Wednesday 1 August 2012

MALAM-MALAM IBADAH

Ingat, diskon besar-besaran ini hanya ada di Bulan Ramadhan. Maka siang malam kita harus berupaya untuk mendapatkannya dengan penuh kesungguhan. Siang hari mungkin sebagian besar dari kita sudah harus sibuk dengan berbagai macam jenis pekerjaan. Maka malam kita tidak boleh berhenti, apalagi sekedar mengisinya dengan tidur yang berlebihan, ngobrol kesana-kemari, atau hanya menonton tv. Tentu akan sangat merugi jika malam-malam Ramadhan kita lalui dengan sekedar seperti itu. Sebab di malam hari, terutama di Bulan Ramadhan, terdapat banyak sekali keutamaan bagi mata yang mau begadang. 

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam; “Ada dua mata yang tidak akan tersentuh api neraka. Mata yang menangis karena takut kepada Allah. Dan mata yang begadang berjaga dalam jihad fii sabilillah.” (HR At-Tirmidzi).

Sebagaimana jamak dipahami bahwa Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, maka perbanyaklah menangis di malam hari dengan keikhlasan untuk mendapat ampunan dari-Nya. Sebuah hadits menjelaskan bahwa air mata dari tangisan karena memohon ampun kepada Allah bisa memadamkan api neraka.

Bagaimana kalau ternyata kita sulit menangis di malam hari? Perbanyakah mengingat Allah dengan dzikir, menyebut-nyebut keagungan-Nya dan ingat-ingatlah dosa yang telah kita perbuat, serta bayangkanlah dalam diri dahsyatnya hari kiamat. Dengan kebeningan niscaya semua itu akan mengundang kesedihan dan ketakutan luar biasa dalam hati.

Jika itu semua juga tidak mampu menggoncangkan jiwa dan hati kita untuk takut atas kedahsyatan hari kiamat. Maka lihatlah saudara-saudara kita yang sedang dilanda bencana peperangan dan kelaparan. Setiap hari mereka menahan lapar, sementara kita hidup senang diliputi berbagai kenikmatan.

Rasulullah menangis bukan karena dosa-dosanya, tetapi karena rasa syukurnya yang luar biasa, sehingga terasalah kehinaan diri, ketidak-berdayaan diri, sehingga muncul rasa syukur yang amat 
dahsyat. Selain itu beliau juga mengalami sedih yang luar biasa ketika melihat ummatnya dalam kesengsaraan. Hal itulah yang menyebabkan beliau lebih banyak menangis daripada tertawa terbahak-bahak. Inilah yang diteladani oleh seorang Abdullah bin Umar, ia berkata: “Aku menangis karena takut kepada Allah lebih aku sukai dari pada aku berinfak sebesar seribu dinar”.

Hadits yang lain menjelaskan bahwa; “Tidak ada sesuatu yang lebih Allah sukai selain dua tetes dan dua jejak, tetesan air mata karena takut kepada Allah, da tetesan darah yang mengalir di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi).

Ibnu Mas'ud ra, juga meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa beliau bersabda, "Setiap mukmin yang meneteskan air mata karena takut kepada Allah walau hanya sekecil kepala seekor lalat, lalu air matanya itu membasahi pipinya niscaya Allah haramkan neraka untuk menyentuhnya." (HR.Ibnu Majah).

Malam hari adalah waktu yang paling tepat untuk kita mengasah hati ini memahami semua hal penting di atas yang selama ini mungkin sering kita abaikan atau tidak kita pedulikan. Padahal hanya dengan banyak memohon ampunan kepada Allah sambil meneteskan air mata, kita akan merasakan nikmat hidup yang sesungguhnya.

SEDEKAH MENEMBUS KESULITAN

Balasan sedekah tidak berarti berupa materi, namun bisa saja berkah sedekah tersebut berimbas pada ketenangan hati, khusyuknya ibadah, terjaganya diri dari belanja sia-sia. Selain itu manfaat sedekah juga mampu menjadikan manusia sebagai pribadi yang mampu ikhlas kapan saja harta titipan Allah itu harus lepas dari tangannya. Biasa sedekah mental dan jiwanya kokoh, gak gantung sama duniawi suatu saat ada ujian hilang harta ia akan kuat kebiasa gak cinta berlebihan sama harta. Dengan sedekah waktu berlalu gak akan sia-sia, harapan hidupnya digantungkan kepada Allah. Jiwanya akan lapang, ketenangannya bersama jaminan kebesaran Allah SWT yang memiliki kehidupan, secara lahir bathin orang demikian akan sehat jauh dari sakit jiwa

Sedekah itu memang berat jika tidak dilandasi iman yang kuat, padahal Allah menjanjikan balasan yang luas bagi insan yang menyedekahkan hartanya untuk kepentingan di jalan Allah.
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tuju bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-NYA) lagi Maha Mengetahui” (Al Baqarah 261).

Orang yang dermawan akan menjadikan keimanan diri mereka boss atas diri, harta dan hatinya. Iman yang menguasai jiwanya, maka kehidupannya akan nyaman. Beda dengan nafsu yang menguasai jiwa seseorang.

Seseorang tidak akan mencapai tingkat kebajikan di sisi Allah, sebelum ia dengan ikhlas menginfakkan harta yang dicintainya di jalan Allah.

Dahulu, setelah surat Ali imron ayat 92 turun, ("Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apapun yang kamu infakkan, tentang hal itu, Allah Maha Mengetahui"), para sahabat berlomba-lomba berbuat kebaikan.

Abu Thalhah Al-Anshari seorang hartawan dikalangan Anshar datang menemui Rasulullah saw. dengan memberikan sebidang kebun kurma yang dicintainya untuk diinfakkan di jalan Allah.
Pemberian itu diterima oleh Rasulullah dengan baik dan memuji keikhlasannya. 
Allah SWT Berfirman artinya :
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: setan menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.

Sedangkan ayat "Dan menyuruh kamu berbuat buruk", maksudnya: bersama larangannya kepada kalian dari berinfak karena takut miskin, setan menyuruh kalian dengan kemaksiatan, perbuatan dosa, keharaman, dan menyalahi perintah yakni Allah Ta'ala. Membelanjakan kepada kelalaian, nonton bioskop, dugem, bertamasya menghabiskan waktu di mall-mall hingga menjadi kebiasaan menyita sebagian besar waktu dan akhirnya hatinya menjadi keras, anaknya menjadi manja, kecenderungan tersebut menjadi rutinitas tanpa disadari hatinya menjadi asoy duniawi, keluarga kebawa lalai, kelamaan kehidupannya menyimpang, anaknya menjadi penuntut harta warisan, tukang palak, istrinya menjadi matre, kehidupannya menjadi kiamat lalu mengeluh-mengeluh kenapa begini, kenapa begitu karena kejiwaannya dibawa kepada kecenderungan duniawi, kejiwaannya dibawa kepada kepusingan kehidupan yang sempit, kejiwaannya terlalu terbudaki dunia, sampai rejekinya disita suatu saat kelak, berujung ajal dengan beban yang gak ringan.

Kembali kepada tafsir ayat diatas, menurut Al-Jazairi, ayat "Dan menyuruh kamu berbuat buruk" berarti setan menyeru kalian untuk mengerjakan perbuatan buruk, di antaranya bakhil dan kikir. Karenanya Allah Ta'ala memperingatkan para hamba-Nya dari setan dan godaannya, lalu mengabarkan bahwa setan menjanjikan dengan kefakiran, artinya: menakut-nakuti mereka dengan kemiskinan sehingga mereka tidak mengeluarkan zakat dan shadaqah. (Sebaliknya) ia menyuruh mereka untuk berbuat buruk sehingga mengeluarkan harta mereka dalam keburukan dan kerusakan

Dalam hadits Mu'adz, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

والصَّدقَةُ تُطْفِئُ الخَطيئَةَ كَما يُطفئُ الماءُ النارَ ، وصَلاةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوفِ اللَّيلِ

"Shadaqah menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam." (HR. Al-Tirmidzi)

Abu Darda' Radhiyallahu 'Anhu berkata,

صلوا في ظلمة الليل ركعتين لظلمة القبور، صوموا يوماً شديداً حرُّه لحر يوم النشور، تصدَّقوا بصدقة لشرِّ يوم عسير


"Shalatlah dua rakaat di kegelapan malam untuk gelapnya kubur, berpuasalah di hari yang sangat panas untuk (menebus) panasnya hari perhimpunan, dan bershadahlah dengan shadaqah (menebus) untuk hari yang sulit."

RUMPUT TETANGGA TAK SEHIJAU PERSEPSI KITA

Jika Nafsu telah terbelenggu dan dikuasai oleh Setan, maka iman yang telah kita pupuk sekian puluh tahun akan lenyap juga dalam waktu yang amat singkat. Betapa sering hubungan rumah tangga retak dan hancur karena tidak terkontrolnya dan terjaganya interaksi dengan lawan jenis. Maka berhati-hatilah jangan sampai kisah dibawah ini terjadi dalam keluarga kita.

Sebut saja namanya Shidiq seorang pemuda saleh, Sidiq menikah dengan seorang wanita solehah, Anisah. Mereka berdua berasal dari keluarga agamis, terpandang dan mulia. Kedua belah pihak merasa sangat berbahagia dan bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. karena telah dikaruniai pasangan yang sesuai dan cocok dengan hati. Hari-hari yang mereka jalani penuh dengan keceriaan dan kemesraan.


Sidiq kesehariannya bekerja diluar rumah. Ia berangkat pada pagi hari dan pulang pada sore hari. Anisah tinggal dirumah sendirian. Untuk menghibur hati sang istri dan teman dikala kesepian Sidiq membelikan Anisah komputer. Komputer tersebut diletakkan didalam kamar dan disambungkan padanya internet. Awalnya Anisah tidak tahu apa-apa tentang komputer. Sidiqlah yang mengajarkan cara penggunaan komputer. Hingga pada akhirnya Anisah sudah biasa menggunakan komputer sendiri dengan baik.


Sehabis menyelesaikan pekerjaan rumah, Anisah memanfaatkan waktunya didepan komputer, mengakses berita dan mengikuti perkembangan dunia Islam. Waktu pun terus berjalan dan kehidupan mereka tetap harmonis dan tentram. Sehingga sampai pada suatu hari, Anisah masuk ruang chating dan disanalah ia mulai berkenalan dengan banyak orang. Awalnya hanya tanya jawab tentang nama, tempat tinggal, sehingga karena sudah keasyikan pembicaraan menjadi panjang dan lebar. Telah banyak teman dan kenalan Anisah di ruang chating. Dan setiap hari sehabis pekerjaan rumah, Anisah lebih banyak menghabiskan waktunya untuk chating.


Hingga pada suatu ketika, Anisah berkenalan dengan seorang pemuda di ruang chating, namanya Fatih. Chating mereka lakukan dengan menggunakan kamera. Sehingga diantara mereka saling melihat. Awalnya pembicaran mereka hanya berkisar tanya nama, tempat tinggal dan lainnya. Namun chating ini terus berlangsung setiap hari. Sehingga timbullah rasa suka dihati Fatih pada Anisah. Ia mulai bermanis kata dan merayu. Fatih mulai berkata-kata yang membuat tersentuh hati Anisah. Setan pun tak tinggal diam. Membisikkan kedalam hati Anisah hal-hal yang tidak baik. Anisah berusaha untuk menolak dan melawannya. Namun karena mereka chating setiap hari, dengan saling melihat, akhirnya sedikit demi sedikit timbullah dihati Anisah perasaan suka pada Fatih. Sebenarnya Fatih menyukai Anisah hanya karena kecantikan wajahnya saja, rasa suka yang berlandaskan pada hasrat nafsu. Dan akhirnya Anisah juga terpedaya dengan kata-kata dan ketampanan Fatih yang menjadi teman chatingnya setiap hari tersebut.


Chating itupun terus berlangsung. Dan Sidiq tidak menaruh curiga pada Anisah. Karena ia sangat percaya pada Anisah. Dan Anisah pun sangat pandai menyimpan rahasia. Namun sesuatu yang busuk bagaimanapun pintar menyimpan akan ketahuan juga baunya. Akhirnya Sidiq mulai curiga dengan gelagat Anisah, sehingga setelah ia selidiki akhirnya ia mengetahui bahwa Anisah telah menjalin hubungan gelap dengan seorang pemuda di ruang chating. Fatih sangat marah dan akhirnya ia menjual komputer tersebut. Dan memperingatkan Anisah untuk segera bertobat pada Allah Subhanahu wa Ta'ala. dan meninggalkan pemuda tersebut. Anisah pun mengakui kesalahannya.


Namun, karena hati telah diberikan pada syetan dan hawa nafsu selama ini, Anisah merasa masih sulit menghilangkan bayangan Fatih dari pikirannya. Hatinya telah terpaut pada Fatih. Sehingga tanpa diketahui oleh Sidiq, Anisah menghubungi Fatih lewat telpon. Ia menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya pada Fatih dan tentang perasaannya pada Fatih. Rupanya Fatih telah berhasil menjaring mangsanya. Iapun memanfaatkan kesempatan tersebut, ia mulai merayu dan menggombal. Ia berkata,


"Kalau kamu menyukai dan mencintai saya, tinggalkanlah suamimu! Minta cerailah darinya! Saya akan datang untuk melamarmu dan kamu akan hidup tentram dan bahagia dengan saya."


Anisah yang telah goyah dan lemah imannya ini mulai terpedaya dengan bujuk rayu dan janji-janji Fatih. Ia telah dipengaruhi oleh syetan dan nafsu, ia lebih memilih Fatih dari pada suaminya. Anisah tidak sadar bahwa syetan dan nafsu sedang menipunya dan ingin menghancurkan dirinya dan kehidupan rumah tangganya.


Akhirnya, Anisah minta cerai pada Sidiq. Dan terjadilah perceraian yang tidak diharapkan tersebut. Anisah pulang kerumah orang tuanya. Keluarganya sangat menyesalkan perceraian tersebut. Dan mulailah Anisah berhubungan dengan Fatih. Fatih sering datang kerumah Anisah dan terkadang mengajaknya keluar rumah, dengan mobil mewah yang dimiliki Fatih.


Hari dan minggu terus berganti, namun Fatih belum juga melamar Anisah. Mereka masih menjalani pacaran. Sampai pada suatu malam, Fatih mengajak Anisah menginap di sebuah hotel dan pada malam itu terjadilah perselingkuhan, terjadilah hubungan yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, mereka berzina. Mereka telah dikuasai oleh hasrat nafsu dan syetan.


Hari dan bulan terus berganti, tapi Fatih belum juga datang untuk melamar Anisah. Anisah sangat gelisah dan tidak bisa tenang, ia selalu diberi janji yang tak pasti. Dan sampai pada suatu hari Fatih berkata pada Anisah,


" Wahai wanita yang hina, apakah engkau mengira aku akan menikah dengan wanita seperti dirimu, tidak akan pernah! Aku tidak akan mau menikah dengan wanita murahan seperti dirimu. Engkau tidak lagi berharga, engkau adalah wanita kotor dan hina, engkau tidak layak menikah dengan pemuda terpandang seperti diriku. Aku yakin, kalau sekali sudah berkhianat, kelak engkau berkhianat lagi. Kalaupun engkau kunikahi, kelak bila engkau bertemu pemuda yang lebih ganteng dan lebih kaya dariku pasti engkau akan meninggalkan diriku, sebagaimana engkau telah meninggalkan suami mu yang baik-baik itu. Dan aku tidak mau hal itu terjadi pada diriku, sekarang pergi engkau dari sisiku! Jangan temui aku lagi, aku tidak mau lagi melihat mukamu, aku sudah muak dengan dirimu."


Anisah pun berlalu pergi dengan membawa luka mendalam di hatinya. Hidupnya telah hancur. Masa depannya telah gelap. Ia telah salah selama ini menilai. Ia telah tertipu dan terpedaya. Penyesalan tidak ada lagi gunanya. Kembali pada suami yang pertama, tak akan mungkin suaminya mau menerima dengan keadaan dirinya saat ini, kembali pada keluarganya, ia merasa malu, ia tidak tahu harus melangkah kemana dan mengadu pada siapa. Hanya kepada Allah Swt. Mengadukan segala kelukaan dan kesalahan yang dilakukan selama ini. Anisah telah menyadari kekeliruannya dan sangat menyesal atas apa yang telah ia lakukan., yah....rumput tetangga kadang terlihat lebih hijau dari rerumputan kita karena bisa jadi kita tidak merawatnya.


Sahabat, betapa pintu-pintu masuk Perzinaan dan Perselingkuhan saat ini sangat dengan mudah kita dapatkan, mulai dari senda gurau dengan lawan jenis lewat chating, berduan dengan lawan jenis ditempat-tempat yang aman dari penglihatan orang, di privat room warnet, di ruang kantor, karaoke room, mini movie room, di tempat wisata, di hotel dan Villa, hingga di rumah kita sendiri. Ditambah lagi banyaknya ivent-ivent yang membuat kita terpompa nafsu syahwat kita, juga tontonan-tontonan dan bacaan-bacaan yang mengexploitasi pornografi sangat mudah didapatkan dan mudah diakses oleh siapapun.


Maka Allah sangat melarang mendekati pintu-pintu masuk perzinaan itu apalagi sampai memasukinya, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburu-buruknya jalan (hidup yang ditempuh)." (al-Israa': 32),


Bukan hanya itu, Berhati-hatilah dengan perbuatan zina karena ternyata zina adalah hutang, coba kita cermati baik-baik nasehat dari Imam Syafi'i berikut ini


Imam Syafi`i yang mengatakan, "BERHATI-HATILAH DENGAN ZINA, SEBAB ZINA ADALAH HUTANG. BARANGSIAPA YANG BERZINA MAKA TUNGGULAH PEREMPUAN-PEREMPUANNYA (IBU, SAUDARA, ISTRI, ANAK, DLL) AKAN DIZINAHI WALAUPUN LEWAT LUBANG DINDING RUMAHNYA."


Rasulullah SAW telah bersabda: menceritakan pengalamannya saat diisra`kan:


"Pada malam aku diisra`kan, aku dibawa pergi melihat sekumpulan manusia yang sangat banyak jumlahnya, terdiri dari kaum wanita, ada yang digantungkan pada payudaranya dan ada pula yang digantungkan pada kedua kakinya dalam keadaan terjungkir. Mereka mengeluarkan suara jeritan dan rintihan kesakitannnya. Aku bertanya: 'Hai Jibril, siapakah mereka?' Jibril menjawab:'Mereka adalah wanita-wanita yang suka berzina, tega membunuh anak-anak mereka dan menyerahkan diri mereka kepada selain suami mereka."

PROGRAM SUKSES BERSAMA RAMADHAN

Sahabat, Alhamdulillah tanpa terasa kita telah berada di depan PINTU GERBANG BULAN KEMULIAAN yang didalamnya terdapat SEGALA BENTUK ENERGI KESUKSESAN, Energi Sukses Menghapus Segala Dosa , Energi Sukses Meraih, mensucikan dan mengabadikan Harta, Energi Sukses menahan nafsu menundukkan mata, Energi Sukses terbebas dari segala bentuk Krisis dan Siksa, Energi Sukses meraih Cita dan Cinta. Lalu apa saja yang harus kita lakukan agar kita SUKSES BERSAMA RAMADHAN :

1. TAU ILMU PUASA, inilah hal-hal penting minimum yang harus kita ketahui supaya Puasa kita Syah dan tidak asal-asalan :

a) Syarat wajibnya puasa yaitu: (1) islam, (2) berakal, (3) sudah baligh dan (4) mengetahui akan wajibnya puasa yaitu : 1) Sehat, tidak dalam keadaan sakit.(2) Menetap, tidak dalam keadaan bersafar. 3) Suci dari haidh dan nifas.

b) Rukun puasa adalah menahan diri dari berbagai pembatal puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari


c) Pembatal Puasa : 1. Makan minum dengan sengaja, 2. muntah dengan sengaja, 3. Datang Haidh atau nifas, 4. Sengaja orgasme, 5. Niat membatalkan puasa, 6. Bersetubuh saat waktu puasa.


d) Sunah-Sunnah Puasa : 1. Mengakhirkan sahur / boleh sahur saat waktu imsak 2. Menyegerakan berbuka, 3. Berbuka dengan korma dan air, 4.memperbanyak sedekah dan ibadah.


e) Puasa Yang Sia-Sia : 1.Berdusta, 2.berkata kotor dan tak berguna, 3.Melakukan segala bentuk perbuatan maksiat.

f) Yang dibolehkan ketika Puasa : 1. Mandi junub waktu Fajar karena ketiduran, 2.bersiwak, 3. Berkumur-kumur dan membersihkan hidung, 4. Mencium istri ala kadarnya, 5.bekam atau donor darah, 6. Mencicipi makanan hanya diujung lidah, 7. Pakai celak dan tetes mata, 8. Mandi menyiram kepala, 9. Menelan dahak, 10. Muntah tidak sengaja, 11. Makan, minum, bersetubuh tapi lupa sedang puasa.

g) Yang boleh tidak berpuasa : 1.sakit yang mengharuskan minum obat, 2.bepergian yang melelahkan, 3. Wanita hamil dan menyusui, (1,2,3 harus mengganti puasanya diluar Ramadhan ) , 4. tua renta lemah atau sakit yang tak kunjung sembuh (harus membayar Fidyah = harus dirupakan makanan dan diberikan kepada orang miskin, kalaupun berupa uang harus segera dibelikan makanan jadi senilai harga 3 kg beras atau Rp.25.000,- dibayarkan pada saat masih dalam bulan Ramadhan)


h) Zakat Fitrah : Wajib bagi setiap muslim yang masih hidup sampai akhir ramadhan dan mampu membayar, harus berupa beras senilai Rp.2,5kg atau kalau berupa uang senilai Rp.25.000,- harus segera dirupakan beras ketika itu juga )


i) Sholat tarawih : 1.Waktu : setelah sholat isya’ sampai menjelang shubuh, 2.Jumlah Rakaat : 11 rakaat dengan salam setiap dua rakaat dan istirahat setiap 4 rakaat, berjama’ah bersama imam.


j) I’tikaf : 1.tempatnya dimasjid, 2.lama I’tikaf tidak dibatasi, 3. Berupaya menghidupkan 10 malam terakhir bulan ramadhan untuk meraih malam 1000 bulan / Lailatul Qodar




PUASA 24 JAM ?= Sahabat sering kita hanya mengartikan Puasa hanyalah menahan lapar dan haus mulai terbit Fajar hingga terbenamnya Matahari yang kurang lebih 14 Jam. Itu hanyalah Puasa Lahiriyah yang wajib kita lakukan namum PUASA RUHIYAH = Menahan Gejolak Hawa Nafsu untuk Tidak Bermaksiat dalam bentuk apapun tidak bisa hanya kita lakukan dalam 14 Jam tetapi harus 24 Jam mulai dari menahan pandangan mata dari segala yang menimbulkan Syahwat, menahan tangan dari menyakiti dan menyulut birahi, menahan kaki dari melangkah ke tempat yang keji, menahan Mulut dari amarah dan gosip yang menusuk hati, dan segala perbuatan yang membuat Allah SWT gak suka.



SHOLAT TARAWIH DI SEPERTIGA MALAM TERAKHIR = coba kita lihat fenomena Tarawih di Masjid-Masjid dan Musholla, Semarak di awal akhir-akhir bulan bubar, mengapa ? Sholatnya kurang asyik bahkan tidak berkualitas !, menghadap Sang Maha Pengampun seperti kita lomba lari siapa duluan dialah pemenangnya. Padahal Nabi dan para Sahabatnya melakukannya di sepertiga malam terakhir dengan kulaitas yang maksimal. Mengapa tidak kita coba lakukan saja di Rumah bersama Istri, anak, saudara dan Pembantu kita sebagai sarana Konsolidasi Spiritual agar Rumah Tangga kita semakin Kokoh di salah satu ruangan yang kita desain sebagai Masjid. Atau mengajak Ta’mir masjid terdekat untuk mengadakan Sholat Tarawih di tengah malam, kalaupun tidak memungkinkan carilah Masjid yang Sholat Tarawihnya termenej dengan baik, tertib dan tenang.


TADARUS AL-QUR'AN = ini sarana efektif Konsolidasi Spiritual Keluarga jika kita mau melakukan di Rumah bersama keluarga, undang Anggota Keluarga atau Guru Al-Qur'an yang punya kemampuan untuk membimbing selama Ramadhan, minimal sehari 1 Juz sehingga 1 Bulan Ramadhan kita khatam.


1. I'TIKAF 10 MALAM TERAKHIR = Apa yang terfikir oleh kita ketika hari telah mendekati HARI RAYA ? ya…BELANJA dan MUDIK ! , padahal saat-saat itulah KETENTUAN SUKSES RAMADHAN akan kita dapatkan dan PUNCAK PENGHARGAAN DIBERIKAN berupa LAILATUL QODAR. Harusnya Kita ajak keluarga kita ke Masjid yang Terbaik yang menyelenggarakan Program I'tikaf yang berkualitas. Nah supaya Akhir Ramadhan kita gak terganggu dengan acara Shooping & Mudik, sebaiknya sekarang ini puas-puasin pilih pakaian buat Lebaran dan Silaturrahim kepada Keluarga sekaligus kasih hadiah buat Ramadhan dan Lebaran itu jauh lebih baik.


UMROH AKHIR RAMADHAN, inilah enaknya kalo jadi orang kaya, bisa I’tikaf 10 Akhir Ramadhan di Haramain, masyaa Allah indahnya…..rugi banget kalo punya duit buat melancong kesana kemari, tapi gak nyempetin duduk didepan Ka’bah tengah malan di Akhir Ramadhan.


Pesona Kecantikan

Subhan tidak bisa menolak apa yang telah direncanakan orangtuanya, yaitu perjodohan dengan perempuan yang sama sekali tidak dikenalnya.
“Azizah adalah perempuan yang sangat baik. Dia pandai menata rumah. Selain itu, dia adalah perempuan yatim piatu yang salihah,” kata ibunya.
“Bagiku, perempuan salihah yang akan mendampingimu jauh lebih berharga dibandingkan semua perempuan cantik di dunia ini,” lanjut ayahnya mantap.
Hati Subhan berontak. Namun, dia tidak ingin menjadi anak yang durhaka karena menentang orangtua. Akhirnya, dia pasrah dan menuruti kemauan orangtuanya.
“Jika kau setuju, Anakku. Kami akan menjemput Azizah di kampungnya,” ujar ayahnya.
Bagaimana mungkin aku tidak setuju? Kata subhan dalam hati.
Subhan hanya mengangguk setuju. Ia tak ingin mengecewakan keinginan orangtuanya. Jika perjodohan ini membuat orangtuanya bahagia, Subhan akan menyetujuinya. Bagi Subhan, tidak ada yang lebih berharga selain membahagiakan orangtuanya.

Paras Subhan yang tampan memudahkan dirinya memilih perempuan cantik mana pun yang akan dijadikan istrinya. Sebenarnya, Subhan memiliki kriteria sendiri untuk calon pendampingnya. Dia ingin mendapatkan seorang perempuan yang elok. Semua harapannya tinggal impian. Azizah, gadis yang dijodohkan dengannya, sama sekali tidak dia ketahui rupanya.

Ketika khitbah, sekilas ia menatap wajah calon istrinya. Menurut ayah dan ibunya, Azizah baik. Subhan bisa melihat dari wajahnya yang teduh dan damai, tetapi tidak ada guratan kecantikan di sana. Aaah…
Azizah adalah perempuan dengan rupa yang sederhana, jauh dari kriterianya. Batin Subhan menjerit, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Di lubuk hatinya, dia tetap menilai kecantikan perempuan bukan sekadar baik. Namun, perempuan itu haruslah memiliki tubuh tinggi , langsing, mata bulat lengkap dengan bulunya yang lentik, hidung mancung, bibir ranum, dan kulit yang indah. Azizah, tidaklah demikian.

Perjodohan harus terlaksana. Subhan tidak bisa menolak keinginan orangtuanya. Dengan sekuat tenaga, Subhan mengusir kriteria perempuan dan berusaha menerima Azizah apa adanya. Berusaha mencintainya, walau rasanya itu akan sia-sia saja.
Akhirnya, pernikahan terjadi. Subhan melihat Azizah begitu bahagia. Sinar matanya mengatakan hal itu. Subhan berusaha untuk bahagia. Demi orangtuanya, Subhan berusaha membuat semuanya terlihat bahagia, walau setiap malam hatinya menjerit. Begitu sulit melepaskan diri dari kriteria perempuan impiannya.

Hari demi hari, dia semakin tidak mampu berpura-pura bahagia. Subhan merasa hidupnya sia-sia. Dia mulai marah dengan keadaan itu. Ya, dia mengakui bahwa Azizah melayaninya dengan baik. Azizah seorang istri yang baik, tetapi itu tidak cukup membuat Subhan mencintainya.
Subhan mulai mengacuhakan Azizah. Azizah semakin menyadari bahwa suaminya tidak mencintainya. Subhan semakin ketus hingga akhirnya Azizah bertanya kepadanya, tetapi Subhan tak menjawab.
“Apa pun yang kaulakukan padaku, aku akan tetap mengabdi padamu sebab kau adalah suamiku,” ujar Azizah mantap.
Subhan hanya diam tak menyahut. Ternyata memang benar, walau Subhan bertindak seenaknya, Azizah tetap melayani Subhan dengan baik. Azizah memang istri yang baik dan benar kata orangtuanya, Azizah juga perempuan yang salihah. Saat tengah malam, dia tak pernah absen shalat tahajud dan melantunkan ayat Al-Qur’an. Namun hal itu sama sekali tidak membuat hati Subhan tergugah. Kadang, Subhan memaki dirinya sendiri. Mengapa dia begitu terobsesi pada perempuan cantik ? Bukankah dalam agama Islam diajarkan bahwa keimanan adalah faktor terpenting dalam memilih pasangan ?
“Aku hamil,” kata Azizah suatu pagi.
Subhan hanya menatapnya dengan dingin.

Pada suatu hari, di tengah perjalanan menuju rumah, Subhan bertemu dengan sahabat lamanya. Wajah sahabatnya itu sungguh berduka.
“Mengapa kau terlihat bersedih?” tanya Subhan.
Sahabat Subhan lalu mengajak Subhan berteduh di sebuah masjid.
“Aku ingin bercerita,” katanya.
Subhan berjalan mengikuti sahabatnya menuju masjid. Dalam hatinya ia bertanya tentang hal yang ingin di ceritakan sahabatnya itu. Seharusnya dia bahagia karena telah menikahi seorang perempuan yang sangat cantik.
“Ini mengenai pernikahanku. Maafkan aku, ya Allah…,” desisnya pelan. “Aku tidak bermaksud untuk menjelek-jelekkan istriku, tapi…” lanjutnya.
“Apa yang terjadi?” tanya Subhan.
“Kau tahu betapa aku sangat mencintai istriku. Kuakui aku jatuh cinta padanya karena dia sangat cantik dan sempurna.”
“Ya…,” terbayang di benak Subhan wajah istri sahabatnya yang memang sangat cantik.
“Pada awalnya, orangtuaku tidak merestui hubungan kami. Hingga Ayah menanyakan, mengapa kau tidak menikahi perempuan yang salihah? Ya, memang benar istriku tidak sempurna dalam akhlaknya. Dia adalah perempuan yang jarang mengaji dan shalat. Hatiku telah dibutakan oleh kecantikannya.”
“Lalu?” tanya Subhan penasaran.
“Ternyata, pernikahanku memang tidak bahagia. Istriku terlalu banyak menuntut. Awalnya, aku memaklumi karena dia memang masih awam dalam hal agama. Aku sebagai suaminya, akan berusaha menuntunnya. Namun, aku justru semakin tersiksa dengan sikapnya. Jika tuntutannya tidak kukabulkan, dia tidak memperlakukanku seperti seorang suami. Istriku sangat boros, bahkan kini aku memiliki begitu banyak utang karenanya. Ketika aku menegurnya, dia beralasan karena aku tidak bisa mencukupi kebutuhannya, padahal…”
“Ya…?” mata Subhan membulat.
“Tahukah kau? Orangtuaku kini jatuh miskin karena semua yang mereka miliki diberikan kepadaku demi membahagiakan istriku.”
Subhan tertegun.
“Kini, aku tidak memiliki apa-apa lagi. Istriku malah semakin tidak menghormatiku,” kata sahabat Subhan sambil menitikkan air mata.
“Istriku meminta cerai. Alasannya, dia bisa lebih bahagia dengan lelaki kaya yang sanggup memberikan segalanya.”

Cerita sahabatnya itu membuat hati Subhan teriris. Apa yang sudah dia lakukan pada Azizah sungguh tidak adil. Allah memberinya jodoh terbaik. Azizah memang tidak cantik, tetapi dia adalah seorang perempuan yang salihah. Dia adalah seorang istri yang sangat menghormati suaminya. Dia adalah istri yang tak pernah menuntutnya, bahkan dia memberikan cinta tanpa pamrih yang begitu indah.

Selepas mendengarkan kisah pilu sahabatnya, diam-diam hati Subhan bertekad bahwa tidak ada lagi kriteria perempuan impian dalam hatinya. Bidadari itu sudah dikirimkan Allah untuknya.
“Azizah, aku akan berusaha mencintaimu,” kata Subhan dalam hatinya.
Sebelum pulang, Subhan menyempatkan diri ke sebuah toko untuk membeli sebuah jilbab yang cantik. Dia ingin membuat Azizah bahagia dan memberinya senyum yang manis. Setiba di rumah, ketukan pintu Subhan tidak dihiraukan.
“Ke mana istriku?” tanyanya dalam hati.
Kreeeek… ternyata pintu rumah tidak terkunci.
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikum salam.” Dari arah kamar, terdengar suara lirih Azizah.
Dengan langkah cepat, Subhan menuju kamar. Dilihatnya Azizah tergeletak di kasur dalam keadaan lemas.
“Ya Allah, apa yang terjadi padamu?” Subhan memeluk Azizah.
“Aku terjatuh di kamar mandi,” jawab Azizah lirih.
“Kenapa kau tidak pergi ke rumah sakit? Tidak adakah yang menolongmu?” Subhan gusar.
“Aku belum meminta izinmu, Suamiku.”

Subhan menangis, dadanya terasa sesak. Dalam tangisannya, terbayang sikapnya yang tidak adil kepada Azizah. Pengorbanan dan pengabdian Azizah sungguh luar biasa. Subhan memeluk erat tubuh Azizah hingga Subhan merasakan detak jantung Azizah berhenti. Azizah meninggal dalam pelukannya dengan wajah yang sangat teduh. Dia terlihat cantik. Dalam penyesalan yang meyeruak, Subhan merasakan angin sejuk menghampiri dirinya. Cahaya cinta yang memancar dari wajah Azizah semakin kuat untuknya. Subhan menyesal karena tidak memberikan hatinya untuk perempuan itu.

Di samping tubuh Azizah, terdapat sepucuk surat. Subhan lalu membacanya dengan pandangan yang terhalang air mata.
Suamiku, maafkan aku karena tidak membuatmu bahagia. Berikan ridha dan ikhlasmu untukku dan anak kita. Aku mencintaimu. ISTRIMU

Subhan menangis tersedu-sedu, “ Kenapa cinta ini datang terlambat, ya Allah, ampuni aku ya Allah, aku menyesal, akankah aku bisa mendaptkan Azizah kembali ya Allah ? “ .
ya….Allah menghukumnya dengan penyesalan yang luar biasa.

“sesungguhnya, dunia seluruhnya adalah benda (perhiasan) dan sebaik-baik benda (perhiasan) adalah wanita (istri) yang salihah.” –HR MUSLIM

" Diperhiaskan bagi manusia kesukaan kepada barang yang diingini, (yaitu) dari hal perempuan dan anak laki-laki, dan berpikul-pikul emas dan perak, dan kuda kenderaan yang diasuh, dan binatang-binatang ternak dan sawah-ladang. Yang demikian itulah perhiasan hidup di dunia. Namun di sisi Allah ada (lagi) sebaik tempat kembali "
" Katakanlah: sukakah kamu aku ceritakan kepada kamu apa yang lebih baik daripada yang demikian, di sisi Tuhan mereka, bagi orang-orang yang bertakwa? Ialah syurga-syurga, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan isteri-isteri yang suci, dan keridhaan dari Allah. Dan Allah melihat akan hamba-hambaNya." ( QS. Ali Imron : 14-15 )

Bagaimana, mana yang yang lebih menggiurkan JANJI ALLAH SWT atau RAYUAN KENIKMATAN SESA'AT ?