Tuesday 1 June 2010

Antara Pengorbanan dan Cinta

Dedy Kartadji 11 Mei jam 18:17 Balas
Di dalam Gua Tsur Rasululloh saw dan Abu Bakar ra bersembunyi dari kejaran kaum Quraisy. Rasa lelah mengharuskan mereka beristirahat. Dan Abu bakar pun mempersilahkan kedua pahanya untuk dijadikan bantalan kepala Rasulullah. Keadaan begitu hening saat keduanya melepas lelah. Rasulullah saw memejamkan matanya sementara Abu Bakar ra mengawasi. Dalam penggalan waktu istirahat mereka, Abu Bakar yang terjaga melihat ular mendekati tempat mereka berdua. Keringat dingin mengucur dari dahinya saat ular itu semakin mendekati kakinya. Hingga akhirnya sang ular menusukan taring tajamnya pada salah satu kaki Abu Bakar ra. Abu bakar berusaha menahan sakit dengan tidak menggerakan tubuhnya. Matanya berderai merasakan betapa sakit luka yang di derita. Hingga Rasululloh terbangun dan terkejut melihat keadaan sahabatnya. Sambil menahan rasa sakit bertuturlah Abu Bakar tentang peristiwa yang menimpanya. Kemudian Rasululloh berkata “Mengapa engkau tidak menghindarinya?” Sambil menahan rasa sakit Abu Bakar ra menjawab “Jika aku menggerakan kakiku, aku takut mengganggu istirahat engkau ya Rasulullah.”

Itulah sepenggal kisah cinta dua orang kekasih Allah. Pengorbanan Abu bakar ra adalah buah dari ketulusan cinta kepada Rasulullah saw. Dan memang seperti itulah seharusnya cinta, ia adalah manifestasi pengorbanan dari sang pecinta kepada yang dicintainya. Pengorbanan menjadi salah satu tolak ukur kedalaman cinta seseorang. Sementara tingkatan tertingginya adalah saat sang pencinta mengorbankan sesuatu yang paling berharga yang dimilikinya demi kebahagiaan orang yang dicintai.

Ibrahim as mematuhi perintah Allah untuk menyembelih anak kesayangannya Ismail as karena cinta, walau saat penyembelihan Allah mengganti dengan seekor domba. Abdurahman Bin Auf mendermakan seluruh hartanya karena cinta, Ali Bin Abi Thalib menggantikan tidur Nabi saat hijrah karena cinta. Khansa menyuruh ketiga putranya berjihad di medan perang karena cinta. Para sahabat Rasulullah berperang demi tegaknya keadilan Islam dengan menggadaikan harta dan jiwa mereka karena cinta. Cinta suci nan hakiki yakni Cinta untuk yang menciptakan cinta, Allah swt. Tak ada parameter yang paling akurat menilai seberapa dalam cinta seseorang kecuali pengorbanan.

Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak merubah (janjinya),( QS.Al Ahzab :23 )

Begitu pula cinta kita kepada manusia, kepada orang tua, pasangan hidup, anak-anak, sahabat dan lainnya. Kebahagiaan bagi pecinta sejati adalah saat ia mampu mempersembahkan kebahagiaan bagi orang yang dicintainya walaupun terkadang harus ditukar dengan sesuatu yang paling berharga yang ia miliki.

Seorang ibu yang sering kali tak peduli dengan keadaan dirinya asalkan anaknya bahagia adalah bentuk pengorbanan atas nama cinta. Seorang ayah bersusah payah bekerja menafkahi keluarganya adalah bentuk pengorbanan atas nama cinta

Cinta dan pengorbanan adalah dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan satu sama lainnya, sayap bagi sang burung untuk menjelajahi cakrawala, angin yang menerbangkan serbuk sari pada sang bunga, embun yang menghadiahi pagi dengan kesegarannya dan ruh bagi raga yang dicipta-Nya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang memiliki semangat pengorbanan. Seperti Rasulullah kepada Tuhannya.

Pentingnya JILBAB bagi kesehatan



Rasulullah bersabda, "Para wanita yang berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud)

Rasulullah bersabda, "Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat.

Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat dalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas.

Majalah kedokteran Inggris tersebut pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da'wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman:

وإذ قالوا اللهم إن كان هذا هو الحق من عندك فأمطر علينا حجارة من السماء أو ائتنا بعذاب أليم (الأنفال: 32)

Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur'an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ( Q.S. Al-Anfaal:32)

Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultraviolet dalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan.

Penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.

Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama.

Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung berkaitan dengan anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari'at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena "adzab dunia" seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih.

Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari'at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???

Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah

Tidak Lemah, Bersedih Hati, dan Berputus Asa


Orang-orang beriman memiliki perjuangan berat dan panjang di jalan Allah. Jalan hidup mereka sering diserang musuh yang jumlahnya sangat banyak dan dengan peralatan yang lebih baik. Akan tetapi, sepanjang mereka berada di jalan Allah, mereka dapat mengatasinya.


Salah satu alasan bagi kemenangan mereka, sebagai orang beriman, mereka melakukan perjuangan dengan semangat dan kegembiraan yang besar. Inilah yang tidak dapat dilakukan oleh orang-orang yang ingkar karena mereka telah mencintai kehidupan dunia, mereka tidak beriman kepada Allah. Mereka takut dan lemah serta mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan.


Sebaliknya, orang-orang beriman tidak mudah dilemahkan karena mereka tahu bahwa Allah selalu bersama mereka dan mereka berharap menjadi orang yang berhasil. Hal ini diterangkan dalam Al-Qur`an, “Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146)


Walaupun demikian, orang-orang beriman membutuhkan ibadah untuk mendapatkan semangat dan kegembiraan ini, karena sangatlah mudah tergelincir dari jalan Allah. Inilah yang diperjuangkan iblis. Pada saat-saat genting, seorang munafik berkata kepada para Sahabat Rasulullah saw. “Hai
penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu,” (al-Ahzab:13)


lalu ia menciptakan keputusasaan serta menimbulkan perasaan kalah. Akan tetapi, orang-orangberiman telah diperingatkan dalam Al-Qur`an mengenai semua faktor keraguan ini, “Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (ar-Ruum:60)


Orang yang beriman hanya bertanggung jawab kepada dirinya dan Allah serta tidak seharusnya terpengaruh oleh kelemahan yang lain. Kekuatan musuh pun tidak dapat memengaruhi dan membuatnya takut. Seluruh hidup orang beriman hanyalah untuk Allah. Mereka akan terus beribadah demi keridhaan-Nya sampai akhir hayat. Pada sebuah ayat dijelaskan, “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali Imran: 139) “Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.” (an-Nisaa`: 104)

Sumber : Yakinlah Allah Dekat Bersama Kita
Dhuha.net

Pahala Takut Kepada Allah

Dalam sebuah hadits Qudsi, ada riwayat mengenai balasan yang diberikan Allah kepada orang yang takut kepada-Nya.
Rasulullah saw bersabda,
“Ada seorang lelaki yang tidak pernah berbuat kebajikan sama sekali. Lelaki berwasiat kepada keluarganya, ‘Jika aku mati, maka bakarlah aku hingga lumat menjadi abu.
Kemudian, taburkanlah sebagian abu itu di daratan, dan sebagian lagi di laut. Demi Allah, jika Allah sampai menghisabku, pasti Dia akan mengazabku dengan azab yang tidak pernah ditimpakan kepada seorang pun di alam semesta!’
Tatkala lelaki itu meninggal, keluarganya melaksanakan apa yang telah dia wasiatkan kepada mereka. Lalu, Allah memerintahkan daratan untuk mengumpulkan abu yang disebar di daratan itu dan memerintahkan lautan untuk mengumpulkan debu yang disebar di lautan itu.
Kemudian, Allah SWT bertanya kepada lelaki itu (setelah dihidupkan kembali), ‘Mengapa kau lakukan ini?’
Lelaki itu menjawab, ‘karena aku takut kepada-Mu Tuhanku, dan Engkau lebih tahu itu.’
Allah SWT lalu mengampuninya.”

Kisah dalam hadits Qudsi ini begitu menggelitik dan penuh hikmah. Seseorang yang selalu berbuat maksiat dan tidak pernah beramal shalih sedikit pun, masih memiliki rasa takut kepada Allah SWT. Keagungan Allah ada di depan matanya, sehingga dia takut akan hisab dan azab Allah atas perbuatannya di dunia.
Ketakutannya ini membuatnya berwasiat bodoh. Setelah mati, dia ingin mayatnya dibakar dan abunya disebar di daratan dan lautan. Dengan bagitu, dia berharap tidak akan bisa dihisab oleh Allah SWT. Dia ingin selamat dari azab Allah SWT. Dia yakin Allah itu ada. Dia pun yakin, hisab allah itu ada dan hisab itu menunggu setelah kematiannya. Dia ingin menyelamatkan dirinya dengan cara menyebar lumatan tubuhnya di darat dan di laut.
Namun, Allah Mahakuasa untuk tetap menghisabnya. Tidak ada yang luput dari hisab-Nya. Pada akhirnya, Allah mengampuni lelaki itu berkat rasa takutnya pada keagungan Allah SWT.
Hikmah yang dapat diambil dari kisah tadi adalah, sekecil apa pun keimanan dalam dada seseorang (yaitu keimanan akan adanya Allah, hisab, dan keadilan Allah) dapat mendatangkan ampunan dan rahmat Allah SWT. Bagaimana jika rasa takut kepada Allah itu dihadirkan setiap saat dengan disertai amal shalih? Tentu, pahala yang disediakan Allah, akan lebih besar dan agung.
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah berfirman dan memberikan kabar gembira, “Dan ada pun orang-orang yang takut kepada keagungan Tuhannya dan menahan diri dari keinginan nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Nazi’aat : 40-41).

10 Strategi Syaitan Membuka Aurat Wanita

Strategi Pertama – Menghilangkan hijab(penutup)

Perubahan zaman dan budaya manusia menyebabkan pakaian lebih berfesyen dan semakin banyak baju yang meredahkan aurat. Pada tahap ini syaitan berbisik kepada wanita dengan berkata bahwa pakaian hanyalah sekadar hiasan dan tidak bersangkutan dengan agama. Justru, tidak mengapa sekiranya memakai pakaian yang membuka aurat. Namun, teknik ini tidak semestinya berkesan terutama kepada wanita yang berpendirian dan percaya bahwa memakai pakaian syar’i ialah satu ibadah dan bukan sekadar berfesyen. Jika hasutan ini gagal, syaitan akan beralih kepada strategi yang lebih licik seperti di bawah.

Strategi Kedua – Membuka bahagian tangan

Aurat wanita meliputi seluruhnya kecuali muka dan tapak tangan. memang menjadi kebiasaan tapak tangan tidak ditutup. Jadi, syaitan mengambil kesempatan ini untuk menghasut wanita dengan berkata {tak mengapakan jika memakai baju lengan pendek....kamu masih pakai tudung..}. Di pasaran pula banyak pakaian berlengan pendek terutamanya fesyen baru. Wanita yang terpedaya pun memakai baju lengan pendek dan ternyata ia kelihatan biasa pada pandangannya maupun pandangan orang lelaki, lalu syaitan berbisik lagi {tidak mengapa kan..?}

Strategi Ketiga – Membuka leher dan dada

Setelah menjadi kebiasaan meredahkan bagian lengan, datang lagi syaitan dan berbisik {tak mengapa kan membuka lengan...sekarang ada fesyen baru yang meredahkan bahagian dada..baju ni terbuka sedikit saja agar kamu tidak terasa panas...} Wanita pun pakailah baju tersebut, daripada meredahkan sedikit hinggalah yang menampakkan lagi bahagian dadanya.

Strategi Keempat – Berpakaian tetapi bertelanjang

Tidak cukup dengan itu, syaitan membawa lagi ide baru. Kali ini syaitan berbisik {baju kamu tu dah biasa ...dah banyaki orang pakai...sekarang ni ada fesyen baru lagi...baju tipis saja dan ketat..boleh kamu tunjukkan bentuk badan kamu yang cantik itu..tak mengapa, sebab potongan baju ni masih panjang...} Maka wanita ini pun memakai baju berfesyen sebegitu sehingga menjadi kebiasaan malah baju yang dipakai semakin ketat dan jarang. Jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi sebagai kasiyat 'ariyat (berpakaian tetapi telanjang)

Strategi Kelima – Membuka sedikit

Setelah memakai pakaian ketat dan jarang, datang lagi syaitan dan berbisik {susah la kalau kamu pakai ketat beginii...klo duduk rasa tak nyaman...kenapa kamu tak cari kain yang dibelah sampai ke lutut...nanti lebih enak kamu klo duduk..tak apa kamu rendahkan sedikit saja yang penting kamu nyaman...} Maka pakailah wanita kain belah yang sebegitu. Ternyata ia memberi kenyamanan dan memudahkan bergerak.

Strategi Keenam – Membuka tapak kaki dan tumit

Syaitan berbisik lagi {tak nyaman lagi kamu pakai pakaian ini...pakaian ini masih panjang walaupun sudah dibelah sampai lutut..kenapa tidak kamu naikan lagi...kamu naikanlah pakaian ini sampai atas paras tumit... kamu akan enak jalan...} Wanita terus mengikut godaan syaitan ini dan memakai pakaian pendek serta ditambah pula dengan sepatu tumit tinggi.

Strategi Ketujuh – Membuka separuh betis

Sekarang, wanita ini sudah biasa memakai pakaian singkat dan ternyata masih kelihatan biasa pada pandangan orang. Syaitan berbisik lagi {fesyen kamu ini masih biasa....kenapa kamu tidak cari fesyen lain yang lebih menonjol..di pasaran banyak rok..tak perlu beli yang pendek banget...yang separuh betis saja..} Sekarang ni syaitan dah menjadi seperti penasihat peribadinya. Maka dituruti hasutan tersebut. Pada tahap ini jilbab sudah tidak dipakai.

Strategi Kelapan – Membuka seluruh betis

Wanita ada berfikir { Betulkah tindakan aku ini? Adakah tidak berselisih dengan wanita zaman nabi dulu ? } Syaitan pula menggunakan muslihat dengan mengaitkan zaman dahulu dengan sekarang. Syaitan berkata {AH!! tidak...sekarang zaman dah berubah..dulu lelaki tak suka kalau perempuan menampakkan auratnya, tetapi lelaki sekarang banyak yang suka..pandangan yang seksi-seksi,..di pasaran banyak pakaian zaman sekarang yang menampakkan seluruh betis....kalau kamu tak ikut kamu akan ketinggalan zaman..} Maka pakailah wanita tersebut pakaian yang menampakkan seluruh betis.

Strategi Kesembilan – Serba mini

Setelah pakaian terlihat seluruh betis menjadi kebiasaan, datang lagi syaitan menghasut {pakaian kamu perlu ada variasi. Jangan pakai yang macam itu saja..kamu perlu pakai rok mini...kamu akan kelihatan lebih seksi dan menawan..} Maka pakailah wanita ini rok mini malahan bukan rok saja yang mini, bajunya, seluarnya, semuanya dah menjadi kecil dan seksi. Bajunya juga sudah bervariasi seperti berlengan pendek, meredahkan bagian dada dan bagian p.......nya. Ada yang dikhaskan untuk berpesta, bersosial, pakaian kerja, pakaian rasmi, pakaian malam dan sebagainya.

Strategi Kesepuluh – Hampir semua terbuka

Muncul pula keinginan untuk mandi di kolam renang terbuka dan pantai. Syaitan berbisik {pakailah bikini..semua di sana pakai itu...kamu ga malu apa..} Wanita ini pun tanpa segan ingin memakai bikini yang hanya menutup bagian dada dan p.......nya. Dia pun bersuka ria terutama apabila semua lelaki memandangnya. Pada tahap ini auratnya sudah tidak diendahkan lagi.