Monday 25 April 2011

Salah Kaprah Kaum Adam & Hawa Memaknai Cinta

Berbicara soal cinta, pasti sangat erat kaitannya dengan dua insan turunan Adam dan Hawa yang tengah dihantam oleh perasaan yang menggelora. Tidak heran, para pujangga cinta terjebak dalam kungkungan panah asmara. Sebagian menganggapnya sebagai cinta sejati!. Sebuah Cinta untuk pertama dan terakhir kalinya, hingga sosoknya seolah tak bisa tergantikan oleh siapapun dan sampai kapanpun (katanya). Wewwww, sangat ironis bukan?

Atas nama cinta, tak sedikit para pujangga cinta rela mengorbankan dirinya untuk sang pujaan hati, bahkan sampai yang dilarang agama pun rela dilakukan. Tidak hanya itu, lebih tragis lagi adalah ketika yang dicinta telah pergi, ia bahkan rela bila harus mengakhiri hidup demi sang kekasih.

Yups!, inilah fakta dari salah kaprahnya sebagian kaum Adam dan Hawa dalam memaknai cinta. Istilah ‘Pacaran’ diartikan sebagai proses peleburan dan pembuktian dari makna cinta. Tentu saja, sebelum menapak ke taraf ‘jadian’ (pacaran) diawali dengan sebuah jalan pendekatan. Mulanya mungkin hanya sekedar menebar pesona lewat telepon, sms, chatting, facebook, twitter dan jalur-jalur lain sebagainya. Rupanya, pepatah Jawa “witing tresno jalaran soko kulino” dijadikan kambing hitam untuk menjadikan dua insan turunan Adam dan Hawa itu semakin dihinggapi “virus merah jambu”.

Singkat cerita, cinta itupun diungkapkan dan dibalas suka cita oleh yang bersangkutan. Mereka pun telah ‘jadian’. Berhentikah kemudian? Rasanya, ada yang kurang jika sebuah ungkapan perasaan itu hanya dilabuhkan pada taraf ‘jadian’ saja. Perlu dicatat, syaitan super lihai menghasut manusia. Sudah sejak kali pertama perasaan cinta itu datang, syaitan sudah membelenggu manusia dalam tipu dayanya. Tentu saja, setelah ‘jadian’, syaitan akan kian membisiki manusia untuk melakukan yang lebih menggoda dari itu.

Dan first date pun dijadwalkan di malam Minggu. Dipilihlah tempat sepi di sebuah taman di pinggiran kota. Berhentikah sampai di sini? Jelas, tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Duduk berdekatan, tangan pun mulai beraksi. Digenggam erat tangan halus si pujaan hati.

Perlu diketahui, ini hanya untuk kencan pertama, belum kencan kedua, ketiga atau bahkan kesekian kalinya. Bisa dipastikan, syaitan tidak akan mungkin membiarkan mereka melakukan itu-itu saja, melainkan lebih dan lebih….. Inikah makna cinta itu bagi mereka, para pujangga cinta?
Bagaimana Islam Memandangnya?

Mencintai seseorang yang berbeda jenis itulah seyogyanya manusia. Sudah sewajarnya manusia yang berbeda jenis tertarik satu dengan yang lain.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita…” (QS Ali Imran 14)

Dalam QS An-Najm 45 Allah juga menjelaskan,

وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالأنْثَى

“Dan bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.”

Sebaliknya, Allah justru melarang manusia yang tidak merasakan cinta pada seseorang yang lawan jenis dan mengalihkan perasaan cinta itu pada kaum sejenis. Bahkan, dalam QS An-Naml 55 Allah menanyai mereka yang mencintai sejenis,

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

“Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).”

Dan Allah pun melaknat mereka sebagaimana dijelaskan pada ayat 58,

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ

“Dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu.”

Lalu, apa salahnya bila insan dunia mencintai seseorang yang dicintainya? Umumnya, perasaan cinta ditorehkan dalam sebuah ikatan hubungan yang bertentangan dengan syariat Islam. Menjalin hubungan dalam hal ini pacaran, sebagai tahap penjajagan hubungan sebelum menapak ke gerbang pernikahan.

Jelaslah, pacaran dalam Islam tidak dituntunkan. Dalam Al-Qur’an saja Allah memerintahkan kepada laki-laki dan wanita yang beriman untuk menundukkan pandangannya (lihat QS An-Nuur 30-31). Rasulullah Saw bersabda,

عَنْ اَبِى اُمَامَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اِيَّاكُمْ وَ اْلخَلْوَةَ بِالنّسَاءِ وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ، مَا خَلاَ رَجُلٌ وَ امْرَأَةٌ اِلاَّ دَخَلَ الشَّيْطَانُ بَيْنَهُمَا، وَ لَيَزْحَمُ رَجُلٌ خِنْزِيْرًا مُتَلَطّخًا بِطِيْنٍ اَوْ حَمْأَةٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ يَزْحَمَ مَنْكِبُهُ مَنْكِبَ امْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ. الطبرانى فى الكبير

Dari Abu Umamah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, Jauhkanlah kalian dari bersepi-sepi dengan wanita. Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, melainkan syaithan masuk diantara mereka. Dan sungguh, seorang laki-laki bersentuhan dengan seekor babi yang berlumuran dengan lumpur adalah lebih baik daripada ia bersentuhan bahu dengan bahu wanita yang tidak halal baginya. [HR. Thabrani dalam
Al-Kabir juz 8, hal. 205, no. 7830, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi 'Ali bin Yazid, dan 'Ubaidillah bin Zahr]

Lalu, bagaimana bisa menggenggam tangan si pujaan hati sedang Rasulullah Saw bersabda,

لاَنْ يُطْعَنَ فِى رَأْسِ اَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ. الطبرانى

Ditikam seorang daripada kamu di kepalanya dengan jarum dari besi itu, adalah lebih baik daripada ia menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya. [HSR. Thabrani]

Pacaran, meski belum sampai melakukan zina, adalah merupakan bentuk hubungan yang tidak halal yang bisa mendekatkan pada zina. Sedang Allah melarang para hamba-Nya mendekati zina.

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al Israa’ 32)

Mendekati zina saja sudah dilarang, apalagi sampai melakukan zina. Nau’udzubillah min dzalik. Lalu, apa yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim dan muslimah dalam hal memaknai cinta?

Memilihnya karena Mencintai-Nya
Tentu saja, Islam sangat menjaga bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim bersikap, termasuk kaitannya dalam hal bagaimana memaknai sebuah ketertarikan dengan lawan jenis. Yang jelas, tidak boleh semena-mena mengungkapkan perasaan ketertarikan itu di luar koridor Islam. Agar orang tak lagi salah kaprah memaknai cinta, penulis hendak membagikan sebuah pemikiran yang Insya Allah akan menyelamatkan kita dari ancaman pergaulan yang menyesatkan, yakni soal bagaimana mengungkapkan perasaan cinta melalui jalan yang dihalalkan oleh-Nya.

Sebelumnya, coba pahami kalimat berikut ini, “Saya memilihnya karena saya mencintai-Nya.” Kata ‘memilih’ dimaksudkan untuk menghindarkan kita dari jebakan salah kaprahnya memaknai cinta, karena sejatinya cinta hanyalah untuk-Nya semata. Kata ini juga dimaksudkan untuk tidak melulu beralasan lantaran ada rasa cinta atau tidak cinta kepada seseorang ketika hendak membina mahligai rumah tangga. Dan dia kita pilih karena kita mencintai-Nya. Karena mencintai-Nya lah kita akan memilih pasangan hidup yang akan mendekatkan kita pada-Nya, bukan malah menjauhkan kita dari-Nya.

Tentu saja, kalimat tersebut diungkapkan dalam suatu wadah yang dibenarkan Islam. Pengungkapannya pun tidak langsung diungkapkan kepada yang bersangkutan, namun harus ada seorang perantara.

Dan ketika kita sudah berada dalam koridor yang dihalalkan, saat itu barulah kita bisa mengungkapkannya langsung kepadanya dalam sebuah kalimat berikut ini, “Saya mencintaimu karena Allah.” Kata ‘cinta’ disini hanya sebatas rasa kasih sayang yang tidak melebihi kadar kecintaan kita kepada-Nya dan ini diungkapkan semata-mata hanya mengharap ridha dari-Nya.

Nah, bukankah pengungkapan cinta yang demikian, itulah cinta yang indah? Cinta diungkapkan melalui jalan yang dihalalkan oleh-Nya, yakni pernikahan. Dan itu kita lakukan tak lain karena kita mencintai-Nya, cinta sebenar-benar cinta.

Lain halnya ketika kita semena-mena mengungkapkan cinta melalui jalan syaitan. Cinta yang awalnya biasa menjadi tidak biasa lagi. Tidak biasa, karena cinta yang dirasa ternyata telah dibumbui oleh nafsu. Begitu dalamnya cinta memasuki relung hati, membuat para pujangga cinta ini kian tak terkendali. Dan mereka pun mendewakan cinta, meninggalkan Sang Pemilik Cinta Yang Hakiki. Pesona syaitan menghipnotis pandangannya hingga mereka berbangga diri lantaran cinta yang dirasa adalah cinta sejati. Ck ck ck…

Sekarang tinggal pilih yang mana, mengungkapkannya dengan jalan yang dihalalkan Allah atau syaitan? Jika mengikuti Allah, maka Insya Allah akan selamat. Namun jika jalan syaitan yang kita ikuti, maka neraka menjadi hunian abadi bagi kita kelak. Naudzubillah…

Pertanyaannya sekarang, bagaimana jika seseorang belum siap melewati gerbang pengungkapan cinta yang dihalalkan ini? Maka jadilah orang yang ‘cerdik’.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: اَتَيْتُ النَّبِيَّ ص عَاشِرَ عَشْرَةٍ فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ اْلاَنْصَارِ فَقَالَ: يَا نَبِيَّ اللهِ، مَنْ اَكْيَسُ النَّاسِ وَ اَحْزَمُ النَّاسِ؟ قَالَ: اَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ، وَ اَكْثَرُهُمْ اِسْتِعْدَادًا لِلْمَوْتِ، اُولئِكَ اْلاَكْيَاسُ ذَهَبُوْا بِشَرَفِ الدُّنْيَا وَ كَرَامَةِ اْلآخِرَةِ. ابن ابى الدنيا فى كتاب الموت و التطبرانى فى الصغير باسناد حسن، و البيهقى فى الزهد، و لفظه: اَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ ص: أَيُّ اْلمُؤْمِنِيْنَ اَفْضَلُ؟ قَالَ: اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. قَالَ: فَاَيُّ اْلمُؤْمِنِيْن اَكْيَسُ؟ قَالَ: اَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَ اَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اِسْتِعْدَادًا، اُولئِكَ اْلاَكْيَاسُ.

Dari Ibnu ‘Umar RA ia berkata : Saya datang kepada Nabi SAW, kami serombongan sebanyak sepuluh orang. Kemudian ada seorang laki-laki Anshar bertanya, “Wahai Nabiyallah, siapa orang yang paling cerdik dan paling teguh diantara manusia ?”. Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling banyak mengingat mati diantara mereka dan orang yang paling banyak mempersiapkan bekal untuk mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdik, mereka pergi dengan membawa kemulyaan dunia dan kemulyaan akhirat”. [HR. Ibnu Abid-Dunya di dalam kitabul-Maut. Thabrani di dalam Ash-Shaghir dengan sanad hasan. Dan Baihaqi juga meriwayatkan di dalam kitabuz-Zuhud, dengan lafadh] : Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, “Siapa diantara orang-orang mukmin itu yang lebih utama ?”. Nabi SAW menjawab, “Orang yang paling baik akhlaqnya diantara mereka”. Orang tersebut bertanya lagi, “Siapakah diantara orang-orang mukmin yang paling cerdik ?”. Nabi SAW menjawab, “Orang yang paling banyak ingat mati diantara mereka, dan orang yang paling baik persiapannya untuk kehidupan selanjutnya. Mereka itulah orang-orang yang cerdik”.

Bagaimanapun menjaga dari sesuatu yang akan menyebabkan kita terjungkal ke neraka adalah hal yang harus kita lakukan. Jangan sampai gelora cinta menduakan Dia dengan si dia. Dia-lah tujuan kita hidup di dunia ini. Dia tidak akan pernah pergi meninggalkan kita sampai kapanpun. Sedang dia, apa dia akan selalu ada dalam kehidupan kita? (frizz)

*Didedikasikan untuk adik-adikku yang kusayangi karena Allah. Keep istiqomah, bro, sis..!!!

Monday 18 April 2011

MANFAAT DARI GERAKAN SHOLAT

Gerakan sholat itu ada hikmahnya loh dan menurut Pengarang buku 'Namaz' yang terkenal, Ashraf F. Nizami menyebut 31 kelebihan sholat. Antaranya ialah menghindarkan kemalasan, mendatangkan kegembiraan, membangkitkan tenaga penyembuhan, mengembangkan fizikal dan minda, MENGELOKKAN STRUKTUR OTAK, MENEGUHKAN MENTAL DAN FIZIKAL, MENAJAMKAN KECERDASAN DAN MENINGKATKAN KEPINTARAN.

berikut ini gerakan sholat beserta hikmahnya..

Spoiler for takbir

1.Takbir


Memberika aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat dilengan untuk diisikan ke mata, telinga, mulut.

Spoiler for sedekap


2.SEDEKAP (Pengisian Pembuluh Darah di Organ-organ Kepala)

Menjepit pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga pembuluh darah ditangan kanan akan mengembang. Pada saat mengangkat tanganmau rukuk semprotan pembuluh darah berkecepatan tinggi di tangan kanan akan mengisi pembuluh darah yang ada di bagian kepala.

Spoiler for rukuk


3.RUKUK (Pelenturan Memori Otak dan Ginjal)

Kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang, merupakan saraf sentral beserta sistem aliran darahnya. Rukuk yang sempurna akan menarik urat pinggang sehingga dapat mencegah sakit pinggang dan sakit ginjal. Tuas sistem keringat yang terdapat di pinggung, pinggang, paha , betis belakang, terpelihara oleh gerakan rukuk, dan tulang leher, serta saluran saraf memori juga terdapat kelenturannya.

Spoiler for i'tidal


4.I’TIDAL (Pencegah Sakit Kepala dan Pinggang)

Posisi I’tidal bangun dari rukuk membuat aliran darah turun langsung dari kepala, menyebabkan bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Sehinga dapat mencegah saraf keseimbangan tubuh kita sangat berguna untuk menghilangkan sakit kepala dan pingsan dengan tiba-tiba.

Spoiler for sujud


5.SUJUD (Pencegahan Koroner dan Stroke)

Pada saat sujud pembuluh darah nadi balik, dikunci dipangkal paha, sehingga tekana darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan di pompa ke kepala. Posisi sujud adalah cara maksimal untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan anggota tubuh di kepala. Posisi dujud adalah teknik terbaik untuk membongkar sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah koroner. Juga membuat pembuluh darah halus di otak mendapat tekanan lebih, sehingga bisa mencegah stroke.

Spoiler for duduk 2 sujud

6.DUDUK 2 SUJUD (Duduk Perkasa)


Tekukan kaki dan jari kaki dapat menyeimbangkan sistem elektrik dan saraf keseimbangan tubuh kita. Posisi duduk 2 sujud memperbaiki dan menjaga kelenturan saraf keperkasaan yang banyak terdapat pada bagian paha dalam, cekungan lutut sampai ibu jari kaki. Akibat lenturnya saraf keperkasaan ini akan mencegah diabetes, prostate dan hernia.

Spoiler for duduk tahiyat awal


7.DUDUK TAHIYYAT AWAL (Duduk Pembakaran)

Posisi duduk ini jika agak lama sehingga lipatan paha dan betis bertemu, akan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki tertakan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki menyebabkan pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakkan ini akan menjegah agar kaki optimal menopang tubuh kita.

Spoiler for duduk tahiyat akhir

8.DUDUK TASYAHHUD AKHIR (Keseimbangan Saraf dan Penyembuhan Wasir)

Posisi duduk ini lebih baik dari bersila. Dalam ilmu yoga kalau pergelangan kaki akan dipegang, lalu tekan diarea cekungan akan berguna untuk membongkar pengapuran dikaki kiri. Duduk ini membuat saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik.
Spoiler for salam

9.SALAM (Terapi Penyakit Kepala)

Gerakan salam jika dilakukan secara maksimal, bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Berkat kontraksi otot-otot di kepala dihasilkan energi panas dan zat-zat yang diperlukkan untuk rehabilitasi jaringan yang rusak. Salam kanan dan kiri secara maksimal, mencegah penyakit kepala dan tengkuk kaku.


 semoga bermanfaat

Cantik, ijinkanku menunduk





Bismillahirrahmanirrahim..

” Gila tu cewek, cantik bener yak!” kata Romi
“Huss..cewek terus dipikiran lu!” kataku.
“Ada cewek cantik gitu, kan sayang kalau disia-siakan nggak dilihat.”
“Masyaallah Romi!”
“Apaan sih Mas, orang dia yang mau dilihatin. Kan mubadzir kalau nggak dilihat” Romi cengengesan.
“Waduh, kalau orang islam pikirannya kayak kamu. Apa kata akhirat?” kataku sambil mengacak rambut adikku.
***
Kembali seorang wanita lewat didepan kami, kali ini wanita berjilbab hijau. Subhanallah..cantik sekali. Aku terkejut lalu aku beristighfar segera aku menundukkan kepalaku.
“Ada apaan sih mas? kok tiba-tiba nunduk gitu” Romi menatapku. Aku kelabakkan ditatap Romi seperti itu.
“Wah Mas grogi yaa sama cewek pakai jilbab tadi! Cuit..cuit..Mas yaa!”
“Apaan sih! justru karna kaum hawa aku hargai, jadi aku tak mau menatapnya terlalu dalam. Takut si syetan ikut-ikutan. Yang rugi kan aku sendiri.”
“Emang penting yaa mas nunduk itu?”
“Yaa penting lah. di Quran kan udah djelaskan bahwa kita disuruh menjaga pandangan. Gak kayak kamu melotot terus kalau ada cewek cantik.”
Aku terkekeh melihat Romi salah tingkah
***
Cantik,ijinkanku menunduk.
Jangan biarkan setiap centi auratmu dinikmati mata-mata jahil yang senang akan warna warni keindahan sesaat. Maka tutuplah auratmu jangan kau bangga atas syetan yang ada atas dirimu.
Cantik, ijinkanku menunduk.
Mataku adalah panah-panah syetan yang ingin menghujamku lewat fitnah auratmu, apakah tak malu dengan pandangan-pandangan  yang menatapmu penuh dengan keinginan? atau kau memang mau auratmu dipandangan karna kau tak pernah mau tahu dengan kemulianmu?
Cantik, ijinkanku menunduk.
Kau memang cantik, kua akui itu. Tapi maaf, kecantikan semu mu telah menutupi keindahan hatimu. Tanpa hijab yang melapisi auratmu kau tak akan pernah merasakan nikmat atas kuasaNya. Dengan hijabmu tanpa kemulianmupun kau hanya ada diatas kehampaan. Maka bantulah kami dengan kesantunanmu.
Cantik, ijinkanku menunduk.
Dari pesona harapan yang membuatku terbuai dan terlalaikan. Bukankah aku juga manusia lemah dan kau manusia penuh pesona, tak mampu kubertahan dengan segala pesona auratmu. Segala upaya kupenuhi agar mata ini menjauh dari pesonamu, tapi ku belum mampu bila kau yang menginginkan mata ini menatapmu. Tidak cantik..tidak..kau tahu kami memang belum sanggup tapi kami berusaha untuk bisa.
Maka Cantik, ijinkanku menunduk.
Menunduk dari segala godaan syetan yang membuatku selalu ingin menatapmu syahdu. Kau perhiasan terindah di dunia ini, ku tak mau dengan mataku ini kau merasa terendahkan. Maka jagalah iffah dan izzahmu dengan semua keteguhan imanmu. Jangan robohkan keimanaku dengan kenistaan, bantulah kami.
Cantik..kau memang teramat cantik, maka ijinkanku menunduk dari panah-panah syetan.
Wallahua’lam bish Shawwab.

Say No To ” Ikhwit ” dan ” Akhwit ”





Bismillahirrahmanirrahim..

” Ukhti, statusmu itu lho selalu membuatku bersemangat, jantungku berdebar-debar, pokoknya ana bangga mengenal ukhti. Maukah ukhti menjadi orang yang mengajarkan ana tentang ilmu…bla..bla..bla..” akhirnya nafsu berbicara.
***
” Akhi, ana kagum dengan status-status akhi di Facebook, jujur saja sana membutuhkan orang yang mau membimbing ana dunia akhirat…bla..bla..bla..” kucing dikasih ikan, susah ditolak.
=================================
Kali ini saya ingin membahas masalah “Ikhwit” (Ikhwan Genit) dan “Akhwit” (Akhwat Genit), karna masalah ini ternyata masih banyak yang tidak menyadarinya.
Seorang ” Ikhwit” sangat senang membuat status-status ‘islami” , namun dibelakang itu semua masih suka chating dengan wanita yang bukan mahram dengan kata-kata mesra, merayu, bahkan membawa agama demi memperlancar aksinya.
Seorang “Ikhwit” akan dengan gencar memakai sok ‘arab’ meski yang dia tahu hanya kata, akhi dan ukhti, juga kata Ta’aruf. Karna menurutnya itu cukup untuk menggaet seorang akhwat dalam rayuan mautnya, mengenalkan sejurus tipu daya syetan. Lalu mengajak wanita untuk ta’arufan padahal ngajak pacaran
Seorang “Ikhwit” akan terus terlihat sempurna didepan akhwat, kata-katanya yang dibuat bijak, atau mengambil dalih-dalih, terlihat sepintar mungkin. Ini semua dilakukan untuk menggaet kaum hawa yang memang mudah terjebak dalam rayuan apalagi kalau melihat sang adam sempurna.
Seorang ” Ikhwit” akan senang dengan chating dengan para akhwat, alasannya sih dakwah, tapi yang dibicarakan jauh dari dakwah. Rayuan-rayuan yang dibungkus dengan gaya-gaya islami semisal : ukhti, jangan lupa sholat tahajjud, doakan saya dan tentu ukhti akan selalu saya doakan agar segera..bla..bla..bla.
***
Seorang “Akhwit” akan selalu berdandan secantik mungkin, untuk menarik si ikhwan terutama ikhwan genit. Dengan pesonanya dia mampu menggaet setiap ikhwan yang menatapnya penuh harap.
Seorang “Akhwit” senang sekali membalas rayuan seorang ikhwan tertuama para ikhwit yang memang sama-sama genit. Tak ada hijab, tak ada adab, tak ada rasa malu. Mereka saling merayu dan bergembira dengan syetan.
Seorang “Akhwit” akan senang dengan kata-kata sok islami untuk mengundang para ikhwit. Bahkan dibumbui kata-kata mesra yang dibungkus secara rapi dengan kata islami yang menyejukkan.
Seorang “Akhwit” sangat senang diberi perhatian lebih, digoda, dirayu. Bahkan membalasnya dengan tak kalah mesra, tak kalah mendayu sehingga ikhwit terpana dengan kata-katanya.
Seorang “Akhwit” senang dengan memperlihatkan lekuk-lekuk auratnya walaupun rambut tertutup kerudun tapi badan berlapis pakaian serba ketat. Menjadikan hal yang wajar seolah-olah bahwa islam memperbolehkannya asalkan aurat tertutup meski dengan pakaian serba ketat.
***
Mari kita perbaiki diri dengan sebaik-baiknya perbaikan, bukan hanya memperbaiki diluarnya saja namun dibelakang masih suka dengan hal-hal maksiat. Meski manusia tidak melihatmu berbuat, yakinlah Allah Azza Wa Jalla melihat perbuatanmu.
Azzam kan diri kita untuk baik dihadapan Allah Azza Wa Jalla, bukan hanya karena dilihat manusia kita menjadi baik. Beranikan diri kita untuk menolak kemaksiatan dalam bentuk apapun, dan jauhkan diri kita dari hal-hal yang merusak akhlaq.
Iffah dan Izzah harus selalu dijaga dan dipertahankan, jangan sampai kita termasuk dalam kriteria “ikhwit” atau ” akhwit”, apalagi didunia serba maya yang hanya dirimu dan dirinya yang tahu, ingatlah bukan hanya kita yang tahu segala yang kita perbuat. Tapi Allah selalu memperhatikan setiap detik apa yang kita lakukan.
“ Ilmu itu adalah pemimpin, takut adalah pengemudi, sedangkan nafsu adalah kuda yang mogok diantara keduanya yang menipu dan berpura-pura. Waspadalah dan jagalah dia dengan siasat ilmu dan kemudikan dia dengan ancaman ketakutan, maka engkau akan mendapatkan apa yang engkau harapkan.”( Umar bin Utsman)
Wallahua’lam bish shawwab.
NB : Maaf bila ada yang tersinggung, ambil yang baik dan buang yang buruk. Tanamkan kebenaran dalam hatimu.

Cintamu di Ujung Dunia






Bismillahirrahmanirrahim..

Seorang wanita dengan bangga menampakkan semua perhiasaannya, bukan hanya aurat yang ditampakkannya tapi juga harta yang dia pakai di tangan, di leher, juga di jari-jarinya. Betapa kekayaannya membuat dirinya begitu kikir.
Hingga di suatu pagi, seorang nenek tua datang menghampirinya.
“Assalamualaikum Nak”kata nenek tua itu.
“Wa’alaikumsalam”kata wanita kikir itu sekenanya. Acuh tak acuh.
“Bolehkah saya meminta minum, Nak?”
“Nggak ada!”
“Sedikit saja,Nak. Hanya untuk menghilangkan rasa dahagaku.”
“Makanya Nek, jangan mau hidup miskin. Buat minum saja susah.”
“Astagfirullah Nak, bukankah engkau seorang kaya. Kenpa kau begitu sulit memberiku air, saya tidak meminta hartamu hanya meminta seteguk air.”
“Tentu..aku memang orang kaya. Tapi air di rumahku terlalu mahal untuk kuberikan padamu. Pergi sana!”
“Semoga Allah mengampunimu Nak. Tak tahu kah kau, bahwa surga menanti orang-orang yang mau bersedekah, bukan orang yang menimbun hartanya demi dunianya.”
“Semudah itu kah surga? Tidak..aku tidak butuh surga!”
Sang Nenek tua terkejut mendengar jawaban wanita itu. Nenek tua itu tak kuasa menahan tangis.
“Cintamu hanya di ujung dunia, Nak. Padahal ada akhirat yang lebih kekal!”
***
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup Serta mendustakan pahala terbaik, Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. (QS. Al Lail (92): 5-11)
Sungguh masih banyak manusia yang sulit melepas kecintaannya pada dunia meski ditukar dengan surga sekalipun. Kecintaan pada harta benda membuat orang buta, bahkan bisa menghancurkan ukhuwah atau silaturahim.
Kadang betapa sulit kita bersedekah, karena merasa diri kita tak mampu untuk itu. Betapa pelit diri kita, padahal Allah telah menjamin sepuluh kali lipat atas apa yang kita sedekahkan. Tapi kita seolah-olah lupa bahwa Allah lah yang mengatur setiap rezeki kita.
Ketakutan habisnya harta membuat kita terlalaikan bahwa masih banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Membuat hati kita buta dan hanya akan sedekah bila ingat saja. Atau justru yang lebih parah bahwa kita tidak percaya dengan rezeki yang diatur Allah Azza Wa Jalla karena rasa kikir yang tidak pernah kita sadari kehadirannya.
Kisah diatas hanyalah contoh semata, masih banyak orang-orang yang menimbum harta mereka karena merasa bahwa harta itu akan habis bila disedekahkan. Tapi mereka lupa bahwa mereka tidak akan membawa harta mereka ketika mati. Harta hilang, pahalapun tak ada. Lalu untuk apa kekikiran itu?
Dunia adalah anugrah, dunia adalah keindahan, tapi dunia juga cobaan. Begitu banyak cobaan yang ada di dunia, semakin kita ingin meraihnya, semakin besar badai yang menghadang. Semakin kita ingin meneguknya habis, semakin kita tak akan pernah puas.
Dunia ibarat air laut; makin banyak orang haus minum darinya makin hauslah ia sampai air itu membunuhnya ( Imam Ja’far )
Wallahua’lam bish shawwab.