Sunday 14 October 2012

Tips Menghafal dan Muraja’ah Al-Qur’an Dengan Baik


Bismillah…
Al Qur’an merupakan salah satu mu’jizat yang turun kepada Muhammad SAW dan diwariskan kepada umatnya dan keasliannya akan terus terjaga sepanjang zaman. Allah SWT berfirman :
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” (Al Hijr:9)
Qur’an memiliki banyak sekali kelebihan, selain itu Qur’an juga sangat bermanfaat bagi manusia. Orang yang sering membaca Qur’an akan sangat berbeda dengan orang yang jarang bahkan tidak pernah sama sekali membacanya. Itu baru sebatas membaca. Apalagi jika Qur’an tersebut dihafal, maka bi iznillah manfaatnya akan selalu menyertai orang yang menghafalkannya.
Ada beberapa fase dalam menghafal al-Quran ini.
1. Fase pra hafalan (taaruf)
2. Fase hafalan (tahfidz)
3. Fase menjaga hafalan (murojaah)
A. Fase Pra Hafalan
Hal pertama dalam fase pra hafalan, ada baiknya kita mengenal dulu dengan kitab suci yang akan kita hafal ini. Beberapa sifatnya antara lain:
1. Mudah dihafal. Allah sendiri berfirman dan diulang-ulang dalam surat al-Qomar, “Walaqad yassarna al-Qurana lidz-dzikri fahal min muddakir… (QS. Al-Qomar: 17)”. Selain dikuatkan dengan firman Allah, secara bahasa sendiri al-Quran sangat mudah dihafalkan. Terlebih di dalamnya, banyak ayat-ayatyang mirip, sehingga kita tidak perlu menguras otak lebih karena ada beberapa kalimat atau ayat yang sudah pernah kita hafalkan dulu.
2. Mudah pula terlupa. Dalam hal ini penulis sendiri kurang tau apakah riwayat ini adalah hadits atau apa, akan tetapi dulu Kyai penulis pernah bilang bahwa, “Menghafal Quran itu seperti mengikat unta. Bila longgar sedikit saja ikatannya, makaakan sangat mudah lepas.”
3. Al-Quran adalah kitab suci kita, barangsiapa dapat menghafalkannya maka akan mendapat banyak fadhilah, seperti: variasi bacaan dalam sholat, mengisi waktu luang ketika menuggu bus, di dalam bus dll.
4. Dengan menghafalkannya, terlebih bila memahami maknanya bisa membuat hati kita terbuka, menemukan kebenaran din ini, menemukan mukjizat-mukjizat di dalam al-Quran dsb. Intinya, insya Allah bisa menambah iman kita dan takwa kita..
Selanjutnya, setelah berkenalan dengan obyek yang ingin kita hafal, sekarang saatnya berpindah kepada subyeknya.
1. Temukan motivasi yang tepat atau niatnya. Tentukan, apakah untuk ujian saja, atau untuk sesuatu hal yang di atas itu. Penentuan motivasi ini sangat menentukan tingkat kualitas hafalan dan kesungguhan kita dalam menghafal.
2. Berikan waktu khusus dalam keseharian kita.
3. Persiapkan diri dari banyaknya godaan yang melalaikan dan ketidak-disiplinan. Karena sebenernya, dari pengalaman penulis sendiri dan curhat temen-temen, kunci menghafal al-Quran adalah satu; ISTIQOMAH.
4. “Qalilun qarra khairun min katsirun farra..” lebih baik sedikit tapi kuat, daripada banyak hafalan tapi lemah. Artinya, menghafal al-Quran itu haruslah tadarruj, alias bertahap. Allah sendiri berfirman, “Wala ta’jal bil qurani min qabli an yuqdha ilaika wahyuhu, wa qul rabbi zidny ilman…” (QS. Toha: 114). Banyak sedikitnya menghafal, sangat tergantung pada kemampuan penghafal, ndak perlu dipaksa.
B. Fase Menghafal
Setelah bertaaruf, dan kenal-kenalan sebelum memasuki dunia hafalan ini, kini saatnya kita melakukan proses menghafal. Fase di atas tadi, cukup dipahami saja dan dijadikan pengingat bila suatu saat kita merasa kesulitan dan pengen curhat :D .
Okeh, sekarang saatnya kita masuk dalam persoalan teknis, yakni trik menghafal. Sebenernya, soal ini penulis lebih suka menyerahkan kepada pembaca soal bagaimana menghafal. Karena, dalam menghafal ini sangat bergantung pada kondisi /dzuruf si penghafal.
1. Membaca pelan dan mecoba memahami maknanya (grambyang) dari apa yang ingin kita hafal di pagi hari, pada malam hari sebelum tidur.
2. Lebih baik baik dilakukan setelah sholat subuh, mulai menghafal al-Quran secara tadarruj dimulai dari jumlatan fa jumlatan (kalimat per kalimat) bukan ayat per ayat! Setelah hafal (membaca tanpa melirik al-Qurannya) satu kalimat, baru berpindah ke kalimat yang lain.
3. Setelah hafal satu ayat, boleh berpindah ke ayat lain, dan temukan keserasian dalam dua ayat ini. Sangat sering terjadi, ayat al-Quran ini memiliki satu tema setiap separuh halaman.
4. Dianjurkan minimal menghafal satu halaman, atau lebih baik lagi dua halaman setiap harinya. Agar nanti yang tergambar di ingatan kita adalah seperti membuka al-Quran, satu di sisi kanan dan satu lagi di sisi kiri.
5. Lebih dan sangat dianjurkan untuk menyetorkan hafalan yang baru kita hafal, pada orang yang sudah hafal lebih dari kita. Bukan saja karena menjaga agar apa yang kita hafal ini sudah benar kata per katanya, akan tetapi juga sangat bermanfaat sebagai latihan dalam hafalan kita.
C. Fase Mengulang
Perlu diketahui dan diingat, fase murojaah ini adalah yang sangat-sangat penting dan paling penting di antara dua fase di atas.
Sama seperti menghafal, dalam murojaah pun ada yang namanya tadarruj. Yakni bertahap pula dalam melakukannya.
1. Murojaah sebelum membuat hafalan baru. Yang perlu kita ulang hafalannya sebelum membuat hafalan baru adalah hafalan seperempat juz (5 halaman) sebelum hafalan baru kita. Jadi, jangan menambah hafalan baru bila seperempat juz sebelumnya masih berantakan hafalannya.
2. Murojaah hafalan baru. Setelah paginya kita menghafal, maka berikan waktu khusus buat mengulang hafalan baru kita itu. Paling enak adalah ketika sholat dhuha. Semakin sering diulang dalam sholat, semakin baik.
1. Murojaah per seperempat juz (5 halaman). Murojaah ini dilakukan setiap hari, dan berkelanjutan esok harinya. Lebih baik disetorkan juga murojaah yang ini. Sifatnya seperti hafalan baru, harus bener-bener mantap ketika disetorkan.
2. Murojaah per 1 juz. Sama seperti murojaah seperempat juz, murojaah ini juga lebih baik disetorkan. Akan tetapi gak menutup kemungkinan untuk dibaca sendiri.
3. Murojaah per 5 juz. Kalau bisa, hal ini disetorkan juga. Akan tetapi, kecuali di pondok tahfidz, mungkin agak jarang yang mau nerima setoran 5 juz.
Metode-metode di atas tidak mutlak sifatnya. Namun, secara pengalaman metode-metode di atas cukup membantu dalam proses menghafal al-Quran.
Selanjutnya, mungkin ada beberapa tips tambahan di bawah ini yang bisa dijadikan masukan buat temen-temen:
1. Akan lebih cepat dan mudah bila kita menghafal sambil mengetahui artinya. Bisa lewat terjemah al-Quran, atau bahkan dengan tafsirnya sekalian, :D .
2. Setelah tahu artinya, perlu diketahui bahwa al-Quran itu berbentuk setengah prosa (cerita) dan setengah puisi (berima). Dengan prosanya, akan membuat kita lebih mudah untuk mengaitkan antara satu ayat dengan ayat lainnya lewat siyaq atau jalan cerita atau tema khusus.
3. Mengatur waktu dalam satu hari sebaik mungkin. Minimal ada dua hal penting yang perlu diperhatikan, yang pertama murojaah, yang kedua bikin hafalan baru.
Dan semoga kita dijadikan sebagai Ahlul Quran. Amiin.

Tips Mengatasi Futur (Lemah Iman)


Bismillahirrahmanirrahim..
Indikasi yang dirasakan kalau futur itu, jadi malas tilawah, males ikut kajian, shalat suka diundur2, shalat tahajjud terlewat.
Berikut beberapa alternatif yang dilakukan bila futur, cara yang menurut saya juga mungkn sdh biasa diterapkan oleh temen2, bagi saya pribadi mgkn satu cara dilakukan sudah bisa meredam kefuturan yg dialami tergantung keakutan dari futur tersebut.
1. Ingat Kematian
Setiap manusia pasti akan meninggal dan meninggalkan semua hal yang di cintai, terlebih seorang muslim akan di mintai pertanggungjawaban kelak. Jadi jangan sampai ada penyesalan dan perbuatan tercela terjadi dalam perjalanan hidup.
2. Liqo/Halaqoh
Sebenarnya insya Allah ini cara yang efektif untuk meredam kefuturan, dan menjadi jaminan kefuturan kita insya Allah tidak akan lebih dari 1 pekan, karena dalam Liqo banyak hal yang akan kita dapatkan, mulai dari taujih dari Mr, adanya setoran hafalan baik hadis maupun Al-Qur’an, laporan amal ibadah harian, ada juga kultum dari salah satu personel lingkaran tarbawi tsb, dsb.
3. Baca Buku,
Baca buku Shirah, shirah Nabi, sahabat, ulama2 yang akhirnya merasakan rasa malu, malu yang sangat bahwa amalan kita selama ini belum ada apa2 nya dibandingkan mereka. Baca ttg dahsyatnya siksa neraka, siksa kubur dan indahnya surga.
4. Muhasabah Yaumiyah
Bagi yang terbiasa mencatat amalan harianya, bisa dibuka2 kembali lembarannya dan dibandingkan dengan kondisi ketika mengalami futur, tentunya bagi seorang muslim harus berprinsip, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
5. Tilawah Al Quran
Membaca Al Quran sekaligus artinya tiap selesai shalat wajib sangat besar manfaatnya. Di usahakan minimal 1 juz tiap hari. Membaca Al Quran dan artinya akan memperkaya ingatan akan hukum2 yang telah Allah tetapkan, dan semoga bisa di amalkan.
6. Pengajian Umum
Ikuti pengajian umum yang biasanya ada rutin tiap pekan, dari mulai pembahasan fiqih, tafsir, hadis dll. Tidak mempermasalahkan pengajian yang di laksanakan oleh jamaah berbeda-beda selama masih satu aqidah.
Semoga bermanfaat.

Sunday 30 September 2012

PENCEGAHAN PENYAKIT MELALUI KISAH ASHABUL KAHFI

Kisah Ashabul kahf menceritakan tentang beberapa orang pemuda dengan seekor anjing yang ditidurkan Allah selama 309 tahun.

Ashabul kahfi adalah para pemuda yang beriman kepada Allah yang keluar dari negeri untuk menyelamatkan aqidah daripada ditangkap oleh Maharaja Rome yang zalim.

Disebabkan atas niat yang tulus Allah memudahkan sehingga mereka menjumpai sebuah gua dan tertidur di dalamnya sampai waktu yang sangat panjang.

Ajaibnya,mereka tertidur tanpa memerlukan makan dan minum.Allah membolak-balikkan tubuh mereka sehingga tidaklah membeku darah pada salah satu bagian tubuhnya.Ini semua termasuk hikmah Allah.

Allah berfirman, “Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.”

(QS Al Kahfi: 18).

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: Sudah berapa lamakah kamu berada (disini?).”

Mereka menjawab: “Kita berada (disini) sehari atau setengah hari.”
Berkata (yang lain lagi): “Tuhan lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada (di sini).

Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa wang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorang pun.

(QS Al Kahfi : 19)

Pada akhirnya, ketika para Ashabul Kahfi itu terbangun,pemerintahan telah berganti. Para penduduk negeri telah berganti kepada penduduk yang bertakwa kepada Allah. Dan ketika mereka mengetahui kisah para pemuda itu,tidak lama kemudian para Ashabul kahfi pun meninggal dunia. Selanjutnya para penguasa di waktu itu berkeinginan untuk membangunkan masjid di atas kuburan-kuburannya.

Allah berfirman, “Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata: Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya.”

(QS Al Kahfi: 21).

Namun begitu terdapat satu ayat dalam Surah Al-Kahfi yang benar-benar menarik perhatian saya iaitu firman ALLAH SWT :

dan kamu sangka mereka sedar, padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri; sedang anjing mereka menghulurkan dua kaki depannya dekat pintu gua; jika kamu melihat mereka, tentulah kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka, dan tentulah kamu akan merasa sepenuh-penuh gerun takut kepada mereka.

(Surah Al-Kahfi : 18 )

Ayat “dan Kami balik-balikkan mereka dalam tidurnya ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri” membawa maksud pemuda-pemuda itu tidur dalam posisi yang tidak tetap dan sentiasa berubah-ubah.Ini kerana perlakuan membalik-balikkan badan dapat dijadikan langkah pencegahan daripada mendapat pelbagai jenis penyakit.

Antaranya :

Bed sore

Bedsore adalah satu penyakit yang merosakkan kulit dan tissue yang berpunca dari tekanan berlebihan.Tekanan ini mampu memusnahkan saluran darah.Apabila saluran darah ini pecah maka oksigen dan nutrient yang sepatutnya dibekalkan kepada cell menjadi terhenti.Ini mengakibatkan cell-cell yang terlibat mati.

Penyakit ini sering terjadi di bahagian paha dan punggung kerana bahagian ini sering terdedah kepada tekanan sewaktu duduk atau baring.

Pesakit yang tidak mampu bangun untuk mengubah posisi sering diancam penyakit ini.

Bukan itu sahaja,tindakan Allah membolak-balikkan pemuda-pemuda itu telah menyelamatkan mereka dari terjadinya muscle atropy.Sudah pasti 309 tahun itu adalah satu tempoh yang sangat lama.


Muscle atrophy

Muscle atrophy bermaksud kehilangan tissue muscle akibat dari kekurangan aktiviti fizikal.

Kondisi ini juga sering terjadi pada pesakit yang terlantar atau orang malas yang tidak mahu bergerak.

Bayangkan pesakit yang terlantar selama sebulan di hospital boleh mengalami pengurangan jisim muscle sebanyak 10 peratus apatah lagi 309 tahun.Inilah hikmah dan kekuasaan Allah SWT.Apa gunanya mereka bernyawa tetapi tidak mampu untuk begerak.Ketiadaan otot menyebabkan seseorang tidak mampu menghasilkan pergerakan.

Langkah pencegahan kedua penyakit ini telah Allah tunjukkan kepada manusia sekian lama,sebelum manusia mengetahuinya.

SUBHANALLAH

Wallahualam

Kota Mekkah Merupakan Pusat Bumi?


Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”
tambahan dari agan'

Neil Amstrong


Jawabannya ada di Al-Qur'an:
"Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu" (Q.S 13:2).
Keajaiban ka'bah
Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
keajaiban ka'bah
Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
Keajaiban ka'bah
Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Hajar Aswad
Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Sabda Rasulullah:
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda :
"Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam"

Friday 21 September 2012

MENOLAK KEBENARAN AWAL BENCANA DAN KEKALAHAN

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh 

(1) Thaahaa.

(2) "Kami tidak menurunkan Al Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah;"

(3) tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah),

(4) yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi.

(5) (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas 'Arsy.

(6) Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.

(7) Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.

(8) Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaulhusna (nama-nama yang baik).

(Thaahaa, 20: 1-8)

★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★ ✩ ✮ ★

TANGGUNG JAWAB risalah DAKWAH yang dibebankan Allah سبحانه وتعالى kepada kaum Muslimin, sebagaimana diamanahkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, tentunya tidak akan terasa berat manakala kaum Muslim mau menelusuri sejarah panjang kehidupan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para sahabatnya, seperti di paparkan dalam Al-Qur’anul Karim.

Ketika Umar ibn Khattab mencapai puncak kemarahannya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan kaum Muslimin, termasuk di antaranya adalah adik perempuannya sendiri, ia bergegas dengan pedang terhunus ditangan mencari Rasulullah صلى الله عليه وسلم, yang ia anggap mengganggu dan membuat masyarakat Makkah terpecahbelah. Yang tadinya tidak seorang pun berani mengatakan bahwa tradisi Jahiliah adalah tradisi terkutuk, tapi setelah kedatangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم, suasana yang dianggap telah tenang, damai, dan mapan selama ini, tiba-tiba diubah menjadi sesuatu yang membuat mereka gempar. Bahkan membuat gigi graham mereka gemeretuk menahan amarah.

Api amarah yang diusung oleh Umar dan orang-orang Quraish hanya akan padam bila dibayar oleh melayangnya nyawa Muhammad. Begitulah gelora kebencian mereka kepada nabi yang dianggap sebagai biang (punca) segala kekacauan. Padahal mereka mengetahui bahwa Muhammad adalah orang yang jujur. Tidak ada seorang dari bangsa Arab, bahkan dunia sekalipun yang mendapat gelar Al-Amin, kecuali Muhammad Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Hal ini membuktikan bahwa ternyata gelar dan pujian-pujian yang diberikan oleh kaum Jahiliah tersebut tidak ada artinya, karena mereka mengingkari penghargaan yang mereka sematkan sendiri.

Tradisi-tradisi Jahiliah yang selama ini mereka jalankan dengan tenang, tanpa ada koreksi dan teguran, ternyata dibabat habis oleh kedatangan Muhammad yang mereka kenal paling jujur di muka bumi, paling halus dan lembut pekertinya, serta paling santun terhadap siapa saja. Bagi Umar, orang yang menyandang sekian banyak titel (title) kemuliaan itu ternyata seorang pembawa bencana dan gangguan bagi mereka. Umar merasa tak pantas berdiam diri saja, ia pun bersumpah untuk membunuh Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

Tetapi dengan takdir Allah سبحانه وتعالى, gejolak dan kemarahan Umar dialihkan dan disalurkan. Pertama-tama, dengan api kemarahan di ubun-ubun ia menuju rumah adik perempuannya yang kala itu sedang belajar al-Qur’an.

Dari luar rumah ia mendengar ada suara, yang diantaranya adalah bacaan dari permulaan surat Thaa Haa. Kemarahannya ia lampiaskan dengan menempeleng adiknya dan membantik adik iparnya, hingga wajahnya lebam-lebam. Tetapi kemarahan Umar itu serta-merta reda karena kesadarannya tergugah ketika ia membaca sendiri catatan kecil yang berisikan beberapa ayat dari surat Thaahaa, yang ia rebut dari adiknya.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Apa sesungguhnya yang terjadi pada sosok Umar yang awalnya begitu anti Islam, berubah total menjadi pembela Islam, menjadi kekayaan Islam yang tiada tandingannya sampai hari kiamat?

Setelah di buka oleh ayat pertama, pada ayat kedua Allah menyatakan,

♥ ♥ ♥ ♥ “Wahai laki-laki (Muhammad), Kami turunkan kepadamu al-Qur’an bukan untuk membuat kamu susah (celaka) hidup di dunia”.

Ayat ini menjadi bantahan Allah terhadap kaum Quraish yang berkeyakinan bahwa Muhammad adalah manusia paling celaka, karena dia membawa al-Qur’an.

Melalui ayat ini Allah meyakinkan Nabi صلى الله عليه وسلم, bahwa beliau dipilih dan diutus oleh Allah bukan untuk dicelakakan dan bukan pula untuk menerima musibah, sebagaimana anggapan orang-orang Quraish dan Umar yang hendak membunuh beliau. Tetapi ada tujuan mulia, yaitu sebagaimana dinyatakan pada ayat ketiga,

|| “Melainkan al-Qur’an ini diturunkan kepada kamu Muhammad supaya kamu menyampaikan peringatan kepada orang yang masih punya TAKUT kepada Allah.”

Ayat di atas berisi penegasan Allah yang sangat jelas, bahwa orang yang bisa diajak untuk mengikuti ajaran Islam hanyalah orang-orang yang masih punya TAKUT kepada Allah. Selebihnya tidak akan bisa.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

TANPA PAKSAAN

Mengajak semua manusia agar berkenan mengikuti jejak Rasulullah صلى الله عليه وسلم adalah harapan yang mulia, tetapi Allah memperingatkan bahwa hal itu adalah suatu yang mustahil. Yang bisa diajak hanyalah orang-orang yang dalam hatinya masih ada rasa TAKUT kepada Allah. Dengan demikian, hati Nabi صلى الله عليه وسلم menjadi lega karena tidak ada target point menjadikan semua manusia memeluk Islam. Allah tidak menuntut Nabi صلى الله عليه وسلم mengislamkan semua orang, karena hal itu bukan kewajiban beliau. Beliau hanyalah penyeru, bukan penentu Islam atau tidaknya seseorang.

Adapun orang-orang yang tidak punya rasa TAKUT kepada Allah menjadi urusan-Nya. Dengan begitu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bisa mengangkat muka dalam menyampaikan dakwah Islam.

Tidak adanya tanggung jawab kewajiban mengislamkan semua orang bagi Rasulullah صلى الله عليه وسلم, juga berlaku bagi kaum Muslim sekarang. Dengan demikian, Umat Islam tidak diperkenankan memaksa orang untuk harus beragama Islam dan tunduk kepada Allah.

Pemaksaan agar semua orang memeluk Islam tidak parlu dilakukan mengingat kekuasaan Allah yang begitu tinggi. Hal ini yang ditegaskan pada ayat yang keempat,

|| “Dan Qur’an ini Muhammad, diturunkan dari Tuhan yang menciptakan bumi dan yang menciptakan langit yang tinggi”.

Islam atau tidaknya seseorang, tidak berpengaruh terhadap kekuasaan Allah.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦

Hal lain yang tersurat pada ayat keempat ini adalah Allah meyakinkan manusia bahwa al-Qur’an bukanlah buatan Muhammad, bukan pula buatan jin, dukun, apalagi para penyair. Tapi Allah lah yang menciptakan langit dan bumi. Ini jaminan Allah kepada Nabi صلى الله عليه وسلم supaya beliau tidak ragu dan bimbang karena perlawanan manusia.

Adanya penegaskan jaminan dari Allah menimbulkan keyakinan kuat pada diri Rasulullah صلى الله عليه وسلم bahwa beliau tak akan mungkin mampu dikalahkan oleh manusia. Karena manusia tidak mungkin dapat mengalahkan pencipta langit dan bumi. Itu berarti pula bahwa manusia juga tidak akan mungkin mengalahkan al-Qur’an. Inilah cermin terbesar bagi kaum Muslim, bahwa ketika mereka konsisten membawa al-Qur’an, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu mengalahkan mereka.
Jaminan universal bagi kaum Muslim, ketika mereka menyampaikan al-Qur’an yang sebenarnya, adalah mereka tidak akan bisa berbuat nekoneko (macam-macam).

Konsekuensinya, manusia hanya akan menjalankan yang diperintahkan oleh Allah سبحانه وتعالى. Dan dakwah yang ia sampaikan adalah dakwah jujur tanpa ada yang disembunyikan, dan tanpa ada yang ditakuti kecuali Allah سبحانه وتعالى.

Urgensi rasa TAKUT yang harus dimiliki oleh kaum Muslim adalah lahirnya kewajiban menyampaikan adanya siksa neraka. Allah memberikan keyakinan, “liman yakhsya”, hanya orang takutlah yang kamu ajak. Sedangkan orang yang tidak mempunyai rasa TAKUT tidak akan mungkin terketuk hatinya. Oleh karena itu, menyampaikan kepada setiap orang tentang neraka dan siksanya, wajib hukumnya. Karena hal itulah yang menjadi titik pangkal untuk membersihkan hati manusia. KETAKUTAN akan siksa neraka dan alam akhirat akan melahirkan kebersihan jiwa.

Namun kenyataannya, cerita-cerita tentang pedihnya siksa neraka cenderung disembunyikan oleh sebagian besar juru dakwah dengan alasan TAKUT ditolak oleh masyarakat, dengan alasan tidak akan disukai oleh masyarakat. Padahal, memang pada dasarnya tidak ada orang yang suka mendengarkan hal-hal ngeri apalagi disiksa. Jangankan siksa akhirat, cerita tentang penjara di dunia saja, lengkap dengan penyiksaan, pemukulan dan lain sebagainya, sudah cukup membuat bergidik. Itulah watak manusia, apa yang tidak enak memang tidak akan disukai.

Tetapi jangan karena hal itu, ancaman neraka menjadi disembunyikan, sebab ketika dia sadar bahwa azab itu tidak enak, maka hal itulah yang menjadi titik tonggak munculnya rasa TAKUT kepada Allah.


||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦||||¦¦¦¦
Rasa TAKUT inilah yang telah mendera batin Umar. Ia tersentuh ayat, bahwa orang yang bisa memahami al-Qur’an adalah orang yang TAKUT kepada Allah. Maka ketika rasa takutnya kepada Allah telah muncul, saat itulah ia melupakan kemarahan dan kejengkelannya. Kesadaran yang datang tiba-tiba itulah yang menyebabkan ia spontan bertanya kepada adiknya, “Dimana Muhammad sekarang?” Adiknya balik bertanya, “Untuk apa kamu bertanya demikian?, kalau kamu ingin membunuh dia, sebagaimana kamu menganiaya aku, maka lebih kamu bunuh aku daripada kamu menemui Muhammad.”

Mentalitas yang ditunjukkan oleh adik perempuan Umar adalah mentalitas hasil gemblengan al-Qur’an. Lantaran rasa TAKUT yang ia miliki kepada Allah, maka ia merasa lebih baik dirinya yang menjadi korban daripada harus mengorbankan utusan Allah.

Inilah contoh sejarah cemerlang yang akan terus diangkat dengan rasa bangga sepanjang zaman. Bahwa rasa TAKUT kepada Allah akan memunculkan kecintaan kepada-Nya dan kitab suci-Nya, melahirkan pembelaan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana dia rela menerima tanggung jawab dari Allah untuk menyampaikan al-Qur’an itu.

Mendengar pekataan adiknya, Umar menyanggah, “Tidak, aku tidak akan memusuhinya lagi.” Sehingga adiknya pun memberi tahu, “Dia sedang berada di rumahnya Arqam.”

Begitulah, KETAKUTAN kepada Allah akan membangun keimanan yang teguh. Sebaliknya, seseorang yang hatinya nihil dari rasa TAKUT, tidak akan bisa diharapkan untuk membangun keimanan, apalagi kemauan untuk membela agama Allah.

Hanyalah orang-orang yang sadar akan perlunya bekal untuk hari esok yang akan mau memperjuangkan agama Allah, memperjuangkan Syari’at Allah di tengah-tengah masyarakat yang menganggap bahwa al-Qur’an adalah pembawa malapetaka, sebagaimana anggapan orang-orang Quraish.

Melalui keterangan di atas, diharapkan Kaum Muslim mampu menghayati tantangan dari masyarakat musyrik tentang al-Qur’an, serta bagaimana jawaban yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad, tentang hakekat al-Qur’an ini. Setelah jelas bahwa al-Qur’an bukan untuk menciptakan kesengsaraan, dan tahu bahwa al-Qur’an hanya bisa diterima oleh orang-orang yang TAKUT kepada Allah, maka marilah segenap Kaum Muslim bersama-sama untuk mengikuti jejak Rasulullah dan para sahabat.

Aplikasi dari kesadaran itu adalah kesediaan menyampaikan al-Qur’an secara terbuka, tidak perlu sembunyi-sembunyi, tidak perlu berbisik-bisik, tidak perlu hanya kepada kelompoknya saja. Tetapi harus ada langkah spektakuler dengan menyampaikan al-Qur’an ke pasar-pasar, kepada orang-orang kaya, ke rumah para pejabat, ke rumah orang-orang berkuasa, karena mereka itulah sasaran dakwah.

Bukan zamannya lagi main bisik-bisikan. Bukan-kah al-Qur’an diturunkan Allah bukan untuk dijadikan bahan bisikan, tetapi untuk disampaikan secara terbuka kepada siapa saja. Bukankah dalam menyampaikan al-Qur’an yang dibutuhkan adalah percaya diri, bukan rasa minder. Dan bukankah menyampaikan Islam tidak hanya dibatasi pada ruang masjid semata, atau di mushalla saja. Bila yang menjadi objek dakwah mempunyai rasa TAKUT kepada Allah, maka do’a yang pantas terlontar adalah semoga mereka menjadi orang yang beriman. Amin.

_______________
Disunting/ringkaskan dari: http://arrahmah.com/read/2008/03/23/1690-menolak-kebenaran-awal-bencana-dan-kekalahan.html