Friday 30 April 2010

Jauhkanlah Dirimu Dari Cinta Buta

Betapa banyak orang mengalami penyakit cinta buta. Cinta buta itu tidak dapat membedakan antara kemuliaan dan kehinaan. Banyak mereka yang terkena penyakit cinta buta itu, terjatuh ke dalam kehidupan hina dina, tetapi mereka menyangka sebuah kemuliaan. Tak jarang pula mereka yang sudah terkena penyakit cinta buta itu, kehilangan kesadaran dan kehendak sucinya mengenal hakekat kebenaran sejati, Al-haq.

Mengobati cinta buta seseorang harus mengetahui bahwa yang menimpanya adalah sesuatu yang bertentangan dan menafikan tauhidnya kepada Allah. Manusia yang mengalami cinta buta harus menyadari bahwa ketika melakukan semuanya, karena kelalaian hatinya kepada Allah. Ia harus mengetahui dan menyadari untuk bertauhid kepada-Nya, sunnah-sunnah-Nya, dan bukti-bukti Allah.

Melakukan ibadah-ibadah lahir dan bathin, sehingga hati dan pikirannya senantiasa berpikir kepadanya ibadah kepada-Nya. Hendaklah ia memperbanyak kembali dan mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh ketundukkan dan rendah diri. Tidak ada obat yang paling efektif daripada ikhlas hanya kepada Allah. Allah menyebutkan di dalam Al-Qur’an :

“Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih”. (Yusuf : 24)

Penggambaran ayat diatas ini menjelaskan bahwa Allah memalingkan dan menjauhkan Yusuf dari kemungkaran isyq (cinta buta) dan kekejian dengan keikhlasannya. Tidak ada yang dapat menjauhkan kesesatan seseorang kecuali, hanya ketika ia dekat dengan Allah. Jika hati itu bersih suci dan memurnikan amanah hanya kepada Allah, maka idak mungkin orang akan terkena penyakit cinta buta. Cinta buta tidak akan bersemayam di hati seseorang yang selalu mengingat Allah. Sebab cinta buta hanya berada di dalam hati yang kosong. Seperti dikatakan seorang penyair :

“Cintaku pada perempuana itu datang sebelum aku mengenal cinta, Ia datang ke hati yang kosong, kemudian bersaralah ia”.

Maka, hendaklah orang yang berakal mengetahui bahwa secara logika dan syariat dalam hidup ini, ia harus meraih kebaikan dan kemaslahatan atau melengkapinya dan menghindar dari mafsadah. Jika seseorang dihdapkan pada masalah yang ada kandungan masalahat dan mafsadah,maka ia harus memiliki dua prinsip.

Prinsip amali dan prinsip ilmiah. Secara ilmiah mengharuskannya memiliki pengetahuan tentang mana yang lebih kuat segi maslahat atau mafsadahnya? Jika ia telah menemukan mana yang paling banyak masalahatnya, maka seseorang itu harus mengikuti yang palig banyak masalahatnya. Bukan justru mengikuti yang banyak mafsadahnya, meskipun secara pandangan mata, itu sangat baik bagi seseorang.

Seseorang harus memahami bahwa cinta buta itu, tidak ada sama sekali maslahatnya bagi manusia di dunia dan akhirat. Cinta itu dapat menimbulkan mafsadah bagi manusia dalam kategori yang sangat luas dalam kehidupan ini. Diantaranya :

Pertama, manusia akan disibukkan dengan mengingat-ngingat makhluk dan mencintainya, dan dibandingkan dengan zikir dan cinta kepada Allah. Ketahuilah antara cinta dan zikir itu tidak mungkin menyatu dalam hati seseorang, karena keduanya akan bertarung, dan akan menguasainya adalah yang paling kuat.

Kedua, hatinya tersiksa karena ma’syuqnya, dan barangsiapa yang mencintai selain Allah, ia akan tersiksa dengannya. Seorang penyair mengatakan :

“Tak ada yang lebih sengsara di bumi daripada orang yang kasmaran,
Jika ia bertemu dengan orang yang dicintai ia senang,
Kau lihat ia menangis setiap saat,
Karena takut berpisah atau memendam rindu,
Ia juga menangis ketika berada disampingnya karena takut berpisah,
Air mata berlinang ketika berpisah,
Dan air matanya berlinang lagi ketika bertemu".

Cinta buta, meski terkadang dinikmati oleh pelakunya, namun sebenarnya ia merasakan ketersiksaan hati yang paling berat.

Ketiga, Hatinya tertawan dan terhina dalam genggaman orang yang dicintainya. Namun, karena ia mabuk cinta, ia tidak merasakan musibah yang menimpanya.

“Mata melihatnya ia hidup bebas, padahal hakikatnya ia tertawan,
Ia sakit dan berputar dalam lingkaran kutub,
Ia mati meski terlihat fisiknya hidup,
Ia tak punya hak untuk dibangkitkan lagi,
Hatinya hilang tersebut dalam kebodohan,
Ia tak akan kembali sampai mati".

Keempat, ia akan disibukkan oleh ma’syuqnya dari urusan maslahat agama dan dunianya. Tak ada orang yang paling menyia-nyiakan agama dan dunia, melebihi orang sedang dirundung cinta buta. Ia menyia-nyiakan maslahat agamanya, karena hatinya lalai untuk beribadah kepada Allah. Kemaslahatan dalam segi agama terwujud dengan bercahanya hati, dan kecenderungan untuk melakukan ibadah kepada Allah. Sementara itu, cinta kepada keindahan fisik akan menghancurkan semua agama yang dibangunnya.

Kelima, bahaya2 dunia dan akhirat lebih cepat menimpa kepada orang yang dirundung cinta buta, melebihi kecepatan api membakar kayu bakar kering. Ketika hati berdekatan dengan ma’syuqnya ia akan menjauh dari Allah. Jika hati jauh dari Allah, semua jenis marabahaya akan mengancamnya dari segala sisi, karna setan menguasainya. Jika setan telah menguasainya, maka musuh menjadi senang.

Keenam, jika kekuatan setan menguasai seseorang, ia akan merusak akalnya dan memberikan rasa was-was. Bahkan, mungkin tak ada bedanya ia dengan orang gila. Mereka tidak menggunakan akalnya secara layak. Padahal, yang paling berharga bagi manusia adalah akalnya. Akal yang membedakan ia dengan binatang.

Apa yang membuat gila Layla Majnun, tidak lain karena cinta buta. Seperti kata penyair:

Mereka bilang, “Kamu gila (tergila) dengan orang yang kau cintai?,

Engkau menjawab, “Cinta buta lebih dahsyat daripada orang gila”,

Orang yang terserang cinta buta tidak tersadar sepanjang masa,

Sementara orang gila akan siuaman dari kegilaannya”.

Ketujuh, cinta buta akan merusak indra atau mengurangi kepekaannya, baik indra seriya ‘konkrit’ maupun indra maknawi ‘abstrak’,. Kerusakan indra maknawi mengikuti rusaknya hati, sebab jika hati telah rusak, maka organ pengindra lain, seperti mata, lisan, telinga, juga turut rusak. Artinya, ia akan melihat yang buruk pada diri ma’syuq adalah baik juga dan juga sebaliknya.

Imam Ahmad mengatakan, “Cintamu kepada sesuatu membutakanmu dan membuatmu tuli”. Mata hati akan buta melhat keburukan dan kekurangan orang atau sesuatu yang dicintainya, sehingga mata fisiknya tidak mampu melihat hal itu. Telinganya akan tuli mendengarkan celaan orang kepada orang yang dicintainya. Kesenangan-kesenangan itu menutup kekurangan dan aib.

“Kecintaanku kepadamu menutup mataku,

Namun, ketika terlepas cintaku semua aibmu menampakkan diri”.

Maka ketika seseorang mencintai fisik, selanjutnya akan ditandai dengan sakitnya badan, karena mencintai pisik bentuk-bentuk keindahan fisik, bahkan mungkin sampai ada yang mati karenanya. Dan, kisah dari Ibn Abbas, menceritakan ada seoran laki-laki yang sangat kurus, sehingga yang tersisa hanya kulit dan tulang. Ibn Abbas, berkata, “Kenapa dia?”. “Ia terkena jatuh cinta, isyq”. Maka Ibn Abbas berdoa dan belrindung dari Allah sepanjang hari.

Kedelapan, seperti yang disebutkan diatas, bahwa isyq adalah berlebihan dalam mencintai, sehingga orang yang dicintainya sudah pada tingkat menguasai dan mengendalikannya.

“Awalnya ia hanya membutuhkan cinta,
Kemudian setelah ia dapatkan itu, ia berjalan sesuai dengan takdir,
Sehingga, ketika ia masuk dalam dunia cinta yang dalam dan gelap,
Ia menghadapi urusan-urusan yang tak sanggup dipikul,
Meski oleh orang-orang besar sekalipun”.
Wallahu’alam.
eramuslim.com

Keutamaan Menghafal Al-Qur'an

Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur'an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan menghafal Qur'an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.

Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur'an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur'an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur'an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, 'Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat'" (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur'an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

2. Al Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)

Kepada hafizh Al Qur'an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur'an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur'an berarti mengagungkan Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur'an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)


Fadhail Akhirat

1. Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

2. Hifzhul Qur'an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

3. Para penghafal Al Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)

4. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

5. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)

6. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

7. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur'an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do'anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur'an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur'an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur'an. Allahumma amin" (dian)

Maraji':
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur'an Da'iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Qur?an

Tuesday 27 April 2010

Penyakit Hati



Keengganan untuk terikat pada hukum2 yang telah diterapkan Rosululloh saw terutama dalam hal syariat sebagai inti pelaksanaan Islam akan berakibat semakin banyak penyakit yang bermunculan. Atau apapun yang intinya adalah untuk mengikat manusia agar senantiasa patuh menepati kaidah-kaidah yang sudah ditetapkan RosulNYA. Dalam hal ini saya tidak akan membatasi baik itu figh ataupun syariat ataupun istilah dan struktur yang lebih benar, dalam artian apakah figh itu bagian dari syariat atau sebaliknya yang pada intinya adalah pengikat baik dari wilayah terkecil (pribadi) sampai pada suatu bangsa bahkan dunia.

Untuk lebih memfokuskan bahasan terlebih dahulu dipahami konteksnya yaitu penyakit yang dimaksudkan disini. Sebagai pengukur mudah adalah dapat diamati dari gejala2 psikis, akan ketidak puasan dan mengarah pada pemenuhan/pemuasan hawa nafsu yang tidak pernah berujung bahkan menuntun seseorang untuk terus memenuhinya/memperturutkan/menuhankan sampai tidak lagi sadar ia telah diselimuti maksiat. Jika nafsu sudah menyelimutinya maka arahan apapun tidak mampu menyadarkannya kecuali pada kondisi tertentu dimana ia mengalami benturan atau suatu kejadian dahysat yang mampu menyadarkannya, namun demikian tidak semuanya juga berujung pada kesadaran walau sampai ajal menjemput. Naudzubillah.

Sebagai panduan awal cobalah berpetualang melihat pemikiran-pemikiran yang berkembang dan facebook cukup untuk dijadikan sarana untuk mencermatinya, dan perubahan drastis yang ada dalam masyarakat bisa kita amati melalui berita. Akankah kita tutup mata dengan realita yang ada? Minimal bisa menjadi ajang penyadaran jika kita memang peduli, jika kita punya pengetahuan untuk menyuarakan dengan menyeru kepada kebaikan kenapa tidak? Tentunya suatu kedholiman jika tidak mempedulikannya dan bagaimanapun juga... jika kita mampu memberi gambarakan tentang kondisi yang akan datang dimana pengaruh sosial begitu kuat untuk membentuk persepsi, kemudian persepsi akan menentukan seseorang dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Nah untuk seterusnya silahkan direntetkan... mungkin awalnya hanya penyakit hati namun selanjutnya sangat menentukan.

Sudah jadi warisan penjajah bahwa Islam diberi ruang yang teramat sempit, namun sayangnya ketika ada tindakan anarki selalu dikait-kaitkan dengan agama, begitu juga ketika agama tidak mampu mengikat penganutnya. Namun jika kita cukup arif mendengarkan persepsi yang berkembang sekarang ambilah sebagai penggugah, dengan asumsi 'apakah benar apa yang mereka tuduhkan?' jika tidak kenapa kita diam saja? Bagaimana jika mereka yang tidak tahu lebih vokal/lantang dibanding yang paham?

Jika kita cukup diam saja tidak berupaya apa-apa alasan apa yang mampu mencegah adzabNYA? Dengan alasan apa kita mempertanggung jawabkan keIslaman kita? Mari kita kenali realita dengan penuh kesadaran, memang terasalah berat walaupun untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup sudah cukup memusingkan. Namun cobalah tembus segala keraguan tersebut karena semuanya adalah penguji dan pada dasarnya ketakutan2 dalam menjalankan perintahNYA secara kaffah hanyalah ketakutan yang tidak mendasar.

Pada ayat dibawah ini patutlah kita renungkan, bukan sekedar memahami teksnya saja namun lebih kepada objek yang ditunjukkannya. Yang mana turunya suatu ayat berkenaan dengan suatu kejadian yang artinya bersentuhan langsung dengan realita. Dan apabila kita sering merenungkannya dijadikan komunikasi diri niscaya dapat mengenali objek yang ditunjukannya.

Mungkin sebagian ada yang menganggap saya suka mengartikan Al-Qur'an seenaknya, kalaupun 'ya' saya disini sebatas usaha untuk mengingatkan dan sangat membuka diri untuk diingatkan juga apabila pemahaman saya salah. Hanya saja saya pribadi akan lebih menekankan untuk memahami objek/persoalan yg ditunjukanya; sebagai pedoman orang yang mengimaninya.

Dalam beberapa perkara saya melihat banyak orang yang larut dengan persepsinya dan setelah dipahami dan dikoreksi katanya dapat sumber 'dari anu', namun setelah dicek apakah anda yakin bahwa yang ditunjuk sepenulis seperti yg anda pahami? Dia tidak mampu menjawab.

Bagaiamana dengan orang yang selalu mempelajari Al-Qur'an namun kenyataanya mencari kesalahan2an atau tidak menghiraukannya? Apakah ia bisa mendapatkan petunjuk darinya? Bagaimana dengan orang yang selalu memaksakan diri untuk memahami namun tidak menyadari ada faktor penentu yang akan membukakan pemahamannya yaitu pemeliharanya? Dan selebihnya kembali kepada ralitas apakah kita dapat mengenali objek yang ditunjukinya? Dan selebihnya pertanyakanlah seberapa kemauan dan kepedulian diri kita untuk mengatasi berbagai persoalan. Jika saya seolah terlalu memaksa untuk berjuang di jalan ini (agama Islam) karena penyelurusan saya sudah sampai bahwa dari sinilah semua akar permasalahan yang ada, yaitu enggan terikat (lalim).

Silahkan buat yang punya Al-Qur'an untuk mencari tahu seputar 'penyakit hati' dan pahami betul rentetannya.

Al-Hajj :

22:51. Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman); mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka.

22:52. Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

22:53. agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh setan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang lalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,

22:54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.

22:55. Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu-raguan terhadap Al Qur'an, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat.

Empat Wanita Dalam Surga dan Empat Wanita Dalam Neraka Pesan Baru



A. 4 Wanita Dalam Surga :
1. Wanita yang menjaga diri dari berbuat haram, berbakti pada Allah swt, Rasul dan suaminya.
2. Wanita yang menerima dengan senang hati keadaan serba kekurangan dengan suaminya dan banyak keturunannya serta penyabar.
3. Wanita yang bersifat pemalu dan bila suaminya pergi ia menjaga diri dan harta suaminya dan jika suaminya datang ia mengekang mulutnya dari perbuatan yang tidak layak.
4. Wanita yang ditinggal mati suaminya dan mempunyai anak masih kecil lalu menahan dirinya untuk kawin lagi karena ingin mengurus anak-anak dan mendidik serta memperlakukannya dengan baik, dan bersedia kawin lagi karena khawatir anaknya akan sia-sia / terlantar.

B. Wanita Dalam Neraka ( kecuali telah bertobat) :
1. Wanita yang mulutnya jelek pada suaminya dan jika suaminya pergi ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminya datang ia memaki / memarahinya.
2. Wanita yang memaksa suaminya membeli apa yang suaminya tidak mampu.
3. Wanita yang tidak menutupi dirinya dari laki-laki lain dan keluar rumah dengan menampakkan perhiasan dan kecantikannya untuk menarik perhatian laki-laki lain.
4. Wanita yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur serta tidak berbakti pada Allah swt dan suaminya.

C. 10 MACAM SIKSAAN WANITA DI NERAKA
1. Wanita yang digantung rambutnya dan otaknya mendidih karena tidak menutup rambutnya.
2. Wanita yang digantung lidahnya, dan tangannya dikeluarkan dari punggungnya sedang cairan aspal panas dituangkan pada tenggorokannya, karena menyakiti hati suaminya dengan lidahnya / kata-katanya.
3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya karena menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya.
4. Wanita yang diikat dengan tangannya karena keluar rumah tanpa izin suami dan tidak mandi wajib dari haid dan nifas.
5. Wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya sampai ke ubun-ubun, dibelit dan disengati ular dan kalajengking karena dia mampu untuk mengerjakan shalat dan puasa tapi tidak mengerjakannya dan tidak mau wudhu dan mandi wajib.
6. Wanita yang memakan badannya sendiri karena bersolek untuk dilihat laki-laki lain dan suka membicarakan aib orang lain.
7. Wanita yang menggunting-gunting badannya karena suka memanjakan diri ( ingin terkenal ) dan mempertontonkan perhiasannya di depan orang banyak sehingga tertarik padanya.
8. Wanita berkepala babi dan badannya seperti keledai karena dia suka berdusta dan mengadu domba.
9. Wanita berbentuk seperti anjing dan api dimasukkan dari mulut hingga keluar dari duburnya dan malaikat memukul-mukul kepalanya karena dia ahli fitnah dan suka marah-marah pada suaminya.
10. Wanita diikat kedua kakinya sampai ke payudara dan kedua tangannya sampai ke ubun-ubun dan disengati ular dan kalajengking karena ia telah mempersilahkan laki-laki lain untuk berzina dengannya.

D. Perhiasan :
“ Wanita mana saja yang memakai kalung untuk dipamerkan kepada orang lain, maka di hari kiamat ia akan dikalungi api neraka sebesar kalung itu dan bila memakai anting-anting untuk dipamerkan maka telinganya akan digantungi api neraka sebesar anting-anting itu “. ( Nasai )

E. Parfum :
• “ Jika seorang wanita memakai minyak wangi selain untuk suaminya, maka sesungguhnya itu adalah api neraka dan suatu aib yang buruk.” (Thabrani ).
• “ Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian dan melewati kumpulan orang-orang sehingga mereka mencium bau harumnya, maka ia adalah pezina “.( Nasa`I , Ahmad, Hakim )
• Ibnu Abbas ra. Berkata, Nabi saw bersabda :
“ Seorang perempuan, apabila keluar dari pintu rumahnya dengan berhias dan memakai wangi-wangian, sedang suaminya ridha padanya (dengan hal itu), maka dibangunkan untuk suaminya itu sebuah rumah di neraka sebanyak langkah yang dilangkahkannya ( istrinya ).

Mata oh Mata, Kenapa Engkau Liar?


Babak 1

Sop: Kau tahu tak, Zetty tu dulu free hair.. Tiba-tiba je datang kesedaran nak pakai tudung.
Meon: Ye ke??!! macam tak percaya je..
Sop: Ha ah.. ok gak la.. dalam majalah sekolah ada lagi gambar dia.. kau nak tengok?

Babak 2

Pada suatu hari Sop dan Meon sedang berjalan-jalan di kotaraya London. Tiba-tiba mereka terlihat kelibat seorang wanita bertudung labuh ala-ala KCB. 

Sop: eh, ada gadis mcam dalam KCB la...
Meon: Mana? Mana? Mana?
Sop: tuuu...tengah jalan ramai2 depan Madame Tusod..
Meon: ooooooo..... macam kenal, yang pakai tudung kaler merah jambu tu ke?

Babak 3

Sop dan Meon menyambung kembara cuti Easter mereka di bandaraya Dublin. Cuaca semakin panas.

Sop: astaghfirullahal azim, singkatnya skirt minah saleh tu...tak solehah langsung...! !
Meon: eh ye ke? yang mana satu?  Yang skirt oren tu ke?
Sop: tak, yang kaler biru , blouse biru muda tu..
Meon: Ha ah la..betul lah cakap kau...


Ada apa dengan mata?

Untuk jadi hebat, kita perlu menutup dan menundukkan pandangan. Ini bukanlah bermaksud semuanya kena pejamkan mata 24 jam (penat juga tu), atau membina dinding dan tembok batu sepanjang masa atau semasa kuliah-kuliah agama sahaja, tetapi menjaga dan memelihara kedua mata kita daripada MENJADI LIAR.

Apabila datangnya peluang terbentang di hadapan kita, samada semasa sedang berseorangan, atau sedang berdua bersama rakan karib, atau bersama masyarakat umum, kita mestilah bertindak SEGERA dan PINTAR untuk tidak mengamati kecantikan wanita yang terbentang dan segeralah mengalihkan pandangan daripadanya sambil bersyukur dan beristighfar.

''Alhamdulillah, Allah jaga mata dan hati aku. Ya Allah, ampunlah dosa aku, moga Allah beri yang lebih baik''

Allah berfirman;

"Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar." - [67:12] 

Kalau dahulu dia tidak bertudung, atau kurang menutup aurat, perlukah kita menatap gamabr gambar 'lama' itu lagi? Fear Allah brothers... malulah sebab mereka itu sudah diberikan hidayahnya.. Kita bila lagi?

Kalau ternampak kelibat wanita yang berjilbab dan menutup aurat samada di majlis ilmu atau di jalanan, malulah dan pandanglah tempat lain. Itu bukan HAQ mu.. Allah boleh ganti dengan yang lebih baik.

Kalau diberikan peluang melihat aurat wanita, takut dan malulah, kerana itu akan merendahkan darjat matamu dan merosakkan amal, sekaligus hati menjadi lali dan tidak tenteram.

End of part one for Brothers.. please try this at home