Monday 12 July 2010

Adab Tidur dalam Islam dan Manfaatnya

Tidur adalah aktivitas sehari-hari manusia, sepertiga kehidupan manusia di isi oleh kegiatan ini. Saat tidur, tubuh kita juga memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh juga membuat pikiran kita menjadi lebih tenang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil, lelah, berkurangnya kemampuan berpikir.

fungsi tidur bagi manusia sangat banyak sebagaimana yang dikutip dari artikel pada harian tribun batam di bawah ini
Tidur Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi merupakan cara populer untuk meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus menghindari penyakit flu. Padahal, memiliki waktu tidur yang cukup jauh lebih efektif. Sebuah studi teranyar yang dimuat dalam jurnal The Archives of Internal Medicine, menunjukkan kurang tidur dan rentan terjangkit flu berjalan beriringan. Para ahli bahkan berpendapat tidur cukup merupakan cara paling ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Dalam studi tersebut para peneliti mengamati 153 pria dan wanita selama dua minggu untuk mengetahui kualitas dan durasi tidur mereka. Lalu, selama 5 hari para responden tersebut dikarantina dan dipapar dengan virus flu.

Ternyata mereka yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam 3 kali lebih rentan sakit dibanding dengan mereka yang jam tidurnya rata-rata 8 jam.

Tidur dan imunitas tubuh memang berkait erat. Penelitian menunjukkan mamalia membutuhkan waktu tidur lebih banyak untuk memproduksi sel darah putih pelawan penyakit.

Peneliti dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology juga menunjukkan, spesies yang tidur lebih banyak memiliki daya tahan lebih tinggi melawan patogen penyebab penyakit. “Spesies yang durasi tidurnya lebih banyak menunjukkan peningkatan sistem imun dan lebih terlindung dari penyakit,” kata peneliti. (kps)

Di dalam islam tidak ada satu aktivitaspun yang tidak di atur, yang tujuannya semata-mata untuk kebaikan manusia tersebut agar kita bisa menjadi manusia baik secara jasmani dan rohani untuk menjalankan fungsinya sebagai khalifah di dunia dan melaksanakan tugas di dunia yaitu untuk beribadah kepada allah swt. karena jikalau manusia itu tidak sehat karena tidurnya tidak teratur maka ibadahnya pun tidak akan bisa dilaksanakan secara optimal.
ADAB TIDUR

1. Tidak tidur terlalu malam setelah sholat isya kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
2. Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710)
3. Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710) “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)
4. Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
5. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain: a) Membaca ayat kursi. b) Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh. c) Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)
6. Hendaknya mengakhiri berbagai doa tidur dengan doa berikut: “Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.” “Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)
7. Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan doa “laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.” “Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Alloh yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi)
8. Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut: “A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.” “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)
9. Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)
10. Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)
11. Jika sudah bangun tidur hendaknya membaca do’a sebelum berdiri dari tempat pembaringan, yaitu: “Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.” “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711)
12. Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.
13. Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.
14. Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Alloh dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.
15. Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan “Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]
16. Bersiwak. “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)
17. Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)
18. Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)
19. Anak laki-laki dan perempuan hendaknya dipisahkan tempat tidurnya setelah berumur 6 tahun. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi)
20. Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)
21. Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).
22. Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut. (HR. Muslim)

SALAH SATU HIKMAH DARI ADAB TIDUR

* Tidur Menghadap ke Kanan *

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan) dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

Berikut Manfaat Tidur Menghadap Ke Sebelah Kanan menurut Penjelasan Medis

1. Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Secara anatomis, otak manusia terbagi menjadi dua bagian kanan dan kiri. Bagian kanan adalah otak yang mempersarafi organ tubuh sebelah kiri dan sebaliknya. Umumnya kita menggunakan organ tubuh bagian kanan sebagai anggota tubuh yang dominan dalam beraktifitas seperti makan, memegang dan lainnya. Dengan tidur pada posisi sebelah kanan, maka otak bagian kiri yang mempersarafi segala aktiftas organ tubuh bagian kanan akan terhindar dari bahaya yang timbul akibat sirkulasi yang melambat saat tidur/diam. Bahaya tersebut meliputi pengendapan bekuan darah, lemak , asam sisa oksidasi, dan peningkatan kecepatan atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah. Sehingga jika seseorang beresiko terkena stroke, maka yang beresiko adalah otak bagian kanan, dengan akibat kelumpuhan pada sebelah kiri (bagian yang tidak dominan).

2. Mengurangi beban jantung.
Posisi tidur kesebelah kanan yang rata memungkinkan cairan tubuh (darah) terdistribusi merata dan terkonsentrasi di sebelah kanan ( bawah ). Hal ini akan menyebabkan beban aliran darah yang masuk dan keluar jantung lebih rendah. Dampak posisi ini adalah denyut jantung menjadi lebih lambat, tekanan darah juga akan menurun. Kondisi ini akan membantu kualitas tidur.

Tidur miring ke kanan membuat jantung tidak tertimpa organ lainnya. Hal ini disebabkan karena posisi jantung yang lebih condong berada di sebelah kiri. Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan, karena darah yang masuk ke atrium juga banyak yang disebabkan karena paru-paru kanan berada di atas. Sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paru-paru kiri.

3. Mengistirahatkan lambung.
Lambung manusia berbentuk seperti tabung berbentuk koma dengan ujung katup keluaran menuju usus menghadap kearah kanan bawah. Jika seorang tidur kesebelah kiri maka proses pengeluaran chime ( makanan yang telah dicerna oleh lambung dan bercampur asam lambung ) akan sedikit terganggu, hal ini akan memperlambat proses pengosongan lambung. Hambatan ini pada akhirnya akan meningkatkan akumulasi asam yang akan menyebabkan erosi dinding lambung. Posisi ini juga akan menyebabkan cairan usus yang bersifat basa bias masuk balik menuju lambung dengan akibat erosi dinding lambung dekat pylorus.

4. Meningkatkan pengosongan kandung empedu, pankreas.
Adanya aliran chime yang lancar akan menyebabkan keluaran cairan empedu juga meningkat, hal ini akan mencegah pembentukan batu kandung empedu. Keluaran getah pancreas juga akan meningkat dengan posisi mirin ke kanan.

5. Meningkatkan waktu penyerapan zat gizi.
Saat tidur pergerakan usus menigkat. Dengan posisi sebelah kanan, maka perjalanan makann yang telah tercerna dan siap di serap akan menjadi lebih lama, hal ini disebabkan posisi usus halus hingga usus besar ada dibawah. Waktu yang lamam selamat tidur memungkinkan penyerapan bias optimal.

6. Merangsang buang air besar (BAB)
Dengan mtidur miring ke sebelah kanan , proses pengisian usus besar sigmoid ( sebelum anus ) akan lebih cepat penuh, jika sudah penuh akan merangsang gerak usus besar diikuti relaksasi dari otot anus sehingga mudah buang air Besar.

7. Mengisitirahatkan kaki kiri
Pada orang dengan pergerakan kanan, secara ergonomis guna menyeimbangkan posisi saat beraktifitas cenderung menggunakan kaki kiri sebagai pusat pembebanan. Sehingga kaki kiri biasanya cenderung lebih merasa pegal dari kanan, apalgi kaki posisi paling bawah dimana aliran darah balik cenderung lebih lambat. Jika tidur miring kanan , maka pengosongan vena kaki kiri akan lebih cepat sehingga rasa pegal lebih cepat hilang.

8. Menjaga kesehatan paru-paru
Paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan condong ke sebelah kanan. Hal ini tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan lebih besar. Lain halnya jika bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran kecil, tentu ini sangat tidak baik.

9. Menjaga saluran pernafasan
Tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke pangkal yang dapat mengganggu saluran pernafasan. Tidur dengan posisi telentang, mengakibatkan saluran pernafasan terhalang oleh lidah. Yang juga mengakibatkan seseorang mendengkur. Orang yang mendengkur saat tidur menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Bahkan terkadang dapat mengakibatkan terhentinya nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkannya dari tidur. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Tentunya ini sangat mengganggu kualitas tidur.

Sungguh sangat sombong manusia apabila manusia tidak mentaati tuhannya yang maha hidup lagi terus menerus dan tidak tertimpa rasa kantuk dan juga tidur. sedangkan manusia hanyalah mahluk lemah yang apabila satu kegiatan ditinggalkan (seperti tidur yang kelihatannya sepele) ternyata dapat mengakibatkan dampak buruk bagi manusia itu sendiri sampai berujung kepada kematian… maka benarlah allah dan sangat tepatlah bahwa hanya Allah lah satu-satu dzat yang maha hidup dan qoyyum yang tidak pernah terkena rasa kantuk dan tidak pernah tidur.

Wallahu'alam Bishowab.

'Dirikanlah' Sholat

Sholat, disematkan dengan kata "mendirikan". Anda akan berkata "mendirikan sholat".
Tetapi Anda tidak mengatakan, "mendirikan zakat, puasa atau haji". Namun, berapa ramai orang yang mengerjakan sholat, tetapi tidak mendirikannya. Berapa ramai orang yang mengerjakan sholat, tapi tidak ada kebaikan di dalamnya. Maha Suci Allah yang telah mengancam orang yang mengerjakan sholat, tetapi tidak mendirikannya.

Allah berfirman :
" Maka celakalah orang-orang yang sholat, namun lalai dalam sholatnya. "
[Al-Ma'un :4-5]

Mereka adalah orang-orang yang mengerjakan sholat, akan tetapi tidak mendirikannya. Mereka melakukan gerakan-gerakan sholat dan melafazkan do'a-do'anya, akan tetapi hatinya tidak hidup dalam sholat, jiwa mereka tidak hadir dalam hakikat sholat, dan hakikat yang tersimpan dalam bacaan do'a serta tasbih. Mereka mengerjakan sholat karena supaya dilihat kepada orang lain, sehingga sholatnya tidak meninggalkan apa-apa kesan dalam hati serta amalan perbuatan mereka. Hanya lelah yang didapat. Sia-sialah sholat mereka. Bahkan, merupakan perbuatan yang akan mnyemarakkan kemurkaan.
Waspadalah agar tidak termasuk ke dalam kategori ini.

Yang dimaksud mendirikan sholat adalah menghadirkan hakikat sholat dan berdiri menghadap Allah Yang Maha Esa.
Tentang mendirikan sholat, Ibn al-Qayyim berkata bahwa di antara sekian ramai jumlah manusia, hanya sedikit orang yang melaksanakan sholat. Orang yang mendirikan sholat lebih sedikit lagi. Yaitu orang yang menjadikan sholatnya seumpama musim semi bagi hatinya, kehidupan, kelapangan serta penyejuk pandangannya, pengusir gelisah, penawar resah, serta penghibur dikala datang berbagai cobaan hidup. Tidak seperti orang yang menjadikan sholatnya sebagai hambatan bagi hatinya yang menghalangi kebebasan serta menganggapnya tugas dan bebanan baginya.

Sungguh, sholat sangatlah berat bagi orang-orang semacam ini.
Sebagaimana firman Allah ta'ala :
" Maka datanglah sesudah mereka generasi yang mengabaikan sholat dan memperturutkan hawa nafsu mereka, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. "
[Maryam : 59]

Para ahli tafsir bersepakat bahwa maksud dari ' mengabaikan ' (adha'u) disini bukanlah meninggalkan sholat sama sekali atau membantah kewajiban untuk melaksanakannya. Melainkan, bermaksud mengerjakan sholat dengan ' tidak sempurna ' , sama ada dari segi syarat, kesucian, waktu, dan kekhusyukan.
Inilah generasi yang berdosa lagi celaka, yang diancam Allah dengan kesesatan di dunia dan akhirat.

Ibn al-Qayyim menyebutkan tingkatan manusia dalam sholat.
Mari kita lihat, termasuk dalam tingkatan yang mana kedudukan kita ?

Pertama : orang yang berbuat aniaya pada dirinya sendiri dan kurang ajar. Yaitu orang yang tidak menyempurnakan wudhu, melalaikan waktu sholat, syarat, serta rukunnya.

Ke-dua : orang yang menepati dan menjaga waktu sholat, syarat, rukun juga wudhunya. Namun, dia telah melalaikan perjuangan melawan was-was dan bisikan-bisikan. Maka, tenggelamlah dalam bisikan serta lamunannya.

Ke-tiga : orang yang menepati dan menjaga waktu sholat, syarat, rukun dan wudhunya. Dia juga berjuang memerangi was-was, bisikan, serta lamunan. Dia sibuk dengan mujahadah memerangi musuhnya agar tidak 'mencuri' sholatnya. Pada keadaan demikian, dia sholat sekaligus sedang berjihad.

Ke-empat : orang yang jika berdiri mengerjakan sholat, dia menyempurnakan hak dan ketentuannya. Hatinya hanyut dalam usaha menjaga ketentuan serta hak sholat agar tidak satupun yang dilalaikan darinya. Bahkan, semua usahanya dicurahkan untuk dapat mendirikan sholat sebagaimana mestinya serta menyempurnakannya. Hatinya hanya tenggelam dalam urusan-urusan sholat dan penghambaan kepada Zat Yang Maha Suci dan Maha Tinggi.

Ke-lima : orang yang jika mengerjakan sholat membawa hati dan meletakannya di antara tangan Tuhan. Dengan sepenuh hati dia memandang dan mencari-Nya. Hatinya penuh dengan cinta serta mengagungkan-Nya, seolah dia sedang melihat dan menyaksikan-Nya. Segala bisikan dan detikan dalam hati telah lenyap, dan terangkatlah hijab antara dirinya dengan Tuhannya.
Inilah sholat yang paling agung dan utama diantara sholat-sholat yang lain. Sholat yang demikian, melebihi keagungan segala yang ada di antara langit dan bumi.

Kategori pertama, mendapat hukuman. Kategori kedua, masih diperhitungkan. Kategori ketiga, menjadi penebus kesalahan-kesalahannya. Kategori keempat, mendapat pahala. Dan kategori kelima, mendekatkannya kepada Allah subhanahu wa ta'ala, karena itu merupakan balasan bagi orang yang menjadikan sholat sebagai penyejuk jiwanya.
Sesiapa yang hatinya merasa teduh dengan sholatnya di dunia, maka hatinya akan teduh pula ketika berhampiran dengan Allah di akhirat kelak dan juga di dunia ini. Sesiapa yang hatinya merasa sejuk berada di sisi Allah, maka teduhlah semua hati bersamanya. Sesiapa yang tidak teduh hatinya berada di sisi Allah, putuslah jiwanya, dan di dunia ini pasti merugi.

Saudaraku sekalian, jika kita telah mampu mengusir bisikan-bisikan dan menolaknya, maka kita telah mendekati sholat yang menyejukkan jiwa. Sebaliknya, jika kita dikalahkan oleh bisikan serta godaan, maka telah turunlah derajat sholat kita hingga pada kategori orang yang berbuat aniaya pada diri sendiri.

Ingatlah, bahwa sholat adalah amal ibadah yang PERTAMA kali dihisab.
Sholat adalah KEPALA dari segala amal ibadah dan PEMBUKA di hari perhitungan nanti. Jika seseorang telah beruntung dan selamat dalam perhitungan ini, maka dia akan selamat pada perhitungan amal-amal selanjutnya. Sebab, diterima atau tidaknya semua amalan itu bergantung pada sholat.
Sebagaimana yang dikatakan, bahwa AWAL dari keberhasilanlah yang mengantarkan kepada AKHIR keberhasilannya pula. Jika kepala sehat, niscaya tidak ada beban penyakit pada seluruh tubuh.
Sholat merupakan tiang dari atap berupa agama Islam. Jika tiang-tiang itu runtuh, jatuhlah atap tersebut.

SHOLATLAH....SHOLATLAH....
.SHOLATLAH.....
BERDIRILAH DENGAN SEPENUH HATI.

4 Kunci Rumah Tangga Harmonis

Harmonis adalah perpaduan dari berbagai warna karakter yang membentuk kekuatan eksistensi sebuah benda. Perpaduan inilah yang membuat warna apa pun bisa cocok menjadi rangkaian yang indah dan serasi.

Warna hitam, misalnya, kalau berdiri sendiri akan menimbulkan kesan suram dan dingin. Jarang orang menyukai warna hitam secara berdiri sendiri. Tapi, jika berpadu dengan warna putih, akan memberikan corak tersendiri yang bisa menghilangkan kesan suram dan dingin tadi. Perpaduan hitam-putih jika ditata secara apik, akan menimbulkan kesan dinamis, gairah, dan hangat.

Seperti itulah seharusnya rumah tangga dikelola. Rumah tangga merupakan perpaduan antara berbagai warna karakter. Ada karakter pria, wanita, anak-anak, bahkan mertua. Dan tak ada satu pun manusia di dunia ini yang bisa menjamin bahwa semua karakter itu serba sempurna. Pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Nah, di situlah letak keharmonisan. Tidak akan terbentuk irama yang indah tanpa adanya keharmonisan antara nada rendah dan tinggi. Tinggi rendah nada ternyata mampu melahirkan berjuta-juta lagu yang indah.

Dalam rumah tangga, segala kekurangan dan kelebihan saling berpadu. Kadang pihak suami yang bernada rendah, kadang isteri bernada tinggi. Di sinilah suami-isteri dituntut untuk menciptakan keharmonisan dengan mengisi kekosongan-kekosongan yang ada di antar mereka.

Ada empat hal yang mesti diperhatikan untuk menciptakan keharmonisan rumah tangga.keempatnya adalah:

1. Jangan melihat ke belakang

Jangan pernah mengungkit-ungkit alasan saat awal menikah. “Kenapa saya waktu itu mau nerima aja, ya? Kenapa nggak saya tolak?” Buang jauh-jauh lintasan pikiran ini.
Langkah itu sama sekali tidak akan menghasilkan perubahan. Justru, akan menyeret ketidakharmonisan yang bermula dari masalah sepele menjadi pelik dan kusut. Jika rasa penyesalan berlarut, tidak tertutup kemungkinan ketidakharmonisan berujung pada perceraian.
Karena itu, hadapilah kenyataan yang saat ini kita hadapi. Inilah masalah kita. Jangan lari dari masalah dengan melongkok ke belakang. Atau, na’udzubillah, membayangkan sosok lain di luar pasangan kita. Hal ini akan membuka pintu setan sehingga kian meracuni pikiran kita.

2. Berpikir objektif

Kadang, konflik bisa menyeret hal lain yang sebetulnya tidak terlibat. Ini terjadi karena konflik disikapi dengan emosional. Apalagi sudah melibatkan pihak ketiga yang mengetahui masalah internal rumah tangga tidak secara utuh.

Jadi, cobalah lokalisir masalah pada pagarnya. Lebih bagus lagi jika dalam memetakan masalah ini dilakukan dengan kerjasama dua belah pihak yang bersengketa. Tentu akan ada inti masalah yang perlu dibenahi.

Misalnya, masalah kurang penghasilan dari pihak suami. Jangan disikapi emosional sehingga menyeret masalah lain. Misalnya, suami yang tidak becus mencari duit atau suami dituduh sebagai pemalas. Kalau ini terjadi, reaksi balik pun terjadi. Suami akan berteriak bahwa si isteri bawel, materialistis, dan kurang pengertian.

Padahal kalau mau objektif, masalah kurang penghasilan bisa disiasati dengan kerjasama semua pihak dalam rumah tangga. Tidak tertutup kemungkinan, isteri pun ikut mencari penghasilan, bahkan bisa sekaligus melatih kemandirian anak-anak.

3. Lihat kelebihan pasangan, jangan sebaliknya

Untuk menumbuhkan rasa optimistis, lihatlah kelebihan pasangan kita. Jangan sebaliknya, mengungkit-ungkit kekurangan yang dimiliki. Imajinasi dari sebuah benda, bergantung pada bagaimana kita meletakkan sudut pandangnya.
Mungkin secara materi dan fisik, pasangan kita mempunyai banyak kekurangan. Rasanya sulit sekali mencari kelebihannya. Tapi, di sinilah uniknya berumah tangga. Bagaimana mungkin sebuah pasangan suami isteri yang tidak saling cinta bisa punya anak lebih dari satu.
Berarti, ada satu atau dua kelebihan yang kita sembunyikan dari pasangan kita. Paling tidak, niat ikhlas dia dalam mendampingi kita karena Allah sudah merupakan kelebihan yang tiada tara. Luar biasa nilainya di sisi Allah. Nah, dari situlah kita memandang. Sambil jalan, segala kekurangan pasangan kita itu dilengkapi dengan kelebihan yang kita miliki. Bukan malah menjatuhkan atau melemahkan semangat untuk berubah.

4. Sertakan sakralitas berumah tangga

Salah satu pijakan yang paling utama seorang rela berumah tangga adalah karena adanya ketaatan pada syariat Allah. Padahal, kalau menurut hitung-hitungan materi, berumah tangga itu melelahkan. Justru di situlah nilai pahala yang Allah janjikan.

Ketika masalah nyaris tidak menemui ujung pangkalnya, kembalikanlah itu kepada sang pemilik masalah, Allah swt. Pasangkan rasa baik sangka kepada Allah swt. Tataplah hikmah di balik masalah. Insya Allah, ada kebaikan dari semua masalah yang kita hadapi.

Lakukanlah pendekatan ubudiyah. Jangan bosan dengan doa. Bisa jadi, dengan taqarrub pada Allah, masalah yang berat bisa terlihat ringan. Dan secara otomatis, solusi akan terlihat di depan mata.
Insya Allah!


Sumber : www.dakwatuna.com
Shared By Catatan Catatan Islami Pages

-'KAreNA-Nya, kAU di'pilih'-

INILAH WANITA PILIHAN...:

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi tuntunan dalam memilih wanita yang akan dijadikan sebagai istri. Bukan sekedar memilih yang pintar, tapi pria mesti pintar memilih dan wanita pun harus berlaku pintar agar menjadi sosok pilihan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan beberapa sifat seorang wanita salihah, pendek tapi cukup untuk menjadi pedoman bagi muslimah.

“Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang yang paling berharga? Yaitu wanita salihah yang (suaminya) menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.” (riwayat Ahmad)

Inilah yang akan menjadikan seorang wanita sebagai pilihan, simpanan nan berharga:

1. Taat

Seorang gadis yang terbiasa taat pada orang tua, akan mudah taat pada suami ketika sudah menikah nanti. Selama perintah suaminya adalah ma’ruf (tidak menyelisihi syariat) dia segera melaksanakannya. Bila perintah tersebut tidak berkenan, akan dicarinya waktu yang tepat untuk meyakinkan suami agar mengurungkan perintahnya tanpa dibarengi bantahan, penentangan, atau pemaksaan kehendak.

2. Enak Dipandang

Tidak harus cantik. Dengan mengoptimalkan segala potensi yang dimilikinya seorang wanita akan membuat senang suami yang memandangnya. Dia akan mampu membuat suaminya merasa nyaman, tenang dan puas. Rasa lelah yang dirasakan suami setelah bekerja seharian sirna oleh sambutan sang istri. Dengan begitu suami tidak akan berbuat yang tidak-tidak ketika di luar rumah. Hal ini akan mudah dilakukan oleh wanita yang terbiasa bersikap manis dan murah senyum kepada orang tuanya.

3. Cinta dan Pasrah

Seorang pria tentu berharap mendapat seorang istri yang mampu mencintai sepenuh hati dan bersikap pasrah. Wanita yang dalam berbuat dan bertingkah laku selalu berupaya menyenangkan suami dan menjauhi hal-hal yang mendatangkan kebenciannya. Kalau suami, saat di rumah, tidak mendapatkan istri yang bersikap manis, penuh kasih, bersih, senantiasa tersenyum memikat, perkataan indah, penuh cinta nan suci, akhlak islami serta sentuhan tangan yang penuh kasih sayang, maka di mana lagi dia bisa mendapatkannya?

4. Suka Membantu

Wanita salihah adalah yang selalu mengajak suaminya pada kebaikan agama dan dunianya. Bukannya memberatkan, namun justru mengingatkan suami untuk selalu berlaku taat pada Allah subhanahu wa ta’ala, serta memberikan saran dan pendapat demi kemajuan usaha sang suami.

Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha, istri pertama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sekaligus ibu kita semua, merupakan teladan wanita pilihan. Beliau sumbangkan harta dan perhatiannya untuk perjuangan Rasulullah, menyantuni kerabat dan selalu menyambung silaturahmi. Akankah Anda mewarisi sifat dan perilakunya? Kalau ya, karenanyalah engkau dipilih!!!

"sMaNgAt Ya UkHtI........... SmOga QtA TRmasUk Ke daLaM "WANITA PILIHAN ITU" amiiiiiin ya RaBB__

Ketika mencintai tak harus menikahi

Sungguh, merupakan hal yang sangat menyakitkan hati. Ketika cinta kita
ditolak oleh seeorang yang sangat kita harapkan cintanya. Sebahagaian
dari kita mungkin akan langsung berfikir sepertinya Allah tidak adil.
Langit terasa muram dan tidak bercahaya. Bukankah cinta kita benar2
tulus dan murni. Untuk mehjaga diri dari dosa, menjaga pandangan,
menjaga hati bahkan demi menjaga kesuian agama-Nya? Apa yang salah
pada diri kita? Tidak layakkah kita mendapakan janjinya "jika kamu
menolong agama (Allah), nioscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu" (QS: Muhammad 7)

Begitu mahalkah tiket untuk mendapatkan pertolonganNya, lantas
dimanakah janjiNya, "Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan
bagimu" (QS: Al-Mu'min 60)

Ya sebenarnya factor yang paling utama mengapa keinginanmu belum
dikabulkan, padahal usia sudah waktunya, tujuan sudah mulia, bahkan
mungkin kemampuan sudah ada. Hanya satu factor penyebabnya. Yaitu
perbedaan persepsi antara kita dan Allah. Kita seringkali menganggap
bahwasanya apa-apa yang sesuai dengan keinginan kita itulah yang
terbaik bagi kita, padahal tidak selamanya loh, (baca QS:Al-Baqarah 216)

Dari ayat tersebut, kita tahu bahwa ada hikmah dibalik setiap kejadian
apapun yang menimpa kita, ada kebaikan dibalik sesuatu yang kita
anggap buruk,demikian pula sebaliknya.

Agaknya tidak ada salahnya jika kita sedikit mendengar penuturan Ibnu
Al-Jauzy yang mengajarkan "jika anda tidak mampu menangkap hikmah,
bukan karena hikmah itu tidak ada, namun semua itu akibat kelemahan
daya ingat anda sendiri. Anda kemudian harus tahu bahwa para raja pun
memiliki rahasia yang tidak diketahui setiap orang. Bagaimana mungkin
anda dengan segala kelemahan anda akan sanggup mengungkap sebuah hikmah?"

Betapa beratpun sebuah ujian yang kita alami, pasti akan ada jalan
keluarnya. Allah menyatakan, " Kami tidak memikulkan beban kepada
seseorang melainkan sekedar kesanggupannya" (QS: Al-An'am 152). Dalam
ayat yang lain Allah berfirman "barangsiapa bertakwa kepada Allah
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki
dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan baginya
keperluannya" (QS: At-Thalaq 2-3)

Yakinilah bahwa kegagalan cinta yang kit alami, tertolaknya cinta yang
kita ajukan,sudah dirancang sedemikian rupa skenarionya oleh Allah.
Sehingga tidak perlu menyikapinya secara berlebihan. Daripada kita
larut dalam kesedihan, menagis, menyesali diri, patah hati atau bunuh
diri lebih baik kita berbaik sangka saja kepada Allah. Tidak pantas
diri ini mengeluh apalagi menyesali sebuah kegagalan. Bersikaplah
positif kedepan. Yakinlah bahwasanya kegagalan cinta bukanlah akhir
dari segalanya, bukanlah awal dari sebuah kehancuran.

Sejarah mencatat, banyak sekali pribadi-pribadi sukses di dunia ini
mengawali kesuksesannya setelah ditimpa berkali-kali gagal dalam usaha
mereka, begitu juga tentang urusan cinta. Sebagai manusia kita
dibekali potensi yang sedemikian hebatnya oleh Allah. Dan terkadang
potensi yang ada pada diri kita justru baru kita ketahui setelah kita
menghadapi beberapa kali kegagalan.

Aa Gym pernah mengatakan "jika nasi sudah menjadi bubur, maka kita
harus mulai memikirkan ayam, cakwe, sledri, bawang goreng dan samber
seb\hingga bubur kita akan menjadi bubur ayam yang spesial. Karena
itu, satu orang yang menolak cinta kita seharusnya tidak menjadikan
kita lupa pada puluhan bahkan ratusan orang lain yang menyayangi kita.
Namun justru seharusnya menjadi cambuk bagi diri kita untuk menjadi
lebih baik.

Ayo Terus Perbaiki Kekurangan Diri

Mungkin kita merasa bahwa kita sudah siap dan mampu, kita merasa bahwa
kita baik hati, tidak sombong, berasal dari keluarga baik-baik, punya
ilmu agama yang cukup memadai, pribadi oke, wajah pun tidak
mengecewakan. Tapi mengapa dia masih tidak bersedia? Kriteria seperti
apa lagi yang dia dambakan? Sekali lagi, cinta tidak bisa dipaksakan,
mungkin ada beberapa kriteria lain yang belum kita miliki, yaitu
kriteria yang baginya adalah paling prioritas diantara kriteria
lainnya dan hal itu merupakan daya tarik tersendiri bagi dirinya.

Kalau sudah begitu, mari kita jadikan momen penolakan tersebut sebagai
momen kita untuk mencari tau dan memperbaiki terus
kekurangan-kekurang an kita. Sekali ditolak, berarti satu perubahan
kearah yang lebih baik, dua kali ditolak, dua perubahan, sehingga pada
akhirnya, ketika Allah mengirimkan seseorang yang terbaik menurutNya
kepada kita, orang tersebut akan terpana dan berkata "waaa...istri /
suamiku ternyata keren sekaliii.."

Ingat, kita harus selalu berusaha memperbaiki kekurangan
diri,menjadikan setiap kegagalan sebagai batu loncatan ke arah
kesuksesan,, melecutkan kemampuan,membangun potensi yang selama ini
terpendam,memacu semangat dalam diri. Seorang pemenang tidak
dilahirkan, tetapi harus diciptakan.

By : Fadhlan Al Ikhwani

http://pernikahansejoli.multiply.com/journal/item/24/Ketika_mencintai_tak_harus_menikahi