzah mu sangat berharga. Justru perjuangan menjaga keduanya lebih sulit ketika kita di dunia Facebook yang sepertinya tak berbatas. Semua dipersatukan dengan bermodalkan “ ukhuwah “.
Benarlah adanya kamu harus menjaga “ ukhuwah “, namun perlu kamu pahami dan cermati bahwa sering kali para “ ikhwit” ( Ikhwan genit ) dan “ Akhwit “ ( akhwat genit ) berkeliaran di Facebook untuk mencari korban-korban yang mau ditukarkan iffah dan izzah nya untuk kepuasan sesaat di ‘dunia maya’.
Mungkin di awal kamu akan menemukan bahwa mereka sangat perhatian denganmu, namun dibalik itu semua mereka mulai merayumu. Tak ayal lagi, karna kamu merasa bahwa Facebook hanya ‘dunia maya’ maka kamu lepaskan iffah dan izzah mu karna kamu yakin bahwa ‘ dunia maya’ telah terhijab. Sebab, Facebook hanyalah segelintir tulisan yang menyejukkan hati. Tapi kamu lupa bahwa kamu tidak akan pernah lepas dari yang namanya “aktivitas hati”.
Dari matalah semua bermula, meski hanya lewat tulisan-tulisan mesra namun hatimu tak akan pernah terdustai termakan syetan. Syetan hanya akan tertawa menyaksikan aktivitas dua insan berlawanan jenis yang tak pernah menyadari bahwa dirinya telah berteman dengan syetan. Naudzubillah..
So ukhtyfillah, jagalah iffah dan izzah mu layaknya barang berharga yang harus kamu genggam erat atau kamu simpan selayaknya barang berharga. Sesungguhnya, kita di tuntunt untuk menjaga iffah dan izzah dimanapun kita berada. Tak hanya di ‘dunia nyata saja, bahkan di ‘dunia maya’ sekalipun, karna aturan yang haq dan keindahan islam tentu tidak hanya ada di ‘dunia nyata’ ataupun di Facebook tempat mu mengembara. Namun ada di hatimu, karna Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu akan dekat denganmu.
Wallahua’lam bi Shawwab

..**Awas Jadi Budak Facebook! **..






Siapa yang tak punya akun jejaring sosial seperti Facebook atau Twitter? Saat ini, hampir semua orang memilikinya. Mulai anak-anak, remaja hingga orangtua tergila-gila pada jejaring sosial ini.



Terlebih mereka yang memang gaul, banyak teman, suka ngobrol dan sedikit narsis. 


Tiap menit, hampir selalu update status. Mengabarkan apa saja kegiatan atau isi hatinya kepada dunia. Seolah jemari tak bisa lepas dari telepon seluler, 
piranti yang dengan mudah dan murah membuat diri kecanduan. Atau, di sela-sela jam kantor saat sedang berinternetan. Kadang juga pakai laptop yang bisa dijinjing ke manapun kaki melangkah.
Ya, kalau tidak direm, kebiasaan Facebookan setiap saat, atau sekadar baca-baca kabar teman-teman di dunia maya, akan menjadi candu. Ibaratnya tiada hari tanpa fesbukan. Itulah gaya hidup masyarakat saat ini. Masyarakat yang sudah jadi budak teknologi.

Termasuk kaum perempuan alias ibu-ibu, tak sedikit yang getol fesbukan di tengah kesibukannya. Bahkan, bisa jadi lebih sibuk mengelola statusnya dibanding mengurus rumahnya. Ya, bagaimana ia bisa intensif bercengkerama dengan anaknya jika lebih asyik dengan HP-nya. Nah, ini yang patut dicermati. Terlebih, tak sedikit mudharat FB-an selain menyita waktu, seperti membuka aib pribadi, membicarakan masalah intim, ajang bergosip, perselingkuhan, dll. Lantas bagaimana agar kita tidak jadi budak fesbuk?

1. Batasi Waktu.
Kalau sudah tak bisa lepa dari FB, silakan saja asal terkendali. Kalau memang harus FB-an setiap hari, sebaiknya dibatasi waktu. Misal sejam sehari bila memang banyak kepentingan, 30 menit atau mungkin cukup 15 menit.

2. Tetap Produktif
Usahakan FB-an tanpa mengurangi waktu produktif, baik di rumah maupun di kantor. Bagi ibu rumah tangga, jangan FB-an saat anak butuh perhatian atau pekerjaan rumah belum kelar. Bisa saja, misalnya, saat anak tidur siang, atau sembari menunggu anak di sekolah. Demikian bagi pekerja, jangan FB-an pada jam kantor, melainkan di luar itu. Misal saat jam istirahat atau di kendaraan saat akan berangkat atau pulang menuju rumah.

3. Selektif bikin status
Kalau bahasa lisan, lidah sering khilaf kata. Demikian pula dengan jemari kita ketika mengetikkan sesuatu. Karena itu, sebelum update status atau mengomentari status orang, pikir masak-masak. Tulislah hal-hal yang positif, inspiratif dan bermanfaat bagi orang banyak. Jangan mengumbar rahasia pribadi, membicarakan orang lain atau bercanda berlebihan yang tiada manfaatnya. Juga, bukan tempatnya untuk curhat soal pekerjaan kantor, konflik rumah tangga dan rahasia organisasi, karena bisa jadi membawa efek buruk.

4. Manfaatkan untuk dakwah atau bisnis
Jejaring sosial sebagai ajang komunikasi memang efektif, karena menjangkau audiens dalam jumlah banyak dalam waktu relatif cepat. Ini bisa dimanfaatkan untuk uslub dakwah. Baik dengan membuat tulisan sendiri, mengambil tulisan pihak lain, atau mengomentari tulisan orang. Juga, untuk promosi bisnis. Kenapa tidak? Kini banyak orang bisnis online dan laris manis karena jangkauan marketingnya makin luas. Bagi yang telaten, ini bisa jadi alternatif sumber penghasilan.

5. Komitmen.
Dari semua tips tadi, yang harus ditanamkan adalah komitmen pada diri sendiri untuk menepatinya. Harus ada tekad kuat untuk memanfaatkan jejaring sosial hanya untuk kemaslahatan.