Monday 14 March 2011

Akhi,ku tunggu pinanganmu…!!!

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..

Akhi..
Tak ingin kami termangu dalam penantian panjang,hanya menunggu engkau untuk menjemput kami. Kadangkala kamimenangis tersedu,mengingat usia yang kian mendekati masa di mana pesona kian memudar. Kami takut bila engkau tak besegera,kami tak mampu menahan waktu atas Nya. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Jangan engkau puja puji kami bila pujianmu hanyalah janji-janji yang tak menentu. Hanya membuatku terlena dan terbuai hingga kami lupa bahwa kita sedang bermaksiat. Kau puji diriku,tapi kau hanya ingin membuatku tersenyum dan makin terbuai rayuanmu. Tidak.. tidak akhi,kami ingin kau puji setelah kau halal bagiku. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Tak akan kami langgar iffah ku dengan ajakan khalwat dari mu. Engkaupun sebenarnya tau,hal itu hanya akan menimbulkan badai kelabu yang membuat kita tak berdaya karna pihak ketiga yang tak lain syetan yang ada di dekat kita. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Jagalah sikapmu pada kami,maka akankami jaga sikapku padamu,kami lemah akan sanjunganmu. Kecintaan ini ingin kami persembahkan kelak untuk suami,cinta nan kasih ini yang akan kami tuai untuk mencari ke ridhoan suami kelak. Jadi bagaimana mungkin kami mencinta pada hal yang tidak halal bagi kami, tentu Allah tak akan pernah ridho pada kami. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Jilbabku untuk melindungi kehormatan kami,santun kami untuk menjaga iffah . Jangan kau lenakan kami agar kami lepas kehormatan di hadapanmu sebelum engkau halal bagi kami. kami ingin engkau ikut menjaga kehormatan kami dengan menjaga kami,bukan malah membawa pada kenistaan. Agar kau mampu menjaga kami secara utuh,Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
kami memang tak sesempurna Aisyah dalam kecerdasan nya ataupun Fatimah dengan kelembutannya. Tapi kamiakan berusaha cerdas layaknya Aisyah dalam naunganmu dan kami akan berusaha selembut Fatimah dalam menenangkanmu.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

Akhi..
Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar,tapi kau akan menjadi hebat layaknya Ali ketika kau menjaga kami dalam kelemahan kami dan kau akan sekuat Umar agar kami tidak selalu menjadi tulang yang bengkok. Kami butuh imam yang bisa menjaga ke imanan,bukan yang mebawa kami pada jurang maksiat. Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..
Sungguh,kami memang tidak mampu menahan kala kami jatuh hati,tapi kami tak akan mengobral pesona kami hanya karna cinta yang menuntut nafsu pada keramahan syetan pada kami. Bukanlah jatuh cinta bila kau ajak kami pada kemaksiatan. Bila kau memang jatuh cinta pada kami,jangan kau bebankan deritamu pada hati yang akan memuntutmu untuk berbuat nista. Ijinkan kami menjaga hatimu,agar kita bisa menjelang bersama Jannah Nya.Maka datangilah waliku akhi..ku tunggu pinanganmu..

“Wahai jika engkau memiliki cinta
Dan telah terdorong dengan kerinduan
Maka anggaplah jarak perjalanan itu dekat
Karna kecintaan dan kerelaanmu pada penyeru
Ketika mereka menyeru..!!
Maka katakanlah,kami penuhi panggilanmu.
Seribu kali dengan sempurna
Janganlah kau berpaling
Hanya karna melihat gerimis
Jika engkau melihatnya “( Fii Zilalil Mahabbah )”

Wallahu’alam BiShowwab...

Thursday 3 March 2011

Hari Dimana Umat Islam Di Bantai

Ada suatu kebiasaan jahiliah yang patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop. April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?

Sejarah April Mop
Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.
Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1 April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua, saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal, tentu saja bukan marah sungguhan.
Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu, apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.
Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.
Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.
Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.
Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi, tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah, tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.
Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.
Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.
Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain. Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.
Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.
Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari. (sa/berbagaisumber)

7 Kesesatan Ahmadiyah

1. Mirza Ghulam Ahmad mengaku dirinya sebagai Nabi dan Rasul utusanTuhan, barang siapa yang tidak mempercayainya maka dia telah murtad/kafir.

2. Dia mengaku menerima wahyu yang diturunkan di India, kemudian wahyu itu dikumpulkan menjadi sebuah Kitab Suci yang disebut dengan Kitab SuciTadzkirah.

3. Ahmadiyah memiliki tempat suci sendiri yaitu kota Qadiani dan Rabwahdi India, digunakan oleh mereka sebagai tempat berhajji.

4. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa perintah jihad tidak pernah ada serta mereka fanatik buta dengan keinginan penjajah Inggris. Dan bahwa penjajah Inggris adalah tuan mereka berdasarkan nash kitab suci mereka.

5. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa Allah SWT itu seperti manusia, Dia melakukan puasa, shalat, tidur, bangun, menulis, bersalah bahkan melakukan hubungan seksual (Maha Suci Allah)

6. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa semua pemeluk agama Islam itu kafir, kecuali mereka yang masuk dalam Ahmadiyah.

7. Mereka pun melarang pengikutnya untuk menikah dengan orang lain kecuali dengan sesama pengikut mereka sendiri.

Tentang Cinta

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)"(QS. Ali Imran : 14)

Dari redaksi ayat di atas, kita melihat bahwa "rasa cinta" pada diri manusia adalah sesuatu yang dihiaskan Allah. Atau dengan kata lain, cinta adalah sebuah "perhiasan" yang dianugerahkan Allah pada diri manusia.

Sebuah perhiasan, akan memiliki makna (berfungsi) secara optimal manakala dia ditempatkan pada tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Sebagai contoh, sebuah lukisan karya Leonardo Da Vinci yang harganya bisa mencapai jutaan dollar Amerika, dia akan berfungsi secara optimal manakala diletakkan di sebuah galeri lukis, atau minimal di sebuah ruang tamu yang megah. Coba anda bayangkan jika lukisan itu digantungkan di kamar mandi sebuah toilet umum di kawasan sebuah terminal di Jakarta (yang jelas pasti akan dicolong orang hehehe…).

Demikian juga dengan "cinta", sebuah "perhiasan" anugerah Allah untuk kita manusia. Dia tidak boleh diumbar di sembarang tempat dan di sembarang waktu. Penempatan rasa cinta yang tepat akan menghasilkan optimalisasi fungsi perhiasan tersebut.

Hakikat iman sendiri adalah perasaan cinta yang amat sangat dan tidak tertandingi kepada Allah. Walaupun pada dasarnya manusia juga diberi potensi untuk mencintai dunia (materi). Namun kecintaan kepada dunia tidak boleh menandingi (apalagi melebihi) kecintaan kepada Allah.

(Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapan orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah, dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada Hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka menyesal))

Cinta pada diri manusia bisa dibagi menjadi dua:

1. Cinta yang bersifat thobi’i (tabiat, natural, alamiah) à (QS. 3:14)
2. Cinta yang bersifat syar’i (syari’at) à (QS. 49:7)

Cinta yang thobi’i ada pada manusia semenjak dia lahir. Sedangkan cinta yang bersifat syar’i ditanamkan oleh Allah pada diri orang-orang mu’min.

Cinta yang thobi'i muncul dalam bentuk kecenderungan kepada apa-apa yang diingini (hubbussyahawat) seperti yang diungkapkan dalam Q.S. 3:14. Kata syahwat disini tentunya bukan hanya berarti nafsu libido seperti yang dimaknai dalam bahasa Indonesia. Dari sini lahirlah sikap hubbuttamaluk atau keinginan untuk memiliki yang sifatnya fana.

Cinta yang syar’i landasannya adalah keimanan yang dianugerahkan Allah secara khusus pada diri orang-orang mu’min. Dari sini lahirlah kondisi mawaddah warrohmah (keinginan yang sangat terhadap yang dicintai).

Ciri-ciri adanya Cinta (‘alamatul-hubb)

Ada beberapa ciri yang mengindikasikan bahwa seseorang memiliki rasa cinta terhadap sesuatu.

1. Adanya perasaan ta'jub.
Kata ini diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi “takjub” atau “pesona”. Kecintaan terhadap sesuatu meniscayakan adanya pesona yang terkandung dalam sesuatu yang kita cintai tersebut.
2. Adanya perasaan roja’ (harap) dan khouf (cemas)
Perasaan harap-harap cemas adalah reaksi yang lazim muncul dalam interaksi yang dilandasi oleh rasa cinta. Untuk menyebut sebuah contoh, cobalah tengok acara H2C di salah satu statsiun TV (Loh kok, promosi…)
3. Munculnya perasaan ridho (rela).
Terhadap apapun yang diminta oleh orang yang kita cintai, sejauh itu bisa kita lakukan, maka biasanya kita dengan senang hati melakukannya. Tengoklah ungkapan orang yang sedang dimabuk cinta; Gunung kan kudaki, lautpun kan kuseberangi, dsb dsb.
4. Lahir perilaku dzikr (sering menyebut objek yang di cintai)
5. Muncul sikap tadhhiyyah (pengorbanan)

Prioritas Cinta (al-iitsaru fil hubb)

Islam mengatur prioritas dalam menempatkan rasa cinta, yang seharusnya dita’ati oleh setiap mu’min (QS. 9:24).

1. Prioritas cinta yang pertama adalah Allah Swt.
2. Rasul dan Al-Islam
3. Al-Jihad
4. Al-Mu'min

Tertib Cinta (Marotibul-hubb)

Di awal disampaikan bahwa rasa cinta adalah “perhiasan” yang semestinya ditempatkan pada tempat dan waktu yang tepat. Kecintaan kepada Allah Swt adalah kecintaan tertinggi yang harus kita prioritaskan. Namun demikian, Allah Swt tidak akan pernah mendzolimi manusia dengan mereduksi rasa cinta manusia terhadap hal-hal lain yang bersifat materi. Hanya saja, yang dituntut dari kita adalah menempatkan rasa cinta itu secara proporsional (marotibul-hubb), atau dengan kata lain memberikan proporsi cinta yang tepat terhadap segala sesuatu.

Proporsi seperti apakah yang semestinya kita berikan atau kita tempatkan terhadap sesuatu yang kita cintai?

1. Ta'athuf (artinya kurang lebih: simpati)
Walaupun agak sulit mencari padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia, namun bisa dikatakan bahwa ta’athuf adalah “rasa cinta” terhadap hal yang bersifat materi (madah) atau dunia. Kecintaan terhadap dunia (materi) harus diletakkan sewajarnya dengan tidak berlebih-lebihan. Ingat do’a yang meminta agar Allah meletakkan dunia di "tangan" kita, dan bukan di "hati" kita. Dan banyak ungkapan lain yang mengingatkan kita untuk “tidak terlalu” mencintai dunia. Dari kecintaan terhadap materi (dunia) ini lahirlah sikap intifa (memanfaaatkan).

2. Shobabah (artinya kurang lebih: curahan, menuang)
Tingkatan ini lebih tinggi dari sekedar ta’athuf (simpati). Kecintaan yang bersifat shobabah semestinya di curahkan kepada sesama muslim (Al-muslim). Dari sini lahirlah sikap ukhuwah.

3. As-syauq wal ghorom (kerinduan yang sangat)
Sasaran dari rasa cinta ini adalah Al-mu’min. Dari sini lahir sikap kasih sayang dan pengutamaan (mawaddah wa tafadhol)

4. Al-‘Isyq (Artinya kurang lebih "kemesraan")
Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah asyik-masyuk yang diserap dari istilah ini. Object dari perasaan ini adalah Ar-Rasul dan Al-Islam. Lahir sikap jihad dan pengorbanan (al-jihad wat-tadhhiyyah)

5. At-Taim (kemesraan yang sempurna, yang utama)
Obyek dari kecintaan tertinggi ini adalah tentu saja Allah ‘Azza Wajalla. Dari sini lahirlah sikap 'ubudiyah (penghambaan).

Jika kita menempatkannya secara proporsional, kecintaan terhadap sesuatu tidak mereduksi kecintaan kepada yang lain. Ada satu ungkapan dari Ibnu Taimiyah. : mencinta dicinta tercinta adalah keutamaan mencinta tercinta. Kecintaan kita kepada sesuatu yang dicintai oleh orang yang kita cintai adalah kesempurnaan dalam mencintai orang tercinta.

Allah mencintai Rasulullah. Maka wajib bagi kita untuk mencintai Rasulullah sebagai ungkapan keutamaan cinta kita kepada Allah. Kecintaan kita kepada Rasullulah adalah karena kita cinta kepada Allah.

Karena kecintaan kepada Allah adalah prioritas tertinggi, maka CINTAILAH SEGALA SESUATU ITU KARENA KECINTAAN KITA KEPADA ALLAH.

Pertanyaan :

Bagaimana caranya menimbulkan rasa khauf dan roja’?

Khauf dan roja itu memiliki kaitan yang sangat erat dengan intensitas ibadah kita. Peningkatan ibadah adalah sebuah syarat mutlak untuk menimbulkan rasa khouf dan roja’.

Pola hubungan manuisa dengan Allah bisa diumpamakan seperti di bawah ini:

1. Pola hubungan budak dengan tuannya (QS. 3:102)
Seorang budak biasanya melakukan tugas karena adanya rasa takut (khouf). Jadi, landasan perbuatannya adalah karena takut terhadap tuannya. Lahirlah sikap istiqomah.
* pola hubungan budak-tuan, landasan: khouf / takut, lahir sikap: istiqomah

2. Pola hubungan penjual-pembeli (QS. 9:111)
Dalam kontek ini, Allah adalah pembeli dan kita penjual. Seorang penjual selalu berusaha agar barang yang dijualnya memiliki performance yang bagus. Landasan sikap seorang penjual adalah “harapan” (roja’) untuk mendapatkan keuntungan. Dari sini lahirlah sikap mementingkan kerapihan kerja (itqonul ‘amal)
* pola hubungan penjual-pembeli, landasan: roja’ / harap, lahir sikap: itqonul 'amal (kerapihan kerja)

3. Pola hubungan kekasih (QS. 5:56, 2:165)
Landasan dari pola hubungan ini adalah cinta (mahabbah). Lahirlah sikap ridho
* pola hubungan kekasih, landasan: mahabbah / cinta, lahir sikap: itqonul 'amal (kerapihan kerja)

Untuk menumbuhkan mahabbah kepada Allah caranya adalah dengan taqqorub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). Bukankah kita juga selalu ingin dekat dengan orang yang kita kasihi?

Wallahu a’lam bisshowab.