Wednesday 9 June 2010

Ikhwan dan Akhwat yang Sejati


Seorang remaja ikhwan bertanya pada ibunya:
Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati…
Sang Ibu tersenyum dan menjawab…

ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya….

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakankebenaran…..

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa …

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu…

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya…

ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan…

ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…….

Setelah itu, ia kembali bertanya…” Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu,Ibu ?”Sang Ibu memberinya buku dan berkata…. “Pelajari tentang dia…” ia pun mengambil buku itu “MUHAMMAD”, judul buku yang tertulis di buku itu…
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”. Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:

Anakku …

Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya

Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya

Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu

Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan

Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara

Sang ayah diam sejenak sambili melihat ke arah putrinya

“ Lantas apa lagi Abi? ”, sahut putrinya

Ketahuilah putriku …

Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya

Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda

Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa sabar dan syukur

Dan ingatlah …

Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat kelincahannya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatannya dalam pergaulan

Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!” Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rosulullah”

“Wanita Itu Perhiasan Dunia..Seindah Perhiasan Dunia Adalah Wanita Solehah”

Mutiara Hati:

Tidak semua yang kita mau boleh didapat. Jika Allah tidak memberi sekarang, ia akan ditunda atau diganti yang lebih baik.=)

Ketika cinta menghampiri diri :')

Allahu Rabbul Izzati…
Jika Cinta kan menghampiri diri
Jangan biarkan Cinta kepada-Mu hilang di hati..
Perkenankanlah selalu tuk selalu Mencintai-Mu..
Sepenuh hati dan Ketulusan diri

Allahu Rabbul Izzati…
Hanya kepada-Mu Cinta Hakiki
Cinta yang mengantarkan Keindahan sesungguhnya…
Cinta dengan kebersihan jiwa hati..
Cinta untuk mendapatkan Keridhoan-Mu

Allahu Rabbul Izzati…
Cinta itu pasti kan datang menghampiri diri
Berikanlah Cinta kepada seorang insan mulia..
Yang didalam dirinya selalu ada keinginan..
Keinginan dengan tujuan Keridhoan-Mu
Itulah Bidadari Surga Dunia..

Bidadari Surga Dunia..
Berhiaskan Iman dan Taqwa
Wajah indah berseri..
Karena air wudhu keseharian dirinya.

Bidadari Surga Dunia..
Idaman semua wanita sholihah
Cerminan seorang berhati mulia
Yang selalu terpatri dalam dirinya..

Bidadari Surga Dunia..
Ada cahaya yang terpancar di wajah
Menerangi dunia dengan sinar yang menyilaukan
Karena Kemulian dan Keindahan dirinya……

Bidadari Surga Dunia..
Dengan rona merah di wajah
Dengan Senyum semanis madu
Yang selalu menghiasi kecantikannya…

Bidadari Surga Dunia..
Akhlaqul karimah perhiasan dunia
Ilmu sebagai jalan menuju surga..
Dunia menjadi ladang akhirat bagi dirinya
Untuk mencapai Cinta Allah Ta’ala…

Allahu Rabbul Izzati…
Dalam dunia yang merana…
Dunia yang nantinya kan binasa
Dunia kerakusan dan keserakahan manusia..
Dapatkah bertemu dengan dirinya..
Mencintai seorang Bidadari Surga Dunia…
Mencintai karena untuk mendapatkan Keridhoan-Mu

Allahumma Rabbanaa Aamiin….

Sumber : www.dakwatuna.com

10 Wasiat Rasulullah

Ada 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah binti Rasulillah. Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah. Wasiat tsb adalah:

1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan, dan meningkatkan derajat wanita itu.
2. Ya Fathimah, kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah.
3. Ya Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.
4. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.
5. Ya Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu, maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.
6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.
7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala seratus kali beribadah haji dan umrah.
8. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih.
9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat.

Begitu indah menjadi wanita, dengan kelembutan dan kasihnya dapat merubah dunia
Jadilah diri-dirimu menjadi wanita sholehah, agar negeri menjadi indah, karena dirimu adalah tiang negeri ini

Kedahsyatan & Kengerian Hari Kiamat

Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Aisyah r.a. berkata: "Saya tanya kepada Rasullullah s.a.w., Apakah yang cinta itu ingat pada kekasihnya pada hari kiamat?" Jawab Rasullullah s.a.w.: "Adapun ditiga tempat (masa) maka tidak ingat iaitu ketika ditimbang amal sehingga diketahui apakah ringan atau berat, ketika menerima lembaran catatan amal (suhuf) sehingga ia terima imma dari kanan atau dari kiri dan ketika keluar dari neraka ular naga lalu mengepung mereka dan berkata "Aku diserahi tiga macam: Orang mempersekutukan Allah s.w.t. dengan lain Tuhan, dan orang yang kejam, penentang, zalim dan orang yang tidak percaya pada hari kiamat (hisab), maka diringkus semua orang-orang yang tersebut itu lalu dilemparkan semuanya dalam neraka jahannam, dan diatas neraka jahannam itu ada jambatan yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang, sedang dikanan kirinya bantolan dan duri-duri, sedang orang-orang yang berjalan diatasnya ada yang bagaikan kilat, dan bagaikan angin kencang, maka ada yang selamat, dan ada yang luka terkena bantolan duri, dan ada yang terjerumus muka kedalam neraka."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasullullah s.a.w. bersabda: "Diantara dua kali tiupan sangkakala itu jarak empat puluh tahun (Tiupan untuk mematikan dan membangkitkan semula). Kemudian Allah s.w.t. menurunkan hujan air bagaikan mani orang lelaki, maka timbullah orang-orang mati bagaikan timbulnya tanaman (sayur-sayuran)."

Abul-Laits juga telah meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasullullah s.a.w. bersabda: "Ketika Allah s.w.t. telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah s.w.t. menjadikan sangkakala dan diserahkan kepada Malaikat Israfil, maka ia meletakkannya dimulutnya melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintahkan." Saya bertanya: "Ya Rasullullah, apakah shur (sangkakala) itu?" Jawab Rasullullah s.a.w.: "Bagaikan tanduk dari cahaya." Saya bertanya lagi: "Bagaimana besarnya?" Rasullullah s.a.w. menjawab: "Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutuskanku sebagai Nabi s.a.w. besar bulatannya itu seluas langit dengan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali iaitu pertama Nafkhatul faza' (untuk menakutkan), Nafkhatus sa'aq (untuk mematikan) dan Nafkhatul ba'ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan)."

Dalam riwayat Ka'ab hanya dua kali tiupan, iaitu mematikan dan membangkitkan. Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa yauma yunfakhu fafazi'a man fissamawati waman fil ardhi illa man sya Allah (Yang bermaksud) Dan pada hari ditiup sangkakala maka terkejut takut semua yang dilangit dan yang dibumi, kecuali yang dikehendaki oleh Allah.

Dan pada saat itu tergoncangnya bumi, dan manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya dan yang meneteki lupa terhadap bayinya, dan anak-anak segera beruban dan syaitan-syaitan laknatullah berlarian. Maka keadaan itu berlaku beberapa lama kemudian Allah s.w.t. menyuruh Israfil meniup sangkakala kedua.

Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa nufikhafishshuri fasha'iqa man fissamawati waman fil ardhi illa man sya Allah. Tsumma nufikha fihi ukhra fa idza hum qiyamun yandhurun. (Yang bermaksud) Dan ketika ditiup sangkakala maka matilah semua yang dilangit dan bumi kecuali yang dikehendaki Allah, kemudian ditiup lagi, tiba-tiba mereka bangun dan melihat. (Surah Azzumar : 68)

Mereka yang dikecualikan itu ialah roh orang-orang yang mati syahid, Jibril, Mika'il, Israfil dan Hamalatul arsyi serta Malaikatmaut, sehingga ketika ditanya oleh Allah s.w.t: "Siapakah yang masih tinggal dari makhlukKu?" Padahal Allah s.w.t. lebih mengetahui. Jawab Malaikatmaut: "Ya Tuhan, Engkau yang hidup, yang tidak mati, tinggal malaikat Jibril, Mika'il, Israfil, Hamalatul arsyi dan aku." Maka Allah s.w.t. menyuruh Malaikatmaut mencabut roh mereka.

Riwayat Muhammad bin Ka'ab dari seorang dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Kemudian Allah s.w.t. berfirman: "Harus mati Jibril, Mika'il, Israfil dan juga Hamalatul arsyi." Kemudian Allah s.w.t. bertanya: "Hai Malaikulmaut, siapakah yang masih tinggal dari makhlukKu?" Jawab Malaikulmaut: "Engkau Dzat yang hidup yang tidak akan mati, tinggal hambamu yang lemah, Malikulmaut." Firman Allah s.w.t.: " Hai Malaikulmaut, tidakkah kau mendengar firmanKu: "kullu nafsin dza'iqatul maut. (Yang bererti) Tiap makhlukKu, Aku jadikan engkau untuk tugasmu itu, dan kini matilah engkau." Maka matilah Malaikulmaut diperintah mencabut nyawanya sendiri, maka ia sendiri, tiba-tiba ia menjerit, yang andaikata waktu itu makhluk lain masih hidup nescaya mereka semua akan mati kerana jeritan Malaikulmaut itu, lalu ia berkata: "Andaikan saya mengetahui bahawa pencabutan roh itu seberat ini nescaya aku akan lebih lunak ketika mencabut roh-roh orang mukmin." Kemudian matilah Malaikulmaut dan tiada tinggal satupun dari makhluk Allah s.w.t. Kemudian Allah s.w.t. berfirman kepada dunia yang rendah ini: "Dimanakah raja-raja dan putera-putera raja, dimanakah raksasa-raksasa dan putera-putera raksasa yang makan rezekiKu tetapi menyembah lainKu." Kemudian Allah s.w.t. berfirman: "Limanil mulkil yaum? Lillahilwahidil qahhar." (Yang bermaksud) Siapakah yang mempunyai hak milik pada hari ini?. Pertanyaan ini tidak ada yang menjawab, maka Allah s.w.t. sendiri menjawab: "hanya bagi Allah yang tunggal dan memaksa segala sesuatu."

Kemudian Allah s.w.t. menyuruh langit menurunkan hujan bagaikan air mani lelaki selama empat puluh hari, sehingga air telah mengenang diatas segala sesuatu setinggi hasta, maka Allah s.w.t. menumbuhkan makhluk bagaikan tumbuhnya sayur-sayuran sehingga sempurna kerangka badannya sebagaimana semula dahulu, kemudian Allah s.w.t. menyuruh (berseru): "Hiduplah hai Israfil dan Hamalatularsyi." Maka hiduplah mereka. Lalu Allah s.w.t. menyuruh Israfil meletakkan sangkakala dimulutnya, lalu Allah s.w.t. menyuruh Israfil meniupnya untuk membangkitkan, maka keluarlah roh-roh bagaikan lebah telah memenuhi angkasa antara langit dan bumi, lalu masuklah roh itu kedalam jasad didalam hidung, maka bumi mengeluarkan mereka.

Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Saya pertama orang yang keluar dari bumi." Dalam lain hadis: "Sesungguhnya Allah s.w.t. jika telah jika telah menghidupkan Malaikat Jibril, Mika'il, Israfil, maka mereka pergi kekubur Nabi Muhammad s.a.w. membawa buraq dan perhiasan-perhiasan syurga, maka terbuka bumi untuk Baginda Rasulullah s.a.w. dan ketika melihat Jibril segera bertanya: "Ya Jibril, bagaimana ummatku? (Apakah yang diperbuat oleh Allah s.w.t. terhadap ummatku?) Jawab Jibril: "Terimalah khabar gembira, kerana kau pertama yang kuluar dari bumi." Kemudian Allah s.w.t. menyuruh Israfil meniup sangkakala, tiba-tiba serentak mereka bangkit melihat keadaan.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan: "Maka keluarlah mereka dari kubur mereka dalam keadaan telanjang bulat, menuju kepada Tuhan mereka , kemudian berhenti disuatu tempat selama 70 tahun, Allah s.w.t. membiarkan mereka, tidak melihat atau memutuskan keadaan mereka, mereka menangis sehingga habis air mat, dan mengeluarkan darah dan peluh sehingga banjir sampai kemulut, kemusian mereka dipanggil ke Mahsyar, mereka keburu-buruan menuju panggilan itu, maka apabila telah berkumpul semua makhluk, jin, manusia dan lain-lainnya, tiba-tiba terdengar suara yang keras dari langit, maka terbuka langit dunia dan turun daripadanya sepenuh penduduk bumi dari para Malaikat, dan mereka langsung berbaris, lalu bertanya: "Apakah ada diantara kamu yang membawa perintah Tuhan untuk hidab?" Dijawab: "Tidak ada." Kemudian turun ahli langit kedua dan berbaris pula, kemudian turun prnduduk langit ketiga, dan seterusnya sampai langit ketujuh, masing-masing berlipat dari yang sebelumnya dan semua Malaikat itu melindungi penduduk bumi."

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Sesungguhnya Allah s.w.t. akan menyuruh langit dunia maka terbelah dan mengeluarkan semua Malaikat yang ada didalamnya, maka turun semuanya dan mengepung bumi dengan apa yang ada dibumi, kemudian langit kedua dengan isinya, kemudian yang ketiga dengan isinya, kemudian keempat dengan isinya, kemudian kelima dengan isinya, kemudian keenam dengan isinya sehinggalah merupakan tujuh barisan Malaikat, setengahnya dikepung oleh setangahnya, sehingga penduduk jika pergi kemana sahaja mereka mendapati tujuh berisan Malaikat itu seperti mana firman Allah s.w.t.: "Ya ma'syaral jinni wal insi inis tatha' tum an tanfudzu min aqtharissamawati wal ardhi fan fudzu la tanfudzuna illa bisulthan." (Yang bermaksud) "Hai para jin dan manusia jika kamu dapat menembus langit dan bumi, maka silakan menembusnya. Dan kamu tidak akan menembusnya kecuali dengan kekuatan."

Firman Allah s.w.t. lagi: "Wayauma tasyaqqaqussama'u bil ghomami wanuzzilal malaikatu tanzila." (Yang bermaksud) "Dan pada hari terbelahnya langit dengan awan, dan diturunkan para Malaikat dengan seketika."

Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: Allah s.w.t. telah berfirman: "Hai para jin dan manusia, aku nasihatkan kepadamu, sesungguhnya yang tercatat dalam lebaran hanya amalmu sendiri, kerana itu siapa yang mendapatkan didalamnya kebaikan, hendaklah mengusapkan : Alhamdulillah dan siapa yang mendapat lain dari itu, maka jangan menyalahkan yang lain kecuali dirinya sendiri. Kemudian Allah menyuruh jahannam, maka keluar daripadanya binatang yang panjang mengkilat gelap lalu berkata-kata. Maka Allah berfirman: "Alam a'had ilaikum ya bani Adama alla ta'budusy syaithana innahu lakum aduwwun mubin. Wa ani'buduni hadza shiraatum mustaqim. Walaqad a adholla minkum jibilla katsiera afalam takuni ta'qilun. Hadzihi jahannamullati kuntum tu'aduun. Ish lauhal yauma bima kuntum takfurun. (Yang bermaksud) Tidak Aku telah berpesan kepadamu: Jangan menyembah syaitan, sesungguhnya ia musuhmu yang nyata-nyata. Dan sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus. Dan ia telah menyesatkan ummat-ummat yang banyak dari kamu. Apakah kamu tidak berakal (berfikir) dan menyedarinya. Inilah neraka jahannam yang telah diancamkan (Peringatan) kepadamu. Masuklah kamu kini, oleh sebab kekafiranmu."

Maka pada saat itu bertekuk lutut tiap-tiap ummat, sebagaimana firman Allah s.w.t.: "Wa tara kulla ummatin jatsiyatan kullu ummatin tud'a ila kitabiha." (Yang bermaksud) Disini kamu melihat tiap-tiap ummat (orang) bertekuk lutut, tiap ummat dipanggil untuk menerima suratan amalnya." Lalu Allah s.w.t. memutuskan pada semua makhlukNya. Dan antara binatang-binatang buas atau ternak, sehingga kambing-kambing yang tidak bertanduk diberi hak membalas kambing yang bertanduk, kemudian diperintahkan menjadi tanah semua binatang-binatang itu. Dan disaat itu orang kafir berkata: "Aduh sekiranya aku menjadi tanah." Kemudian Allah s.w.t. memutuskan antara semua hambaNya.

Nafi' dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Manusia akan dibangkitkan kembali kepada Tuhan pada hari kiamat, sebagaimana keadaan mereka ketika dilahirkan dari perut ibunya telanjang bulat. Siti Aisyah berkata: "Laki perempuan berkumpul ya Rasullullah? Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Ya." Siti Aisyah berkata: "Alangkah malunya, kemaluanku dapat dilihat setengah pada setengahnya." Nabi Muhammad s.a.w. sambil memukul bahu Aisyah bersabda: "Hai puteri dari putera Abu Quhafah, kesibukan orang-orang pada saat itu tidak memungkinkan akan melihat itu, orang-orang pada mengarahkan pandangan kelangit, berdiri selama empat puluh tahun tidak makan, tidak minum, ada yang berpeluh sampai tumit, sampai betis, sampai perut dan ada sampai mulut, kerana lamanya berhenti, kemudian berdiri para Malaikat mengelilingi arsy, lalu Allah s.w.t. menyuruh menyeruan nama fulan bin fulan, maka semua yang hadir melihat-lihat orangnya, lalu keluar prang itu untuk menghadapi Tuhan Rabbul A'alamin. Dan bila telah melihat Rabbul A'alamin dipanggil orang-orang yang pernah dianiaya oleh orang itu untuk diberikan dari hasanat kebaikannya kepada orang-orang yang teraniaya itu, kerana pada saat itu tidak ada pembayaran dengan mas, perak (dinar, dirham), maka orang-orang selalu menagih sehingga habis hasanatnya, maka diambilkan dari dosa-dosa orang-orang yang dianiaya itu untuk dipikulkan kepadanya, kemudian jika selesai semua maka diperintahkan: "Kembali ketempatmu dalam neraka hawiyah (jahannam) kerana pada hari ini tidak ada dhulum." (penganiyaan), sesungguhnya Allah amat segera perhitunganNya. Maka pada saat itu tidak ada seorang Malaikat yang muqarrab atau Nabi Rasul melainkan merasa bahawa tidak akan selamat, kecuali jika mendapat perlindungan Allah s.w.t."

Mu'adz bin Jabal r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Laa tazulu qadamaa abdin hatta yus'ala an arba. An umrihi fima afnaahu wa'an jasadihi fima ablaahu wa'an ilmihi ma amila bihi wa'an maalihi min aina iktasabahu wafima anfaqahu. (Yang bermaksud) Tidak dapat bergerak kaki seorang hamba sehingga ditanya tentang empat: Umurnya digunakan apa sampai habis. Dan badannya dalam apa ia rosakkan. Dan ilmunya apa ia pergunakan (apakah diamalkan). Dan hertanya dari mana ia dapat dan kemana ia keluarkan.

Ikrimah berkata: Seorang ayah akan memegang anaknya pada hari kiamat dan berkata: "Saya ayahmu ketika didunia." Maka anak itu memuji kebaikannya lalu ayah itu berkata: "Hai anak, kini saya berhajat kepada hasanatmu yang sekecil dzarrah, kalau-kalau saya dapat selamat dengan itu dari apa yang kau lihat ini." Jawab anaknya: "Saya juga takut dari apa yang kau takutkan itu kerana itu tidak dapat memberikan kepadamu sedikitpun." Lalu pergi kepada isterinya dan berkata kepadanya: "saya dahulu suamimu didunia." Maka dipuji oleh isterinya, lalu berkata: "Saya ini minta kepadamu satu hasanat, kalau-kalau saya boleh selamat dari apa yang kau lihat ini." Jawab isterinya: "saya juga takut dari itu terhadap diriku seperti engkau." Sepertimana firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wain tad'u muts qalatun ila himliha laa yuhmal minhu syai'un walaukaana dza qurba." (Yang bermaksud) "Dan orang keberatan pikulannya itu jika memanggil lain orang untuk memikulkan sebahagian tidak akan dipikulkan sedikitpun, meskipun yang dipanggil itu kerabat yang dekat."

Ibn Mas'ud berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda yang berbunyi: "Innal kafir layul jamu biaroqihi walau ilaannar. (Yang bermaksud) Orang kafir akan tenggelam dalam peluhnya kerana lamanya hari itu sehingga ia berdoa: "Ya Tuhan, kasihanilah aku, meskipun masuk kedalam neraka."

Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada seorang nabi melainkan ia mempunyai doa yang mustajab, dan semuanya sudah menggunakan doa itu didunia, sedang saya masih menyimpan doa itu, untuk saya gunakan sebagau syafa'at bagi ummatku pada hari kiamat. Ingatlah bahawa sayalah yang terkemuka dari semua anak Adam dan itu bukan bangga, dan saya juga yang pertama bangkit dari bumi, juga bukan kerana bangga, dan panji Alhamd ditanganku pada hari kiamat yang dibawahnya ada Adam dan anak cucunya, juga tidak bangga dengan itu. Pada kiamat kesukaran dan kerisauan manusia akan bertambah dahsyat sehingga mereka datang pada Nabi Adam a.s. dan berkta: "Hai Abulbasyar (Ayah dari semua manusia), berikan syafa'atmu (bantuanmu) bagi kami dengan minta Tuhan, supaya segera menyelesaikan kami ini. Jawab Adam: "Itu bukan bagian saya, saya telah diusir keluar dari syurga kerana dosaku, dan kini aku tidak memikirkan sesuatu kecuali diriku sendiri, lebih baik kamu pergi kepada Nuh a.s. kerana ia sebagai Nabi yang pertama. Maka mereka pergi kepada Nuh dan berkata: "Tolonglah kamu mintakan kepada Tuhan supaya lekas membebaskan kami." Jawab Nabi Nuh a.s.: "Bukan bagianku, saya telah mendoakan penduduk bumi sehingga tenggelam semuanya, dan kini tidak ada yang aku fikirkan kecuali diriku sendiri, tetapi kamu lebih baik pergi kepada Nabi Ibrahim a.s. Khalilullah. Maka pergilah mereka kepada Nabi Ibrahim a.s. dan berkata: "Tolonglah kami disisi Tuhan supaya segera memutuskan urusan kami." Jawab Nabi Ibrahim a.s: "Itu bukan urusanku sebab saya telah dusta tiga kali. Rasulullah s.a.w. bersabda: " keriga-tiganya itu kerana mempertahankan agama Allah iaitu ketika ia diajak keupacara kaumnya, lalu ia menyatakan: "Inni saqiem (Sesungguhnya saya sakit), kali kedua ketika berkata: "Bal fa'alahu kabiruhum hadza." (Yang bermaksud) "Bahwa yang merosakkan berhala-berhala ini hanya ini lah yang terbesar dan kali ketiga ketika isterinya akan diganggu oleh Raja yang zalim, lalu ia berkata: "ini saudaraku." kerana itu kini tidak ada sesuatu yang merisaukan hatiku kecuali bagaimana nasibku, tetapi kamu pergi kepada Musa a.s sebagai Kalimullah yang langsung mendengar firman-firman Allah. Maka mereka langsung pergi kepada Nabi Musa a.s. dan berkata: "Tolonglah kami, gunakan syufa'atmu untuk mengadap Tuhan supaya menyelesaikan urusan kami ini." Jawab Nabi Musa a.s.: "Itu bukan urusanku, saya pernah membunuh orang tanpa hak, dan kini aku tidak memikirkan kecuali nasib diriku, tetapi kamu pergi kepada Nabi Isa a.s. Ruhullah dan Kalimatullah." Maka segera mereka pergi kepada Nabi Isa a.s dan berkata: "Berilah jasa syafa'atmu. mintalah kepada Tuhan supaya segera meringankan penderitaan kami ini." Jawabnya: "Saya telah diangkat bersama ibuku oleh orang-orang sebagai Tuhan, dan kini tidak ada sesuatu yang merisaukan aku kecuali urusanku sendiri, tetapi bagaimana pendapatmu kalau ada barang terbungkus dan ditutup, apakah dapat mencapai barang itu jika tidak dibuka penutupnya?" jawab mereka: "Tidak.' Maka ia berkata: "Sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w. itu penutup dari semua nabi-nabi, dan Allah telah mengampunkan baginya apa yang lalu dan yang kemudian, lebih baik kamu pergi kepadanya.Maka datanglah orang-orang itu kepadaku, lalu saya jawab kepada mereka: "Baiklah, sayalah yang akan membantu sehingga Allah mengizinkan bagi siapa yang dikehendakinya dan diredhainya, maka tinggal sekehendak Allah." Kemudian bila Allah hendak menyelesaikan makhlukNya, maka ada seruan: "Dimanakah Muhammad dan ummat-ummatnya?" Maka kamilah yang terakhir didunia, dan yang pertama-tama hisabnya pada hari kiamat. Lalu aku berdiri bersama ummat-ummatku, maka ummat-ummat itu membukakan jalan untuk kami, sehingga ada suara, hampir saja ummat ini semuanya merupakan nabi-nabi, kemudian aku maju kepintu syurga dan mengetukmnya, lalu ditanya: "Siapakah itu?" Jawabku: "Nabi Muhammad Rasullullah." Lalu dibukakan dan segera aku masuk dan bersujud kepada Tuhan serta memuja muji kepada Tuhan dengan pujian yang belum pernah diucapkan oleh seorang pun sebelumku, kemudian aku diperintah: Irfa' ra'saka wa qul yusina' wasai tu'tha, wasy fa tusyaffa." (Yang bermaksud) Angkatlah kepalamu, dan katakan akan didengar, dan mintalah akan diberikan syafa'atmu akan diterima.". Maka saya memberikan syafa'atku pada orang-orang yang didalam hatinya ada seberat semut (dzarrah) atau jagung dari iman keyakinan disamping syahadat an la ilaha illallah wa anna Muhammad Rasulullah."

Umar bin Alkhoththob r.a. ketika masuk kemasjid bertemu dengan Ka'bul Ahbar sedang memberikan nasihat pada orang ramai, maka Umar berkata kepadanya: "Berilah kami nasihat dan cerita-cerita yang dapat menambahkan takut kepada Allah s.w.t." Maka Ka'bul Ahbar berkata: "Sesungguhnya ada Malaikat-malaikat yang dijadikan oleh Allah s.w.t. berdiri tegak tidak pernah membongkokkan punggung mereka, dan yang lain sujud tidak pernah mengangkat kepalanya sehingga ditiup sangkakala, dan mereka bertasbih: Subhanakallahumma wabihamdika ma abadnaaka haqqa ibadatia wa haqqa ma yanbaghi laka an tu'bada. (Yang bermaksud) Maha suci Engkau ya Allah dan segala puji bagiMu, kami tidak dapat beribadat kepadaMu sepenuh ibadat yang layak kepadaMu, yang layak bagiMu untuk disembah. Demi Allah yang jiwaku ada ditangannya, neraka jahannam akan diperdekatkan pada hari kiamat lalu bergemuruh dan bila telah dekat ia bergemuruh dengan satu suara dan disaat itu tidak ada seorang nabi atau orang yang mati syahid melainkan ia bertekuk lutut jatuh, maka tiap nabi, syahid atau siddiq hanya berdoa: "Ya Allah, saya tidak minta kecuali keselamatan diriku sehingga nabi Ibrahim lupa pada Ismail dan Ishak sambil berkata: "Ya Tuhan, aku khalilullah Ibrahim, dan pada saat itu andaikan engkau, hai putera Khoththob mempunyai seperti amal tujuh puluh nabi, nescaya kau mengira bahawa dirimu tidak akan selamat." Maka menangislah semua yang hadir.

Ketika Umar melihat keadaan itu, lalu Umar berkata: "Hai Ka'ab, berikan kepada kami khabar yang menggembirakan." Maka berkata Ka'ab: Sesungguhnya bagi Allah s.w.t. ada 313 syari'ah, tidak seorang yang menghadap kepada Allah s.w.t. dengan salah satu syari'at itu asal disertai dengan Khalimah laa ilaha illallah melainkan pasti dimasukkan oleh Allah s.w.t kedalam syurga demi Allah, andaikan kamu tahu besarnya rahmat Allah s.w.t., nescaya kamu malas beramal. Hai saudara-saudara, bersiap-siaplah menghadapi hari kiamat itu dengan amal yang soleh, dan menjauhi ma'siyat sebab tidal lama kau akan menghadapi kiamat dan menyesal tihadap masa hidupmu yang terbuang sia-sia, ketahuilah bahawa bila kau mati bererti telah tiba hari kaimatmu, sebagaimana kata Almughirah bin Syu'bah: "Kamu menantikan hari kiamat, padahal kiamatmu ialah saat kematianmu."

Alqomah bin Qays ketika hadir janazah lalu ia berdiri diatas kubur dan berkata: "Adapun hamba ini maka telah tiba kiamatnya, sebab seorang mati maka melihat segala persoalan hari kiamat, iaitu syurga, neraka dan Malaikat, dan ia tidak dapat berbuat suatu amal, maka ia bagaikan seorang yang berada pada hari kiamat, dan ia akan bangkit pada hari kiamat menurut keadaannya disaat matinya, maka sesungguhnya untung siapa yang penghabisan amalnya kebaikan."

Abu Bakar Alwaasithi berkata: Keuntungan yang besar itu dalam tiga perkara iaitu hidup, mati dan kiamat. Adapun keuntungan hidup iaitu bila digunakan dalam taat kepada Allah s.w.t, dan keuntungan mati bila ia mati dalam khalimat Syahadat iaitu Laailaha illallah dan keuntungan hari kiamat bila bangkit dari kubur disambut dengan berita bahawa syurga tersedia untuknya."

Yahya bin Mu'adz Arrazi ketika dibacakan dimajlisnya ayat yang berbunyi: "Yauma nahsyurul muttqina ilarrahmani. Wa nasuqul mujrimina ila jahannama wirda." (Yang bermaksud) "Pada hari kiamat itu Kami akan menghantar orang yang taqwa menghadap Arahman (Allah s.w.t.) berkenderaan, sedang orang-orang yang durhaka Kami iring keneraka berjalan kaki dan merasa haus."

Lalu ia berkata: "Tenang-tenanglah hai manusia, kamu kelak akan dihadapkan kepada Allah s.w.t. berduyun-duyun, dan menghadap pada Allah s.w.t. satu persatu, dan akan ditanya semua amalmu secara terperinci kalimat demi kalimat, sedang para wali dihantar menghdap pada Allah s.w.t. berkenderaan, dan orang-orang yang durhaka didorong keneraka jahannam berbondong-bondong, dan semua akan terjadi bila bumi telah dilenyapkan, dan tiba Tuhanmu sedang Malaikat berbaris-baris, dan dihidangkan jahannam sebagai ancaman. Saudara-saudaraku, berhati-hatilah kamu dari kengerian sehari yang perkiraannya sama dengan lima puluh ribu tahun (didunia), hari yang mengetarkan, duka cita dan menyesal., itulah hari yang besar, hari bangkitnya semua manusia untuk menghadap kepada Rabbul Alamien, hari perhitungan dan pertimbangan dan pertanyaan, hari kegoncangan, yang pasti, yang menakutkan, hari kebangkitan, hari dimana tiap manusia akan melihat apa yang telah dilakukannya. Hari dimana semua manusia dalam berbagai bentuk akan melihat amal perbuatannya, hari dimana wajah manusia putih berseri-seri dan lain wajah hitam, hari dimana seseorang tidak dapat menolong kerana lainnya, dan tidak berguna segala tipu daya, hari dimana seorang ayah tidak dapat membantu anaknya sedikit pun, hari dimana bahayanya bertebaran meluas, hari dimana tidak diterima uzur orang-orang yang zalim dan tetap mereka mendapat kutukan (laknat) serta siksa yang keji, pada hari dimana tiap manusia harus mempertahankan dirinya sendiri, pada hari dimana tiap ibu akan lalai terhadap bayi yang disusuinya, bahkan tiap ibu yang mengandung akan menggugurkan kandungannya dan orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk kerana minum arak, hanya kerana ngerinya siksaan Allah s.w.t. yang sangat keras."

Muqatil bin Sulaiman berkata: "Makhluk akan berdiri menanti pada hari kiamat selama seratus tahun, tenggelam dalam peluhnya sendiri dan seratus tahun dalam kegelapan mereka bingung sedang seratus tahun lagi sibuk bagaikan gelombang mengajukan tuntutan kepada Tuhan. Sesungguhnya hari kiamat itu sekira lima ribu tahun, tetapi bagi seorang mukmin yang ikhlas bagaikan sesaat, kerana itu wahai orang yang sihat akal hendaklah sabar terhadap penderitaan dunia dalam melaksanakan taat kepada Allah s.w.t. untuk memudahkan bagimu segala kesukaran-kesukaran hari kiamat."

Sumber: Tanbihul Ghafilin (Peringatan Bagi Yang Lupai)

Mau Tahu Cara Menghafal Al Quran ?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ikhwah fillah, berikut adalah salah satu metode untuk menghafal Nama-nama surah di dalam Al Qur'an, mudah-mudahan metode ini yang merupakan salah satu dari metode-metode yang ada dapat membantu ikhwah fillah bisa menghafal nama surah didalam Al Quran, berikut kutipannya :


LANGKAH - LANGKAH ATAU METODA

I. Menghafal nama - nama Surah dengan metoda cerita.
Metoda yang penulis buat ini sebenarnya terinspirasi dari metoda Quantum Learning melalui pelatihan yang telah diikuti. Prinsipnya bagaimana belajar itu mudah dan menyenangkan. Dan tidak ada salahnya kita gunakan dalam proses mengenal Al-Qur’an dari sisi-sisi tertentu. Salah satunya adalah menghafal nama - nama surah dalam Al-Qur’an.

Mulai saat ini anda diajak untuk mengenal nama-nama surah dalam Al-Qur’an. Anda akan dibawa keluar dari zona nyaman menuju satu pengalaman baru yang mengasyikkan. Membuat anda sadar dan melek dari mitos - mitos yang menyesatkan tentang ghuluw atau bahkan ekstrim yang terlalu jauh menyimpang dalam mensikapi keutamaan Al-Qur’an. Al-Qur’an dianggap sebagai suatu yang mistik. Padahal sebenarnya Al-Qur’an itu mu’jizat. Al-Qur’an memiliki hayawiyyah atau dinamis penuh makna.

Dan metoda berikut ini merupakan salah satu pensikapan dinamis dan unik. Bisa dinikmati manfaatnya bagi setiap muslim yang ingin lebih akrab bermu’ayasyah ma’l qur’an dari sisi nama-nama surahnya yang berjumlah 114 surah. Karena itu cobalah metoda ini;

a. Cara menghafal
Dalam metoda cerita ini pendekatannya melalui arti atau terjemah dari nama surah yang berbahasa Arab. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bukan kebenaran ceritanya tetapi bagaimana anda bisa menghafal dan mengingat nama - nama surah dalam Al-Qur’an dengan mudah, karena cerita ini bersifat imajinatif bukan hakiki.
Cerita berikut dibuat bersifat penggalan - penggalan (per sepuluh surah kecuali surah yang ke-91 – 99 dan ke-100 sampai terakhir). Hal ini akan membantu anda mempermudah dalam menghafal dan mengingat kembali nama - nama Surah dalam Al-Qur’an. Ingat yang dihafal bukan ceritanya tetapi alur cerita nama - nama surah Al-Qur’an (dalam terjemah) yang tertulis dengan huruf tebal dan kapital. Seperti; PEMBUKAAN, SAPI BETINA dan seterusnya.
Praktisnya adalah sebagai berikut;
1. Bacalah cerita tersebut (misalnya cerita I; 1-10) sambil tersenyum.
2. Boleh dibaca dalam hati atau dengan suara. Perhatikan pada kata - kata bercetak tebal dan berikan tekanan bunyi yang berbeda dari kata yang tidak bercetak tebal.
3. Bayangkan anda sendiri sedang manjadi pelaku atau terlibat langsung dalam alur cerita tersebut. Kalau bisa sambil membayangkan dan gerakkan anggota tubuh anda sebagai bentuk kreasi dari imajinasi anda.
4. Tulis ulang kata - kata yang bercetak tebal sesuai yang anda ingat saja, lalu cocokkan dan urutkan sesuai urutannya.
5. Setelah anda berhasil menulis ulang kata - kata yang bercetak tebal, dengan melihat kata - kata tersebut cobalah anda mengulang(mengingat) kembali alur ceritanya tanpa harus sama persis.
6. Berikutnya anda melihat grafik kata - kata yang bercetak tebal dan bacalah dalam bahasa Arabnya. Ingat jangan dihafal terlebih dahulu teks arab yang ditulis dengan huruf latin tersebut (hal tersebut akan dibahasa tersendiri).
b. Cara Mengingat ulang
Bila anda lupa dengan nama surah tertentu, misalnya saja anda lupa dengan nama Surah ke-13, maka langsung saja anda mengingat -ingat alur cerita tersebut. Dimulai dari urutan surah yang ke-11 yaitu HUD. Maka anda akan teringat bahwa HUD dan YUSUF disambar PETIR. Secara otomatis dalam hitungan menit atau bahkan detik, anda akan dengan cepat mengingatnya kembali bahwa surat yang ke-13 adalah Surah PETIR (yang Bahasa Arabnya AR RA’D). Menyenangkan bukan?
Selamat mencoba dan menikmati. Semoga anda benar - benar puas.

c. Tekhnis Menghafal
Berikut ini teknis dan cara menghafal nama - nama surah dengan metoda cerita yang dibagi dalam 11 bagian (cerita) agar memudahkan kita dalam penguasaan maksimal dan cepat.

Cerita I; (Surah 1 – 10)
Aku membaca Al-Qur’an dimulai dengan PEMBUKAAN. Kebetulan waktu itu tetanggaku sedang memotong SAPI BETINA untuk KELUARGA IMRAN yang punya anak wanita bernama AN NISA. Ia lapar makan HIDANGAN, sisanya ia berikan untuk BINATANG TERNAK yang berkandang di TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI, di sana dibagikan HARTA RAMPASAN PERANG yang dilakukan setelah TAUBAT seperti taubatnya YUNUS

NO KRONOLOGI CERITA
1 PEMBUKAAN - AL-FATIHAH
2 SAPI BETINA - AL-BAQOROH
3 KELUARGA IMRAN - ALI IMRON
4 AN NISA (WANITA) - AN NISA
5 HIDANGAN - AL MAIDAH
6 BINATANG TERNAK - AL AN ‘AM
7 TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI - AL A’ ROF
8 HARTA RAMPASAN PERANG - AL ANFAL
9 TAUBAT - AT TAUBAH
10 YUNUS -YUNUS

Cerita II; (Surah 11 – 20)
HUD dan YUSUF disambar PETIR sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNGAN HIJR tempat dimana LEBAH memulai PERJALANAN MALAM menuju ke GUA tempat bersembunyinya MARYAM dan TOHA.

NO KRONOLOGI CERITA
11 HUD - HUD
12 YUSUF-YUSUF
13 PETIR - AR RA’D
14 IBRAHIM -IBRAHIM
15 PEGUNUNGAN HIJR - AL HIJR
16 LEBAH - AN NAHL
17 PERJALANAN MALAM - AL ISRO
18 GUA - AL KAHFI
19 MARYAM - MARYAM
20 TOHA - TOHA

Cerita III; (Surah 21 – 30)
PARA NABI pergi HAJI diikuti oleh ORANG-ORANG BERIMAN berpakain putih - putih sehingga laksana CAHAYA yang menjadi PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL seperti ceritanya PARA PENYAIR tentang SEMUT dalam buku KISAH -KISAH dan juga tentang LABA-LABA yang menyerang BANGSA ROMAWI.

NO KRONOLOGI CERITA
21 PARA NABI - AL ANBIYA
22 HAJI - AL HAJJ
23 ORANG - ORANG BERIMAN-AL MU’MINUN
24 CAHAYA - AN NUR
25 PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL - AL FURQON
26 PARA PENYAIR - ASY SYU ‘ARO
27 SEMUT-AN NAML
28 KISAH-KISAH - AL QOSHOSH
29 LABA-LABA - AL ‘ANKABUT
30 BANGSA ROMAWI - AR RUM

Cerita IV; (Surah 31 – 40)
LUKMAN tidak berSUJUD di kaki GOLONGAN YANG BERSEKUTU dengan KAUM SABA’ yang tidak beriman kepada Yang Maha PENCIPTA. Sementara itu YASIN menyiapkan orang YANG BERSHAF - SHAF membentuk huruf SHOD dengan ROMBONGAN - ROMBONGAN untuk memohon kepada YANG PENGAMPUN dari kesalahan.

NO KRONOLOGI CERITA
31 LUKMAN - LUQMAN
32 SUJUD - AS SAJDAH
33 GOLONGAN YANG BERSEKUTU - AL AHZAB
34 KAUM SABA’ - SABA’
35 PENCIPTA - FATHIR
36 YASIN - YASIN
37 YANG BERSHAF-SHAF - ASH SHOOFFAT
38 SHOD - SHOD
39 ROMBONGAN-ROMBONGAN - AZ ZUMAR
40 YANG PENGAMPUN - GHOFIR

Cerita V; (Surah 41 - 50)
YANG DIJELASKAN dalam MUSYAWARAH itu tentang hukum PERHIASAN bukan tentang KABUT membawa orang YANG BERLUTUT di BUKIT - BUKIT PASIR, saat MUHAMMAD mendapat KEMENANGAN ditandai dengan KAMAR - KAMAR bertuliskan huruf QOF.

NO KRONOLOGI CERITA
41 YANG DIJELASKAN - FUSHSHILAT
42 MUSYAWARAH - ASY SYURA
43 PERHIASAN - AZ ZUKHRUF
44 KABUT - AD DUKHAN
45 YANG BERLUTUT - AL JATSIYAH
46 BUKIT-BUKIT PASIR - AL AHQOF
47 MUHAMMAD - MUHAMMAD
48 KEMENANGAN - AL FATH
49 KAMAR-KAMAR - AL HUJURAT
50 QOF - QOF

Cerita VI; (Surah 51 – 60)
ANGIN YANG MENERBANGKAN menghembus ke BUKIT saat BINTANG dan BULAN bersinar sebagai bukti kuasa YANG MAHA PEMURAH yang akan mendatangkan HARI KIAMAT menghancurkan BESI pada saat WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN mengalami PENGUSIRAN sebagaimana menimpa PEREMPUAN YANG DIUJI.

NO KRONOLOGI CERITA
51 ANGIN YANG MENERBANGKAN - ADZ DZARIYAT
52 BUKIT - ATH THUR
53 BINTANG - AN NAJM
54 BULAN - AL QOMAR
55 YANG MAHA PEMURAH - AR RAHMAN
56 HARI KIAMAT - AL WAQI ‘AH
57 BESI - AL HADID
58 WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN - AL MUJADILAH
59 PENGUSIRAN - AL HASYR
60 PEREMPUAN YANG DIUJI - AL MUMTAHANAH

Cerita VII; (Surah 61 – 70)
BARISAN orang beriman pada HARI JUM’AT berbeda dengan ORANG - ORANG MUNAFIK saat HARI DITAMPAKAN KESALAHAN - KESALAHAN orang yang suka TALAK dalam pernikahan dan Allah MENGHARAMKAN pelimpahan KERAJAAN secara tertulis dengan PENA pada HARI KIAMAT yang tidak ada lagi TEMPAT - TEMPAT NAIK bagi amal sholih.

NO KRONOLOGI CERITA
61 BARISAN - ASH SHOF
62 HARI JUM’AT - AL JUMU’AH
63 ORANG-ORANG MUNAFIK - AL MUNAFIQUN
64 HARI DITAMPAKAN KESALAHAN-KESALAHAN - AL TAGHOBUN
65 TALAK - ATH THOLAQ
66 MENGHARAMKAN - AT TAHRIM
67 KERAJAAN - AL MULK
68 PENA - AL QOLAM
69 HARI KIAMAT - AL HAAQQAH
70 TEMPAT-TEMPAT NAIK - AL MA ‘ARIJ

Cerita VIII; (Surah 71 – 80)
NUH diganggu JIN saat ORANG YANG BERSELIMUT dan ORANG YANG BERKEMUL tertidur pulas tidak menyadari datangnya KIAMAT ketika MANUSIA didatangkan MALAIKAT YANG DIUTUS menyampaikan BERITA BESAR tentang kematian yang dibawa MALAIKAT - MALAIKAT YANG MENCABUT nyawa sedangkan IA BERMUKA MASAM.

NO KRONOLOGI CERITA
71 NUH - NUH
72 JIN - AL JINN
73 ORANG YANG BERSELIMUT - AL MUZAMMIL
74 ORANG YANG BERKEMUL - AL MUDATSTSIR
75 KIAMAT - AL QIYAMAH
76 MANUSIA - AL INSAN
77 MALAIKAT YANG DIUTUS - AL MURSALAT
78 BERITA BESAR - AN NABA’
79 MALAIKAT-MALAIKAT YANG MENCABUT - AN NAZI ‘AT
80 IA BERMUKA MASAM - ‘ABASA

Cerita IX; (Surah 81 – 90)
Gempa MENGGULUNG bumi hingga TERBELAH dan ORANG-ORANG YANG CURANG pun ikut TERBELAH hancur lebur menjadi GUGUSAN BINTANG diantaranya bintang YANG DATANG DI MALAM HARI atas kuasa YANG PALING TINGGI pada HARI PEMBALASAN tidak akan muncul FAJAR di NEGERI manapun.

NO KRONOLOGI CERITA
81 MENGGULUNG - AT TAKWIR
82 TERBELAH - AL INFITHOR
83 ORANG-ORANG YANG CURANG - AL MUTHOFFIFIN
84 TERBELAH - AL INSYIQOQ
85 GUGUSAN BINTANG - AL BURUJ
86 YANG DATANG DI MALAM HARI - ATH THORIQ
87 YANG PALING TINGGI - AL A ‘LA
88 HARI PEMBALASAN - AL GHOSYIYAH
89 FAJAR - AL FAJR
90 NEGERI - AL BALAD

Cerita X; (Surah 91 – 99)
MATAHARI tenggelam saat MALAM tiba hingga datang WAKTU DHUHA Allah MELAPANGKAN rizki dan menumbuhkan BUAH TIN untuk manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH tanpa KEMULIAAN sedikit pun sebagai BUKTI akan terjadi KEGONCANGAN dunia.

NO KRONOLOGI CERITA
91 MATAHARI - ASY SYAMS
92 MALAM - AL LAIL
93 WAKTU DHUHA - ADH DHUHA
94 MELAPANGKAN - AL INSYIROH
95 BUAH TIN - AT TIN
96 SEGUMPAL DARAH - AL ‘ALAQ
97 KEMULIAAN - AL QODR
98 BUKTI - AL BAYYINAH
99 KEGONCANGAN - AZ ZALZALAH

Cerita XI; (Surah 100 – 114)
KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG pada HARI KIAMAT tidak lagi untuk BERMEGAH - MEGAHAN pada MASA itu si PENGUMPAT diinjak - injak GAJAH milik SUKU QURAISY tanpa menyisakan BARANG - BARANG YANG BERGUNA sedikit pun, apalagi NI’MAT YANG BANYAK semuanya pergi dari ORANG-ORANG KAFIR tanpa mendapat PERTOLONGAN dari GEJOLAK API yang membakar karena tidak MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH yang sejak WAKTU SUBUH semua MANUSIA telah melaksankannya.

NO KRONOLOGI CERITA
100 KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG - AL ‘ADIYAT
101 HARI KIAMAT - AL QORI ‘AH
102 BERMEGAH-MEGAHAN - AT TAKATSUR
103 MASA - AL ‘ASHR
104 PENGUMPAT - AL HUMAZAH
105 GAJAH - AL FI-L
106 SUKU QURAISY - QURAISY
107 BARANG-BARANG YANG BERGUNA - AL MA ‘UN
108 NI’MAT YANG BANYAK - AL KAUTSAR
109 ORANG-ORANG KAFIR - AL KAFIRUN
110 PERTOLONGAN - AN NASHR
111 GEJOLAK API - AL LAHAB
112 MEMURNIKAN KEESAAN ALLAH - AL IKHLASH
113 WAKTU SUBUH - AL FALAQ
114 MANUSIA - AN NAAS

Demikianlah, semoga ikhwah fillah dapat mengambil manfaatnya, dan dapat membantu menghafal nama-nama surah di dalam Al Qur'an yang ikhwah sekalian butuhkan.

Wal ilmu indallah, Wassalamu'alaikum warahmatullah