Sunday 1 January 2012

..**Bila Cinta, Khitbahlah dan Nikahilah >> SAY NO TO PACARAN!!**..


Bismillahirrahmanirrahim..

“ Lihat wanita itu bang ?? “ sahabatku menunjuk seorang wanita berjilbab,sekilas ku lihat memang wanita anggun.
“ Aku mencintainya bang,tapi setiap kali aku mendekatinya,dia menjauhiku. Entah apa maksudnya. Dia tidak pernah membalas SMS ku bahkan aku pernah nekat mengiriminya surat,namun nasibnya sama. Tak berbalas “ sahabatku yang bernama Tio pun tertunduk.
“ Kau sudah pernah melamarnya ?? “ aku bertanya.
“ Boro-boro bang,aku ini masih kuliah. Abang juga kan masih kuliah,dia juga kuliah. Mau di kasih makan apa,batu?? “ aku melihatnya tertawa. Aku tersenyum melihatnya.
“ Kalo aku jadi kamu,udah aku lamar enggak pake lama deh “ aku menatapnya.
“ Kalo abang udah mikir mau ngasih makan batu,silahkan aja “ dia pun melanjutkan tawanya. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepala.
Tak lama setelah perbincangan itu aku mengetahui namanya. Lathifah. Nama yang bagus,itu pun aku ketahui dari Tio yang keceplosan menyebut namanya. Aku hanya sekilas melihatnya lagi. Setelah itu hanya mengetahui Lathifah dari  Tio.
Lama aku mengenal Lathifah dari Tio,begitu seringnya Tio menceritakan Lathifah padaku.  Aku hanya sebagai pendengar setia setiap curhatan nya.
“ Gimana Yo,lama aku tak mendengarmu menyebut namanya,katanya cinta “ kataku memulai pembicaraan yang telah lama tidak ku ketahui kabarnya.
“ Enggak tahu deh bang,capek aku mikirin dia. Enggak ada kepastian “ timpalnya.
“ Dia itu seorang muslimah Yo,aku yakin dia enggak pernah kepikiran pacaran apalagi mau pacaran. Kepastian dia Cuma lamaran Yo,kalo kamu berani melamarnya. Aku yakin kamu akan mendapatkan kepastian. Kalo kamu masih enggak mau juga,buat aku saja yaa “ aku terkekeh melihat raut wajahnya yang langsung berubah jadi cemberut.
“ Aahh..sudahlah bang,kalo jodoh juga dia enggak akan lari “
“ Kata siapa enggak bakalan lari ?? Yang namanya jodoh itu harus di kukuhkan dengan pernikahan,kalo enggak  yaa sampai kapanpun jodoh akan lari. Dari mana kamu tahu kalo dia jodohmu kalo kamu enggak mau nyoba buat mengukuhkannya dengan pernikahan”
“ Cerewet amat si bang,si amat aja enggak cerewet kayak abang “ aku tertawa mendengar ejekannya.
Ada suara ketukan di pintu kamar ku. Aku bergegas berdiri dari depan meja tempatku berjuang menyelesaikan tugas-tugasku.
“ Kenapa kamu Yo ?? “ aku mengerenyitkan dahi,melihat muka Bima lesu. Seperti habis memikul sesuatu yang berat.
“ Lathifah akan menikah bulan depan bang,aku di beri tahu sahabatnya “ Tio melangkahkan kakinya menuju tempat tidurku,lalu telentang dan menutup kepalanya dengan bantal.
Aku membuka bantalnya,melihat Tio menangis. Tak ada salahnya seorang laki-laki menangis,toh dia juga manusia biasa yang mempunya fitrah dengan sebuah perasaan yang membebaninya.
“ Terus kenapa kamu menangis “
“ Aku kecewa bang,lama sudah aku ngejar-ngejar dia. Masa ada cowok baru dateng minggu kemaren ke rumahnya,udah dia terima aja jadi calon suaminya “ Dia kembali menangis.
“ Emang calon suaminya salah ya kalo mau ngelamar Lathif ??”
“ Ya enggak Bang,Cuma aku duluan yang suka sam Lathif,dia kan datangnya belakangan “ aku tersenyum mendengarkan pembelaannya.
“ Hey sob,Siapa yang suka duluan atau yang suka belakangan itu enggak di perhitungkan sob. Kalo siapa yang duluan ngelamar,itu baru perlu di pertimbangkan. Ini dari dulu di suruh ngelamar,enggak berani,sekarang udah di lamar orang lain,kamu malah nangis-nangis. Emangnya dia di suruh nugguin ketidak pastianmu apa “ Kataku panjang lebar.
“ Bukan Cuma itu bang,dia ternyata juga suka sama aku. Itu kata sahabatnya si Lathif,Cuma aku nya ngajak pacaran mulu,makanya dia enggak mau nerima aku. Aku baru tahu kalo dia sedang nunggu aku,Cuma karna dia seorang muslimah dia benar-benar menjaga kehormatannya…aaahhhh…aku nyesel bang “ dia kembali  menutupkan wajahnya pada bantal.
“ Nyesel selalu datang terlambat ya,kalo datangnya duluan namanya bukan penyesalan atuh,tapi perencanaan buat nyesel nantinya “ Aku mencoba mencairkan suasana. Tapi tetap saja tangisnya belum mereda.
“ Makanya,kalo cinta jangan Cuma di katakan,tapi di khitbah biar bisa jadi istri. Kalo udah di ambil orang,baru kerasa efeknya “
Lemparan bantal ke arahku menandakan dia sedang kecewa berat. Namun pelajaran berarti saat ini untuk menuju sebuah kedewasaannya dalam berfikir.

..**Surat Cinta Untuk Suamiku**.. ^_____^


Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh..

Apa kabarmu disana sayang ?? ku pastikan kau disana sama dengan diriku, sehat tak kurang apapun.
Jelaslah rindu ini yang membuatku ingin menyampaikan setiap kata dengan pena cinta yag ku miliki. Ku pun yakin, kau disana lebih memiliki rindu yang maha dahsyat untukku.

Sayang, kau tahu bukan. Jika ada junjungan tertinggi  pada makhluk Nya yang patut aku sembah selain padaNya itu adalah dirimu, pastilah aku hibahkan sujudku selain padaNya. Tapi sungguh sayang, ku yakinkan hati ini bahwa setinggi-tingginya mahabbah hanyalah pada Nya, tak ada selain untukNya. Kau pun tahu, cintaku padamu hanyalah perjuanganku untuk meraih cintaNya.

Jangan kau harapkan cintaku layaknya Juliet pada Rome atau Laila pada Qais, tak mungkin ku merelakan cintaku tersia-sia layaknya cinta mereka. Maka sayang, ajarkanlah aku untuk memupuk cinta yang telah mempertemukan kita, menjadi cinta yang maha dahsyat yakni karna kecintaan kita pada Allah dan untuk Allah. Karna cintaNya lah yang mampu meredam kerinduan kita.

Kau ingat sayang, kau begitu memuji keindahan atas penciptaanNya terhadapku, keelokan wajahku. Seandainya keelokan wajahku adalah yang terpenting untukmu, kan kuhias diri ini penuh warna untuk membiusmu pada keelokanku. Tapi benerkah itu yang terpenting untukmu ??

Seandainya benarlah itu yang lebih kau pentingkan, maka kau bukanlah suami yang tepat untukku. Tapi waktu ternyata berkata bahwa kau tak mementingkan semua keindahan dunia, terbukti ketika kau terus mengingatkanku untuk mendoakan perjuanganmu dan mendedikasikan waktuku untuk anak-anak kita dan perjuanganku.

Kau ajarkan aku menghiasi diri ini dengan akhlak dan keikhlasan. Kau bantu aku agar menjaga lisan dan kesabaran.  Allah telah mempertemukanku dengan Mujahid terbaik untukku, karna kau pun tak pernah lepas dari mempekuat dirimu dengan taqwa dan keteguhan untuk menjagaku dan anak-anak kita. Ketawadhuanmu membuat ukiran cinta dihatiku kian rumit.

Terimakasih yaa cinta, atas dedikasimu padaku dan anak-anakmu. Tanpamu mungkin aku tak mampu mengenal dien ini secara baik, tanpamu mungkin aku lemah mengenalkan dien ini pada anak-anak kita. Tanpamu mungkin kini ku rapuh dalam menjalani indahnya mengenal agama Allah. Betapa aku bersyukur karna Allah mencintaiku dan mencintaimu sehingga kita dipertemukannya dalam Naungan CintaNya.

Ingatlah sayang, cinta kita hanyalah aplikasi kecintaan kita pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tak ada cinta yang patut dijunjung tinggi selain cintaNya. Yakinlah bahwa aku hanya ingin mencintaimu karna Allah.
Maka sayang  “ Cintailah aku Karna Allah “

~•♥•~Menuju Gerbang Rumah Tangga, Islamikah Walimah Nikahmu???~•♥•~



Allah telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, supaya muncul suatu ketenangan, kesenangan, ketentraman, kedamaian dan kebahagiaan, Sudah tradisi, Syawal menjadi musim pernikahan. Mungkin kamu adalah salah satu calon mempelai yang akan menggenapkan separuh dien itu. Namun di balik gebyar acara pernikahan, sesungguhnya ada rasa miris di hati tatkala prosesi yang ada tidak syar’i. Mulai dari akad nikah yang menyandingkan calon pengantin padahal keduanya belum sah satu sama lain, hingga acara resepsi yang campur baur atau ikhtilat dan buka aurat.

Sobat muslimah, tak mudah memang hidup di zaman ketika syariat Islam tak diterapkan secara formal. Namun jangan berkecil hati. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan terutama pada hari bahagiamu ini. Maksimalkan ikhtiar untuk mempunyai pernikahan syar’i yang insya Allah terselenggara cuma sekali seumur hidup ini. Jangan sampai memakai rumus terbalik “nikah kan cuma sekali, jadi buka aurat sesekali bolehlah.” Na’udzubillah.

Banyak sekali keluarga mempelai yang memakai dalih ini. Padahal sesuatu yang sekali seumur hidup itu jangan sampai malah membawa dosa yang pasti akan dibawa sampaimati. Ini pernikahanmu. Ini gerbang kehidupanmu yang akan kamu tapaki hingga ujung waktu kelak. Bila sesuatu yang suci tidak diawali dengan kebaikan, maka jangan berharap langkah ke depan akan barokah.
…Banyak keluarga yang berdalih “nikah kan cuma sekali, jadi buka aurat sesekali bolehlah”…


Jangan berdiam diri saja melihat ada kemungkaran di depan mata. Rasulullah mengindikasikan tingkat keimanan seseorang itu dengan amal perbuatannya. Kamu bisa merubah dengan tanganmu misalnya langsung turun tangan untuk mendesain pernikahan yang islami. Bila ini tidak mampu kamu lakukan, kamu bisa memberi masukan berupa nasihat dan kata-kata yang penuh hikmah pada anggota keluarga agar menyetujui bentuk akad nikah dan walimah yang islami. Bila ini juga tak bisa kamu lakukan, maka ingkarilah dalam hati. Dan ini adalah selemah-lemahnya iman.Jangan sampai mengingkari dalam hati pun kamu tak mampu. Mengingkari dalam hati ini terpancar pada sikap dan ekspresi wajahmu. Karena sesungguhnya mata adalah cermin hati. Akan aneh bila ada seorang muslimah yang sering berdakwah ke mana-mana tentangtatacara pernikahan Islami tapi malah ketika gilirannya tiba, ia dengan riang gembira menyelenggarakan walimah yang melanggar hokum syara’. Mulai dari dilepasnya jilbab (baju panjang seperti jubah yang menutupi baju dalam) dan diganti dengan jarit dan kebaya, hingga para tamu yang campur baur dan tidak tersedianya kursi untuk duduk pada saat makan.Disinilah dibutuhkan selarasnya kata dan perbuatan. Jangan hanya pandai berbicara tapi tak bisa mengamalkan. Sungguh besar kemurkaan Allah apabila ini yang terjadi.“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang kamu tidak kerjakan? Amat besar kemurkaan Allah bila kalian hanya berkata apa-apa yang kalian tidak perbuat” (Ash-Shaff -3).
…Upayakan secara maksimal untuk menyelamatkan walimah nikah sesuai syariah…


Memang seharusnya, jauh hari sebelum hari H, kamu sudah bergerak untuk memahamkan keluarga. Lobi sana-sini dan daya tawar kamu dipertaruhkan untuk menyelenggarakan sebuah pernikahan yang islami agar barokah. Tapi bila nasi sudah menjadi bubur alias sudah terlanjur hari H di depan mata dan keluarga menolak mentah-mentah keinginanmu, banyak istigfar saja. Tapi terus upayakan mencari celah untuk melunakkan hati mereka. Kamu bisa mencoba meminta bantuan salah seorang teman bila upayamu sendiri sudah mentok. Siapa tahu bila orang lain yang menyampaikan keluargamu mau dengar, iya kan? Selebihnya serahkan pada Allah. Yang penting kamu sudah berupaya maksimal untuk menyelamatkan walimah nikah sesuai syariah.

..**Terimakasih Karena Membuatku Merasa Sempurna**..


Keyakinan akan kehadiran seorang kekasih yang menjadi pendamping tentu disertai dengan keyakinan atas pilihan-Nya. Pilihan-Nya tak akan pernah salah bukan?

Banyak wanita yang sudah menjadi seorang istri mengeluh karena Allah Azza Wa Jalla tidak memilihkan orang yang tepat untuknya, hanya karena dia merasa bahwa orang yang Allah pilihkan tidak sesuai dengan harapan.
Inginnya yang romantis dan perhatian, tapi ketika menikah ternyata pasangan kita jarang sekali menunjukkan sisi romantisnya. Sebagai seorang wanita tentu hal semacam ini akan menimbulkan rasa yang luar biasa tidak menyenangkan, karena wanita memang selalu ingin diperhatikan.
Akhirnya tidak bisa dihindari lagi adanya sedikit konflik, pertengkaran, bahkan awalnya pertengkaran kecil bisa berubah menjadi pertengkaran yang besar. Maklum saja, perasaan wanita memang lebih sensitif daripada laki-laki. Kadang wanita lebih memilih diam ketika merasa pasangannya tidak sesuai dengan yang diinginkan, sedangkan laki-laki lebih sering tidak sensitif atau peka dengan perasaan pasangannya.
Konon, ngambek lah yang jadi andalan senjata perempuan kalau pasangannya tidak juga mengerti kemauannya alias cuek. Walaupun tidak semuanya saya rasa, tapi kebanyakan mengandalkan senjata yang satu ini. Yaa…terkadang dengan ngambek, bercucuran air mata, pasangan kita justru akan lebih paham, sehingga kaum hawa sering diidentikkan dengan ngambekan dan air mata.
Sebenarnya banyak dari kita yang sudah paham, bahwa setiap dari kita harus menerima pasangan masing-masing dan tentu saja harus mau hidup dengan hal itu. Bahkan kita terkadang lupa bahwa pernikahan bukan hanya menerima apa yang terlihat tapi harus mau menerima perbedaan, karena pernikahan adalah bertemunya dua pihak dengan latar belakang berbeda yang membuat masing-masing diri kita harus mengerti agar kita mampu mengubah pandangan diri menjadi versi yang disukai pasangan kita.
Buat saya,betapapun cueknya, leceknya suami saya ataupun tukang nangis, ngambekannya, cerewetnya istri saya, dia tetaplah orang yang paling terkasih, tak soal bagaimanapun dia. Dan seharusnya perasaan itu abadi bukan hanya kasih-kasihan ketika di awal pernikahan dan standar di tengah bahkan hancur di akhir. Nggak banget deh!
Saya jadi menyadari bahwa tidak mudah melewati bilangan tahun pernikahan, melihat sepasang suami istri berjalan begandengan tangan meskipun sudah berusia renta membuat saya selalu berpikir, bagaimana mereka masih bisa mesra dengan melewati tahun-tahun yang saya rasa tidaklah mudah dan apakah saya atau kita bisa melewati tahun-tahun pernikahan sama seperti mereka? Tentu saja jawabannya ada pada setiap diri kita, mau dibawa kemana arah pernikahan ini sehingga bisa tercipta suasana SAMARA di rumah kita.
Salah satunya dengan menerima ketidak sempurnaan pasangan kita yang justru membuat kita akan tumbuh menjadi pribadi yang merasa bahwa ketidaksempurnaan pasangan kita adalah penyempurna diri kita. Karena jelas diri kita pun tidaklah sempurna, kita punya kekurangan walaupun kita pasti memiliki kelebihan.
Dengan ketidaksempurnaan itulah, kita merubah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dengan mencintai apa yang justru tidak sempurna pada diri pasangan kita. Bukankah ketika kita memutuskan untuk mencintai seseorang artinya kita juga memutuskan untuk menerima apapun kekurangan dari pasangan kita, dan ingat, lakukanlah penerimaan itu jangan hanya dikatakan saja. Di awal pernikahan selalu berkata akan menerima segala kekurangan, namun setelah tahun demi tahun lewat, kata itu hanyalah tinggal kata, yang ada justru membandingkan pasangan kita dengan orang lain. Berbahaya sekali.
Sudah sepatutnya ketika kita memutuskan berkata akan menerima, maka perilaku kita terhadap pasangan kitapun harus memperlihatkan bahwa kita menerima kekurangan pasangan kita. Jadilah pribadi yang benar-benar utuh menerima ketidaksempurnaan pasangan kita menjadi penyempurna diri kita. Karena saya yakin, dibalik pribadi yang berbeda justru ada pribadi yang saling melengkapi.
***
Sayang…
Bukanlah harta atau tahta yang membuatku ada disisimu…
Tapi senyummu padaku di setiap ketidakberdayaanku…
Terimakasih karena membuatku merasa sempurna…
Kasih…
Ijinkan aku mencinta pada ketidaksempurnaanmu..
Karenanya aku merasa diri ini menjadi sempurna…
Terimakasih karena mengajariku merasa sempurna…