Monday 4 July 2011

Catatan Penantian Akhwat Shalihah



Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya…cukuplah dengan itu hilang harga dirinya…di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah. PELIHARALAH DIRI DAN JAGA KESUCIAN.

Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.

Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan.

Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak. Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku terpikat. Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana. Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu.

Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak. Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku.

Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan ? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan. Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan ALLAH kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku.

Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik? Aku palingkan wajahku dari lelaki yang asyik memperhatikan diriku atau coba merayuku. Aku sedaya mungkin melarikan pandanganku dari lelaki ajnabi (asing) karena Sayyidah Aisyah r.a pernah berpesan, “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki.”

Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati. Aku menghalang diriku dari mengenali lelaki manapun karena aku tidak mau mengenal lelaki lain selainmu, apa lagi memahami mereka. Karena itulah aku sekuat ‘kodrat yang lemah ini’ membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku.

Aku lebih suka berada di rumah karena rumah itu tempat yang terbaik buat sorang perempuan. Aku sering merasa tidak selamat dari diperhatikan lelaki. Bukanlah aku bersangka buruk terhadap kaummu, tetapi lebih baik aku berwaspada karena contoh banyak di depan mata. Ibu telah mendidikku semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku karena Allah telah menetapkannya untukmu suatu hari nanti.

Kata ibu, tanggung jawab ibu bapak terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil-alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu. Sepanjang umurku ini, aku menutup pintu hatiku dari lelaki manapun karena aku tidak mau membelakangimu.

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatku begitu berani mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah aku kenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada siapapun. Apalagi mencurahkan sesuatu yang hanya aku khususkan buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran sseorang lelaki yang menuntut sesuatu yang kujaga rapi selama ini semata-mata buatmu, itulah hati dan cintaku, membuatku tersadar dari lenaku yang panjang.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Saturday 2 July 2011

Do'a dari Wanita Shalihah

Larut dalam do'a Ilahi, ku yakin Engkau tidak akan menolak kebutuhanku yang telah kuhabiskan umurku di jalan itu.
Sekiranya bukan karena tidak melakukan dosa, niscaya ku tidak akan takut siksa-Mu.
Sekiranya bukan karena ku tak tahu kemurahan-Mu, niscaya ku tidak akan mengharap pahala-Mu.

Ilahi, sekiranya Engkau menghendaki untuk menghinakanku, niscaya Engkau tidak akan memberiku petunjuk.
Sekiranya Engkau hendak mempermalukanku, niscaya Engkau tidak menutupi dosa-dosaku.
Maka, panjangkanlah hidayah-Mu dan langgengkanlah penutup-Mu untukku.

Ilahi, walaupun dosa-dosaku membuatku merasa takut akan siksa-Mu, tapi kecintaanku kepada-Mu telah melindungiku.

Maka, urusilah diriku, karena Engkaulah yang paling berhak mengurusnya. Berikanlah janji kepadaku, orang yang tertipu oleh kebodohannya, akan karunia-Mu.

Ilahi, bagaimana ku berputus asa mendapat kesempatan indah untuk melihat-Mu, padahal Engkau tidak mengurusiku semasa hidup kecuali dengan yang indah-indah.

Ilahi, sesungguhnya jiwaku selalu memintanya, dan yang tersisa hanyalah pandangan baik-Mu kepadanya.

Maka celakalah jiwaku jika tidak Engkau bahagiakan dia.
Janganlah Engkau putuskan kebaikan-Mu dariku setelah mati.

Sungguh, hamba telah mengharapkan Zat yang telah mengurusiku dengan kebaikan-Nya di masa hidupku, agar meringankan bebanku dengan ampunan-Nya di saat kematianku.

 Ilahi, jika sudah dekat ajalku tapi amalanku belum mendekatkanku kepada-Mu, maka telah kujadikan pengakuan dosa sebagai wasilah.

 Jika Engkau memaafkan, maka siapa yang lebih berhak melakukannya selain Engkau?

 Dan jika Engkau siksa, maka siapa yang lebih adil dari Engkau?

Ilahi, betapa besar rinduku untuk berdoa kepada-Mu, dan betapa besar harapanku kepada pahala-Mu.

 Engkaulah yang MahaMulia yang tidak sia-siakan angan-angan orang-orang yang berharap, dan kerinduan orang yang merindu.

Ilahi, hanya kepada-Mu orang-orang yang taat beribadah memutus pekatnya malam.

Mereka berlomba-lomba menuju rahmat dan karunia ampunan-Mu.
Hamba hanya memohon kepada-Mu agar memasukanku dalam golongan pertama orang-orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan; mengangkatku disisi-Mu pada 'iliyyin dalam tingkatan orang-orang yang didekatkan dan Engkau susulkan diriku untuk bergabung deng hamba-hamba-Mu yang shalih. Sebab,

Engkaulah Yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi, Maha Agung diantara yang agung, dan Maha Mulia di antara yang mulia, yaa Kariim.

Allahumma, malam ini telah berlalu dan siang telah bersinar terang.
Celaka hamba, apakah Engkau terima malamku hingga hamba bisa diberi ucapan selamat, atau Engkau kembalikan kepadaku hingga hamba akan diberi belasungkawa?
Demi izzah-Mu, sekiranya Engkau bentak hamba, niscaya hamba akan tetap berada di hadapan pintu-Mu.
Tidak ada dalam hatiku selain kedermawanan dan kemurahan-Mu.

 Ilahi, bintang-bintang telah terbenam dan mata telah tertidur, para raja telah menutup pintu-pintunya, sedang pintu-Mu tetap terbuka.

Setiap kekasih menyendiri dengan kekasihnya, dan inilah maqamku di hadapan-Mu.
Ilahi, hamba memohon kepada-Mu penjagaan yang mencakup kebaikan-kebaikan dunia dan akhirat, sebagai karunia dan anugerah dari-Mu untukku wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.

Hamba memohon kepada-Mu agar menjadikan sebaik-baik umurku adalah pada akhirnya, sebaik-baik ilmu adalah pada penghujungnya, sebaik-baik hariku adalah pada waktu hamba menghadap-Mu, dan sebaik-baik waktuku adalah ketika hamba berpisah dengan orang-orang hidup dari negeri fana menuju negeri yang kekal.

Negeri yang saat itu Engkau muliakan siapa saja yang Engkau cintai dari wali-Mu dan Engkau hinakan siapa musuh-musuh-Mu.



Wahai Zat Yang Maha Tahu beratnya gunung, takaran air laut, bilangan air hujan dan daun-daun di pohon, dan bilangan apa saja yang dilalui malam dan dilewati siang, yang dari-Nya langit tidak bisa menyembunyikan langit yang lain, bumi tidak bisa menyembunyikan bumi yang lain, gunung tidak bisa menyembunyikan apa yang ada dalam perutnya, dan laut yang tidak bisa menyembunyikan apa yang ada di kedalamannya....

Wahai Zat yang tidak bisa dilihat mata, tidak bisa dicampuri dan prasangka, tidak bisa diubah oleh berbagai kejadian, dan tidak bisa digambar....

Do'a dari Wanita Shalihah.

Saturday 25 June 2011

Dirimu kah Jodohku......?



Siapakah jodoh kita, kapan waktunya tiba, di mana akan dipertemukan, apakah ia benar-benar orang shaleh/shalehah? . Semua itu rahasia Allah Swt.

Jodoh adalah Taqdir Allah Swt

Allah Swt menetapkan tiga bentuk taqdir dalam masalah jodoh. Pertama, cepat mendapatkan jodoh. Kedua, lambat mendapatkan jodoh, tapi suatu ketika pasti mendapatkannya di dunia. Ketiga, menunda mendapatkan jodoh sampai di akhirat kelak. Apapun pilihan jodoh yang ditentukan Allah adalah hal terbaik untuk kita.

Allah Swt berfirman: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah: 216).

Kita harus terikat aturan Allah. Kita juga dibekali akal untuk memahami aturan-Nya. Ketika kita memutuskan untuk taat atau melanggar aturanNya adalah pilihan kita sendiri. Bagaimana cara kita untuk mendapatkan jodoh adalah pilihan kita. Dengan jalan yang diridhoiNya atau tidak. Tetapi hasil akhirnya Allah yang menentukan.

Kriteria Pasangan Ideal

Nabi bersabda: ”Apabila datang kepada kalian lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya,maka nikahkanlah ia (dengan puteri kalian). Sebab jika tidak, maka akan terjadi fitnah dibumi dan kerusakan yang besar”.

Lelaki yang bertaqwa akan mencintai dan memuliakan istrinya. Jika ia marah tidak akan menzhalimi istrinya.

Kaum jahiliyah menikah dengan melihat kedudukan, kaum Yahudi menikah dengan melihat harta, kaum Nasrani menikah dengan melihat rupa, sedangkan umat Islam menikahkan dengan melihat agama.

Nabi bersabda:"Sesungguhnya dunia seluruhnya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita (isteri) yang sholehah”. Beliau juga bersabda: ”Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu.”

Sulit mencari jodoh bisa jadi karena kriteria terlalu muluk. Janganlah kita menginginkan kesempurnaan orang lain, padahal diri kita tidak sempurna.

Memperluas Pergaulan Sesuai Syar’i

Seringlah bersilaturrahim ke tempat saudara atau mengikuti pengajian. Ustadz, teman, orang tua, saudara, keluarga, dll bisa diminta bantuan.

Haram berpacaran

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Israa’: 32). Kita dilarang berkhalwat, memandang lawan jenis dengan syahwat, wanita bepergian sehari semalam tanpa muhrim, dll.

Orang pacaran selalu menutupi kekurangannya dan menampilkan yang baik-baik saja. Cari informasi dari orang dekatnya (saudara, teman, tetangganya). Perlu juga penilaian dari orang tua dan keluarga kita. Biasanya kita tidak dapat melihat kekurangan orang yang kita cintai.

Introspeksi diri

Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang shaleh, maka kita harus menjadi orang yang shaleh juga. Allah Swt berfirman: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula}” (QS. An Nuur: 26).

Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat pada bentuk-bentuk (lahiriah) dan harta kekayaanmu, tapi Dia melihat pada hati dan amalmu sekalian. " (HR. Muslim, Hadits no. 2564 dari Abu Hurairah). Jadi, lelaki atau wanita yang baik menurut pandangan Allah itu adalah lelaki atau wanita yang baik iman dan amalnya.

Secara lahiriah kita perlu menjaga kebersihan, kerapihan dan menjaga bau badan. Bukan berdandan berlebihan (tidak Islami), tapi tampil menarik.

Jangan Mencintai Manusia Secara Berlebihan

“Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)

Jika kita mencintai manusia lebih daripada Allah, niscaya hati kita akan hancur dan putus asa jika ditinggalkan. Jika kita mencintai Allah di atas segalanya, niscaya kita akan selalu tegar dan tabah karena kita yakin bahwa Allah itu Maha Hidup dan Abadi serta selalu bersama hamba yang Sholeh.

Jika Gagal Berusaha Lagi

Jika kita gagal, jangan putus asa dan minder. Kita harus sabar dan tetap berusaha mendapatkan yang lebih baik lagi. Yakinlah ada yang lebih baik yang sedang dipersiapkan Allah untuk kita.

Para sahabat besarpun mengalaminya. Contohnya Utsman ra yang melamar putri Abu Bakar ditolak, lalu melamar putri Umar juga ditolak, akhirnya malah menjadi menantu Rasulullah Saw.

Masa Penantian Jodoh

Jodoh tidak akan lari dan akan datang pada waktunya. Bersabarlah dan sibukkan diri dengan amal sholeh. Hadapilah dengan sikap tenang, santai, tidak mudah emosi/sensitif, tidak larut dalam kesedihan, tidak berputus asa dan tetap bersemangat.

Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin. Segala keadaan dianggapnya baik, dan hal ini tidak akan terjadi, kecuali bagi seorang mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia bersyukur, maka itu tetap baik baginya dan apabila ditimpa penderitaan ia bersabar maka itu tetap baik baginya.” (HR Muslim)

Gunakan energi kita untuk lebih mendekatkan diri dan mencintai Allah Swt., orang tua, dan umat. Yakinlah dengan keadilan-Nya bahwa setiap manusia pasti memiliki jodoh masing-masing. Yakinlah bahwa semua kondisi adalah baik, berguna, dan berpahala bagi kita.

Siap Menerima Taqdir Allah

Hidup adalah ujian. Bisa saja, takdir jodoh kita bukan orang shaleh. Allah Swt berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman. Sesungguhnya di antara pasanganmu dan anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka… Sesungguhnya hartamu dan anakmu, hanyalah ujian bagimu, dan di sisi Allah pahala yang besar.” (Q.S. At-Taghaabuun: 14-15)

Hal tersebut tetap bisa menjadi kebaikan apabila dijadikan sebagai lahan amal shaleh dan batu ujian untuk meningkatkan keimanan, tawakal, dan kesabaran.

Wanita Melamar Lelaki.

Bukan hal yang dilarang jika wanita menemukan lelaki sholeh dan berinisiatif menawarkan diri dalam pernikahan melalui peran orang yang dipercaya. Khadijah ra melalui pamannya melamar Nabi Muhammad Saw setelah mengetahui akhlak dan agama beliau.

Taqarrub Ilallah

Perburuan jodoh secara syar’i adalah dengan mendekati Allah super ekstra. Caranya dengan bertawasul amal-amal shaleh, tidak hanya ibadah wajib (berbakti kepada orangtua, sholat wajib), juga ibadah sunnah (shoum sunnah, sholat tahajjud/taubat/istikhoroh/hajat/witir/dhuha, tilawah Al Qur’an, istighfar, infaq, dll).
Semakin dekat dengan Allah, iman bertambah dan do’a kita semakin terkabul. Usaha yang konsisten, optimis dan prasangka baik akan memudahkan jalan kita.

Tidak Putus Asa Berdoa

Bacalah doa: “Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al Furqon: 74).

Doa lebih terkabul pada tempat mustajab, waktu mustajab dan memperhatikan adab berdoa. Berdoalah menurut apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya. Tempat mustajab: masjid, majlis ta’lim, Arafah, Hajar Aswad, Hijr Ismail, di atas sajadah, dll.

Waktu mustajab: sepertiga malam yang akhir, selesai sholat wajib/tahajjud/hajat, saat sujud/I’tidal terakhir dalam sholat, sedang berpuasa, berbuka puasa, dalam perjalanan, selesai khatam qur’an, hari Jum’at, baru mulai hujan, diantara azan dan iqamat, ketika minum air zamzam, bulan ramadhan/lailatul qodar, antara zuhur dan ashar juga antara ashar dan maghrib, selesai sholat subuh, dalam kesulitan, sedang sakit, sedang ada jenazah.

Adab berdoa: menjauhkan hal yang haram, ikhlas, diawali dan diakhiri tahmid/sholawat, menghadap kiblat, suci dari hadats dan najis, khusyu’ dan tenang, menengadahkan kedua tangan, dengan suara rendah dan pengharapan sepenuh hati, mengulangi berkali-kali, tidak berputus asa, menghadirkan Allah dalam hati, tidak meninggalkan sholat wajib, tidak melakukan dosa besar, tidak minta sesuatu yang dilarang Allah, sambil menangis.

Nabi Musa as berdoa setelah menolong dua perempuan penggembala kambing: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku." (QS 28:24). Allah swt memahami keperluan dan prioritasnya, sehingga tidak saja memberi makanan, tapi juga memberi jodoh, tempat tinggal dan pekerjaan. Wallahu’alam bishawab.

Wednesday 1 June 2011

Nasihat Luqman Kepada Anaknya

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibanding dirinya. Tak terkecuali seorang penjahat sekalipun, dia akan berharap buah hati-nya kelak akan tumbuh menjadi orang yang baik. Tapi sangat kecil kemungkinan seorang anak akan tumbuh menjadi orang baik, kalau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kurang baik, diberikan makanan dari hasil yang tidak baik, serta diberikan penasihatan-penasihatan yang jauh dari kebaikan.

Banyak contoh yang bisa kita tiru dari kehidupan orang-orang shaleh terdahulu, untuk mempersiakan anaknya menajadi orang baik dan membawa kebaikan. Salah satu kisah yang sangat terkenal adalah kisah Luqman Hakim. Luqman Hakim bukanlah seorang nabi dan rasul, dia hanyalah manusia biasa.

At-tabari mengatakan bahwa Luqman adalah seorang hamba dari negeri Habsyah yang bekerja sebagai tukang kayu. Namun namanya terpatri abadi didalam Al-Qur’an. Al-Qur’an menyebutnya sebagai laki-laki shaleh yang memberikan untaian nasihat luhur kepada anaknya. Dalam beberapa penuturan, Luqman dilukiskan sebagai orang yang bijak, santun, dan penderma. Al-Qur’an mengatakan bahwa Luqman dikaruniai hikmah (kebijaksanaan) (QS Luqman [31]: 12).

Terkait wasiat atau nasihat Luqman, al-Qur’an merincinya dalam beberapa ayat.

Pertama : Nasihat untuk selalu menjauhi perbuatan syirik,  ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah), sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’” (QS: Luqman [31]:13).

Kedua : Selalu berbuat baik kepada kedua orang tua (QS Luqman [31]: 14), terutama kepada ibu. Islam memberikan penghormatan dan kedudukan yang amat tinggi kepada para ibu, sampai-sampai disebutkan bahwa “surga berada dibawah telapak kaki ibu”.

Ketiga : Tidak mengikuti anjuran dan perintah orang tua dalam kemaksiatan. Meski demikian, perintah orang tua untuk membangkang terhadap perintah Allah SWT, tidak menggugurkan kewajiban anak untuk senantiasa berbuat baik kepada mereka (QS Luqman [31]: 15)

Keempat : Selalu bersyukur karena meyakini bahwa semua nikmat berasal dari Allah Swt, tapi juga harus dilanjutkan dengan perbuatan. Misalnya, menyisihkan sebagian dari harta kita kepada kaum fakir miskin. Dalam al-Qur’an Allah SWT menyatakan bahwa jika kita bersyukur atas karunia-Nya, maka nikmat yang kita terima akan bertambah (QS Ibrahim [14]: 7).

Kelima : Selalu berbuat baik walau sekecil apapun (QS Luqman [31]: 16).

Keenam : Tidak lalai dalam mengerjakan shalat, senantiasa menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemunkaran, serta selalu bersabar dalam setiap kondisi (QS Luqman [31]: 17).

Ketujuh : Membuang sikap sombong yang ada dalam diri (QS Luqman [31]: 18)

Kedelapan : Selalu rendah hati dan tidak mengucapkan kata-kata kasar (QS Luqman [31]: 19).
Itulah nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya yang diabadikan dalam al-Qur’an. Semoga kita bisa mencontoh tauladan kebaikan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga kita bisa menjalankannya.Amiin... Ya Rabbal'alamiin...

CARA SETAN MENELANJANGKAN WANITA

# Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis-su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan ALLAH, termasuk melepaskan hijab atau pekaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.

MENGHILANGKAN DEFENISI HIJAB Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’I, pakaian ya pakaian, apapun bentuk dan namanya.Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian juga ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seseorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’I (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab sayr’I tetap dipertahankan. Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan berdalih dengan strategi yang lebih halus. Caranya ?

Pertama,.. Membuka Bagian Tangan :Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju yang panjang?” Begitu biskan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihatnya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik, “Tuh tidak apa-apa kan ?”

Kedua... Membuka Leher dan Dada :Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga... Berpakaian Tapi Telanjang :Setan bebisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapia apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang.” Setan memberi ide baru.Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan kainnya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih fiminin.” Begitu dia menambahkan. Walhasil, pakaian tersebut akhirnya membudaya dikalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi shallallahu ‘alalihi wasallam sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat,.. Agak di Buka Sedikit : Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan dating lagi. Dan sebagaimana biasanya diamenawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha ? Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy.” Katanya.Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan, dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’I yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

TERBUKA SEDIKIT DEMI SEDIKIT Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampakkan bagan aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit : Setan berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kalau kamu pakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.”Maka, para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis : Terbuka telapak kaki telah terbiasa dilakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual dipasaran ? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja. Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat pribadinya, sehingga apa saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka, terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya ke mana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis : Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun, buru-buru- bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dahulu para lelaki mengangkat pakaiannya setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”

“Tetapi…apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki ?” gumamnya. “Fitnah ? Ah itu kan zaman dahulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sedah berbeda, kini kaum lelaki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dikenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

SERBA MINI Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar indah.”Maka, akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagina punggungnya dan berbagai model lain yang serba mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pekaian resmi, pakaian melam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dimiliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini). Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzubillah bisikan setan telah berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi kaum Wanita”. Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu.” Setan tak mau ambil resiko.

PENUTUP Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sanagat sulit bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapat laknat ALLAH, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia maupun di akhirat.Wallahu a’lam bish shawab