Sunday 29 May 2011

Deskripsi Keluarga Sakinah Mawadah Wa Rahmah.


Kenapakah Engkau menikahiku?, karena Aku ingin memilikimu.
Kenapakah Engkau ingin memilikiku?, karena Aku membutuhkanmu.
Kenapakah Engkau membutuhkanku?, karena Aku mencintaimu.
Kenapakah Engkau mencintaiku?, karena Aku memilihmu.
Kenapakah Engkau memilihku?, karena Aku mengagumimu.
Kenapakah Engkau mengagumiku?, karena Aku menemukanmu.
Kenapakah Engkau menemukanku?, karena Aku mencarimu.
Kenapakah Engkau mencariku?, karena Aku peduli pada calon anak-anakku.


Lantas, apa hubungannya denganku?!?
telah lama Aku berkelana untuk mencari wanita sepertimu, mencarimu(yang dulunya) hanya untuk menemukanmu.
entah berapa delta waktu yang telah kutempuh, akhirnya Aku pun menemukanmu.
entah berapa sketsa kehidupan yang telah kusaksikan, hingga Aku pun mengagumimu.
entah berapa warta yang telah kudengar, hingga Aku pun memilihmu.
entah berapa sigma perasaan yang telah kupadukan, hingga Aku pun mencintaimu.
entah berapa probabilitas yang telah kupertimbangkan, hingga Aku pun membutuhkanmu.
entah berapa munajat yang telah kupanjatkan, hingga Aku pun ingin segera memilikimu.
entah berapa 'azzam yang telah kukuatkan, hingga akhirnya Aku pun menikahimu.

o0H...!!!

Pantaskah Aku, Engkau miliki hingga Engkau nikahi!!!
pantas... karena sinar keimananmu yang menyilaukan mata hatiku.
Pantaskah Aku, Engkau cintai hingga Engkau butuhkan!!!
pantas... Aku mencintaimu karena Aku membutuhkanmu, dan Aku membutuhkanmu karena Aku mencintaimu.
Pantaskah Aku, Engkau kagumi hingga Engkau pilih!!!
pantas... seperti halnya Aku mengagumi sosok Hajar ra, Khadijah ra, 'Aisyah ra, dan Fatimah ra.
Pantaskah Aku, Engkau cari hingga Engkau temukan!!!
pantas... karena Aku tidak mencari Istri, tapi Aku mencari Ibu untuk anak-anakku.


Suamiku, maafkan Aku. sebelum kedatanganmu, Aku pernah mencintai seseorang yang tak kutahu dan tak kukenal. seseorang yang baik budi pekertinya, luas pemahaman agamanya, mencintai dan dicintai Allah dan Rasul-Nya. seseorang itu adalah Engkau, Suamiku. Engkaulah yang Aku tunggu(hingga Aku lelah dalam penantian) untuk menjadi Imam bagiku dan juga anak-anakku, mulai sekarang Aku baktikan hidup-matiku padamu, dan Aku serahkan jiwa-ragaku hanya untukmu. Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin...

Jilbab tembus pandang?

Zaman sekarang, berjilbab itu banyak yang tidak sesuai dengat syariat islam. kenapa? karena zaman sekarang  dengan mode fashion yang terus berkembang,jilbab hanya dijadikan sebagai MODE bukan kewajiban yang harus dilalukan semua muslimah  didunia yang telah ditetapkan Allah SWT dalam Al qur'an.

Firman Allah SWT :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا (59) سورة الأحزاب

“ Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS.33 : 59)
dan Firman Allah SWT :


وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ (31) سورة النــور

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” ( QS. 24 : 31).


Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing ( bukan muhrim ) kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya ( jilbab ) sampai ke dadanya sehingga tertutup.


Subhanallah Maha Suci Allah,yang Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Allah SWT sudah membuat ketetapan yang sangat jelas mengenai perintah mengenakan jilbab yang syar'i. tapi kenapa masih banyak akhwat cantik yang tidak syar'i? saya pernah mendengar teman  dari teman saya bilang,bahwa dia dijilbab itu hanya karena dibilang cantik sama temen-temen sekolahnya astagfirullah pantas saja dia buka tutup jilbab kayak buka tutup kulkas aja ckckck...adalagi yang cantik,memakai jilbab tapi tidak menututpi dada.....adalagi berjilbab tapi baju tangan tidak panjang atau dilipat lipat....dan sekarang banyak seklai bahan jilbab yang murah dant ernyata sangat tidak syar'i yakni TEMBUS PANDANG.


waaah waaahh padahal itu kan tetep bisa liat daleman dari jilbab itu yaaa.. pakai baju tembus pandang aja gak boleh,apalagi jilbab yang begitu??? hemmh sedih banget liatnya.... jujur saya pengeeeen banget ngasih tausiyah tentang jilbab yang syar'i.walaupun banyak buku yang sudah membahas tentang hal ini,tapi tetap tidak berubah karena tidak semua orang suka membaca,apalagi yang berbau dengan rohani.karena mereka lebih memilih  novel remaja.tapi saya masih harus banyak berjuang,belajar dan berdo'a agar keinginan saya tercapai serta tidak disepelekan oleh orang -orang yang jauh lebih senior dari saya.. Aamiin Yaa Robbal Alamin. Jaga hijabmu jaga jilbabmu ya ukhtifilah :)

Menghafal Alquran Karena Malu kepada Allah

Berbagai hal bisa memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, bahkan hal-hal yg mustahil …, namun satu hal bisa kita perhatikan … yakni ketika manusia termotivasi, tidak jarang muncul kekuatan tersembunyi dan potensi tinggi menyertai usaha dan semangat tinggi dalam diri.

Mungkin terlalu dini dan idealis … jika mengungkap sesuatu hal positif yang dilakukan hanya karena Allah, jujur … berbeda dengan para Nabi dan Rasul, sebagian dari kita adalah manusia biasa, namun satu hal yang dapat ditarik sebuah garis merah …( sebagaimana Allah menciptakan dunia beserta isinya melalui apa yang dinamakan dengan “Sunnatullah”) … SEMUA BUTUH PROSES.


hmm .. . berkenaan dengan apa yg ana utarakan di atas, jadi teringat sama kenang-kenangan diskusi singkat ana bersama salah seorang sahabat, tentang berbagai hal … termasuk motivasi untuk menghafal Quran.


Kritis … terlalu idealis … sangat optimis, mungkin sebagian dari kita akan terperangah ketika bertemu dengan sahabat dengan “spesifikasi” demikian, termasuk saya …. ^_^, hehehehe …

Suatu saat … selepas beraktifitas, kami bersama seorang teman tanpa sengaja mengawali sebuah diskusi yang panjang …., sebagaimana biasa, waktu luang itu kumanfaatkan untuk refreshing dengan mengutak-atik Blog …, nulis dan FB-an … (hayuuu … kamu ketahuan).., duduk kurang lebih 1,5 meter di sampingku … diapun langsung menggelontorkan “Bola panassss” …, sebuah pertanyaan …



Temanku : Cak …, boleh nanya gak?

Me : Boleh-boleh …., tapi tak sambi yach …., gpp kan ?

Temanku : yupz … gpp …

Me : Mo nanya apaan…. kayaknya penting banget?

Temanku : hmm … tentang kondisi pemuda/i islam yang memprihatinkan …

Me : maksud anta ….??? [ agak kaget aku dengan pertanyaan ini - coz aku manusia biasa, suerr ..... idealis banget dah...]

Temanku : jadi begini cak …, beberapa kali aku diskusi dengan temen” yg notabene berpendidikan agama, koq cenderung ngawur yach…???, mereka senang dan Pede dgn pendapat” pribadi dengan hanya bermodalkan logika tanpa mencantumkan “dasar” mana yang mereka gunakan, udah jelas salah … bangga lagi, debat kusir dah jadinya …..

Sejenak … 10 jariku berhenti bekerja, konsentrasiku terpecah …., otakku mulai melalang buana ke mana-mana, mencoba mengais file-file referensi yang pernah kubaca baik secara mandiri maupun dengan metode musyawarah….


Apa jawabku ….???

hehehe … jujur jawaban itu g penting untuk diungkap di sini, lho koq bisa …???, dari pertanyaan temenku di atas … sudah jelas apa yg menjadi “permasalahan” di sini, dan ana yakin temen” sudah tahu jawabnya …. yach .., meski dengan versi yang berbeda… [g usah terlalu dipikir.... entar paham sendiri] …



hingga di suatu titik …

Setelah kami berdiskusi cukup panjang, ada ending menarik yang cukup bernilai untuk dibagikan. Setelah berbicara ngalor ngidul (kemana-mana), temenku mengungkapkan sebuah fakta menarik ….. bahwa dia menghafal Al Qur'an karena malu kepada Allah … , Lho… asal-usulnya darimana koq bisa berkata demikian …???, berikut kisah singkatnya.


Beberapa saat yang lalu .. temenku “yg hebat” ini lulus dari kuliahnya …, sebagaimana biasa, dia banyak sekali mengirimkan lamaran kerja … bahkan hingga keluar kota, mulai dari lowongan kerja di Pabrik, Instansi akademik, hingga pemerintahan …., hampir semua peluang tidak ia sia-siakan …..

Waktu itu … dia belum selesai (tahfidznya), bahkan terkesan separuh-separuh dalam menghafalkan Al Qur'an,… ” lebih baik, daripada tidak sama sekali” …. begitulah pendiriannya (waktu itu).


Hari berganti hari … minggu pun berlalu, hingga bulan pun secara rutin terus berganti … tanpa hasil yang berarti. Tidak ada informasi tentang lamaran kerja yang ia layangkan, tidak ada panggilan wawancara yang senantiasa ia nantikan, hingga berbuah sebuah keputus asaan … di tengah usahanya, di tengah kegiatan selingannya … “menghafalkan alquran”.

Di suatu malam…

Sebagai orang yang beriman … tentu tak layak meninggalkan “Tuhan”. Keheningan malam pun ia pecah dengan gerakan beraturan … shalat malam. Dengan tetesan air mata, dengan hati yang gundah … dengan pikiran yang tak jelas arah, perasaanpun turut merana … (komplit dah….), ia menengadahkan tangan seraya berdo””a dan sangat berharap jawaban serta belas kasihan Sang Pencipta Alam …



Ya Allah … dengan takdirMu aku di perantauan ….
Ya Allah … dengan keMahaTahuanMu … aku dalam kesulitan yang kelam
Ya Allah … KeputusanMu begitu Indah … hingga aku mengerti hikmah di dalamnya …
Ya Allah … segala usaha telah kucoba … tak sepeserpun kudapatkan rupiah …
Ya Allah … dengan kesempatanMu aku berusaha mendekap Kalam Mu, namun apa daya … telah habis bekalku…
tak mungkin ku kembali dengan tangan hampa …
tak mungkin ku membalikkan arah kapal dengan bermodalkan kibaran bendera saja …
haruskah ku pupus asaku …?
haruskan ku hentikan langkahku …?
adakah yang salah denganku …?
ku mohon petunjukMu …


Di malam itu … sahabatku benar-benar merasa dalam kebimbangan, benar-benar dalam kondisi nadhir yang tak terlekkan … bahkan tidak pernah ia bayangkan, hingga pada akhirnya … ia pun meyakinkan dirinya … lewat sebuah do””a


Ya Allah … dengan segala kelemahanku, aku tak sanggup mendekap kalamMu
habis bekal ini…. habis darah ini… kering kerontang keringat ini …., dan akupun merasa sungguh sendiri
Engkau lebih tahu apa yang terbaik untukku
Engkau lebih mengerti apa yang salah di dalam hati

dan akupun siap kembali meski tanpa hasil yang berarti …

Ya Jabbar … aku hanya bisa berpasrah diri
Di bawah naungan ridha-Mu…
Di bawah takdir indah-Mu …
Di bawah rahasia keputusan-Mu…


Yaa muqollibal quluuub… tsabbit quluubana ””ala dinik
Yaa mushorrifal quluub … shorrif quluubana ””ala tho””atik

Pagi hari itu …

Selepas malam itu … ia berkemas untuk Boyong (keluar dari pesantren), … hingga kemudian pada sekitar pukul sepuluh pagi … HP sahabatku berbunyi, percakapan luar biasa pun terjadi

Penelpon : Hallo … Assalamu””alaikum … !!!

Sahabatku : Wa””alaikum salam …, ini siapa yach..???

Penelpon : oh kami perwakilan dari perusahaan X …, ini benar Mr. Y

Sahabatku : Oh yach benar … ada yang bisa dibantu?

Penelpon : Begini mas … kami mendapatkan referensi dari pimpinan kami untuk interview kerja di tempat kami.

Sahabatku : ow… begitu, dimana dan kapan pak..???

Penelpon : Di kantor kami,Siang ini, selepsas dhuhur…, mas bisa kan..???

Sahabatku : Oh ..bisa”, Insya Allah kami hadir….

Penelpon : OK, thanks yach …kami tunggu, wassalamu””aikum

Sahabatku : Wa””alaikum salam


Dengan wajah dan raut muka keheranan, sahabatku seakan bingung dan mencoba mengulang kembali semua ingatan. Dengan sangat yakin ia menceritakan … bahwa ia tidak pernah mengajukan lamaran kerja di perusahaan X yang tak seberapa jauh dari tempat tinggalnya.


Hari itu sungguh sebuah sejarah dalam hidupnya, sekali lagi … Allah telah menunjukkan kebesaran dan kekuasaanNya. Betapa tidak … sungguh di luar logika, ia diterima kerja di perusahaan yang belum pernah kenal sebelumnya, hanya bermodal review dan surat kesediaan saja

Sejenak ia termenung .. seakan tak percaya, hingga akhirnya ia sadar, bahwa kesempatan itu adalah bukti kebesaran Allah dan RidhaNya … akan langkah sucinya dalam mendekap kalamNya. Sungguh Allah telah memuluskan jalanNya … bagi siapa saja yang menuntut ilmu dan memperjuangkan agamaNya. Allahu Akbar …!!!, seketika itu pula sahabatku tersungkur … sujud di balut dengan tangisan, rasa syukur bercampur dengan kekaguman … akan kebesaran TuhanNya …, sebagaimana dalam FirmanNya ( “jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” [QS.47:7].)

… Dengan mata berkunang, diapun memberikan sebuah pernyataan penuh kenyataan “AKU MENGHAFAL AL QUR'AN KARENA MALU KEPADA ALLAH” …, Allah telah memberikan semua bekal untuk perjuanganku, melapangkan jalan ibadahku … dan mengabulkan do””a serta permintaanku …., setelah semua telah nyata … adakah aku sebagai hamba yang beriman ..???., jika tidak memanfaatkan ni””mat yang diberikan…???, bukankah aku hamba yang durhaka … jika memalingkan nikmat yang ada …, tidak untuk mendekap kalamNya …???



===


Sejenak .. mencoba mengambil sebuah pelajaran dari kisah ini, akupun mulai melihat ke dalam hati … ke dalam jiwa, instropeksi diri …, Adakah nikmat Allah yang aku dustakan…???, jangan-jangan … jangan-jangan … , Astaghfirullah …, Ya Allah …. hanya dengan petunjukMu aku melihat…, hanya dengan pertolongaMu aku menjadi tahu…, hanya dengan kekuasaan dan kekuatanMu aku sanggup untuk terus maju ….

Semoga bisa diambil sebuah hikmah … Amiin...

Monday 25 April 2011

Salah Kaprah Kaum Adam & Hawa Memaknai Cinta

Berbicara soal cinta, pasti sangat erat kaitannya dengan dua insan turunan Adam dan Hawa yang tengah dihantam oleh perasaan yang menggelora. Tidak heran, para pujangga cinta terjebak dalam kungkungan panah asmara. Sebagian menganggapnya sebagai cinta sejati!. Sebuah Cinta untuk pertama dan terakhir kalinya, hingga sosoknya seolah tak bisa tergantikan oleh siapapun dan sampai kapanpun (katanya). Wewwww, sangat ironis bukan?

Atas nama cinta, tak sedikit para pujangga cinta rela mengorbankan dirinya untuk sang pujaan hati, bahkan sampai yang dilarang agama pun rela dilakukan. Tidak hanya itu, lebih tragis lagi adalah ketika yang dicinta telah pergi, ia bahkan rela bila harus mengakhiri hidup demi sang kekasih.

Yups!, inilah fakta dari salah kaprahnya sebagian kaum Adam dan Hawa dalam memaknai cinta. Istilah ‘Pacaran’ diartikan sebagai proses peleburan dan pembuktian dari makna cinta. Tentu saja, sebelum menapak ke taraf ‘jadian’ (pacaran) diawali dengan sebuah jalan pendekatan. Mulanya mungkin hanya sekedar menebar pesona lewat telepon, sms, chatting, facebook, twitter dan jalur-jalur lain sebagainya. Rupanya, pepatah Jawa “witing tresno jalaran soko kulino” dijadikan kambing hitam untuk menjadikan dua insan turunan Adam dan Hawa itu semakin dihinggapi “virus merah jambu”.

Singkat cerita, cinta itupun diungkapkan dan dibalas suka cita oleh yang bersangkutan. Mereka pun telah ‘jadian’. Berhentikah kemudian? Rasanya, ada yang kurang jika sebuah ungkapan perasaan itu hanya dilabuhkan pada taraf ‘jadian’ saja. Perlu dicatat, syaitan super lihai menghasut manusia. Sudah sejak kali pertama perasaan cinta itu datang, syaitan sudah membelenggu manusia dalam tipu dayanya. Tentu saja, setelah ‘jadian’, syaitan akan kian membisiki manusia untuk melakukan yang lebih menggoda dari itu.

Dan first date pun dijadwalkan di malam Minggu. Dipilihlah tempat sepi di sebuah taman di pinggiran kota. Berhentikah sampai di sini? Jelas, tidak hanya berhenti sampai di sini saja. Duduk berdekatan, tangan pun mulai beraksi. Digenggam erat tangan halus si pujaan hati.

Perlu diketahui, ini hanya untuk kencan pertama, belum kencan kedua, ketiga atau bahkan kesekian kalinya. Bisa dipastikan, syaitan tidak akan mungkin membiarkan mereka melakukan itu-itu saja, melainkan lebih dan lebih….. Inikah makna cinta itu bagi mereka, para pujangga cinta?
Bagaimana Islam Memandangnya?

Mencintai seseorang yang berbeda jenis itulah seyogyanya manusia. Sudah sewajarnya manusia yang berbeda jenis tertarik satu dengan yang lain.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita…” (QS Ali Imran 14)

Dalam QS An-Najm 45 Allah juga menjelaskan,

وَأَنَّهُ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالأنْثَى

“Dan bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.”

Sebaliknya, Allah justru melarang manusia yang tidak merasakan cinta pada seseorang yang lawan jenis dan mengalihkan perasaan cinta itu pada kaum sejenis. Bahkan, dalam QS An-Naml 55 Allah menanyai mereka yang mencintai sejenis,

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

“Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).”

Dan Allah pun melaknat mereka sebagaimana dijelaskan pada ayat 58,

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ

“Dan Kami turunkan hujan atas mereka (hujan batu), maka amat buruklah hujan yang ditimpakan atas orang-orang yang diberi peringatan itu.”

Lalu, apa salahnya bila insan dunia mencintai seseorang yang dicintainya? Umumnya, perasaan cinta ditorehkan dalam sebuah ikatan hubungan yang bertentangan dengan syariat Islam. Menjalin hubungan dalam hal ini pacaran, sebagai tahap penjajagan hubungan sebelum menapak ke gerbang pernikahan.

Jelaslah, pacaran dalam Islam tidak dituntunkan. Dalam Al-Qur’an saja Allah memerintahkan kepada laki-laki dan wanita yang beriman untuk menundukkan pandangannya (lihat QS An-Nuur 30-31). Rasulullah Saw bersabda,

عَنْ اَبِى اُمَامَةَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: اِيَّاكُمْ وَ اْلخَلْوَةَ بِالنّسَاءِ وَ الَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ، مَا خَلاَ رَجُلٌ وَ امْرَأَةٌ اِلاَّ دَخَلَ الشَّيْطَانُ بَيْنَهُمَا، وَ لَيَزْحَمُ رَجُلٌ خِنْزِيْرًا مُتَلَطّخًا بِطِيْنٍ اَوْ حَمْأَةٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ يَزْحَمَ مَنْكِبُهُ مَنْكِبَ امْرَأَةٍ لاَ تَحِلُّ لَهُ. الطبرانى فى الكبير

Dari Abu Umamah, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, Jauhkanlah kalian dari bersepi-sepi dengan wanita. Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, melainkan syaithan masuk diantara mereka. Dan sungguh, seorang laki-laki bersentuhan dengan seekor babi yang berlumuran dengan lumpur adalah lebih baik daripada ia bersentuhan bahu dengan bahu wanita yang tidak halal baginya. [HR. Thabrani dalam
Al-Kabir juz 8, hal. 205, no. 7830, dla'if karena dalam sanadnya ada perawi 'Ali bin Yazid, dan 'Ubaidillah bin Zahr]

Lalu, bagaimana bisa menggenggam tangan si pujaan hati sedang Rasulullah Saw bersabda,

لاَنْ يُطْعَنَ فِى رَأْسِ اَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ اَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ. الطبرانى

Ditikam seorang daripada kamu di kepalanya dengan jarum dari besi itu, adalah lebih baik daripada ia menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya. [HSR. Thabrani]

Pacaran, meski belum sampai melakukan zina, adalah merupakan bentuk hubungan yang tidak halal yang bisa mendekatkan pada zina. Sedang Allah melarang para hamba-Nya mendekati zina.

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al Israa’ 32)

Mendekati zina saja sudah dilarang, apalagi sampai melakukan zina. Nau’udzubillah min dzalik. Lalu, apa yang harus kita lakukan sebagai seorang muslim dan muslimah dalam hal memaknai cinta?

Memilihnya karena Mencintai-Nya
Tentu saja, Islam sangat menjaga bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim bersikap, termasuk kaitannya dalam hal bagaimana memaknai sebuah ketertarikan dengan lawan jenis. Yang jelas, tidak boleh semena-mena mengungkapkan perasaan ketertarikan itu di luar koridor Islam. Agar orang tak lagi salah kaprah memaknai cinta, penulis hendak membagikan sebuah pemikiran yang Insya Allah akan menyelamatkan kita dari ancaman pergaulan yang menyesatkan, yakni soal bagaimana mengungkapkan perasaan cinta melalui jalan yang dihalalkan oleh-Nya.

Sebelumnya, coba pahami kalimat berikut ini, “Saya memilihnya karena saya mencintai-Nya.” Kata ‘memilih’ dimaksudkan untuk menghindarkan kita dari jebakan salah kaprahnya memaknai cinta, karena sejatinya cinta hanyalah untuk-Nya semata. Kata ini juga dimaksudkan untuk tidak melulu beralasan lantaran ada rasa cinta atau tidak cinta kepada seseorang ketika hendak membina mahligai rumah tangga. Dan dia kita pilih karena kita mencintai-Nya. Karena mencintai-Nya lah kita akan memilih pasangan hidup yang akan mendekatkan kita pada-Nya, bukan malah menjauhkan kita dari-Nya.

Tentu saja, kalimat tersebut diungkapkan dalam suatu wadah yang dibenarkan Islam. Pengungkapannya pun tidak langsung diungkapkan kepada yang bersangkutan, namun harus ada seorang perantara.

Dan ketika kita sudah berada dalam koridor yang dihalalkan, saat itu barulah kita bisa mengungkapkannya langsung kepadanya dalam sebuah kalimat berikut ini, “Saya mencintaimu karena Allah.” Kata ‘cinta’ disini hanya sebatas rasa kasih sayang yang tidak melebihi kadar kecintaan kita kepada-Nya dan ini diungkapkan semata-mata hanya mengharap ridha dari-Nya.

Nah, bukankah pengungkapan cinta yang demikian, itulah cinta yang indah? Cinta diungkapkan melalui jalan yang dihalalkan oleh-Nya, yakni pernikahan. Dan itu kita lakukan tak lain karena kita mencintai-Nya, cinta sebenar-benar cinta.

Lain halnya ketika kita semena-mena mengungkapkan cinta melalui jalan syaitan. Cinta yang awalnya biasa menjadi tidak biasa lagi. Tidak biasa, karena cinta yang dirasa ternyata telah dibumbui oleh nafsu. Begitu dalamnya cinta memasuki relung hati, membuat para pujangga cinta ini kian tak terkendali. Dan mereka pun mendewakan cinta, meninggalkan Sang Pemilik Cinta Yang Hakiki. Pesona syaitan menghipnotis pandangannya hingga mereka berbangga diri lantaran cinta yang dirasa adalah cinta sejati. Ck ck ck…

Sekarang tinggal pilih yang mana, mengungkapkannya dengan jalan yang dihalalkan Allah atau syaitan? Jika mengikuti Allah, maka Insya Allah akan selamat. Namun jika jalan syaitan yang kita ikuti, maka neraka menjadi hunian abadi bagi kita kelak. Naudzubillah…

Pertanyaannya sekarang, bagaimana jika seseorang belum siap melewati gerbang pengungkapan cinta yang dihalalkan ini? Maka jadilah orang yang ‘cerdik’.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رض قَالَ: اَتَيْتُ النَّبِيَّ ص عَاشِرَ عَشْرَةٍ فَقَامَ رَجُلٌ مِنَ اْلاَنْصَارِ فَقَالَ: يَا نَبِيَّ اللهِ، مَنْ اَكْيَسُ النَّاسِ وَ اَحْزَمُ النَّاسِ؟ قَالَ: اَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ، وَ اَكْثَرُهُمْ اِسْتِعْدَادًا لِلْمَوْتِ، اُولئِكَ اْلاَكْيَاسُ ذَهَبُوْا بِشَرَفِ الدُّنْيَا وَ كَرَامَةِ اْلآخِرَةِ. ابن ابى الدنيا فى كتاب الموت و التطبرانى فى الصغير باسناد حسن، و البيهقى فى الزهد، و لفظه: اَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ ص: أَيُّ اْلمُؤْمِنِيْنَ اَفْضَلُ؟ قَالَ: اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا. قَالَ: فَاَيُّ اْلمُؤْمِنِيْن اَكْيَسُ؟ قَالَ: اَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَ اَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اِسْتِعْدَادًا، اُولئِكَ اْلاَكْيَاسُ.

Dari Ibnu ‘Umar RA ia berkata : Saya datang kepada Nabi SAW, kami serombongan sebanyak sepuluh orang. Kemudian ada seorang laki-laki Anshar bertanya, “Wahai Nabiyallah, siapa orang yang paling cerdik dan paling teguh diantara manusia ?”. Nabi SAW bersabda, “Orang yang paling banyak mengingat mati diantara mereka dan orang yang paling banyak mempersiapkan bekal untuk mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdik, mereka pergi dengan membawa kemulyaan dunia dan kemulyaan akhirat”. [HR. Ibnu Abid-Dunya di dalam kitabul-Maut. Thabrani di dalam Ash-Shaghir dengan sanad hasan. Dan Baihaqi juga meriwayatkan di dalam kitabuz-Zuhud, dengan lafadh] : Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi SAW, “Siapa diantara orang-orang mukmin itu yang lebih utama ?”. Nabi SAW menjawab, “Orang yang paling baik akhlaqnya diantara mereka”. Orang tersebut bertanya lagi, “Siapakah diantara orang-orang mukmin yang paling cerdik ?”. Nabi SAW menjawab, “Orang yang paling banyak ingat mati diantara mereka, dan orang yang paling baik persiapannya untuk kehidupan selanjutnya. Mereka itulah orang-orang yang cerdik”.

Bagaimanapun menjaga dari sesuatu yang akan menyebabkan kita terjungkal ke neraka adalah hal yang harus kita lakukan. Jangan sampai gelora cinta menduakan Dia dengan si dia. Dia-lah tujuan kita hidup di dunia ini. Dia tidak akan pernah pergi meninggalkan kita sampai kapanpun. Sedang dia, apa dia akan selalu ada dalam kehidupan kita? (frizz)

*Didedikasikan untuk adik-adikku yang kusayangi karena Allah. Keep istiqomah, bro, sis..!!!

Monday 18 April 2011

MANFAAT DARI GERAKAN SHOLAT

Gerakan sholat itu ada hikmahnya loh dan menurut Pengarang buku 'Namaz' yang terkenal, Ashraf F. Nizami menyebut 31 kelebihan sholat. Antaranya ialah menghindarkan kemalasan, mendatangkan kegembiraan, membangkitkan tenaga penyembuhan, mengembangkan fizikal dan minda, MENGELOKKAN STRUKTUR OTAK, MENEGUHKAN MENTAL DAN FIZIKAL, MENAJAMKAN KECERDASAN DAN MENINGKATKAN KEPINTARAN.

berikut ini gerakan sholat beserta hikmahnya..

Spoiler for takbir

1.Takbir


Memberika aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat dilengan untuk diisikan ke mata, telinga, mulut.

Spoiler for sedekap


2.SEDEKAP (Pengisian Pembuluh Darah di Organ-organ Kepala)

Menjepit pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga pembuluh darah ditangan kanan akan mengembang. Pada saat mengangkat tanganmau rukuk semprotan pembuluh darah berkecepatan tinggi di tangan kanan akan mengisi pembuluh darah yang ada di bagian kepala.

Spoiler for rukuk


3.RUKUK (Pelenturan Memori Otak dan Ginjal)

Kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang, merupakan saraf sentral beserta sistem aliran darahnya. Rukuk yang sempurna akan menarik urat pinggang sehingga dapat mencegah sakit pinggang dan sakit ginjal. Tuas sistem keringat yang terdapat di pinggung, pinggang, paha , betis belakang, terpelihara oleh gerakan rukuk, dan tulang leher, serta saluran saraf memori juga terdapat kelenturannya.

Spoiler for i'tidal


4.I’TIDAL (Pencegah Sakit Kepala dan Pinggang)

Posisi I’tidal bangun dari rukuk membuat aliran darah turun langsung dari kepala, menyebabkan bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Sehinga dapat mencegah saraf keseimbangan tubuh kita sangat berguna untuk menghilangkan sakit kepala dan pingsan dengan tiba-tiba.

Spoiler for sujud


5.SUJUD (Pencegahan Koroner dan Stroke)

Pada saat sujud pembuluh darah nadi balik, dikunci dipangkal paha, sehingga tekana darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan di pompa ke kepala. Posisi sujud adalah cara maksimal untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan anggota tubuh di kepala. Posisi dujud adalah teknik terbaik untuk membongkar sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah koroner. Juga membuat pembuluh darah halus di otak mendapat tekanan lebih, sehingga bisa mencegah stroke.

Spoiler for duduk 2 sujud

6.DUDUK 2 SUJUD (Duduk Perkasa)


Tekukan kaki dan jari kaki dapat menyeimbangkan sistem elektrik dan saraf keseimbangan tubuh kita. Posisi duduk 2 sujud memperbaiki dan menjaga kelenturan saraf keperkasaan yang banyak terdapat pada bagian paha dalam, cekungan lutut sampai ibu jari kaki. Akibat lenturnya saraf keperkasaan ini akan mencegah diabetes, prostate dan hernia.

Spoiler for duduk tahiyat awal


7.DUDUK TAHIYYAT AWAL (Duduk Pembakaran)

Posisi duduk ini jika agak lama sehingga lipatan paha dan betis bertemu, akan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki tertakan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki menyebabkan pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakkan ini akan menjegah agar kaki optimal menopang tubuh kita.

Spoiler for duduk tahiyat akhir

8.DUDUK TASYAHHUD AKHIR (Keseimbangan Saraf dan Penyembuhan Wasir)

Posisi duduk ini lebih baik dari bersila. Dalam ilmu yoga kalau pergelangan kaki akan dipegang, lalu tekan diarea cekungan akan berguna untuk membongkar pengapuran dikaki kiri. Duduk ini membuat saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik.
Spoiler for salam

9.SALAM (Terapi Penyakit Kepala)

Gerakan salam jika dilakukan secara maksimal, bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Berkat kontraksi otot-otot di kepala dihasilkan energi panas dan zat-zat yang diperlukkan untuk rehabilitasi jaringan yang rusak. Salam kanan dan kiri secara maksimal, mencegah penyakit kepala dan tengkuk kaku.


 semoga bermanfaat