Wednesday 1 June 2011

Nasihat Luqman Kepada Anaknya

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibanding dirinya. Tak terkecuali seorang penjahat sekalipun, dia akan berharap buah hati-nya kelak akan tumbuh menjadi orang yang baik. Tapi sangat kecil kemungkinan seorang anak akan tumbuh menjadi orang baik, kalau dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kurang baik, diberikan makanan dari hasil yang tidak baik, serta diberikan penasihatan-penasihatan yang jauh dari kebaikan.

Banyak contoh yang bisa kita tiru dari kehidupan orang-orang shaleh terdahulu, untuk mempersiakan anaknya menajadi orang baik dan membawa kebaikan. Salah satu kisah yang sangat terkenal adalah kisah Luqman Hakim. Luqman Hakim bukanlah seorang nabi dan rasul, dia hanyalah manusia biasa.

At-tabari mengatakan bahwa Luqman adalah seorang hamba dari negeri Habsyah yang bekerja sebagai tukang kayu. Namun namanya terpatri abadi didalam Al-Qur’an. Al-Qur’an menyebutnya sebagai laki-laki shaleh yang memberikan untaian nasihat luhur kepada anaknya. Dalam beberapa penuturan, Luqman dilukiskan sebagai orang yang bijak, santun, dan penderma. Al-Qur’an mengatakan bahwa Luqman dikaruniai hikmah (kebijaksanaan) (QS Luqman [31]: 12).

Terkait wasiat atau nasihat Luqman, al-Qur’an merincinya dalam beberapa ayat.

Pertama : Nasihat untuk selalu menjauhi perbuatan syirik,  ”Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah), sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar’” (QS: Luqman [31]:13).

Kedua : Selalu berbuat baik kepada kedua orang tua (QS Luqman [31]: 14), terutama kepada ibu. Islam memberikan penghormatan dan kedudukan yang amat tinggi kepada para ibu, sampai-sampai disebutkan bahwa “surga berada dibawah telapak kaki ibu”.

Ketiga : Tidak mengikuti anjuran dan perintah orang tua dalam kemaksiatan. Meski demikian, perintah orang tua untuk membangkang terhadap perintah Allah SWT, tidak menggugurkan kewajiban anak untuk senantiasa berbuat baik kepada mereka (QS Luqman [31]: 15)

Keempat : Selalu bersyukur karena meyakini bahwa semua nikmat berasal dari Allah Swt, tapi juga harus dilanjutkan dengan perbuatan. Misalnya, menyisihkan sebagian dari harta kita kepada kaum fakir miskin. Dalam al-Qur’an Allah SWT menyatakan bahwa jika kita bersyukur atas karunia-Nya, maka nikmat yang kita terima akan bertambah (QS Ibrahim [14]: 7).

Kelima : Selalu berbuat baik walau sekecil apapun (QS Luqman [31]: 16).

Keenam : Tidak lalai dalam mengerjakan shalat, senantiasa menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemunkaran, serta selalu bersabar dalam setiap kondisi (QS Luqman [31]: 17).

Ketujuh : Membuang sikap sombong yang ada dalam diri (QS Luqman [31]: 18)

Kedelapan : Selalu rendah hati dan tidak mengucapkan kata-kata kasar (QS Luqman [31]: 19).
Itulah nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya yang diabadikan dalam al-Qur’an. Semoga kita bisa mencontoh tauladan kebaikan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga kita bisa menjalankannya.Amiin... Ya Rabbal'alamiin...

CARA SETAN MENELANJANGKAN WANITA

# Setan dalam menggoda manusia memiliki berbagai macam strategi, dan yang sering dipakai adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan mengajak kepada keburukan (ammaratun bis-su’). Setan tahu persis kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis yang telah ditentukan ALLAH, termasuk melepaskan hijab atau pekaian muslimah. Berikut ini tahapan-tahapannya.

MENGHILANGKAN DEFENISI HIJAB Dalam tahap ini setan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekedar pakaian atau mode hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar’I, pakaian ya pakaian, apapun bentuk dan namanya.Sehingga akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia manusia telah berganti, maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian juga ketika seseorang berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai.

Berbeda halnya jika seseorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab adalah pakaian syar’I (identitas keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekedar mode. Biarpun hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab sayr’I tetap dipertahankan. Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka setan berdalih dengan strategi yang lebih halus. Caranya ?

Pertama,.. Membuka Bagian Tangan :Telapak tangan mungkin sudah terbiasa terbuka, maka setan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku hingga telapak tangan). “Ah tidak apa-apa, kan masih pakai jilbab dan pakai baju yang panjang?” Begitu biskan setan. Dan benar sang wanita akhirnya memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki yang melihatnya juga biasa-biasa saja. Maka setan berbisik, “Tuh tidak apa-apa kan ?”

Kedua... Membuka Leher dan Dada :Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah setan untuk membisikkan hal baru lagi. “Kini buka tangan sudah lumrah, maka perlu ada peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas dada kamu.” Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sedikit untuk mendapatkan hawa, agar tidak gerah. Cobalah! Orang pasti tidak akan peduli, sebab hanya bagian kecil saja yang terbuka.Maka dipakailah pakaian model baru yang terbuka bagian leher dan dadanya dari yang model setengah lingkaran hingga yang model bentuk huruf “V” yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bagian sensitif lagi dari dadanya.

Ketiga... Berpakaian Tapi Telanjang :Setan bebisik lagi, “Pakaian kok hanya gitu-gitu saja, cari model atau bahan lain yang lebih bagus! Tapia apa ya? Sang wanita bergumam. “Banyak model dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak ketat biar lebih enak dipandang.” Setan memberi ide baru.Maka tergodalah si wanita, di carilah model pakaian yang ketat dan kain yang tipis bahkan transparan. “Nggak apa-apa kok, kan potongan kainnya masih panjang, hanya bahan dan modelnya saja yang agak berbeda, biar nampak lebih fiminin.” Begitu dia menambahkan. Walhasil, pakaian tersebut akhirnya membudaya dikalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah ketat dan transparan, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi shallallahu ‘alalihi wasallam sebagai wanita kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang).

Keempat,.. Agak di Buka Sedikit : Setelah para wanita muslimah mengenakan busana yang ketat, maka setan dating lagi. Dan sebagaimana biasanya diamenawarkan ide baru yang sepertinya segar dan enak, yakni dibisiki wanita itu, “Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa nggak sebaiknya di belah hingga lutut atau mendekati paha ? Dengan itu kamu akan lebih leluasa, lebih kelihatan lincah dan enerjik.”Lalu dicobalah ide baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai bagian bawah hingga lutut atau mendekati paha ternyata membuat lebih enak dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau naik ke jok mobil. “Yah tersingkap sedikit nggak apa-apa lah, yang penting enjoy.” Katanya.Inilah tahapan awal setan merusak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap utuh dan panjang, hanya model, corak, potongan, dan bahan saja yang dibuat berbeda dengan hijab syar’I yang sebenarnya. Maka kini mulailah setan pada tahapan berikutnya.

TERBUKA SEDIKIT DEMI SEDIKIT Kini setan melangkah lagi, dengan trik dan siasat lain yang lebih ampuh, tujuannya agar para wanita menampakkan bagan aurat tubuhnya.

Pertama, Membuka Telapak Kaki dan Tumit : Setan berbisik kepada para wanita, “Baju panjang benar-benar membuat repot, kalau hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih enak kalau di potong saja hingga atas mata kaki.” Ini baru agak longgar. “Oh ada yang kelupaan, kalau kalau kamu pakai baju demikian, maka jilbab yang besar tidak cocok lagi, sekarang kamu cari jilbab yang kecil agar lebih serasi dan gaul, toh orang tetap menamakannya dengan jilbab.”Maka, para wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini buru-buru mencari model pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu hak tinggi, yang kalau untuk berjalan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang.

Kedua, Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis : Terbuka telapak kaki telah terbiasa dilakukan, dan ternyata orang-orang yang melihat juga tidak begitu peduli. Maka setan kembali berbisik, “Ternyata kebanyakan manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak bereaksi apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang leluasa, maka cobalah kamu cari model lain yang lebih enak, bukankah kini banyak rok setengah betis dijual dipasaran ? Tidak usah terlalu mencolok, hanya terlihat kira-kira sepuluh senti saja. Nanti kalau sudah terbiasa, baru kamu cari model baru yang terbuka hingga setengah betis.”Benar-benar bisikan setan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat pribadinya, sehingga apa saja yang dibisikkan setan dalam jiwanya dia turuti. Maka, terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya ke mana saja dia pergi.

Ketiga, Terbuka Seluruh Betis : Kini di mata si wanita, zaman benar-benar telah berubah, setan telah berhasil membalikkan pandangan jernihnya. Terkadang sang wanita berpikir, apakah ini tidak menyelisihi para wanita di masa Nabi dahulu. Namun, buru-buru- bisikan setan dan hawa nafsu menyahut, “Ah jelas enggak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dahulu para lelaki mengangkat pakaiannya setengah betis, maka wanitanya harus menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain, sekarang banyak laki-laki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka wanitanya harus menyelisihi mereka yaitu dengan mengangkatnya hingga setengah betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh betisnya.”

“Tetapi…apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum laki-laki ?” gumamnya. “Fitnah ? Ah itu kan zaman dahulu, di masa itu kaum laki-laki tidak suka kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sedah berbeda, kini kaum lelaki kalau melihat bagian tubuh wanita yang terbuka malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah, karena sama-sama suka? Lihat saja model pakaian di sana-sini, dari yang di emperan hingga yang bermerek kenamaan, seperti Kristian Dior, semuanya menawarkan model yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak mengikuti model itu akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman.”

Demikianlah, maka pakaian yang menampakkan seluruh betis biasa dikenakan, apalagi banyak para wanita yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempermasalahkan itu. Kini tibalah saatnya setan melancarkan tahap terakhir dari siasatnya untuk melucuti hijab wanita.

SERBA MINI Setelah pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari-hari dan dirasa biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan setan yang lain. “Pakaian membutuhkan variasi, jangan itu-itu saja, sekarang ini modelnya rok mini, dan agar serasi rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar indah.”Maka, akhirnya rok mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada sekaligus bagina punggungnya dan berbagai model lain yang serba mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian pesta, berlibur, pakaian kerja, pekaian resmi, pakaian melam, sore, musim panas, musim dingin dan lain-lain, tak ketinggalan celana pendek separuh paha pun dimiliki, model dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba. Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau sudah dihiasi oleh setan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima oleh manusia.

Hingga suatu ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai, di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling rawan saja yang tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian yang sering disebut dengan “bikini). Karena semuanya begitu, maka harus ikut begitu, dan na’udzubillah bisikan setan telah berhasil, tujuannya tercapai, “Menelanjangi kaum Wanita”. Selanjutnya terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan laki-laki lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua, maka tanggung sendiri semua dosamu.” Setan tak mau ambil resiko.

PENUTUP Demikian halus, cara yang digunakan setan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera secepatnya diambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka sanagat sulit bagi kita untuk mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka mendapat laknat ALLAH, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah, jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia maupun di akhirat.Wallahu a’lam bish shawab

Sunday 29 May 2011

Deskripsi Keluarga Sakinah Mawadah Wa Rahmah.


Kenapakah Engkau menikahiku?, karena Aku ingin memilikimu.
Kenapakah Engkau ingin memilikiku?, karena Aku membutuhkanmu.
Kenapakah Engkau membutuhkanku?, karena Aku mencintaimu.
Kenapakah Engkau mencintaiku?, karena Aku memilihmu.
Kenapakah Engkau memilihku?, karena Aku mengagumimu.
Kenapakah Engkau mengagumiku?, karena Aku menemukanmu.
Kenapakah Engkau menemukanku?, karena Aku mencarimu.
Kenapakah Engkau mencariku?, karena Aku peduli pada calon anak-anakku.


Lantas, apa hubungannya denganku?!?
telah lama Aku berkelana untuk mencari wanita sepertimu, mencarimu(yang dulunya) hanya untuk menemukanmu.
entah berapa delta waktu yang telah kutempuh, akhirnya Aku pun menemukanmu.
entah berapa sketsa kehidupan yang telah kusaksikan, hingga Aku pun mengagumimu.
entah berapa warta yang telah kudengar, hingga Aku pun memilihmu.
entah berapa sigma perasaan yang telah kupadukan, hingga Aku pun mencintaimu.
entah berapa probabilitas yang telah kupertimbangkan, hingga Aku pun membutuhkanmu.
entah berapa munajat yang telah kupanjatkan, hingga Aku pun ingin segera memilikimu.
entah berapa 'azzam yang telah kukuatkan, hingga akhirnya Aku pun menikahimu.

o0H...!!!

Pantaskah Aku, Engkau miliki hingga Engkau nikahi!!!
pantas... karena sinar keimananmu yang menyilaukan mata hatiku.
Pantaskah Aku, Engkau cintai hingga Engkau butuhkan!!!
pantas... Aku mencintaimu karena Aku membutuhkanmu, dan Aku membutuhkanmu karena Aku mencintaimu.
Pantaskah Aku, Engkau kagumi hingga Engkau pilih!!!
pantas... seperti halnya Aku mengagumi sosok Hajar ra, Khadijah ra, 'Aisyah ra, dan Fatimah ra.
Pantaskah Aku, Engkau cari hingga Engkau temukan!!!
pantas... karena Aku tidak mencari Istri, tapi Aku mencari Ibu untuk anak-anakku.


Suamiku, maafkan Aku. sebelum kedatanganmu, Aku pernah mencintai seseorang yang tak kutahu dan tak kukenal. seseorang yang baik budi pekertinya, luas pemahaman agamanya, mencintai dan dicintai Allah dan Rasul-Nya. seseorang itu adalah Engkau, Suamiku. Engkaulah yang Aku tunggu(hingga Aku lelah dalam penantian) untuk menjadi Imam bagiku dan juga anak-anakku, mulai sekarang Aku baktikan hidup-matiku padamu, dan Aku serahkan jiwa-ragaku hanya untukmu. Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin...

Jilbab tembus pandang?

Zaman sekarang, berjilbab itu banyak yang tidak sesuai dengat syariat islam. kenapa? karena zaman sekarang  dengan mode fashion yang terus berkembang,jilbab hanya dijadikan sebagai MODE bukan kewajiban yang harus dilalukan semua muslimah  didunia yang telah ditetapkan Allah SWT dalam Al qur'an.

Firman Allah SWT :

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا (59) سورة الأحزاب

“ Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS.33 : 59)
dan Firman Allah SWT :


وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ (31) سورة النــور

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali ( yang biasa ) nampak darinya. Dan hendakkah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka” ( QS. 24 : 31).


Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing ( bukan muhrim ) kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya ( jilbab ) sampai ke dadanya sehingga tertutup.


Subhanallah Maha Suci Allah,yang Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Allah SWT sudah membuat ketetapan yang sangat jelas mengenai perintah mengenakan jilbab yang syar'i. tapi kenapa masih banyak akhwat cantik yang tidak syar'i? saya pernah mendengar teman  dari teman saya bilang,bahwa dia dijilbab itu hanya karena dibilang cantik sama temen-temen sekolahnya astagfirullah pantas saja dia buka tutup jilbab kayak buka tutup kulkas aja ckckck...adalagi yang cantik,memakai jilbab tapi tidak menututpi dada.....adalagi berjilbab tapi baju tangan tidak panjang atau dilipat lipat....dan sekarang banyak seklai bahan jilbab yang murah dant ernyata sangat tidak syar'i yakni TEMBUS PANDANG.


waaah waaahh padahal itu kan tetep bisa liat daleman dari jilbab itu yaaa.. pakai baju tembus pandang aja gak boleh,apalagi jilbab yang begitu??? hemmh sedih banget liatnya.... jujur saya pengeeeen banget ngasih tausiyah tentang jilbab yang syar'i.walaupun banyak buku yang sudah membahas tentang hal ini,tapi tetap tidak berubah karena tidak semua orang suka membaca,apalagi yang berbau dengan rohani.karena mereka lebih memilih  novel remaja.tapi saya masih harus banyak berjuang,belajar dan berdo'a agar keinginan saya tercapai serta tidak disepelekan oleh orang -orang yang jauh lebih senior dari saya.. Aamiin Yaa Robbal Alamin. Jaga hijabmu jaga jilbabmu ya ukhtifilah :)

Menghafal Alquran Karena Malu kepada Allah

Berbagai hal bisa memotivasi seseorang untuk melakukan sesuatu, bahkan hal-hal yg mustahil …, namun satu hal bisa kita perhatikan … yakni ketika manusia termotivasi, tidak jarang muncul kekuatan tersembunyi dan potensi tinggi menyertai usaha dan semangat tinggi dalam diri.

Mungkin terlalu dini dan idealis … jika mengungkap sesuatu hal positif yang dilakukan hanya karena Allah, jujur … berbeda dengan para Nabi dan Rasul, sebagian dari kita adalah manusia biasa, namun satu hal yang dapat ditarik sebuah garis merah …( sebagaimana Allah menciptakan dunia beserta isinya melalui apa yang dinamakan dengan “Sunnatullah”) … SEMUA BUTUH PROSES.


hmm .. . berkenaan dengan apa yg ana utarakan di atas, jadi teringat sama kenang-kenangan diskusi singkat ana bersama salah seorang sahabat, tentang berbagai hal … termasuk motivasi untuk menghafal Quran.


Kritis … terlalu idealis … sangat optimis, mungkin sebagian dari kita akan terperangah ketika bertemu dengan sahabat dengan “spesifikasi” demikian, termasuk saya …. ^_^, hehehehe …

Suatu saat … selepas beraktifitas, kami bersama seorang teman tanpa sengaja mengawali sebuah diskusi yang panjang …., sebagaimana biasa, waktu luang itu kumanfaatkan untuk refreshing dengan mengutak-atik Blog …, nulis dan FB-an … (hayuuu … kamu ketahuan).., duduk kurang lebih 1,5 meter di sampingku … diapun langsung menggelontorkan “Bola panassss” …, sebuah pertanyaan …



Temanku : Cak …, boleh nanya gak?

Me : Boleh-boleh …., tapi tak sambi yach …., gpp kan ?

Temanku : yupz … gpp …

Me : Mo nanya apaan…. kayaknya penting banget?

Temanku : hmm … tentang kondisi pemuda/i islam yang memprihatinkan …

Me : maksud anta ….??? [ agak kaget aku dengan pertanyaan ini - coz aku manusia biasa, suerr ..... idealis banget dah...]

Temanku : jadi begini cak …, beberapa kali aku diskusi dengan temen” yg notabene berpendidikan agama, koq cenderung ngawur yach…???, mereka senang dan Pede dgn pendapat” pribadi dengan hanya bermodalkan logika tanpa mencantumkan “dasar” mana yang mereka gunakan, udah jelas salah … bangga lagi, debat kusir dah jadinya …..

Sejenak … 10 jariku berhenti bekerja, konsentrasiku terpecah …., otakku mulai melalang buana ke mana-mana, mencoba mengais file-file referensi yang pernah kubaca baik secara mandiri maupun dengan metode musyawarah….


Apa jawabku ….???

hehehe … jujur jawaban itu g penting untuk diungkap di sini, lho koq bisa …???, dari pertanyaan temenku di atas … sudah jelas apa yg menjadi “permasalahan” di sini, dan ana yakin temen” sudah tahu jawabnya …. yach .., meski dengan versi yang berbeda… [g usah terlalu dipikir.... entar paham sendiri] …



hingga di suatu titik …

Setelah kami berdiskusi cukup panjang, ada ending menarik yang cukup bernilai untuk dibagikan. Setelah berbicara ngalor ngidul (kemana-mana), temenku mengungkapkan sebuah fakta menarik ….. bahwa dia menghafal Al Qur'an karena malu kepada Allah … , Lho… asal-usulnya darimana koq bisa berkata demikian …???, berikut kisah singkatnya.


Beberapa saat yang lalu .. temenku “yg hebat” ini lulus dari kuliahnya …, sebagaimana biasa, dia banyak sekali mengirimkan lamaran kerja … bahkan hingga keluar kota, mulai dari lowongan kerja di Pabrik, Instansi akademik, hingga pemerintahan …., hampir semua peluang tidak ia sia-siakan …..

Waktu itu … dia belum selesai (tahfidznya), bahkan terkesan separuh-separuh dalam menghafalkan Al Qur'an,… ” lebih baik, daripada tidak sama sekali” …. begitulah pendiriannya (waktu itu).


Hari berganti hari … minggu pun berlalu, hingga bulan pun secara rutin terus berganti … tanpa hasil yang berarti. Tidak ada informasi tentang lamaran kerja yang ia layangkan, tidak ada panggilan wawancara yang senantiasa ia nantikan, hingga berbuah sebuah keputus asaan … di tengah usahanya, di tengah kegiatan selingannya … “menghafalkan alquran”.

Di suatu malam…

Sebagai orang yang beriman … tentu tak layak meninggalkan “Tuhan”. Keheningan malam pun ia pecah dengan gerakan beraturan … shalat malam. Dengan tetesan air mata, dengan hati yang gundah … dengan pikiran yang tak jelas arah, perasaanpun turut merana … (komplit dah….), ia menengadahkan tangan seraya berdo””a dan sangat berharap jawaban serta belas kasihan Sang Pencipta Alam …



Ya Allah … dengan takdirMu aku di perantauan ….
Ya Allah … dengan keMahaTahuanMu … aku dalam kesulitan yang kelam
Ya Allah … KeputusanMu begitu Indah … hingga aku mengerti hikmah di dalamnya …
Ya Allah … segala usaha telah kucoba … tak sepeserpun kudapatkan rupiah …
Ya Allah … dengan kesempatanMu aku berusaha mendekap Kalam Mu, namun apa daya … telah habis bekalku…
tak mungkin ku kembali dengan tangan hampa …
tak mungkin ku membalikkan arah kapal dengan bermodalkan kibaran bendera saja …
haruskah ku pupus asaku …?
haruskan ku hentikan langkahku …?
adakah yang salah denganku …?
ku mohon petunjukMu …


Di malam itu … sahabatku benar-benar merasa dalam kebimbangan, benar-benar dalam kondisi nadhir yang tak terlekkan … bahkan tidak pernah ia bayangkan, hingga pada akhirnya … ia pun meyakinkan dirinya … lewat sebuah do””a


Ya Allah … dengan segala kelemahanku, aku tak sanggup mendekap kalamMu
habis bekal ini…. habis darah ini… kering kerontang keringat ini …., dan akupun merasa sungguh sendiri
Engkau lebih tahu apa yang terbaik untukku
Engkau lebih mengerti apa yang salah di dalam hati

dan akupun siap kembali meski tanpa hasil yang berarti …

Ya Jabbar … aku hanya bisa berpasrah diri
Di bawah naungan ridha-Mu…
Di bawah takdir indah-Mu …
Di bawah rahasia keputusan-Mu…


Yaa muqollibal quluuub… tsabbit quluubana ””ala dinik
Yaa mushorrifal quluub … shorrif quluubana ””ala tho””atik

Pagi hari itu …

Selepas malam itu … ia berkemas untuk Boyong (keluar dari pesantren), … hingga kemudian pada sekitar pukul sepuluh pagi … HP sahabatku berbunyi, percakapan luar biasa pun terjadi

Penelpon : Hallo … Assalamu””alaikum … !!!

Sahabatku : Wa””alaikum salam …, ini siapa yach..???

Penelpon : oh kami perwakilan dari perusahaan X …, ini benar Mr. Y

Sahabatku : Oh yach benar … ada yang bisa dibantu?

Penelpon : Begini mas … kami mendapatkan referensi dari pimpinan kami untuk interview kerja di tempat kami.

Sahabatku : ow… begitu, dimana dan kapan pak..???

Penelpon : Di kantor kami,Siang ini, selepsas dhuhur…, mas bisa kan..???

Sahabatku : Oh ..bisa”, Insya Allah kami hadir….

Penelpon : OK, thanks yach …kami tunggu, wassalamu””aikum

Sahabatku : Wa””alaikum salam


Dengan wajah dan raut muka keheranan, sahabatku seakan bingung dan mencoba mengulang kembali semua ingatan. Dengan sangat yakin ia menceritakan … bahwa ia tidak pernah mengajukan lamaran kerja di perusahaan X yang tak seberapa jauh dari tempat tinggalnya.


Hari itu sungguh sebuah sejarah dalam hidupnya, sekali lagi … Allah telah menunjukkan kebesaran dan kekuasaanNya. Betapa tidak … sungguh di luar logika, ia diterima kerja di perusahaan yang belum pernah kenal sebelumnya, hanya bermodal review dan surat kesediaan saja

Sejenak ia termenung .. seakan tak percaya, hingga akhirnya ia sadar, bahwa kesempatan itu adalah bukti kebesaran Allah dan RidhaNya … akan langkah sucinya dalam mendekap kalamNya. Sungguh Allah telah memuluskan jalanNya … bagi siapa saja yang menuntut ilmu dan memperjuangkan agamaNya. Allahu Akbar …!!!, seketika itu pula sahabatku tersungkur … sujud di balut dengan tangisan, rasa syukur bercampur dengan kekaguman … akan kebesaran TuhanNya …, sebagaimana dalam FirmanNya ( “jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” [QS.47:7].)

… Dengan mata berkunang, diapun memberikan sebuah pernyataan penuh kenyataan “AKU MENGHAFAL AL QUR'AN KARENA MALU KEPADA ALLAH” …, Allah telah memberikan semua bekal untuk perjuanganku, melapangkan jalan ibadahku … dan mengabulkan do””a serta permintaanku …., setelah semua telah nyata … adakah aku sebagai hamba yang beriman ..???., jika tidak memanfaatkan ni””mat yang diberikan…???, bukankah aku hamba yang durhaka … jika memalingkan nikmat yang ada …, tidak untuk mendekap kalamNya …???



===


Sejenak .. mencoba mengambil sebuah pelajaran dari kisah ini, akupun mulai melihat ke dalam hati … ke dalam jiwa, instropeksi diri …, Adakah nikmat Allah yang aku dustakan…???, jangan-jangan … jangan-jangan … , Astaghfirullah …, Ya Allah …. hanya dengan petunjukMu aku melihat…, hanya dengan pertolongaMu aku menjadi tahu…, hanya dengan kekuasaan dan kekuatanMu aku sanggup untuk terus maju ….

Semoga bisa diambil sebuah hikmah … Amiin...