Wednesday 6 July 2011

''Bercinta Sampai Ke Syurga....."

Assalamu'alaykum.


bicara cinta lagi....
memang enggak akan pernah habis.


''Disini ku berjanji ...
Disaksikan bulan dan bintang...
Andaikan ku pergi dulu sebelummu...
Jikalau ku pergi dulu...
Ku menantimu di pintu Syurga ...


pasangan yg bercinta . mereka mencari syurga . semestinya jalan yg di tempuh juga harus jalan yg telah di sediakan oleh pemilik syurga ,

''pasangan yg bercinta ,
mereka mencari syurga ,
mencari bahagia ...
dan kepuasan santapan jiwa .
biar runtuh awan dilangit ,
biar guntur menggegar bumi ,
lautan api sanggup direnangi..
atas nama cinta  sanggup di lakukan..
itulah kekuatan gelora cinta .
atas nama pengorbanan demi bahagia...
tiada insan yg sengaja mencari derita..
seperti ikan mencari air .
sidahaga  mendamba seteguk minum
mata yg mengantuk mencari bantal .
demikianlah setiap insan merengkuh cinta...
demi sesuatu atas nama cinta yg menjanjikan bahagia..

namun disa'at asyiknya manusia bercinta ,
dikala itu jugalah manusia semakin derita oleh cinta.
dan bersambung......
insya Allah.......................

... " Di Tepi Kesetiaan " ...




Fathimah mengenang ketika suaminya, Umar ibn 'Abdul 'Aziz mulai memegang amanah kekhalifahan. "Mungkin ada orang lain yang lebih banyak shalat dan ibadahnya daripada Umar," kata Fathimah, "Tapi aku belum pernah menyaksikan orang yang lebih takut kepada Allah daripadanya."

Pengangkatannya menjadi Amirul Mu'minin memang menjadi sebuah jungkir balik hidup yang dahsyat bagi Umar. Seorang sahabatnya menyaksikan ketika di hari-hari ia memangku jabatannya, Umar memegang sehelai kain seharga 3 dirham dan berkomentar, "Ini terlalu halus untukku!" Sang sahabat tersenyum. Tapi tak terasa, air matanya meleleh deras.

"Mengapa kau tersenyum?" tanya Umar. Sahabatnya itu menerawang ke arah lain sambil menghela nafas. "Aku ingat saat kau masih seorang pemuda di Madinah," katanya. "Kau menganggap ringan terlambat shalat berjama'ah karena masih sibuk menyisir rambut. Dan kau..." Sahabatnya itu tersenyum lagi, sambil geleng-geleng kepala seolah geli. "Kau pernah mengatakan saat itu bahwa kain seharga 3.000 dirham terasa sangat kasar. Lihat dirimu sekarang! Kau katakan kain seharga 3 dirham sebagai terlalu halus."
Umar ikut tersenyum. Matanya kaca. Fathimah pun mengenang ketika sekali waktu Umar duduk di sampingnya kemudian berbisik lembut kepadanya, "Engkau pasti tahu dari mana ayahmu memberimu permata yang kau pakai ini. Oleh sebab itu, apakah engkau keberatan bila permata ini kita taruh dalam sebuah kotak lalu kita masukkan ke Baitul Maal?"


Fathimah terhenyak. Ia menatap lelaki yang amat dicintainya itu. Dirabanya permata yang menggantung di lehernya itu. Permata itulah satu-satunya perhiasannya yang masih tinggal. Ia sangat menyayanginya. Permata yang penuh kenangan. Permata itu hadiah dari ayahnya yang sekaligus paman Umar, Khalifah 'Abdul Malik ibn Marwan di hari pernikahan mereka.

"Terlebih dahulu," kata Umar, "Aku akan membelanjakan simpanan Baitul Mal yang lain, dan kalau sudah habis barulah akan kugunakan permata itu untuk kepentingan kaum muslimin."

Fathimah akhirnya tersenyum. Dibukanya pengait kalungnya. Diserahkannya permata itu ke genggaman suaminya. Dan Umar, dengan tubuhnya yang kini kurus, memeluknya tanpa kata. Mesra, dan lama. Fathimah tahu artinya. Seolah-olah ia mendengar suara lembut Umar, "Terima kasih atas kesetiaanmu padaku di jalan yang mendaki lagi sulit ini. Semoga Allah mempersatukan kita dalam kehidupan yang lebih indah di sisiNya."

Kelak, ketika Umar wafat dan adik Fathimah yang bernama Yazid ibn 'Abdul Malik menggantikannya sebagai Khalifah, ujian kesetiaan itu datang. Yazid yang tahu perhiasan kesayangan kakaknya membawa kembali permata itu. Dengan penuh sayang, diletakkannya permata itu di genggaman tangan kakaknya. Fathimah menggeleng sambil tersenyum. "Aku telah menjauhinya ketika Umar masih hidup. Bagaimana mungkin aku berdekat-dekat dengannya ketika Umar telah tiada?" begitu katanya.

Dari Buku Salim A. Fillah, Jalan Cinta Para Pejuang

Apakah rizki dan perkawinan sudah tertulis di lauh mahfuzh?

Sejak Allah menciptakan Alqalam hingga hari kiamat , segala sesuatu sudah tertulis di lauh mahfuth. Sebab pertama kali menciptakan al-qalam, Allah berkata kepadanya, "Tulislah!" Dia berkata, "Wahai Rabbku apa yang mesti aku tulis?" Allah berfirman, "Tulislah!" Ia hanya ciptaan, lalu pada saat itu pula berlaku padanya apa yang memang menjadi ciptaan hingga hari kiamat."
Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, bahwa apabila janin di perut ibunya sudah berumur empat bulan, maka Allah mengutus seorang malaikat agar menghembuskan ruh kepadanya, dan dituliskan rizki, ajal dan amalnya; apakah dia sengsara atau bahagia. Rizki juga sudah tertulis, tidak bertambah dan tidak pula berkurang. Padahal diantara sebab yang juga sudah ditetapkan, manusia harus berusaha mencari rizki, sebagai mana firman Allah: Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah dijalannya dan makanlah sebagian dari rizkiNya. Dan hanya kepada Nya lah kamu (kembali setelah ) dibangkitkan." (Al-Mulk: 15) Diantara sebab lain datang rizki adalah silaturahim, birrul walidain dan menguatkan hubungan kekerabatan . Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata : "Barang siapa suka agar dilapangkan baginya dalam rizkinya dan ditangguhkan ajalnya, maka hendaklah dia menjalin hubungan kekerabatan." Sebab lain datangya rizki adalah takwa kepada Allah. FirmanNya: Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (Ath-Thalaq: 2-3) Engkau tidak bisa mengatakan, "Rizki itu sudah ditulis dan dibatasi. Berarti aku tidak bisa mengerjakan sebab yang bisa menghantarkan kepadanya."
Ini temasuk ucapan yang menunjukkan kelemahan. Kalau mau disebut kuat dan tegar maka engkau harus berusaha mengais rizkimu, mencari apa yang bermanfaat bagimu dalam agamamu dan duniamu. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata : "Yang kuat adalah orang yang mampu menunjukkan dirinya dan berbuat untuk kepentingan sesudah mati. Dan yang lemah adalah orang yang menyertakan dirinya kepada nafsunya serta mengangankan kepada Allah dengan berbagai angan-angan."

Kaitannya dengan rizki yang sudah ditakdirkan dengan sebab-sebabnya, maka begitu pula kaitannya dengan perkawinan. Boleh jadi dua orang yang sudah ditulis menjadi suami isteri, toh akhirnya salah satu diantaranya menjadi pasangan orang lain. Tidak ada sesuatu pun dilangit dan di bumi yang tersembunyi dari Allah. Sumber: Majmu' Fatawa wa Rasa'il Fadhilatisy- Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimain.

Tuesday 5 July 2011

Obat Hati Untuk Ikhwan/Akhwat Yang Patah Hati ^_^

Bismillahirrahmaanirrahim….

IKhwah fillah rahimakumullah, Apa kabar hati-hati kita pada hari ini? Semoga taman-taman hati kita tetap terjaga, iman kita selalu diteguhkan dan jalan kita tetap istiqomahkan oleh Allah Ta’ala hingga akhir hayat nanti. Amin Allahumma Amin…

Betewe, ada yang lagi sedih? Atau ada yang lagi kesel? La Takhaf Wa La Tahzan, Innallaha ma’ana. Jangan takut jangan bersedih, Allah bersama kita. So, yang lagi sedih ditunda dulu sedihnya, dihapus dulu air matanya. Yang kesel, di tahan dulu amarahnya, istighfar dulu sebanyak-banyaknya, trus baca deh tulisan saya sapa tau rasa sedihnya hilang

Patah hati??? Dalam bahasa jawa sering disebut “Broken Heart”. Biasanya dialami oleh ABG, remaja muda-mudi, ikhwan-akhwat, sampai janda-duda juga loh yang disekeliling kita. Saya rasa ga perlu mendefinisikannya secara bahasa arti patah hati sendiri, pasti wawasan kalian lebih luas dari pada saya tentang hal ini, apalagi kalau diantara kalian ada yang pernah mengalaminya (termasuk saya juga, hehe..) yang jelas biasanya patah hati itu terjadi karena bermacam-macam masalah dan beragam sebab. Bisa jadi karena di putusin someone, trus karena cinta yang ga berbalas (kasian kalau yg ini), ga direstuin ortu, diduain, ditigain, dilimain dan seterusnya hehe… Pada kenyataannya sering kita jumpai dampak negatif dari patah hati itu sendiri yang biasanya dialamin ma cewek khususnya seperti bikin ga nafsu makan (bagus buat diet nurunin berat body, hehe) akhirnya timbul penyakit maag akut sampai terpaksa harus diopname di Rumah Sakit (pengalaman pribadi dengan penyakit yang berbeda, hihi), bikin daya tahan tubuh jadi drop gara-gara mikirin si’dia’ mulu (belum tentu yang dipikirin lagi inget sama kita juga), bikin ga produktif alias males, bikin emosi karena tiap ngingat si ‘dia’ jadi bawaannya pengen marah-marah aja, kadang bikin mata bengkak karena nangis terus-terusan apalagi kalo inget kenangan-kenangan bersama si 'dia' waktu nyolong mangga tetangga (xixixi...) dan masih banyak lagi, perilaku-perilaku aneh lainnya. Kalo udah parah banget patah hatinya ada yang sampai mencoba bunuh diri dengan lompat dari lemari (yang ada mah benjol nih, hihi), ada yang nyoba-nyoba pake narkoba sampai akhirnya ketagihan, ada yang awalnya ga kenal rokok sekarang malah jadi perokok berat, ada yang jadi hobi berganti-ganti pasangan, sampai-sampai ada yang stress kaya orang gila. Mengerikan….

Lalu, pertanyaannya kira-kira ada ga ya obat penawar patah hati yang syar’i??? Jawabannya, ada dunk…. Saya pun telah membuktikannya sendiri, Alhamdulillah ampuh dan ga pernah kumat lagi. Bukan mentang-mentang saya kuliah di jurusan kesehatan trus mengkait-kaitkan patah hati dengan kesehatan. Tapi bener, yang namanya penyakit patah hati itu harus dilawan dengan pertahanan diri kita sendiri. Sama saja kita ibaratkan seperti seseorang ketika telah mengalami sakit flu karena virus flu maka, segera orang tersebut mencari obat dan berusaha memulihkan kesehatannya dengan beristirahat. Lalu ketika sudah sembuh, dia tidak ingin lagi donk penyakit flu itu menyerang tubuhnya lagi, otomatis dia harus meningkatkan system imun di dalam tubuhnya. Betul tidak???? (betul... betul... betul...hihi) Begitu pula dengan patah hati, ketika kita sudah merasakan sakit hati, sedih, kesel, bawaannya ga mood, otomatis ketika suatu hari ada kejadian serupa terulang kembali kita tidak ingin hal itu terjadi pada diri kita bukan??? Pasti kita sudah memasang pertahanan pada diri kita dari hal yang dapat membuat kita merasakan sakit hati untuk kesekian kali lagi. Yang jelas rasanya ga enak, buat yang belum pernah patah hati jangan coba-coba deh. hehe...

Trus cara penyembuhannya, selain terapi relaksasi diri (ceilleee bahasanya) juga kudu diobatin tuh. Namanya ‘Obat Hati’ (Kaya lagunya Opick, hehe). Obat hati untuk penawar hati yang lagi patah hati menurut referensi saya adalah sbb:

1. Kalo kamu lagi patah hati, pasti rasanya sedih banget. Tisue-tisue berhamburan, bantal guling kudu dijemur tiap hari karena tiap malem basah air mata hihihi.... So,dari pada sedih-sedih mendingan dibawa rileks, tarik nafas dalem-dalem trus hembuskan perlahan-lahan sambil tersenyum menyebut asma Allah. InshaAllah bikin hati sedikit plong.. Beneran, saya pun sudah membuktikannya. Ini saya ambil dari buku Spiritual Quantum Smile tapi saya lupa pengarangnya siapa. Selain itu ada cara lain yang lebih utama yang bisa dilakukan yaitu dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya sedekat-dekatnya entah itu dengan cara melaksanakan sholat wajib maupun sunnah, berpuasa, berdzikir meyebut Asma-Nya, tadarus Al-Qur’an, bershalawat, pokoknya segala hal yang dapat membuat kita mengingat Allah dan Rasulullah. Pasti hati menjadi tenang dan beban terasa ringan.

"Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan ni`mat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)”. (QS. An Nahl 81).

Jangan ingat-ingat si ‘dia’ lagi yang udah nyakitin kamu tar pasti jadi sedih lagi. Biarkan dia pergi dalam pengembaraannya, jika memang engkau adalah bidadarinya suatu saat dia pasti akan kembali ke dalam tepian hatimu jua. Tetapi jika engkau bukan bidadarinya maka Allah pasti akan menggantikannya dengan yang lebih baik tanpa kau sangka-sangka. Begitu pula dengan para ikhwan pesannya sama. Tetaplah bertawakal karena skenario Allah itu lebih indah dari yang kalian bayangkan, yang akan kalian sadari sendiri suatu saat nanti...

2. Mengingat kematian (waduh… bahasanya berat nih). Dengan mengingat kematian otomatis kita kembali mengingatkan tujuan utama dari hidup kita. Apa sih yang kita kejar selama ini? Apakah hanya kesenangan dunia sesaat yang pada akhirnya malah menjerumuskan kita ke dalam perbuatan dosa maksiat dan zina? Bagaimana jika seandainya kita meninggal dalam keadaan sedang melakukan maksiat atau sedang berzina? (Na’udzubillahi min zalik) Karena jarak kita dengan kematian itu sangat dekat sekali, hanya berjarak sejengkal dan kita tidak akan pernah tahu kapan giliran kita akan dikunjungi oleh malaikat maut, yang bisa terjadi kapan saja dimana saja (duh.. mukanya jangan tegang gitu donk). Itu sebabnya, kembali kita luruskan niat-niat kita dengan merenungkan kembali tujuan dari hidup kita yang sebenarnya. Mau dibawa kemana kehidupan kita setelah di akhirat? Mau ke syurga atau neraka. Kalau mau di bawa ke syurga sudah-sudah donk melakukan maksiatnya, hentikan perbuatan zinanya mulai dari sekarang, selagi masih ada kesempatan nih... kata orang-orang sebelum 2012 (Nah loh mank 2012 ada apaan coba hehe...) Tapi jangan juga nunggu 2012 baru mau tobatnya. Kalo bisa dari sekarang deh, detik ini, menit ini juga :)

3. Tanamkan rasa syukur dan husnudzon bahwa maksud Allah ini baik. Allah telah menyelamatkan kamu dari perbuatan yang mendekati zina. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalaha suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek (QS. Al Isra 32)”
Mendekatinya saja sudah tidak boleh apalagi jika melakukannya. Berpikirlah positif, alhamdulillah Allah memberikan ujian di awal-awal yang itu tandanya Allah begitu sayang kepada kalian semua. Allah tidak ingin kalian melampaui batas dan terlibat terlalu jauh dalam perbuatan keji ini. Ambil hikmahnya, jangan pernah menyalahkan diri sendiri tetap berusaha bersabar dan bersyukur.

4. Jangan dengerin lagu-lagu yang melow-melow. Biasanya berpengaruh tuh, yang sedih makin sedih, yang tadinya ga sedih jadi ikutan sedih. Tapi jangan juga dengerin musik keras aliran rock metal nyaring-nyaring, kasian telinga kita (tar malah jadi budek hehe…) di tambah lagi hadiah piring terbang dari tetangga melayang kaya UFO kesana kemari hihihi..... Sudah begitu ga dapet apa-apa, ga dapet ketenangan ga dapet pahala juga, sia-sia kan? Yang di dapet malah emosi yang berlebihan. Music rock juga dapat mempengaruhi tingkat emosional kita loh, jadi harap berhati-hati.

“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-oranga yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS Al Kahfi 103-104)

Mending dengerin murottal Qur’an sambil mengahapal ayat-ayat dalam Al-Qur’an InshaALLAH hati terasa teduh, pikiran menjadi tenang, beban yang tadinya terasa berat menjadi ringan, sudah begitu dapat menambah hapalan surat dan pahala pula. Subhanallah… Siapa coba yang ga mau???

5. Berkumpul dengan orang-orang sholeh. Kalo lagi patah hati usahakan jangan menyendiri ya. Ntar muncul keingininan lagi lompat dari lemari (hihihi). Carilah temen-temen sholeh lalu ikut berkumpulbersama meraka. Di jamin deh dengan berkumpul bersama orang-orang sholeh kita dapat terbebas dari yang namanya patah hati. Karena kita selalu diajak dalam berbuat kebaikan, contohnya diajak sholat berjama’ah, diajak ngaji bareng, diajak ikut kajian-kajian ilmu dan sebagainya mengarah ke hal-hal positif. Dan biasanya berdampak pula pada kepribadian kita menjadi lebih sholeh dan sholehah. Jadi ingat ada pepatah bertemanlah kamu dengan penjual minyak wangi maka kamu akan mendapat wanginya juga. Kurang lebih seperti itulah.. (saya lupa soalnya hehe)

6. Mencari kesibukan dengan mengikuti kegiatan yang positif seperti mengikuti ekskul-ekskul di sekolah, organisasi-organisasi islam sesuai syariat di kampus, ikut UKM-UKM yang dapat menyalurkan bakat kita, ngajar di TPA, ngajar les private, ikut bakti sosial, bikin kelompok nasheed, mengikuti kajian-kajian ilmu agama dan sebagainya. Pastinya perhatian kita akan teralihkan hingga kita lupa kalau lagi patah hati, ujung-ujungnya rasa sakit hati akibat patah hati akan menghilang dengan sendirinya.

7. Rihlah atau tafakur alam bersama keluarga atau teman-teman (maksudnya teman akhwat dengan teman akhwat, teman ikhwan dengan teman ikhwan, jangan ampe kebalik loh... Bahaya). Dalam bahasa gaulnya artinya bertamasya atau jalan-jalan ke tempat-tempat yang berhubungan langsung dengan alam misalnya kebun binatang, ke penagkaran hewan, hutan lindung, air terjun dan tempat-tempat lain yang berkaitan dengan alam. Sambil menikmati keindahan alam kita juga bisa sambil merenungkan ciptaan Allah yang meliputi alam semesta yang luas berserta isinya. Dengan bertamasya atau jalan-jalan bisa menghilangkan stress, kejenuhan dan kepenatan. Tapi jalan-jalannya jgn dengan lawan jenis kita yg bukan mahram loh… kalo itu lain lagi ceritanya. Ga boleh… Berbuahaya. Entar malah takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti dimakan buaya.... (apalagi buaya darat, hihihi takut....)

8. Berusaha ikhlas dan tawakal. Bahwa segala sesuatu yang Allah berikan baik itu berupa cobaan dan nikmat, memiliki hikmah dan mudharat untuk kita. InshaAllah, jika kita ikhlas dalam menjalani cobaan ini Allah akan menggantikan dia dengan yang lebih baik dan lebih halal tentunya untuk kamu. Bismillahi tawakaltu ‘alallah.

Mungkin obat hatinya cukup itu dulu. Apabila ada yang ingin menambahkan monggo… dipersilakan, saya malah senang jika bisa saling berbagi dalam hal kebaikan. Buat yang lagi patah hati coba deh obat hati di atas siapa tahu salah satu dari delapan poin itu ada yang manjur bin makbul. Sudah… Sudah… Jangan nangis lagi, jangan manyun gitu cemberut lagi. Jadi jelek tuh mukanya. Tetap tebarkan senyum yang paling indah yang pernah kamu miliki dan bersemangat!!! Don't worry, Innallaha ma’ana... :)

Maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian saya dalam tulisan ini. Namanya juga manusia kadang suka khilaf dan hanya Allah Yang Maha Sempurna. Semoga bermanfaat, diambil yang baiknya aja, yang jeleknya harap ditinggalkan. Jazakumullahu Khairan Katsiran.

FUAD (HATI KECIL) – AYAT-AYAT REFERENSI NUR MA’RIFAT

Di dalam terjemahan al Qur’an yang umum, kata “Hati” sering di pakai untuk menterjemahkan secara umum kata-kata “Shudur” (Dada), “Nafs” (Jiwa), “Qalb” (Hati) dan Fu’ad (Hati Kecil).

Fu’ad (Hati Kecil) sesungguhnya berada di dalam Hati (Qalb) dan Hati (Qalb) berada di dalam Shudur (Dada).

Fuad itu ibarat ruang kosong, dan yang pertama kali hadir di dalamnya adalah Jiwa dan Ruh yang suci dari Allah SWT, memiliki karakter dasar yang  jujur apa adanya (QS. 53:11), dapat dipalingkan (QS. 6:110),  bisa diisi – oleh keimanan atau kekufuran (QS. 28:10, QS. 14:43, QS. 6:113, QS. 23:78,  QS. 67:23), berinteraksi kuat dengan Al-Qur'an (QS. 25:32, QS. 11:120), pondasinya ilmu (QS. 16:78), kecenderungan mencintai sesama (QS. 14: 37), dipengaruhi oleh indera pendengaran dan penglihatan (QS. 46:26), jenis hati yang pertama kali diaktifkan (QS. 32:9) dan yang kelak mempertanggungjawabkan amaliyahnya di hadapan Allah SWT (QS. 17:36, QS. 104:7).


Referensi:

1) Hati kecil yang tidak mendustakan QS. 53:11 


مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَىٰ [٥٣:١١
Hati kecil” nya (fu’ad - fu’aadu) tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. (QS. An-Najm [53]:11)

2) Hati kecil yang dipalingkan oleh Allah sehingga sesat QS. 6:110 

وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَنَذَرُهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ [٦:١١٠
Dan (begitu pula) Kami memalingkan “hati kecil” (fu’ad - af’idatahum) dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (Al Quran) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat. (QS. Al-An’aam [6]:110)

3) Hati kecil yang bisa menjadi Kosong (frustasi) QS. 28:10 


وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَىٰ فَارِغًا ۖ إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلَا أَنْ رَبَطْنَا عَلَىٰ قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ [٢٨:١٠
Dan menjadi kosonglah “hati kecil” (fu’ad - fu’aadu) ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan “hati”nya (qalbihaa), supaya ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada janji Allah). (Al-Qashash [28]:10)

4) Hati kecil yang kosong (melamun/mata tak berkedip) QS. 14:43 
 
مُهْطِعِينَ مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۖ وَأَفْئِدَتُهُمْ هَوَاءٌ [١٤:٤٣
mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan “hati kecil” (fu’ad - af’idatuhum) mereka kosong.

5) Hati kecil yang tidak beriman QS. 6:113 
 
وَلِتَصْغَىٰ إِلَيْهِ أَفْئِدَةُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَلِيَرْضَوْهُ وَلِيَقْتَرِفُوا مَا هُمْ مُقْتَرِفُونَ [٦:١١٣
Dan (juga) agar “hati kecil” (fu’ad - af’idahu) orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat cenderung kepada bisikan itu, mereka merasa senang kepadanya dan supaya mereka mengerjakan apa yang mereka (syaitan) kerjakan. (QS. Al-An’aam [6]:113)

6) Hati kecil yang tidak bersyukur QS. 23:78 


وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ [٢٣:٧٨
Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan “hati kecil” (fu’ad - af’idah). Amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. Al-Mu’minuun [23]:78)

7) Hati kecil yang di-ingatkan untuk bersyukur QS. 67:23 


قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۖ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ [٦٧:٢٣
Katakanlah: "Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan “hati kecil” (fu’ad - af’idah)". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS. Al-Mulk [67]:23)

8) Hati kecil yang semakin kuat ketika dibacakan Al-Qur’an QS. 25:32 


وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ جُمْلَةً وَاحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا [٢٥:٣٢
Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat “hati kecil” mu (fu’ad - fu’aadaka) dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). (QS. Al-Furqaan [25]:32)

9) Hati kecil yang semakin teguh dengan kisah-kisah Rasul QS. 11:120 


وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ ۚ وَجَاءَكَ فِي هَٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ [١١:١٢٠
Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan “hati kecil” (fu’ad - fa’aadaka); dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (QS. Hud [11]:120)

10) Hati kecil yang membuat kita menjadi berilmu dan harus kita syukuri QS. 16:78 
 
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [١٦:٧٨
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan “hati kecil” (fu’ad - af’idah), agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl [16]:78)

11) Hati kecil yang mencintai/cenderung kepada sebagian manusia QS. 14:37 

 
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ [١٤:٣٧
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah “hati kecil” (fu’ad - af’idatan) sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (QS. Ibrahim [14]:37)

12) Hati kecil yang tidak dapat bekerja secara sinergis dengan Pendengaran dan Penglihatan QS. 46:26 


وَلَقَدْ مَكَّنَّاهُمْ فِيمَا إِنْ مَكَّنَّاكُمْ فِيهِ وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَأَبْصَارًا وَأَفْئِدَةً فَمَا أَغْنَىٰ عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَلَا أَبْصَارُهُمْ وَلَا أَفْئِدَتُهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِذْ كَانُوا يَجْحَدُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ [٤٦:٢٦
Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan “hati kecil” (fu’ad - af’idah); tetapi pendengaran, penglihatan dan “hati kecil” (fu’ad - af’idah) mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya. (QS. Al-Ahqaf [46]:26)

13) Hati kecil yang diaktifkan setelah hadirnya Ruh (pendengaran, penglihatan, dan Fuad) QS. 32:9 

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ [٣٢:٩
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan “hati kecil” (fu’ad - af’idah); (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (As-Sajadah [32]:9)

14) Hati kecil yang dimintai pertanggungjawaban QS. 17:36 


وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا [١٧:٣٦
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan “hati kecil” (fu’ad - fu’aada), semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Israa [17]:36)

15) Hati kecil yang dibakar di neraka Huthamah QS. 104:7 


الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ [١٠٤:٧
yang (membakar) sampai ke “hati kecil” (fu’ad - af’idah). (QS. Al-Humazah [104]:7)